• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

2. Hasil Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) sebagai uji hipotesisnya. Seluruh pengujian dan analisis data menggunakan bantuan SPSS 17.0 (Statistical Program for Special Science) for windows sebagai berikut:

a. Analisis Jalur (path analysis)

Teknik pengolahan data selanjutnya dalam menyelesaikan penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis jalur (path analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi untuk mengetahui

pengaruh langsung dan tidak langsung sekumpulan, sebagai variabel penyebab (variabel eksogen) terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat (variabel endogen).

1) Persamaan analisis jalur 1 (Y = ρYX X + ρYЄ1)

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0. Tabel 4.14 berikut hasil pengolahannya:

Tabel 4.14

Koefisien Jalur Persamaan 1

Sumber: Data primer diolah

Tabel 4.15 dibawah ini merupakan besarnya angka koefisien determinasi pada persamaan analisis jalur 1.

Coefficientsa Model Standardized Coefficients Beta 1 (Constant) TotalPASI .394

Tabel 4.15

Koefisien Determinasi (R2) 1

Besarnya angka Rsquare (r2) adalah 0.155 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap teknologi informasi dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100% KD = 0.155 x 100% KD = 15.5% Keterangan: KD : Koefisien Determinasi r2 : Rsquare Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .394a .155 .138 2.313

a. Predictors: (Constant), TotalPASI Sumber: Data primer diolah

Maka dari itu diketahui:

R2 Y .X = 0.155

ρYЄ1 = 1-R2 = 1-0.155 = 0.919 = 91.9% Keterangan:

ρYX : standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh X terhadap Y.

ρYЄ1 : besarnya pengaruh variabel lain. R2 : Rsquare

X : Penerapan audit sistem informasi

Y : Teknologi informasi

Jadi ρY Є1 menunjukkan jumlah variance variabel teknologi informasi yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel penerapan audit sistem informasi atau dengan kata lain dipengaruhi variabel lain adalah sebesar 91.9%, seperti mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya baik berupa software, hardware dan sumber daya manusia yang profesional di bidang TI yang mendukungnya serta diimbangi dengan meningkatkan ketrampilan para operator atau user dari TI tersebut.

Maka dari itu, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut: Y = 0.394 X + 0.919 Є1

2) Persamaan analisis jalur 2 (Z = ρzx X + ρzy Y + ρz Є2)

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien jalur dari penjumlahan variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0. Tabel 4.16 berikut hasil pengolahannya:

Tabel 4.16

Koefisien Jalur Persamaan 2

Sumber: Data primer diolah

Tabel 4.17 dibawah ini merupakan besarnya angka koefisien determinasi pada persamaan analisis jalur 2.

Coefficientsa Model Standardized Coefficients Beta 1 (Constant) TotalPASI .798 TotalTI -.032

Tabel 4.17

Koefisien Determinasi (R2) 2

Sumber: Data primer diolah

Besarnya angka Rsquare (r2) adalah 0.617 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor melalui teknologi informasi sebagai variabel intervening dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100% KD = 0.617 x 100% KD = 61.7% Keterangan: KD : Koefisien Determinasi r2 : Rsquare Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .786a .617 .601 5.001

Maka dari itu diketahui:

R2 Y .X = 0.617

ρYЄ1 = 1-R2 = 1-0.617 = 0.618 = 61.8% Keterangan:

ρzx : Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung X terhadap Z.

ρzy : Standardized coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung Y terhadap Z.

ρzЄ2 : Besarnya pengaruh variabel lain. R2 : Rsquare

X : Penerapan audit sistem informasi

Y : Teknologi informasi

Z : Kinerja Auditor

Jadi ρz Є2 menunjukkan jumlah variance variabel kinerja auditor yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel penerapan audit sistem informasi dan teknologi informasi atau dengan kata lain dipengaruhi variabel lain adalah sebesar 61.8%, seperti perencanaan audit dan motivasi.

