• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Metode Pengumpulan Data

4. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba terhadap alat ukur yaitu skala gaya kepemimpinan situasional dan skala kesejahteraan psikologis dilakukan pada tanggal 7 April 2014. Uji coba dikenakan kepada 452 karyawan salah satu BUMN di Jakarta.

Pada uji coba ini peneliti menyebarkan kuesioner kepada 452 orang karyawan yang terpilih melalui accidental sampling. Kemudian skala yang dikembalikan ke peneliti berjumlah 227. Dengan demikian hanya 227 skala yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Uji daya beda item dan reliabilitas skala penelitian dihitung dengan menggunakan program IBM SPSS 21.0 version for windows.

a). Skala kesejahteraan psikologis

Hasil uji coba skala kesejahteraan psikologis menunjukkan bahwa dari 42 aitem terdapat 17 aitem yang gugur yaitu aitem nomor 1, 7, 8, 9, 10, 12, 17, 22, 24, 26, 29, 34, 35, 38, 40, 41, 42. Hasil uji daya beda aitem ini menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Jadi apabila aitem yang

memiliki daya beda dibawah 0,30 dianggap gugur (Azwar, 2012).

Pada skala kesejahteraan psikologis menunjukkan hasil reliabilitas dengan menggunakan teknik reliabilitas Alpha Cronbach, maka diperoleh hasil rxx‟ = 0.880 yang berarti tingkat reliabilitasnya memuaskan.

Tabel 3. Blue print Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba

No. Dimensi Aitem

Mendukung Aitem Tidak Mendukung Jumlah % 1. Autonomy 25,37 13,19,31 5 20,00 2. Environmental mastery 2,20 14,32 4 16,00 3. Personal growth 21,33 3,15,27,39 6 24,00 4. Positive relations 4,28 16 3 12,00 5. Purpose in life 11 5,23 3 12,00 6. Self- acceptance 6 18,30,36 4 16,00 Total 25 100,00

Setelah diketahui aitem-aitem yang memiliki daya beda tinggi pada skala kesejahteraan psikologis, maka aitem-aitem tersebut akan digunakan dalam penelitian. Dengan membuang aitem-aitem yang gugur, maka skala tersebut disusun kembali dengan melakukan penyesuaian nomor bagi aitem-aitem tersebut untuk dilakukan pengukuran selanjutnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Penomoran aitem baru Skala Kesejahteraan Psikologis

No. Dimensi Aitem

Mendukung Aitem Tidak Mendukung Jumlah % 1. Autonomy 16,24 7,19,20 5 20,00 2. Environmental mastery 1,13 8,21 4 16,00 3. Personal growth 14,22 2,9,17,25 6 24,00 4. Positive relations 3,18 10 3 12,00 5. Purpose in life 6 4,15 3 12,00 6. Self- acceptance 5 11,19,23 4 16,00 Total 25 100,00

Berdasarkan hasil uji daya beda aitem dan reliabilitas tersebut, maka aitem-aitem pada skala kesejahteraan psikologis tersebut dapat diandalkan untuk dilakukan pengukuran selanjutnya. Hasil uji daya beda aitem dan reliabilitas skala kesejahteraan psikologisdapat dilihat pada lampiran 3.

b). Skala Gaya Kepemimpinan Situasional

Hasil uji coba skala gaya kepemimpinan situasional menunjukkan bahwa dari 18 aitem terdapat 6 aitem yang gugur, yaitu aitem nomor 3,4,5,14,17,18. Uji daya beda aitem ini menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Jadi apabila aitem yang memiliki daya beda dibawah 0,30

dianggap gugur (Azwar, 2012).

Pada skala ini menunjukkan hasil reliabilitas dengan menggunakan teknik reliabilitas

Alpha Cronbach, maka diperoleh hasil rxx = 0,766 yang berarti tingkat reliabilitasnya

memuaskan.

Tabel 5. Blue print Skala Gaya Kepemimpinan Situasional Setelah Uji Coba

No. Dimensi Aitem Mendukung Jumlah %

1 Telling 1,2 2 16,67

2 Selling 6,7,8,9 4 33,33

3 Partisipating 10,11,12,13 4 33,33

4 Delegating 15,16 2 16,67

Total 12 100%

Setelah diketahui aitem-aitem yang memiliki daya beda tinggi pada skala gaya kepemimpinan situasional, maka aitem-aitem tersebut akan digunakan dalam penelitian. Dengan

membuang aitem-aitem yang gugur, maka skala tersebut disusun kembali dengan melakukan penyesuaian nomor bagi aitem-aitem tersebut untuk dilakukan pengukuran selanjutnya.

