• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pandangan oleh guru dalam

pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan keaktifan dan interaksi

siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Untuk dapat melakukan

kegiatan pembelajaran tersebut, guru perlu memperhatikan beberapa hal

sebagai berikut :

a. Pembagian waktu. Sebagai seorang guru tentunya pengaturan waktu

pada saat perencanaan untuk pembelajaran dengan memanfaatkan

media permainan ular tangga harus benar tepat sehingga waktu dapat

dimanfaatkan dengan baik.

b. Ruangan. Sedapatmungkin guru dan siswa bekerja sama untuk

mengatur tempat belajar sehingga guru maupun siswa dapat

melaksanakan pembelajaran dengan nyaman.

c. Guru tidak harus memberikan materi pada saat pembelajaran dengan

lebih memotivasi siswa untuk menggali pemahaman mereka terkait

pertanyaan yang ada di dalam media permainan ular tangga tersebut.

d. Untuk melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan media

permainan ular tangga, guru harus dapat selalu mengawasi dan

mengontrol setiap siswa agar siswa dalam melakukan permainan terasa

diperhatikan.

2. Bagi Peneliti Lebih Lanjut

Hendaknya penelitian yang selanjutnya, dapat menggunakan model pem

belajaran dengan menggunakan media permainan ular tangga. Hal tersebut

dilakukan supaya siswa mempunyai cukup waktu untuk berinteraksi

Ahmad Rivai, Nana Sudjana. (2009). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru

Algesindo.

Fajar. 2006. Peningkatan KualitasPembelajaran Materi Pengelolaan Lingkungan

Melalui Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dengan Pendekatanan JAS dan Penilaian Autentik di SMP N 6 Semarang. UNNES

Hamalik, O. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung :

Tarsito.

Hastutiningsih. 2007. Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XII IPA III

SMA Negeri I Natar dengan metode inquiry. Lampung Selatan.

Margono, S.2007.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta : Rineka Cipta

Mudjiono dan Moh Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1992. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta:

Depdikbud.

Mulyati, T. 2007. Pembelajaran Ular Tangga Sebagai Salah Satu Alternatif

Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI 1S SMA N 1 Musuk

Semester 2 Tahun Ajaran 2007/2008.Solo : Jurnal DIDAKTIKA.

Purwanto, 2008.Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rahmawati, I. 2010. Media Permainan Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.

Diambil dari http://www.dinaspendidikan-parepare.info/. Diakses tanggal 20

Februari 2012.

Pers, PT. Rajagrafindo Persada

Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta :

Kencana Prenada Media Group

Siyanti D.A. 2007. Hasil Belajar dan Aktifitas Siswa dengan Pendekatan Jelajah

Alam Sekitar Berbasis Analisis Pengetahuan Awal Siswa pada Pembelajaran

Konsep Pengelolaan Lingkungan (Studi Kasus di SMP Negeri 27

Semarang). Semarang. UNES.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bandung:

PT. Rineka Cipta

Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung :

Penerbit Nusa Media

Sudjana, N. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Sudono. 2000. SumberBelajar dan Alat Bermain.Jakarta : PT. Grafindo

Sumarni, 2011. Pengembangan Media Game Pembelajaran dengan Model

Permainan Ular Tangga Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP N 4

Tulungagung. Universitas Negeri Malang.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning, Teori dan aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi Kelas X SMA/MA. Jakarta :

Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM). Bandung; UIN Sunan

Gunung Djati.

Warijan, 1984. Dinamika Kelompok dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta :

Ditjen Dikti, P2LPTK

LAMPIRAN I

1.1 Surat Permohonan Ijin Penelitian

1.2 Surat Keterangan Selesai Penelitian

LAMPIRAN II

Lampiran 2.1

FILUM CHORDATA

Filum Chordata menurut Suwarno (2009 : 154-158) meliputi seluruh hewan

vertebrata yang mempunyai tulang belakang dan beberapa jenis invertebrata.

