• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN

3. Hasil Tambahan

a. Kategorisasi Skor Penelitian

Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kategorisasi. Azwar (2006) menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.

Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan mean empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subjek penelitian.

b. Kategorisasi Skor Kepuasan Konsumen

Deskripsi data penelitian kepuasan konsumen dapat dilihat pada tabel 16 berikut:

Tabel 16.

Deskripsi Data Penelitian Kepuasan Konsumen

N Min Maks Mean SD

Nilai Empirik 195 55 111 83 9,161

Nilai Hipotetik 195 23 115 69 15,333

Berdasarkan pada tabel 16, maka diperoleh mean empirik kepuasan konsumen sebesar 83 dengan standar deviasi sebesar 9,161, sedangkan mean hipotetik kepuasan konsumen sebesar 69 dengan standar deviasi sebesar 15,333. Dari perbandingan mean empirik dan mean hipotetik, dapat terlihat bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (83 > 69), yang berarti bahwa secara umum kepuasan konsumen subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata kepuasan konsumen populasi pada umumnya.

Norma kategorisasi kepuasan konsumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 17.

Norma Kategorisasi Kepuasan Konsumen

Rentang Nilai Kategori

X < (μ-1.0 SD) Rendah

(μ-1.0 SD) ≤ X < (μ+1.0 SD) Sedang

X ≥ (μ+1.0 SD) Tinggi

Besar nilai mean hipotetik kepuasan konsumen adalah 69 dengan standar deviasi sebesar 15,333 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 18.

Kategorisasi Data Hipotetik Kepuasan Konsumen

Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

X < 54 Rendah 0 0%

54 ≤ X < 84 Sedang 106 54,36%

X ≥ 84 Tinggi 89 45,64%

Berdasarkan kategorisasi pada tabel 18 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar kepuasan konsumen termasuk dalam kategori sedang (54,36%) dan selebihnya termasuk dalam kategori tinggi (45,64%) dan tidak ada yang tergolong rendah.

c. Kategorisasi Skor Atribut Produk

Deskripsi data penelitian atribut produk dapat dilihat pada tabel 19 berikut: Tabel 19.

Deskripsi Data Penelitian Atribut Produk

N Min Maks Mean SD

Nilai Empirik 195 24 69 53,05 6,771

Nilai Hipotetik 195 14 70 42 9,333

Berdasarkan pada tabel 19 diperoleh mean empirik skala atribut produk sebesar 53,05 dengan standar deviasi sebesar 6,771, sedangkan mean hipotetik atribut produk adalah sebesar 42 dengan standar deviasi sebesar 9,333. Dari perbandingan mean empirik dan mean hipotetik terlihat bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik (53,05 > 42), yang berarti bahwa secara umum penilaian atribut produk yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata penilaian atribut produk yang dimiliki populasi pada umumnya.

Norma kategorisasi atribut produk yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 20.

Noram Kategorisasi Atribut Produk

Rentang Nilai Kategori

X < (μ-1.0 SD) Rendah

(μ-1.0 SD) ≤ X < (μ+1.0 SD) Sedang

X ≥ (μ+1.0 SD) Tinggi

Besar nilai mean hipotetik atribut produk adalah 42 dengan standar deviasi 9,333 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 21.

Kategorisasi Data Hipotetik Atribut Produk

Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

X < 33 Rendah 2 1,03%

33 ≤ X < 51 Sedang 64 32,82%

X ≥ 51 Tinggi 129 66,15%

Berdasarkan kategorisasi pada tabel 21 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki penilaian atribut produk yang tinggi (66,15%), dan selebihnya subjek penelitian memiliki penilaian atribut produk yang sedang (32,82%) dan hanya sedikit subjek penelitian yang memiliki penilaian atribut produk yang rendah (1,03%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek dalam penelitian ini memiliki penilaian atribut produk yang tinggi.

C. PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara atribut produk dengan kepuasan konsumen. Hal ini dapat dilihat dari besar nilai R = 0,622 dan p = 0,000. Nilai R yang lebih besar dari 0,5 menunjukkan hubungan yang signifikan antara atribut produk dan kepuasan konsumen (Azwar, 2000). Nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa hipotesa dalam penelitian ini diterima, yaitu ada pengaruh positif antara atribut produk dengan kepuasan konsumen di mana semakin tinggi atribut produk maka tingkat kepuasan konsumen juga semakin tinggi.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Oliver (1980) bahwa atribut produk berperan penting dalam kepuasan konsumen karena atribut produk digunakan konsumen sebagai dasar dalam evaluasi produk apakah manfaat yang dijanjikan bagi konsumen dan bagaimana pemenuhan janji tersebut. Ketika kinerja produk memenuhi atau melebihi harapan konsumen, maka konsumen akan merasa puas dan begitu juga sebaliknya (paradigma disconfirmation).