Maka dari itu, persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah sebagai berikut:

b. Uji Korelasi

Dalam metode analisis jalur untuk mencari hubungan kausal atau pengaruh variabel-variabel penelitian, terlebih dahulu dihitung matriks korelasi dari variabel penerapan audit sistem informasi, teknologi informasi dan kinerja auditor.

Tabel 4.18 Korelasi S u m b

Sumber: Data primer diolah

Correlations

TotalPASI TotalTI TotalKA

TotalPASI Pearson Correlation 1 .394** .785**

Sig. (2-tailed) .004 .000

N 51 51 51

TotalTI Pearson Correlation .394** 1 .282*

Sig. (2-tailed) .004 .045

N 51 51 51

TotalKA Pearson Correlation .785** .282* 1

Sig. (2-tailed) .000 .045

N 51 51 51

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Untuk menafsirkan angka tersebut, digunakan kriteria korelasi menurut Riduwan (2007:62):

(1) 0.00 - 0.199 : korelasi sangat rendah

(2) 0.20 - 0.399 : korelasi rendah

(3) 0.40 - 0.599 : korelasi cukup kuat

(4) 0.60 - 0.799 : korelasi kuat

(5) 0.80 – 1.00 : korelasi sangat kuat.

Berdasarkan uraian di atas, maka hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan dengan tabel yang terdapat dibawah ini:

Tabel 4.19

Pengujian Hubungan Antar Variabel Hubungan Koefisien

Korelasi

Kategori Probabilitas Kesimpulan

Penerapan Audit Sistem Informasi (X)dengan Teknologi Informasi(Y) .394** Rendah .004 Signifikan Penerapan Audit Sistem Informasi (X)dengan Kinerja Auditor(Z) .785** Kuat .000 Signifikan

Teknologi Informasi (Y)dengan Kinerja Auditor(Z) .282** Rendah .045 Signifikan

Sumber: Data primer diolah

Korelasi sebesar 0.394 mempunyai maksud hubungan antara variabel penerapan audit sistem informasi dan teknologi informasi rendah dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya semakin tinggi penerapan audit sistem informasi maka semakin tinggi pula teknologi informasi. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0.004. Jika angka signifikansi (sig) < 0.05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0.785 mempunyai maksud hubungan antara variabel penerapan audit sistem informasi dan kinerja auditor kuat dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya semakin tinggi penerapan audit sistem informasi maka semakin tinggi pula kinerja auditor. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0.000. Jika angka signifikansi (sig) < 0.05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0.282 mempunyai maksud hubungan antara variabel teknologi informasi dan kinerja auditor rendah dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya semakin tinggi teknologi informasi maka semakin tinggi pula kinerja auditor. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0.045. Jika

angka signifikansi (sig) < 0.05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan.

c. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.

1) Pengaruh Penerapan Audit Sistem Informasi (X) Terhadap Teknologi Informasi (Y).

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.20 jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha2 diterima dan menolak Ho2, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka Ho2 diterima dan menolak Ha2.

Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t 1

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 18.793 4.550 4.130 .000 TotalPASI .166 .055 .394 2.996 .004

a. Dependent Variable: TotalTI Sumber: Data primer diolah

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikansi) pada tabel 4.20 Coefficients diperoleh variabel Penerapan Audit Sistem Informasi dengan nilai sig sebesar 0.004. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig atau (0.05 > 0.004), maka Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, artinya signifikan pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap teknologi informasi. Dan juga koefisien lintasan parsial (path coefficient) ρYX menunjukkan hubungan positif antara variabel penerapan audit sistem informasi terhadap teknologi informasi sebesar 0.394 atau 39.4%.

Teknologi informasi hampir pasti juga akan membicarakan komputer, karenanya komputer merupakan komponen terpenting dalam perkembangan teknologi informasi. Dunia bisnis memanfaatkan TI terutama dalam area pengolahan data sehingga dapat menghasilkan informasi sebagai alat bantu, pengambilan keputusan bisnis, baik yang bersifat strategis maupun operasional (Darono, 2007:7).

Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) adalah pelaksanaan pengumpulan bahan bukti audit dengan menggunakan komputer. Audit berbantuan komputer dapat menggunakan

software paket (package software) atau general audit software, maupun application software (user designed), atau bahkan dengan memanfaatkan paket aplikasi dari Microsoft, misalnya Excell

(Gondodiyoto, 2007:613). Maka tidak ada salahnya jika Kantor Akuntan Publik berinvestasi dalam hal teknologi informasi.

2) Pengaruh Penerapan Audit Sistem Informasi (X) Terhadap Kinerja Auditor (Z).

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.21 jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha1 diterima dan menolak Ho1, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka Ho1 diterima dan menolak Ha1.

Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik t 2

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -7.238 11.423 -.634 .529 TotalPASI 1.068 .130 .798 8.211 .000 TotalTI -.101 .309 -.032 -.327 .745

a. Dependent Variable: TotalKA Sumber: Data primer diolah

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikansi) pada tabel 4.21 Coefficients diperoleh variabel Penerapan Audit Sistem Informasi dengan nilai sig sebesar 0.000. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih

besar dari nilai probabilitas sig atau (0.05 > 0.000), maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, artinya signifikan pengaruh penerapan audit sistem informasi informasi terhadap kinerja auditor. Dan juga koefisien lintasan parsial (path coefficient) ρZX menunjukkan hubungan positif antara variabel penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor sebesar 0.798 atau 79.8%.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sasongko (2002:8) mengenai audit sistem informasi: analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapannya pada Kantor Akuntan Publik di Indonesia, menyatakan bahwa tingkat penerapannya masih sangat rendah. Tetapi secara keseluruhan variabel-variabel nya (umur KAP, kebutuhan dan dorongan kesadaran dari KAP, kemampuan dan pendidikan dari personalia KAP, adanya petunjuk SPAP/PSA dan kemampuan teknik-teknik audit SI) berpengaruh positif terhadap tingkat penerapan audit SI.

Suradinata (1997) dalam Esya (2008:37) mengemukakan bahwa kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh latar belakang lingkungan budaya, keterampilan serta ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Menurut Davis (1957) dalam Sasongko (2002:2), pendidikan selalu menimbulkan perubahan perilaku yang bersifat positif, yaitu dengan pendidikan seseorang akan mampu menggunakan pengetahuan secara efektif dalam memecahkan masalah. Maka dari itu, seluruh variabel-variabel untuk mulai

menerapkan juga audit sistem informasi pada kantor akuntan publik akan menjadi latar belakang yang mempengaruhi kinerja para auditornya.

3) Pengaruh Teknologi Informasi (Y) Terhadap Kinerja Auditor (Z).

Uji signifikansi analisis jalur dicari yaitu dengan membandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

(1) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho3 diterima dan Ha3 ditolak, artinya tidak signifikan.

(2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima, artinya signifikan.

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikansi) pada tabel 4.21 Coefficients diperoleh variabel Teknologi Informasi dengan nilai sig sebesar 0.745. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih kecil dari nilai probabilitas sig atau (0.05 < 0.745), maka Ho3 diterima dan Ha3 ditolak, artinya tidak signifikan pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja auditor. Dan juga koefisien lintasan parsial (path coefficient) ρZY menunjukkan hubungan negatif antara variabel

teknologi informasi terhadap kinerja auditor sebesar -0.032 atau - 3.2%.

Hasil beberapa penelitian tentang hubungan TI dengan kinerja organisasi adalah beragam mulai dari ditemukannya hubungan negatif antara investasi TI dengan berbagai macam kriteria kinerja organisasional Weill 1992, Berndt Morrison 1995 dalam Ekayani, Imam Ghozali dan Zulaeka 2005:821. Penelitian lain juga tidak menemukan hubungan yang signifikan antara teknologi informasi dan kinerja. Kohli (1999) dalam Lestari dan Zulaikha (2007:3) menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara melakukan investasi teknologi informasi dengan kinerja perusahaan. Sehingga diindikasikan bahwa ada yang melatarbelakangi kantor akuntan publik untuk menggunakan atau bahkan meningkatkan teknologi informasinya agar tepat guna dan sesuai peruntukannya.

d. Diagram Analisis Jalur

Diagram jalur yang dapat digambarkan dari hasil pengaruh langsung dan tidak langsung adalah sebagai berikut:

Gambar 4.7 Hasil Penelitian

Terdapat pengaruh langsung antara variabel X, variabel Y, dan variabel Z yaitu:

1. Pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor

X→Z = 0.798.

2. Pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap teknologi

informasi X→Y = 0.394

3. Pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja auditor Y→Z = - 0.032

Dan terdapat pula pengaruh tidak langsung antara variabel X, variabel Y, dan variabel Z yaitu:

Teknologi Informasi Y Penerapan Audit Sistem Informasi X Kinerja Auditor Z ρzЄ2 = 0.618 ρYЄ1 = 0.919 ρzx = 0.798 ρYX = 0.394 ρzy = -0.032

4. Pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor

melalui teknologi informasi X→Y→Z = 0.394 x -0.032 = -0.0126 Sedangkan pengaruh totalnya korelasi X ke Z yaitu: 0.798+-0.0126 = 0.785.

Dengan hasil hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung ini dapat dijelaskan bahwa variabel teknologi informasi merupakan variabel intervening dimana bila hasilnya positif berarti memperkuat dan bila bernilai negatif mempunyai arti memperlemah hubungan secara tidak langsung antara variabel independen dengan variabel dependen melalui variabel intervening tersebut yang dalam penelitian ini teknologi informasi.

Istilah komputer digunakan untuk menggambarkan suatu peralatan yang terdiri dari kombinasi komponen elektronik dan elektromekanikal (sebagian elektronik dan sebagian mekanik). Dengan demikian komputer tidak memiliki intelegensi yang merupakan suatu perangkat keras, yang berarti peralatan fisik. Sebuah komputer tidak dapat digunakan sebelum dihubungkan dengan bagian-bagian lain dari suatu sistem komputer. Suatu sistem komputer adalah kombinasi dari enam elemen: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data/informasi, prosedur, manusia (people) dan komunikasi (Supriyanto dan Ahmad Muhsin, 2008:49).

Metode berbasis TI dalam audit selalu berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi. Teknologi audit tidak hanya tunggal, melainkan terdapat beragam alat dan teknik-teknik yang terus berkembang yang dapat digunakan secara memadai untuk mencapai tujuan-tujuan audit (Gondodiyoto, 2007:619).

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor dan teknologi informasi sebagai variabel interveningnya. Responden penelitian ini berjumlah 51 orang auditor yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta dan terdaftar dalam Directory

Kantor Akuntan Publik 2009 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) serta beberapa KAP yang memenuhi syarat sebagai KAP terdaftar di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI 2009. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model path analysis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan audit sistem informasi berpengaruh secara sinifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi sebesar 0,000. Kemudian koefisien lintasan parsial (path coefficient) ρZX menunjukkan hubungan positif antara variabel penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor sebesar 0.798 atau 79.8%.

2. Penerapan audit sistem informasi berpengaruh secara sinifikan terhadap teknologi informasi. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi sebesar 0.004. Kemudian koefisien lintasan parsial (path coefficient) ρYX menunjukkan hubungan positif antara variabel penerapan

audit sistem informasi terhadap teknologi informasi sebesar 0.394 atau 39.4%.

3. Teknologi informasi berpengaruh secara tidak sinifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi sebesar 0.745. Kemudian koefisien lintasan parsial (path coefficient) ρZY menunjukkan hubungan negatif antara variabel teknologi informasi terhadap kinerja auditor sebesar -0.032 atau -3.2%. Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya tentang hubungan TI dengan kinerja organisasi adalah beragam mulai dari ditemukannya hubungan negatif antara investasi TI dengan berbagai macam kriteria kinerja organisasional Weill 1992, Berndt Morrison 1995 dalam Ekayani, Imam Ghozali dan Zulaeka 2005:821. Penelitian lain juga tidak menemukan hubungan yang signifikan antara teknologi informasi dan kinerja. Kohli (1999) dalam Lestari dan Zulaikha (2007:3) menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara melakukan investasi teknologi informasi dengan kinerja perusahaan.