Chordata berasal dari bahasa Yunani. Chordata berarti tali. Jadi, Chordata

berarti hewan yang mempunyai chorda di bagian punggung. Penggolongan

hewan menjadi filum Chordata didasakan pada ciri-ciri utama filum ini yang

membedakannya dengan filum yang lain.

A. Ciri–ciri Filum Chordata

Ciri utama yang dimiliki oleh seluruh hewan yang masuk ke dalam filum

Chordata adalah sebagai berikut :

a) Pada masa embrionik mempunyai struktur notokorda, yaitu sumbu

penyokong tubuh primer

b) Mempunyai celah faring atau celah ingsang pada beberapa tahap

selama masa perkembangannya

c) Mempunyai tali syaraf yang terdapat pada bagian dorsal. Tali syaraf

ini berkembang dari jaringan ectoderm yang menggulung membentuk

tabung. Pada tahap perkembangannya, tali syaraf berkembang menjadi

sistem syaraf pusat.

d) Mempunyai ekor, paling tidak terdapat pada masa embrionik

B.Keragaman Filum Chordata

Filum Chordata terdiri dari 3 subfilum, yaitu sufilum Tunicata, subfilum

Lampiran 2.1

banyak didominasi oleh subfilum Vertebrata (bertulang belakang),

sedangkan hewan kordata yang tidak bertulang belakang lebih sedikit.

i. Subfilum Hemichordata

Tubuh bagian depan terdapat probocis atau belalai untuk membuat lubang pada lumpur atau pasir. Di dasar probosis terdapat leher, mengelilingi coelom, bentuk seperti krah baju. Badan (trunchus) berbentuk panjang agak pipih dan terdapat celah insang. Tubuh lunak, berbentuk silindris menyerupai cacing. Tempat hidup di laut. Chorda dorsalis hanya terdapat pada bagian anterior tubuh. Contoh:Balanoglossus, Cephalodiscus sp.

ii. Subfilum Tunicata

Pada tahap larva, tunikata dapat bergerak bebas, tubuhnya simetri

bilateral dan berekor panjang. Larva akan melekat pada dasar

perairan dan berkembang menjadi dewasa, selama proses tersebut

tali syarafnya akan menghilang.

Tunikata dewasa merupakan hewan yang melekat di dasar perairan

(sesil). Mereka memiliki celah ingsang yang berguna untuk

pertukaran gas dan penyerapan makanan. Contoh hewan dari

subfilum ini adalah Halocynthia atau sering disebut juga hewan

penyemprot laut.

iii. Subfilum Cephalochordata

Hewan yang termasuk dalam subfilum ini merupakan hewan

perairan yang mempunyai tali syaraf dan notokorda yang tetap

Lampiran 2.1

berenang dan biasanya menghabiskan sebagian besar waktu

hidupnya dengan membenamkan ekor ke dalam pasir di perairan

yang dangkal. Pertukaran gas tidak hanya dilakukan pada celah

ingsang, tetapi juga oleh permukaan tubuh.

iv. Subfilum Vertebrata

Karakteristik hewan yang tergolong dalam subfilum vertebrata

adalah tulang belakang yang berfungsi sebagai sumbu penyokong

tubuh sekunder yang dihasilkan dari proses penulangan sumbu

penyokong tubuh primer (notokorda) selama perkembangan

embrio. Subfilum Vertebrata

a. Kelas Agnata

Hewan yang termasuk kelas Agnata adalah hewan yang tidak

mempunyai rahang. Hewan ini pertama kali ditemukan dalam

bentuk fosil yang diidentifikasi berasal dari jaman Ordovisium

(500 juta tahun yang lalu). Hewan yang termasuk kelas Agnata

yang diketahui masih hidup sampai saat ini adalah ikan lamprei

dan belut lendir.

b. Kelas Placodermi

Kelas Placodermi terdiri dari ikan yang memiliki rahang

gantung, ikan ini hidup pada periode Devon, tetapi punah pada

akhir periode tersebut. Hewan pada kelas ini mempunyai ciri

khas rahang yang menggantung dan sirip yang berpasangan

pada tubuhnya.

