• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

E. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Pengujian normalitas data

Uji normalitas adalah analisis untuk mengetahui dalam suatu regresi, variabel dependen dan independen atau keduanya mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah apabila distribusi data normal atau

mendekati normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Dalam penelitian ini menggunakan Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dimana pengambilan keputusan adalah dengan melihat angka probabilitas signifikansinya. Hasil uji normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test adalah sebagai berikut:

Tabel V.16 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 70

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,49074417

Most Extreme Differences

Absolute ,098

Positive ,058

Negative -,098

Kolmogorov-Smirnov Z ,819

Asymp. Sig. (2-tailed) ,513

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data primer diolah, 2015.

Hasil uji One Sample Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini memiliki nilai probabilitas sebesar 0,513, dikarenakan nilai signifikan tersebut lebih besar dari 0,05. Artinya bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki random data yang berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pengujian adanya multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan besarnya nilai

VIF.Jika nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada Tabel V.17 berikut:

Tabel V.17

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel VIF Keterangan

Produk (X1) 1,255 Tidak Terjadi Multikolinieritas Harga (X2) 1,093 Tidak Terjadi Multikolinieritas Promosi (X3) 1,463 Tidak Terjadi Multikolinieritas Suasana toko (X4) 1,750 Tidak Terjadi Multikolinieritas Kualitas pelayanan (X5) 1,329 Tidak Terjadi Multikolinieritas Sumber : Data primer diolah, 2015.

Dari Tabel V.17 dapat diketahui hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS menunjukan bahwa nilai VIF kurang dari 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa persamaan model regresi tidak mengandung masalah multikolinieritas yang artinya tidak ada multikolinieritas diantara variabel - variabel bebas sehingga layak digunakan untuk analisis lebih lanjut.

3. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Spearmen Rank corelation. Bila nilai probabilitas (sig) > 0,05 maka dinyatakan tidak terjadi gejala Heterokedastisitas. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel V.18 Uji Heteroskedastisitas

Variabel Bebas

Sig Kesimpulan

Produk (X1) 0,222 Tidak Terjadi heterokedastisitas Harga (X2) 0,804 Tidak Terjadi heterokedastisitas Promosi (X3) 0,611 Tidak Terjadi heterokedastisitas Suasana toko (X4) 0,652 Tidak Terjadi heterokedastisitas Kualitas pelayanan (X5) 0,877 Tidak Terjadi heterokedastisitas Sumber: Data primer diolah, 2015.

Dari tabel di atas diperoleh bahwa seluruh variabel bebas mempunyai nilai probabilitas yang lebih besar dari taraf signifikan 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terjadi Heterokedastisitas.

4. Pengujian Hipotesis a. Uji F

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel - variabel bebas secara bersama - sama (simultan) terhadap variabel terikat. Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0: Variabel-variabel bebas yaitu produk, harga, promosi, suasana toko, dan kualitas pelayanan secara bersama – sama tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Ha:Variabel-variabel bebas yaitu produk, harga, promosi, suasana toko, dan kualitas pelayanan secara bersama - sama berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Tabel V.20

Hasil uji F disajikan pada tabel dibawah ini:

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 6,675 5 1,335 5,141 ,001b

Residual 16,617 64 ,260

Total 23,292 69

a. Dependent Variable: LoyalitasKonsumenY

b. Predictors: (Constant), KualitasPelayananX5, HargaX2, ProdukX1, PromosiX3, SuasanaTokoX4

Kriteria pengujian pada uji F yaitu:

Jika probabilitas tingkat kesalahan Fhitung ≤ 0,05, maka berpengaruh secara signifikan yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dan jika probabilitas tingkat kesalahan Fhitung > 0,05, maka tidak berpengaruh secara signifikan yang artinya H0 diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan hasil uji F yang diperlihatkan pada Tabel V.20 diperoleh nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,001, dikarenakan nilai signifikansiFhitung < 0,05 (0,001 < 0,05), maka keputusannya adalah menolak Ho dan menerima Ha, yang berarti hipotesis pertama yang menyatakan produk, harga, promosi, suasana toko dan kualitas pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas konsumen Alfamart di Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman terbukti.

b. Uji t

Kriteria pengujian pada uji t yaitu:

