• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS (Halaman 40-45)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat dibuat pembahasan sebagai berikut :

5.6.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Pendanaan

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pendanaan. Pengaruh positif dilihat dari nilai koefisien regresi 0,2 dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Pengaruh positif menunjukkan bahwa ukuran perusahaan searah dengan keputusan pendanaan, artinya jika ukuran perusahaan bertambah, maka keputusan pendanaan yang bersumber dari modal juga bertambah, demikian juga

sebaliknya jika ukuran perusahaan berkurang maka keputusan pendanaan yang bersumber dari modal akan berkurang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori pecking order yang mengatakan jika suatu perusahaan akan melakukan ekspansi usaha, maka modal yang diperlukan untuk memperluas usahanya juga akan bertambah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sormin (2013), Ayulestari (2013), dan Salawu and Agboola (2008), yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pendanaan, atau dengan kata lain ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pendanaan, sehingga Hipotesis satu diterima, Hipotesis nol ditolak.

5.6.2 Pengaruh Struktur Aset dengan Keputusan Pendanaan

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa struktur aset tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan, dengan nilai koefisien regresi -0,304 dan nilai signifikan 0,284 lebih besar dari α = 0,05 artinya naik turunnya struktur aset tidak akan mempengaruhi keputusan pendanaan yang diperlihatkan oleh rasio DER. Jadi dengan semakin tinggi struktur aset kemungkinan besar tidak langsung mempengaruhi perusahaan tersebut untuk menjadikan aset tetap tersebut sebagai jaminan hutang. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sormin (2013) yang mengatakan bahwa rasio struktur aset berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pendanaan, tetapi sejalan dengan penelitian Silfia (2014) yang mengatakan bahwa rasio struktur aset tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan dan berkoefisien negatif. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian Silfia (2014) kemungkinan besar karena sama-sama memakai objek penelitian di perusahaan properti dan real estate.

Dan penelitian ini berbeda dengan penelitian sormin, besar kemungkinan karena objek penelitiannya berbeda.

5.6.3 Pengaruh Profitabilitas terhadap Keputusan Pendanaan.

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa net profit margin berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pendanaan. Pengaruh negatif dilihat dari nilai koefisien regresi -0,275 dan nilai signifikan 0,022 lebih kecil dari α = 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara parsial rasio net profit

margin berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan, artinya naik

turunnya net profit margin sangat berpengaruh terhadap keputusan pendanaan yang dapat dilihat dari rasio DER. Semakin bertambah laba setelah pajak yang dibagi dengan penjualan maka akan mengurangi keputusan pendanaan yang berasal dari hutang, begitu juga sebaliknya jika laba setelah pajak turun, akan menambah pemakaian dana yang berasal dari hutang. Hal ini sesuai dengan teori pecking order yang menjelaskan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat hutang yang kecil. Hal ini sejalan dengan penelitian Sormin (2013), yang menyatakan bahwa profitbilitas yang diukur dengan rasio net profit margin memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pendanaan. Sehingga untuk rasio net profit margin dapat dipakai manajemen dalam menentukan keputusan pendanaan.

Pengukuran profitabilitas yang diukur dengan rasio return on equity, secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan, artinya

naik turunnya keuntungan yang berasal dari modal tidak akan mempengaruh perusahaan dalam hal pengambilan keputusan pendanaan terkhususnya dalam hal menambah hutang. Hal ini disebabkan karena perusahaan dalam pengambilan keputusan kemungkinan memilih menggunakan hutang eksternal untuk meningkatkan keuntungan. Menurut Balancing Theory, adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat masih lebih besar, hutang akan ditambah, tetapi apabila pengorbanan karena menggunakan hutang sudah lebih besar, maka hutang tidak boleh ditambah lagi. Di asumsikan bahwa perolehan modal sebagian besar berasal dari hutang dan hutang tersebut memiliki manfaat yang lebih besar untuk meningkatkan profitabilitas. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian ayulestari (2013), Iriansyah dan Dana (2011), dan Sormin (2013), yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan rasio return on equity berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan yang dilihat dari rasio DER (Debt to Equity Ratio).

5.6.4 Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Moderating

Kepemilikan Institusional adalah pemegang saham perusahaan oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian dan institusi lainnya. Kepemilikan Institusional merupakan variabel moderasi di dalam penelitian ini, dimana Kepemilikan Institusional mampu memoderasi dan bersifat memperkuat posisi dan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pemahamannya adalah seluruh variabel independen merupakan bagian dari item-item ataupun komponen yang ada di dalam sebuah laporan keuangan yang sudah diaudit oleh auditor independen yang

kemudian akan dilihat, diperiksa, di analisa dan bahkan akan digunakan oleh para investor dalam pengambilan keputusan untuk melakukan penanaman modal di dalam sebuah perusahaan tersebut yang kemudian di kenal dengan kepemilikan institusional. Sesuai dengan hasil dari penerapan uji residual yang telah dilakukan yang merupakan bagian dari uji moderasi bahwa nilai t hitung pada tabel hasil uji residual yang telah dipaparkan sebelumnya memiliki nilai koefisien regresi -0,52 dan nilai signifikansi 0,037.

Kepemilikan institusional mampu memoderasi di dalam penelitian ini. Artinya setiap saham yang dimiliki oleh institusi tersebut sangat mempengaruhi keputusan pendanaan oleh manajemen, hal ini diduga disebabkan oleh fungsinya yang menjadi pengawas pihak manajer dalam penggunaan modal perusahaan dalam keputusan pendanaan, dan memperkuat atau dapat memperlemah hubungan keputusan pendanaan dengan variabel ukuruan perusahaan, struktur asset dan profitabilitas (NPM dan ROE). Sehingga, melalui hasil penelitian ini, setiap perusahaan harus senantiasa berusaha menarik minat investor untuk meningkatkan kepemilikan institusional mereka di dalam perusahaan, karena persentase kepemilikan institusional akan sangat berpengaruh di dalam sebuah perusahaan.

BAB VI

Dalam dokumen BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS (Halaman 40-45)

Dokumen terkait