Lampiran 2.1

Ciri khas dari kelas ini adalah ikan yang memiliki rangka tubuh

yang tersusun atas tulang rawan.Contoh hewannya adalah ikan

hiu dan ikan pari. Kelompok hewan ini merupakan vertebrata

tingkat rendah yang sudah mempunyai tulang belakang dan

rahang yang dapat digunakan.

d. Kelas Osteicththyes

Osteichthyes merupakan kelas yang terdiri dari ikan yang

bertulang keras. Anggotanya meliputi semua jenis ikan modern

yang dapat kita temui di perairan air laut maupun air tawar.

Kelas Ostecththyes terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok

ikan bertulang keras yang bernafas dengan ingsang dan

kelompok tulang keras yang bernafas dengan paru-paru

(Dipnoi). Ikan berparu-paru mempunyai kemampuan adaptasi

yang penting untuk hidup di darat, yaitu sepasang sirip dada

dan panggul yang menyerupai kaki. Sirip tersebut berfungsi

untuk bergerak pada saat air mengering dengan cara merayap

diatas pasir atau lumpur.

e. Kelas Amphibia

Kelas Amphibia dianggap sebagai peralihan antara makhluk air

(Akuatik) dan darat (terestrial). Secara umum, hewan kelas

Amphibia mempunyai ciri-ciri berikut :

1. Tubuh terdiri dari kepala, badan dan dua pasang kaki.

Lampiran 2.1

Mempunyai sepasang mata yang dibelakangnya terdapat

gendang telinga.

2. Jantung terdiri dari dua serambi dan satu bilik. Darahnya

tidak berwarna dengan eritrosit berbentuk oval dan berinti.

Amfibi termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm)

3. Fertilisasi terjadi secara eksternal di dalam air. Telur yang

telang dibuahi dibungkus oleh lapisan gelatin dan akan

mengalami proses metamorfosis.

Anggota kelas Amphibia yang masih dapat kita jumpai

sekarang adalah sebagai berikut :

1. Ordo Apoda

Contonhya salamander cacing.

2. Ordo Caudata

Contohnya salamander

3. Ordo Anura

Contonya katak (Rana sp.) dan kodok (Bufo sp.)

f. Kelas Reptilia

Nenek moyang reptil diduga merupakan perkembangan dari

amfibi. Karakteristik hewan kelas Reptilia adalah sebagai

berikut :

1. Memiliki kaki yang besar dan kuat untuk menopang tubuh,

dan memiliki 5 jari dengan ujung bercakar

2. Fertilisasi terjadi secara internal. Reptil menghasilkan telur

Lampiran 2.1

3. Memiliki kulit kering, bersisik dan bersifat impermeabel.

Kulit ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari kekeringan.

4. Termasuk hewan poikiloterm

5. Jantungnya sudah tersusun dari 4 ruang

6. Respirasi sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan

paru-paru.

Kelas Reptilia terdiri dari 4 ordo, meliputi :

1. Ordo Testudinata/Chelonia (Kelompok kura-kura) 2. Ordo Squamata (Kelompok Kadal)

3. Ordo Loricata/Crocodila (Kelompok Buaya) 4. Ordo Rhynichepala (Kelompok Reptil Purba)

g. Kelas Aves

Kelas Aves terdiri dari semua burung modern yang dapat kita

temui saat ini. Karakteristik hewan yang termasuk dalam kelas

Aves adalah sebagai berikut :

1. Tidak memiliki gigi, fungsi gigi sepenuhnya digantikan

oleh paruh

2. Paru-paru dihubungkan ke pundi-pundi udara yag berfungsi

sebagai alat pernafasan ketika terbang.

3. Mempunyai tulang ekor pendek yang banyak ditumbuhi

bulu ekor

4. Termasuk hewan berdarah panas (homoioterm)

Lampiran 2.1

6. Fertilisasi berlangsung secara internal, akan tetapi

perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induk.