Jika probabilitas tingkat kesalahan thitung ≤ 0,05, maka signifikan yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Dan jika probabilitas tingkat

kesalahan thitung > 0,05, maka tidak signifikan yang artinya H0 diterima dan Ha ditolak. Tabel V.21 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,761 ,645 1,181 ,242 ProdukX1 ,217 ,124 ,206 1,743 ,086 HargaX2 ,396 ,099 ,441 3,992 ,000 PromosiX3 ,015 ,150 ,013 ,101 ,920 SuasanaTokoX4 ,141 ,164 ,119 ,855 ,396 KualitasPelayananX5 -,148 ,112 -,161 -1,323 ,191 a. DependentVariable: LoyalitasKonsumenY

1) Hasil pengujian pengaruh produk secara parsial terhadap loyalitas konsumen

Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : H0 : Variabel produk secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas konsumen.

Ha : Variabel produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian yang diperlihatkan pada Tabel V.21 diperoleh nilai signifikansi thitung 0,086, dikarenakan nilai signifikansi thitung > 0,05 (0,086 > 0,05).Hal ini berarti menerima hipotesis(H0) yang berarti produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas konsumen tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman .

2) Hasil pengujian pengaruh harga secara parsial terhadap loyalitas konsumen

Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : H0 :Variabel harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas konsumen.

Ha :Variabel harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian yang diperlihatkan pada Tabel V.21 diperoleh nilai signifikansi thitung 0,000, dikarenakan nilai signifikansi thitung < 0,05 (0,000 < 0,05).Hal ini berarti menolak hipotesis(H0), yang berarti harga berpengaruh signfikan secara parsial terhadap loyalitas konsumen tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman .

3) Hasil pengujian pengaruh promosi secara parsial terhadap loyalitas konsumen

Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : H0 :Variabel promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas konsumen.

Ha :Variabel promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian yang diperlihatkan pada Tabel V.21 diperoleh nilai signifikansi thitung 0,920, dikarenakan nilai signifikansi thitung > 0,05 (0,920 > 0,05).Hal ini berarti bahwa

menerima hipotesis (H0), yang berarti promosi tidak berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas konsumen tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman .

4) Hasil pengujian pengaruh suasana toko secara parsial terhadap loyalitas konsumen

Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : H0 :Variabel suasana toko secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Ha :Variabel suasana toko secara parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian yang diperlihatkan pada Tabel V.21 diperoleh nilai signifikansi thitung 0,396, dikarenakan nilai signifikansi thitung > 0,05 (0,396 > 0,05).Hal ini berarti menerima hipotesis(H0), yang berarti suasana toko tidak berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas konsumen tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman

5) Pengaruh kualitas pelayanan secara parsial terhadap loyalitas konsumen

Rumusan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : H0 :Variabel kualitas pelayanan secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Ha :Variabel kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian yang diperlihatkan pada Tabel V.21 diperoleh nilai signifikansi thitung 0,191, dikarenakan nilai signifikansi thitung > 0,05 (0,191 > 0,05).Hal ini berarti menerima hipotesis(H0), yang berarti kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas konsumen Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman

Hal ini menjelaskan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan produk, harga, promosi, suasana toko dan kualitas pelayanan berpengaruh positif secara parsial terhadap loyalitas konsumen tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman tidak terbukti, terkecuali pada pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen.

5. Penafsiran Persamaan Regresi

Nilai konstanta sebesar 0,761 berarti jika tidak ada variabel bebas yang terdiri dari variabel produk, harga, promosi, suasana toko, dan kualitas pelayanan atau masing - masing sama dengan nol maka besaran loyalitas konsumen sebesar 0,761.

Nilai koefisien regresiproduk sebesar 0,217 pada signifikan 0,086 > 0,05 berarti jika kualitasproduk ditingkatkan satu satuan maka tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Nilai koefisien regresi harga sebesar 0,396 pada signifikan 0,000 < 0,05 berarti jika kesesuaian harga ditingkatkan satu satuan maka loyalitas konsumen akan mengalami perubahan sebesar 0,396. Nilai koefisien regresi promosi sebesar 0,015

pada signifikan 0,920 > 0,05 berarti jika jumlah promosi ditingkatkan satu satuan maka tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Nilai koefisien regresi suasana toko sebesar 0,141 pada signifikan 0,396 > 0,05 berarti jika kenyamanan suasana toko ditingkatkan satu satuan maka tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Nilai koefisien regresi kualitas pelayanan sebesar -0,148 pada signifikan 0,191 > 0,05 berarti jika kualitas pelayanan ditingkatkan satu satuan maka tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