Tabel 6. Penomoran aitem baru Skala Gaya Kepemimpinan Situasional

No. Dimensi Aitem Mendukung Jumlah %

1. Telling 1,2 2 16,67

2. Selling 3,4,5,6 4 33,33

3. Partisipating 7,8,9,10 4 33.33

4. Delegating 11,12 2 16,67

Total 12 100,00

Berdasarkan hasil uji daya beda aitem dan reliabilitas tersebut, maka aitem-aitem pada skala gaya kepemimpinan situasional tersebut dapat diandalkan untuk dilakukan pengukuran selanjutnya. Hasil uji daya beda aitem dan reliabilitas skala gaya kepemimpinan situasional dapat dilihat pada lampiran 3.

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti memiliki langkah-langkah yang dilakukan, yaitu: a. Perizinan

Hal yang pertama dilakukan oleh peneliti dalam proses persiapan untuk melakukan penelitian adalah mengurus surat izin untuk melakukan penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ke BUMN yang akan dituju. Peneliti mengajukan surat permohonan pengambilan data penelitian ke salah satu BUMN di Jakarta. Surat

permohonan ini diberikan langsung oleh peneliti kepada pihak BUMN tersebut pada tanggal 17 Maret 2014.

b. Pembuatan alat ukur

Pada tahap ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat alat ukur yang terdiri dari skala Gaya Kepemimpinan Situasional dan skala Kesejahteraan Psikologisyang dibuat berdasarkan teori yang telah diuraikan.

2) Untuk skala Gaya Kepemimpinan Situasional peneliti membuat 18 aitem dan untuk skala Kesejahteraan Psikologis sebanyak 42 aitem.

3) Pembuatan skala Gaya Kepemimpinan Situasional dan Skala Kesejahteraan Psikologis dalam bentuk buku yang terdiri dari lima alternatif pilihan jawaban, disamping pernyataan telah disediakan tempat untuk menjawab sehingga memudahkan subjek dalam memberikan jawaban.

4) Setelah kedua skala selesai dibuat, maka aitem-aitem yang telah dibuat akan ditelaah dengan analisis rasional dari profesional judgement.

c. Uji coba alat ukur

Untuk memperoleh alat ukur yang memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba alat ukur. Uji coba alat ukur dikenakan kepada 227 karyawan pada salah satu perusahaan BUMN di Jakarta. Hasil penelitian subjek yang digunakan sebagai try out juga langsung digunakan sebagai penelitian dengan membuang aitem yang tidak memenuhi kriteria daya beda rendah.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah peneliti melakukan uji coba, setelah membuang aitem yang dinyatakan gugur, dan melakukan penyusunan nomor kembali aitem-aitem yang memenuhi syarat, selanjutnya

peneliti melakukan pengukuran kembali untuk analisis data berdasarkan blue print skala yang telah disusun kembali.

3. Tahap Pengolahan Data

Setelah diperoleh data dari masing-masing subyek penelitian, maka untuk pengolahan data selanjutnya, diolah dengan menggunakan IBM SPSS for windows 21.0 version.

I. Metode Analisa Data

Pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh merupakan suatu cara mengorganisasikan data sehingga dapat dibaca dan ditafsirkan (Azwar, 2005). Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gaya kepemimpinan situasional dengan kesejahteraan psikologis pada karyawan, maka analisa data yang digunakan adalah Pearson Product Moment

yaitu untuk melihat hubungan antara kedua variabel.

Metode analisa data pada penelitian ini menggunakan bantuan program IBM SPSS 21.00

version for windows. Sebelum data diolah dilakukan terlebih dahulu uji asumsi meliputi :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing- masing variabel bebas, yaitu gaya kepemimpinan dan variabel tergantung, yaitu kesejahteraan psikologis telah menyebar secara normal, hal ini perlu dilakukan karena kalau populasi yang dari sampel diambil tidak bersifat normal maka tes statistik yang bergantung pada asumsi normalitas itu menjadi cacat sehingga kesimpulan menjadi tidak berlaku (Kerlinger,1990).

Pengukuran normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan IBM SPSS 21.0 version for windows. Kolmogorov-Smirnov adalah suatu uji yang memperhatikan

tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel (skor yang diobservasi) dengan

suatu distribusi teoritis tertentu. Kaidah normal yang digunakan adalah jika p ≥ 0,05 maka

sebarannya dinyatakan normal dan sebaliknya jika p < 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal (Hadi, 2000).

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah data variabel bebas, yaitu gaya kepemimpinan situasional berkolerasi secara linier terhadap data variabel tergantung, yaitu kesejahteraan psikologis. Uji linieritas pada penelitian ini dilakukan melalui uji regresi linier sederhana dengan dengan bantuan seri program statistik IBM SPSS 21.0 version for windows

dan uji F untuk linieritas.

Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p < 0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier, sebaliknya jika p > 0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier (Hadi, 2000).

Dokumen terkait