Kelas Aves dikelompokkan berdasarkan tipe paruh dan kaki

dan juga habitat serta tingkah lakunya menjadi 13 ordo.

h. Kelas Mammalia

Bukti fosil menunjukkan bahwa mammalia berasal dari hasil

evolusi reptil purba. Pada masa ini, mamalia awal yang dapat

ditemui adalah mamalia marsupial (berkantung) dan

monotremata (bertelur).

Ciri utama hewan yang termasuk kelas Mammalia adalah

mempunyi kelenjar susu (mammae). Adapun ciri-ciri mamalia

modern yang lain adalah sebagai berikut :

1. Jantung memiliki empat ruang yang sempurna

2. Mempunyai sistem peredaran darah ganda dan termasuk

hewan homoioterm

3. Memiliki otot diafragma (sekat rongga badan) yang

memisahkan antara rongga dada dan rongga perut

4. Permukaan tubuh biasanya ditumbuhi rambut

5. Rahang bawah terdiri dari atas satu tulang dan mempunyai

gigi yang jenis dan fungsinya berbeda-beda.

6. Perkembangan embrio berlangsung di dalam rahim induk

betina hingga lahir. Bayi yang telah lahir akan mendapatkan

makanan dari susu yang disekresikan dari kelenjar susu

Lampiran 2.1

Secara umum, mamalia dikelompokkan berdasarkan cara

bereproduksi menjadi mamalia bertelur (monotremata),

LAMPIRAN III

3. 1 Silabus Penelitian

3. 2 RPP Penelitian

3. 3 Media Permainan Ular Tangga

3. 4 Kisi-kisi soal, kunci jawaban, dan

penilaian

3. 5 Soal Pre Test

3. 6 Soal Post Test I

3. 7 Soal Post Test II

3. 8 Lembar Observasi siswa

3. 9 Rubrik penilaian Observasi siswa

3. 10 Kuisioner siswa

Lampiran 3.1.

S I L A B U S

Nama Sekolah : SMA N 11 YOGYAKARTA Mata Pelajaran : Biologi

Kelas : X Semester : 2

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Alat dan Bahan Sumber 3.4 Men- deskripsi-kan ciri-ciri filum dalam dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupanKarakteristik Filum ChordataKlasifikasi Filum Chordata • Karakteristik Subfilum Vertebrata dan Klasifikasinya • Karakteristik kelas-kelas hewan yang termasuk dalam Subfilum Pertemuan I

1. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari pada pertemuan I. Materinya meliputi :

 Karakteristik Filum Chordata dan pembagian Klasifikasinya

 Ciri morfologi dan anatomi hewan kelas Agnatha dan Pisces,

Kognitif Produk 1. Mengidentifikasi ciri-ciri Filum Chordata dan pembagian klasifikasinya. 2. Mengidentifikasi ciri-ciri morfologi dan anatomi hewan kelas Agnatha, Pisces, Amphibia dan Reptilia Jenis : Tertulis, Bentuk Instrumen : Lembar Observasi, Kuisioner 6x45 menit Alat dan bahan : Papan Tulis dan spidol, media permainan ular tangga a. Buku LKS pegangan siswa Acuan Pengayak an Semester II b. Suwarno. 2009. Panduan

Lampiran 3.1.

Vertebrata  Perbedaan ciri

Morfologi dan anatomi hewan kelas Agnatha dan Pisces.

2. Siswa mengidentifikasi karakteristik Filum Chordata, ciri morfologi dan anatomi kelas Agnatha dan Pisces serta membedakan ciri morfologi dan anatomi kelas agnata dan Pisces melalui media permainan ular tangga.

