• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Dalam dokumen BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS (Halaman 33-38)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Hasil uji hipotesis penelitian di dalam penelitian ini yang terdiri dari uji koefisien determinasi (Adjusted R2), uji simultan (uji F), dan uji parsial (uji t) adalah sebagai berikut :

5.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Ghozali (2013) menyatakan kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R2) adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model sehingga banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambah ke dalam model. Nilai Adjusted R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Hasil analisis ini dapat dilihat dari tabel 5.6 berikut ini : Tabel 5.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .398a .158 .133 .469916

a. Predictors: (Constant), ROE, SA, NPM, UP(Dalam Trilyun Rupiah)

Hasil uji koefisien determinasi ini dapat dilihat melalui R2 dan Adjusted R2, namun demikian berdasarkan buku Ghozali (2013) telah dijelaskan bahwa kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi R2 adalah bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel, maka R2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan atau tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2 nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi yang telah dilakukan, maka peneliti memperoleh nilai R2 sebesar 0,158 dan nilai Adjusted R2 sebesar 0,133 dengan demikian, pada dasarnya nilai R2 adalah lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai Adjusted R2, korelasi yang dimiliki variabel dependen yang mampu mewakili di dalam penelitian ini jika dilihat dari nilai R2 maka masih tergolong sangat kecil yaitu variabel independen di dalam penelitian ini hanya mampu mewakili sebesar 15,8 % sedangkan 84,2 % lagi dapat dijelaskan oleh variabel independen lain yang tidak termasuk di dalam penelitian ini.

Artinya, variabel ukuran perusahaan, struktur aset, net profit margin, dan

return on equity belum mampu mewakili secara sempurna (100%) untuk menilai

keputusan pendanaan pada perusahaan real estate dan properti tersebut. Namun demikian, variabel penelitian, teori dan hasil penelitian telah dipaparkan secara baik di dalam penelitian ini, dan tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat variabel lainnya yang lebih kuat yang mampu mengukur keputusan pendanaan daripada variabel-variabel independen ini. Kelemahan korelasi diantara variabel independen yang belum mampu mewakili secara mutlak terhadap hasil penelitian

ini, bukanlah merupakan sesuatu yang mutlak akan terjadi juga pada objek penelitian yang lainnya, maka dari itu teori dan hasil penelitian tidak selamanya berbanding lurus.

5.4.2 Hasil Uji Simultan (Uji F)

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terdahap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah:

1. Jika F hitung > F tabel dan nilai Sig. < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara serempak variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika F hitung < F tabel dan nilai Sig. > α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara serempak variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Maka hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.8

Hasil Uji Simultan (Uji F)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.642 4 1.410 6.387 .000a

Residual 30.032 136 .221

Total 35.673 140

a. Predictors: (Constant), ROE, SA, NPM, UP(Dalam Trilyun Rupiah) b. Dependent Variable: KP

Hasil uji statistik F (Uji Signifikansi Simultan) tersebut menjelaskan bahwa nilai F hitung adalah sebesar 6,387 sedangkan F tabel adalah sebesar 2,44, dimana nilai F hitung lebih besar jika dibandingkan dengan nilai F tabel, dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, Struktur aset, Net Profit Margin dan Return on Equity berpengaruh secara serempak (simultan) terhadap Keputusan Pendanaan dan signifikan pada nilai 0,000. Artinya, hipotesis pertama dapat diterima bahwa seluruh variabel independen di dalam penelitian ini mampu mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama atau secara serempak.

5.4.3 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual atau parsial dapat menerangkan variasi variabel terikat. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah:

1. Jika nilai Sig. < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika Sig. > α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara bahwa secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Hasil dari uji statistik t dapat dilihat pada table 5.9 dibawah ini. Tabel 5.9

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .737 .084 8.794 .000 UP (dalam Trilyun Rupiah) .020 .005 .346 3.893 .000 SA -.304 .283 -.086 -1.075 .284 NPM -.275 .119 -.188 -2.315 .022 ROE -.321 .228 -.127 -1.406 .162 a. Dependent Variable: KP

Hasil uji parsial (uji t) variabel ukuran perusahaan dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka variabel ukuran perusahaan ini berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pendanaan. Artinya, ukuran perusahaan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pendanaan pada penelitian ini, H1 diterima, H0 ditolak. Dari hasil uji t ini dapat dilihat bahwa total aset dapat menjadi dasar manajemen dalam mengambil keputusan dalam hal pendanaan, sehingg sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar pula modal yang dibutuhkan untuk pendanaan perusahaan tersebut.

Struktur aset dapat dilihat bahwa signifikansi 0,284 > 0,05 maka variabel struktur aset ini tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pendanaan. Sehingga hipotesis nol diterima, hipotesis satu ditolak bahwa struktur aset tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pendanaan.

Dari hasil uji t ini dapat dilihat bahwa struktur aset tidak dapat menjadi dasar manajemen dalam mengambil keputusan dalam hal pendanaan.

Net Profit Margin dapat dilihat 0,022 < 0,05 maka variabel Net Profit Margin secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan. Dari

hasil uji t ini dapat dilihat bahwa laba operasi yang diperoleh dari penjualan dapat menjadi dasar manajemen dalam mengambil keputusan dalam hal pendanaan. Dimana jika penjualan meningkat, maka sumbe dana yang berasal dari hutang akan turun, karena dengan peningkatan penjualan maka akan meningkatkan modal sendiri. Sehingga, sumber dana diambil dari modal sendiri.

Return on equity dapat dilihat bahwa signifikansi 0,162 > 0,05 maka

variabel Return on equity ini tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pendanaan. Dengan demikian, Return on equity tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pendanaan.

Dalam dokumen BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS (Halaman 33-38)

Dokumen terkait