4. Penerapan audit sistem informasi berpengaruh tidak langsung secara negatif terhadap kinerja auditor melalui teknologi informasi sebagai variabel intervening. Dari perhitungan di dapatkan bahwa pengaruh tak langsung melalui teknologi informasi X→Y→Z = 0.394 x -0.032 = - 0.0126. Sedangkan pengaruh totalnya korelasi X ke Z yaitu: 0.798+- 0.0126 = 0.785. Bernilai negatif mempunyai arti memperlemah hubungan secara tidak langsung antara variabel independen dengan variabel

dependen melalui variabel intervening tersebut yang dalam penelitian ini teknologi informasi.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas menunjukkan penerapan audit sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Sedangkan teknologi informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor. Di sisi lain teknik audit berbantuan komputer sangat membutuhkan peran teknologi informasi dalam hal ini komputer untuk membantu mendapatkan informasi atas objek audit. Peningkatan dan pemutakhiran alat- alat teknologi informasi oleh kantor akuntan publik juga diperlukan serta diselaraskan dengan kebutuhan agar tepat guna dan sesuai peruntukannya. Tidak hanya membutuhkan investasi teknologi informasi saja akan tetapi perusahaan perlu meningkatkan kemampuan teknologi informasi.

Proses bisnis pada zaman yang sudah modern dan semakin canggih ini berubah dari waktu ke waktu seiring dengan teknologi dan sistem informasi yang terus berkembang dan meningkatkan kemutakhirannya. Salah satu yang terjadi adalah sebuah entitas bisnis tidak lagi membuat laporan keuangan perusahaannya secara manual, dengan menggunakan sebuah perangkat lunak Software dengan sekali entry saja bisa langung menghasilkan laporan keuangan. Sehingga hal seperti ini memberikan dampak bagi seorang auditor yang menggunakan laporan keuangan sebagai objek audit. Maka dari itu audit sistem informasi muncul menjadi sebuah tantangan baru bagi auditor. Oleh

karena itu, kesadaran atas menerapkan atau dengan kata lain juga bisa memberikan jasa seputar audit sistem informasi oleh kantor akuntan publik pada khususnya dan oleh auditor pada umumnya perlu disadari untuk peningkatan kinerja auditor agar memiliki kompetensi dan dapat bersaing positif agar tidak ditinggalkan oleh klien dan mencari auditor lain yang lebih siap.

C. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen, satu variabel dependen dan satu variabel intervening, sehingga tidak dapat menggambarkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi variabel dependen

2. Penelitian ini hanya menerapkan metode survei melalui kuesioner. Peneliti tidak melakukan wawancara atau terlibat langsung dengan responden, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara tertulis.

3. Penelitian hanya dilakukan dalam lingkup DKI Jakarta, karena peneliti terbatasi oleh tenaga dan kondisi sehingga tidak cukup data untuk menggambarkan kondisi seluruh auditor di Indonesia.

4. Waktu penyebaran dan pengumpulan kuesioner terlalu singkat yaitu 40 hari dan pada saat tersebut merupakan waktu yang sibuk bagi auditor.

D. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat merubah atau menambahkan variabel dependen maupun independen. Atau mengganti variabel intervening yang digunakan seperti IT Capability.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di Jakarta tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada responden untuk memperoleh data yang lebih berkualitas.

4. Penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan waktu penelitian. Waktu penelitian diharapkan tidak dilakukan pada waktu sibuk auditor. Seperti sekitar bulan Oktober hingga Januari. Sehingga tingkat pengembalian

(respon rate) kuesioner dapat lebih tinggi, dan mendapatkan hasil yang lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. “Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh KAP”. Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Jakarta. 2004.