Pertemuan II

1. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari pada perteman ke-2, meliputi : Amphibia dan Reptilia 3. Mengidentifikasi perbedaan struktur morfologi dan anatomi dari hewan kelas Agnatha, Pisces, Amphibia dan Reptilia 4. Menyusun tabel perbandingan struktur morfologi dan anatomi dari hewan kelas Agnatha, Pisces, Amphibia dan Reptilia 5. Mengidentifikasi ciri-ciri morfologi dan anatomi hewan kelas Aves

Pembelaj aran Biologi Kelas X SMA/MA. Jakarta DEPDIK NAS, CV Karya Mandiri Nusantara

Lampiran 3.1.

2. Siswa mengidentifikasi karakteristik Agnata, Pisces dan Amphibia, perbedaan struktur morfologi dan anatomi kelas Amphibia dan Reptilia lewat belajar sambil bermain ular tangga.

Pertemuan III

1. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan dipelajari pada perteman ke-2, meliputi : Aves dan Mamalia

2. Siswa mengidentifikasi karakteristik Aves dan Mamalia, perbedaan struktur morfologi dan anatomi kelas Aves dan Mamalia, lewat belajar

dan Mamalia 6. Mengidentifikasi

perbedaan struktur morfologi dan anatomi dari hewan kelas Aves dan Mamalia 7. Menyusun tabel

perbandingan struktur morfologi dan anatomi dari hewan kelas Aves dan Mamalia Afektif Sosial 1. Mampu bekerjasama dengan anggota kelompok bermain dalam proses

Lampiran 3.1.

sambil bermain ular tangga. permainan Ular tangga. 2. Memberikan pendapat dengan baik di dalam kelompok bermain. 3. Menyanggah pendapat teman dengan baik dan komunikatif . 4. Terbuka terhadap

pendapat semua teman dari kelompok lain.

Lampiran 3.2

(RPP SIKLUS I) Satuan Pendidikan : SMA N 11 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X-F/II

Alokasi Waktu : 2 x pertemuan ( 4 x 45’menit) A. Standar Kompetensi

3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

B. Kompetensi Dasar

3..4. Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan

C. Indikator ( di batasi hanya pada materi Filum Chordata) Kognitif Produk

1. Mengidentifikasi ciri-ciri Filum Chordata dan pembagian klasifikasinya.

2. Mengidentifikasi ciri-ciri morfologi dan anatomi hewan kelas Agnatha, Kelas Pisces, Kelas Amphibia dan Kelas Reptilia

3. Mengidentifikasi perbedaan struktur morfologi dan anatomi dari hewan kelas Agnatha, Kelas Pisces, Kelas Amphibia dan Kelas Reptilia

4. Menyusun tabel perbandingan struktur morfologi dan anatomi dari hewan kelas Agnatha, Kelas Pisces, Kelas Amphibia dan Kelas Reptilia

Afektif Sosial

1. Mampu bekerjasama dengan anggota kelompok bermain dalam proses permainan Ular tangga.

2. Memberikan pendapat dengan baik di dalam kelompok bermain. 3. Menyanggah pendapat teman dengan baik dan komunikatif . 4. Terbuka terhadap pendapat semua teman dari kelompok lain.

D. Tujuan Pembelajaran Kognitif

1. Melalui belajar sambil bermain ular tangga, siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri yang dimiliki oleh Filum Chordata dan pembagian klasifikasinya.

Lampiran 3.2

morfologi dan anatomi hewan kelas Agnatha, Pisces, Amphibia, dan Reptilia. 3. Melalui belajar sambil bermain ular tangga, siswa mampu mengidentifikasi

perbedaan struktur morfologi dan anatomi hewan kelas Agnatha, Pisces, Amphibia, dan Reptilia.

4. Melalui belajar sambil bermain ular tangga, siswa mampu menyusun tabel perbandingan struktur morfologi dan anatomi hewan kelas Agnatha, Pisces, Amphibia, dan Reptilia.