Dari perspektif psikologi, Engel, dkk. (1995) berpendapat bahwa secara kognitif konsumen akan melakukan penilaian perasaan puasnya dengan membandingkan adakah perbedaan antara kumpulan atau kombinasi atribut produk yang dipandang ideal oleh mereka dengan persepsi kombinasi atribut yang sebenarnya.

Studi senada yang dilakukan oleh Homburg, Koschate & Hoyer (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “The Role of Cognition and Affect in the Formation of Customer Satisfaction: A Dynamic Perspective” ditemukan bahwa

kognitif dan afektif dapat membentuk kepuasan konsumen dan hal ini dapat terus berubah sejalan dengan bertambahnya pengalaman. Atribut produk yang baik dapat membentuk persepsi dan perasaan yang positif sehingga dapat menyebabkan konsumen merasa puas.

Hal yang sama juga ditemukan oleh Smith & Bolton (dalam Homburg Koschate & Hoyer, 2006) bahwa perasaan dapat memprediksikan tingkat kepuasan konsumen setelah menghitung sejumlah faktor-faktor kognitif. Mano & Oliver (1993) mengemukakan bahwa pengalaman afektif selama penerimaan dan pengkonsumsian produk dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan.

Penelitian yang dilakukan oleh Arianto (2013) yang berjudul “Pengaruh Atribut Produk, Harga, Kebutuhan Mencari Variasi dan Ketidakpuasan Konsumen terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari Samsung Galaxy Series di Kota Malang” ditemukan bahwa atribut produk berpengaruh negatif terhadap keputusan perpindahan merek. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin baik atribut produk dari smartphone Samsung Galaxy Series, maka konsumen semakin merasa puas dan keputusan untuk melakukan perpindahan merek semakin kecil atau menurun. Kecenderungan rendahnya keputusan perpindahan merek dipengaruhi beberapa atribut produk antara lain prosesor yang tangguh untuk multimedia, download lebih cepat dan koneksi nirkabel yang stabil dan aman. Selain itu, kemampuan smartphone Samsung Galaxy Series untuk tethering yang dapat diandalkan yang berfungsi sebagai modem untuk alat lain seperti laptop dan tablet serta desain yang membundar di keempat sisinya membuat smartphone Samsung Galaxy Series semakin nyaman saat digunakan.

Hasil penelitian ini memberikan sumbangan efektif atribut produk terhadap kepuasan konsumen adalah sebesar 38,8% (R² = 0,388) yang berarti bahwa masih ada variabel-variabel lain yang berhubungan dengan kepuasan konsumen selain daripada atribut produk seperti kualitas pelayanan atau jasa, harga, faktor emosional, serta biaya dan kemudahan (Lupiyoadi, 2001).

Perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik variabel kepuasan konsumen menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik (83 > 69), yang berarti bahwa secara umum kepuasan konsumen subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata kepuasan konsumen populasi pada umumnya. Kategorisasi subjek penelitian berdasarkan variabel kepuasan konsumen menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki tingkat kepuasan konsumen yang sedang, yaitu sebanyak 106 orang (54,36%), sedangkan subjek penelitian yang memiliki tingkat kepuasan konsumen yang tinggi sebanyak 89 orang (45,64%) dan tidak ada yang tergolong rendah. Hal ini menunjukkkan bahwa rata-rata subjek penelitian dalam penelitian ini memiliki tingkat kepuasan konsumen yang sedang.

Hasil perbandingan mean empirik dengan mean hipotetik variabel atribut produk menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik (53,05 > 42), yang berarti bahwa secara umum penilaian subjek penelitian terhadap atribut produk lebih tinggi daripada rata-rata penilaian atribut produk populasi pada umumnya. Kategorisasi subjek penelitian berdasarkan variabel atribut produk menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki penilaian terhadap atribut produk berada di kategori sedang sebanyak 64

orang (32,82%), sedangkan subjek penelitian yang memiliki penilaian atribut produk yang tinggi sebanyak 129 orang (66,15%) dan subjek penelitian yang memiliki penilaian atribut produk yang rendah sebanyak 2 orang (1,03%). Hal ini menunjukkkan bahwa rata-rata subjek penelitian dalam penelitian ini memiliki penilaian atribut produk yang tinggi.

BAB V

Dokumen terkait