6. Uji Adjusted R Square (R2)

Tabel V.22

Hasil Uji Ajusted R Square

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,535a ,287 ,231 ,50955

a. Predictors: (Constant), KualitasPelayananX4, HargaX2, ProdukX1, PromosiX3, SuasanaTokoX4

Untuk mengetahui besarnya pengaruh produk, harga, promosi, suasana toko, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen tujuh Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman digunakan koefisien determinasi berganda (Adjusted RSquare). Dari Tabel V.22 di atas dapat diketahui Adjusted RSquare sebesar 0,231, maka dapat diartikan bahwa 23,1% loyalitas konsumen Alfamart di Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dipengaruhi oleh kelima variabel yang terdiri dari produk, harga, promosi, suasana toko, dan

kualitas pelayanan. Sedangkan sisanya sebesar 76,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

F.Pembahasan

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa produk, harga, promosi, suasana toko dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen Alfamart di wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Hal ini menceminkan bahwa makin baiknya pelayanan dari segi produk, harga, promosi, suasana toko dan kualitas pelayanan akan meningkatkan kesetiaan pelanggan lebih meningkat lagi. Dengan berpengaruhnya kualitas produk, maka dapat dikatakan bahwa keberadaan akan produk tersebut sangat berhubungan dengan perilaku konsumen itu sendiri yang merupakan sebuah proses dalam melakukan keputusan pembelian.

Selanjutnya faktor yang tidak kalah pentingnya yaitu harga. Apabila konsumen melakukan pembelian, faktor harga merupakan faktor yang cukup mempengaruhi pertimbangan konsumen melakukan pembelian. Hal ini sejalan dengan pendapat Dharmmesta dan Irawan (2001:241), yang menyatakan bahwa harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin), yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Di lain pihak, mengiklankan sebuah produk adalah sangat penting. Dikarenakan hal ini merupakan proses memperkenalkan produknya kepada konsumen agar mengetahui dan akan membelinya. Menurut Dharmmesta dan Irawan (2001:349), promosi adalah

arus informasi atau persuasi yang dibuat untuk mengarahkan seorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran.

Kemudian faktor kenyamanan suasana toko juga menjadi faktor yang sangat penting bagi para konsumen di dalam memilih tempat untuk berbelanja. Suasana yang nyaman juga menjadi bahan pertimbangan sendiri bagi konsumen pada saat sebelum memutuskan untuk datang atau mengunjungi toko tertentu. Bahkan tidak sedikit dari para konsumen yang lebih memilih berbelanja di sebuah toko dengan alasan menyukai atmosfer pada toko yang bersangkutan. Kotler & Keller (2009:155) mengatakan identitas sebuah toko dapat dikomunikasikan kepada konsumen melalui dekorasi toko atau secara lebih luas dari atmosfernya. Hal ini sesuai juga dengan pendapat Sutisna (2001:164) bahwa suasana toko juga akan menentukan citra toko itu sendiri. Dengan demikian, suasana toko dan lokasi yang tepat dapat menjadi sarana komunikasi yang memberikan kesan positif, menguntungkan, dan memperbesar peluang untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan menciptakan adanya keloyalitasan pelanggan.

Kondisi ini akan lebih baik lagi jika didukung dengan kualitas pelayanan yang baik, jika konsumen merasa mendapatkan pelayanan yang sesuai dan cocok diyakini konsumen akan melakukan pembelian ulang dilain waktu dan bahkan akan merekomendasi kepada orang lain untuk berbelanja di minimarket tersebut. Dengan demikian, kualitas layanan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan loyalitas konsumen.

Hasil penelitian ini telah mendukung beberapa penelitian yang telah dilakukan, diantaranya adalah penelitian Selang (2013), yang menunjukkan bahwa secara parsial produk, harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen dan promosi, tempat tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Secara simultan produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Penelitian Sawitri, Yasa, dan Jawas (2013) yang menunjukkan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas, kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Tegal Sari Accommodation Ubud.

81 BAB VI

Dokumen terkait