Afektif Sosial

1. Siswa dapat berperan aktif selama pembelajaran lewat belajar sambil bermain 2. Dengan memberikan pendapat, siswa dapat mengembangkan kemampuan

bertanya atau mengungkapkan pendapat dengan baik dan komunikatif

3. Dengan saling mendengarkan pendapat teman dari kelompok lain, siswa dapat mengembangkan rasa toleransi antar sesama siswa

E. Materi Pembelajaran

1. Ciri-Ciri Filum Chordata

Ciri utama yang dimiliki oleh seluruh hewan yang masuk ke dalam filum Chordata adalah sebagai berikut :

a. Pada masa embrionik mempunyai struktur notokorda, yaitu sumbu penyokong tubuh primer

b. Mempunyai celah faring atau celah ingsang pada beberapa tahap selama masa perkembangannya

c. Mempunyai tali syaraf yang terdapat pada bagian dorsal. Tali syaraf ini berkembang dari jaringan ectoderm yang menggulung membentuk tabung. Pada tahap perkembangannya, tali syaraf berkembang menjadi sistem syaraf pusat.

d. Mempunyai ekor, paling tidak terdapat pada masa embrionik 2. Keragaman Filum Chordata

Filum Chordata terdiri dari 3 subfilum, yaitu sufilum Tunicata, subfilum Cephalochordata dan subfilum Vertebrata.

i. Subfilum Tunicata

Contoh hewan dari subfilum ini adalah Halocynthia atau sering disebut juga hewan penyemprot laut.

Lampiran 3.2

Hewan yang termasuk dalam subfilum ini merupakan hewan perairan yang mempunyai tali syaraf dan notokorda yang tetap berkembang selama masa hidupnya.

iii. Subfilum Vertebrata

Karakteristik hewan yang tergolong dalam subfilum vertebrata adalah tulang belakang yang berfungsi sebagai sumbu penyokong tubuh sekunder yang dihasilkan dari proses penulangan sumbu penyokong tubuh primer (notokorda) selama perkembangan embrio. Subfilum Vertebrata terbagi menjadi 8 kelas, meliputi kelas Agnata, kelas Placodermi, kelas Chondrichthyes, kelas Osteichthyes, kelas Amphibia, kelas Reptilia, kelas Aves, dan kelas Mammalia.

a. Kelas Agnata

Hewan yang termasuk kelas Agnata adalah hewan yang tidak mempunyai rahang.

b. Kelas Placodermi

Kelas Placodermi terdiri dari ikan yang memiliki rahang gantung, ikan ini hidup pada periode Devon, tetapi punah pada akhir periode tersebut. Hewan pada kelas ini mempunyai ciri khas rahang yang menggantung dan sirip yang berpasangan pada tubuhnya.

c. Kelas Chondrichthyes

Ciri khas dari kelas ini adalah ikan yang memiliki rangka tubuh yang tersusun atas tulang rawan.

d. Kelas Osteicththyes

Osteichthyes merupakan kelas yang terdiri dari ikan yang bertulang keras.

Lampiran 3.2

Habitat di air saat larva, kemudian hidup di darat ketika dewasa. Kulit tubuh selalu basah dan berlendir. Bernafas dengan ingsang kemudian menggunakan paru-paru ketika dewasa. Suhu tubuh poikiloterm. Fertilisasi terjadi secara eksternal dan bersifat ovipar. Klasifikasi :

1. Ordo Apoda

(Amphibia tidak berkaki)

2. Ordo Urodela / Caudata

(amphibi berekor dan berkaki)

3. Ordo Anura

(Amphibia tidak berekors)

f. Kelas Reptilia

Memiliki kaki yang besar dan kuat untuk menopang tubuh, dan memiliki 5 jari dengan ujung bercakar, Fertilisasi terjadi secara internal. Reptil menghasilkan telur amniotik yang bercangkang. Memiliki kulit kering, bersisik dan bersifat impermeabel. Kulit ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari kekeringan. Termasuk hewan poikiloterm. Jantungnya sudah tersusun dari 4 ruang. Respirasi sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan paru-paru.