Amrul S. Sadat.,dan Eny Hardi. “Pengaruh Organizational Learning dan IT Capability Terhadap Financial Performance, dengan IT Capability Sebagai Variabel Antara”. Simposium Nasional Akuntansi XII.

Palembang. 2009.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, dan Amir Abadi Jusuf. “Auditing and Assurance Services An Integrated Approach: An Indonesian Adaptation”. 13thedition. Salemba Empat. Jakarta. 2010. Boynton, William C., dan Raymond N. Johnson. “Modern Auditing: Assurance

Services and The Integrity of Financial Reporting”. 8th edition. John Wiley&Sons Inc.. United States of America. 2006.

Darono, Agung. “Aplikasi Excell Sebagai Perangkat Bantu Audit”. PT. Elex

Media Komputindo. Jakarta. 2007.

Del Pozo, Francisco J. Developing a Strategic EDP Audit Plan Through International. International Journal of Government Auditing; Jul 1992; 19, 3; ABI/INFORM Global pg. 9. Diakses tanggal 25 September 2010 dari

http://proquest.umi.com.

Ekayani, Ni Nengah S., Imam Ghozali, dan Zulaekha. “Analisis kontribusi Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Proses Bisnis dan Dinamika Bersaing (Studi Empiris pada Hotel Berbintang di Bali)”. SNA VIII Solo, 15 – 16 September 2005.

Esya, Febri Purnama. “Pengaruh Kompetensi Auditor dan Pemahaman Sistem

Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea dan Cukai di

Jakarta”. Universitas Sumatera Utara. Medan. 2008.

Fatahillah, Reza Fahmi. “Pengaruh Keahlian Auditor Terhadap Kualitas Audit Sistem Informasi dengan Teknologi Informasi Sebagai Variabel Moderating”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2009.

Firdaus, Doni Waluya. “Peranan Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Dalam Penyajian Financial Report”. Majalah Ilmiah Unikom.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2009.

Gondodiyoto, Sunyoto. “Audit Sistem Informasi +Pendekatan CobiT”. Mitra Wacana Media. Jakarta. 2007.

Hall, James. A, yang diterjemahkan oleh Jusuf, A. A “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi ke 1. salemba empat. Jakarta. 2001.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kompartemen Akuntan Publik. “Standar

Profesional Akuntan Publik”. Salemba Empat. Jakarta. 2001.

Indriantoro, Nur., dan Bambang Supomo. “ Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”. BPFE. Yogyakarta. 2002.

Kotler, Philip. “Marketing Management”. The Millenium Edition. Prentice Hall International, Unc., Upper Saddle River. New Jersey. 2001.

Kristianto, Djoko. “Revolusi Teknologi Informasi dan Pengaruhnya Terhadap

Perkembangan SIM dan Manfaatnya Bagi Auditor”. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi. Surakarta. 2008.

Laudon, K. C, dan Jane P. Laudon. “Management Information System”. 9th Edition. Pearson Prentice-Hall, Inc. New Jersey. 2006.

Lestari, B. A. H, dan Zulaikha. “Pengaruh Information Technology Relatedness terhadap Kinerja Perusahaan dengan Knowledge Management Capability

Sebagai Variabel Intervening”. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar. 2007.

Martin, E. W., CW Brown, D.W. Dehayes, J.A Hoffer, W. C Perkins. “Managing

Information Technology”. Pearson Prentice-Hall, Inc. New Jersey. 2002.

Mathis R.L dan Jackson J.H. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Salemba

empat. Jakarta. 2002.

McLeod, R., Jr.,George P. Schell, yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriati. “ Sistem Informasi Manajemen”. Salemba empat. Jakarta. 2008.

Methodological Recommendations for Information Systems Audit. Approved by

The Auditor General’s Order No. V-65 of 27 April 2006. Diakses tanggal

29 September 2010 dari

Noviari, Naniek. “Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Perkembangan

Akuntans”i. Jurusan Akuntansi – Universitas Udayana. 2007.

Riduwan dan Engkos Ahmad. “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur”.

Cetakan 1 Januari. Alfabeta. Bandung. 2007.

Dokumen terkait