Kelas Reptilia terdiri dari 4 ordo, meliputi :

1. Ordo Testudinata/Chelonia (Kelompok kura-kura) 2. Ordo Squamata (Kelompok Kadal)

3. Ordo Loricata/Crocodila (Kelompok Buaya) 4. Ordo Rhynichepala (Kelompok Reptil Purba)

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Pembelajaran degnan menggunakan media permainan ular tangga

Metode Pembelajaran : Presentasi hasil diskusi, Diskusi Kelompok bermain, belajar sambil bermain

Lampiran 3.2

Pertemuan I (Siklus I)

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahul -uan Membuka pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran (10’) 1. Salam pembuka

2. Guru menyampaikan judul materi yang akan dipelajari 3. Apersepsi

4. Guru menyampaikan gambaran umum mengenai apa yang akan dipelajari

(15’) 5. Pretest

6. Pengisian Kuisioner Awal Siklus Inti Mengorganisasikan

siswa ke dalam kelompok belajar (10’)

7. Guru menjelaskan gambaran umum proses pembelajaran dengan menggunakan media permainan ular tangga 8. Guru mengorganisir siswa ke dalam kelompok yang

terdiri dari 4 kelompok besar dan tiap kelompok besar terdiri dari 3 kelompok bermain. Lalu guru menginstruksikan tiap kelompok besar untuk mengambil satu set media permainan ular tangga. Pembagian siswa dilakukan sebelum dilakukan siklus I.

9. Guru meminta siswa mengatur letak meja dan kursi agar jalannya permainan terasa mengasikan.

Belajar Sambil Bermain (45’)

10. Guru mendampingi dan membimbing siswa untuk dalam melakukan permainan.

11. Guru berkeliling untuk mengetahui proses belajar yang terjadi dalam kelompok.

Refleksi (5) 12. Setelah permainan berakhir, guru bertanya kepada siswa apa yang mereka rasakan setelah melakukan permainan.

Penutup Menyimpulkan hasil pembelajaran (5’)

13. Membimbing siswa merangkum butir butir pelajaran yang di dapatkan pada pembelajaran.

Lampiran 3.2

H. Media Pembelajaran

• Permainan Ular Tangga

I. Penilaian

• Pre Test dan Post Test I

• Penilaian Aktivitas siswa melalui lembar observasi

J. Sumber

a. Buku LKS pegangan siswa Acuan Pengayakan Semester II

Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahul uan Membuka pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran (10) 1. Salam pembuka

2. Guru memberikan apersepsi

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Inti Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok bermain (5’)

4. Guru mengajak siswa untuk masuk ke dalam kelompok bermain yang sama pada pertemuan sebelumnya.

5. Guru menginstruksikan siswa agar mengatur meja dan kursi agar pembelajaran terasa mengasikan.

Belajar sambil bermain (50’)

6. Guru memberikan informasi ulang kepada siswa tentang jalannya permainan. Apabila sudah selesai, guru memberi instruksi kepada seluruh anggota kelompok untuk menjalankan permainan.

7. Guru mendampingi dan membimbing siswa untuk dalam melakukan permainan.

8. Guru berkeliling untuk mengetahui proses belajar yang terjadi dalam kelompok.

Penutup Penghargaan (5) 9. Guru memberikan apresiasi bagi kelompok karena telah menjalankan permainan dengan baik.

Evaluasi (15’) 10. Guru membagikan soal Post Test I dan Kuisioner kepada seluruh siswa. Siswa mengerjakan Post Test I

Menyimpulkan hasil pembelajaran (5’)

11. Membimbing siswa merangkum butir butir pelajaran yang di dapatkan pada pembelajaran.

Lampiran 3.2

Lampiran 3.2

(RPP SIKLUS II) Satuan Pendidikan : SMA N 11 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X-F/II

Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ( 2 x 45’ menit) A. Standar Kompetensi

3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

B. Kompetensi Dasar

3.4. Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan

C. Indikator ( di batasi hanya pada materi Filum Chordata) Produk

1. Mengidentifikasi ciri-ciri morfologi dan anatomi hewan kelas Aves dan Mamalia

Dokumen terkait