PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
E. Pengujian Hipotesis
1. Hasil Uji Hipotesis Pertama (Ha 1 )
Hipotesis 1 menguji pengaruh keterlibatan pimpinan kantor akuntan publik (executive involvement) dan representasi masalah (problem representation) terhadap perencanaan audit. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda, yaitu dengan melihat uji koefisien determinasi untuk melihat ketepatan model dan uji t statistik untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Hasil pengujian hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.32., tabel 4.33., dan tabel 4.34.
a. Koefisien Determinasi
Tabel 4.32.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (Hipotesis 1)
Model Summary(b)
a Predictors: (Constant), EXEC_INV, PROB_REP b Dependent Variable: AUD_PLAN
Berdasarkan tabel 4.32., diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,446. Artinya variabel perencanaan audit (AUD_PLAN) dapat dijelaskan oleh variabel keterlibatan pimpinan
kantor akuntan publik (EXEC_INV―executive involvement) dan
representasi masalah (PROB_REP―problem representation) hanya sebesar 44,6%, sedangkan sisanya 54,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Variabel-variabel tersebut dapat berupa pengalaman
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .692(a) .479 .446 10.070
auditor, struktur pengetahuan auditor (knowledge structure), penilaian auditor (auditor’s judgement), keahlian auditor (auditor’s skills), tujuan dan ruang lingkup audit (audit objective and scope), kerjasama antara auditor dengan klien, dan lain-lain.
Penilaian auditor (auditor judgement) adalah pertimbangan auditor mengenai tingkat materialitas, risiko audit, risiko bawaan, dan risiko deteksi. Sedangkan keahlian auditor (auditor’s skills) adalah keunggulan dalam hal pengetahuan, dan pemahaman maupun pengalamannya pada suatu bidang industri.
Tujuan audit terdiri dari tujuan audit menyeluruh dan tujuan audit spesifik. Boynton dkk. (2003:195) tujuan menyeluruh dari audit laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah menyatakan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan GAAP. Sedangkan tujuan audit spesifik bagi setiap akun diambil dari asersi yang dibuat oleh manajemen dan dimuat dalam laporan keuangan.
Ruang lingkup audit adalah keputusan audit yang meliputi sifat, saat, dan luas pengujian yang harus dilaksanakan serta penetapan staf untuk melaksanakan audit. Sifat mengacu pada sifat dan efektivitas pengujian yang akan dilaksanakan. Saat mengacu pada kapan auditor akan melaksanakan pengujian audit serta menarik kesimpulan audit. Luas prosedur audit berkaitan dengan keputusan auditor tentang berapa banyak bukti audit yang harus diperoleh.
Penetapan staf berkaitan dengan penugasan dan supervisi personel (Boynton dkk., 2003:227).
Problem representation adalah cara auditor untuk menafsirkan atau mendeskripsikan suatu permasalahan. Chi et al. (1981) dalam Christ (1993:306) menyatakan bahwa:
A problem representation is a decision maker’s understanding and interpretation of a problem situation.
Selanjutnya, Christ (1993:306) menambahkan bahwa problem representation ini dikembangkan dengan memetakan seluruh informasi yang ada untuk menyelesaikan suatu tugas kedalam struktur pengetahuan yang berhubungan dengan jenis dari tugas tersebut.
Lebih jauh, Ashton et al. (1988:108) dalam Christ (1993:305) menjelaskan tentang struktur pengetahuan:
The role of schemata is particularly relevant in auditing, because the schemata developed by auditors through experience and prior knowledge of client situations may affect the manner in which the auditor perceives the evaluation of assertions and the need to accumulate and interpret evidence about these assertions.
Rumelhart (1984) dalam Christ (1993:305) mengomentari penjelasan Ashton et al. (1988:108) di atas bahwa Ashton et al. (1988:108) menggunakan istilah schemata yang dapat diartikan sebagai struktur pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan yang merepresentasikan konsep umum.
b. Uji Signifikansi Simultan F (Uji Statistik F) Tabel 4.33.
Hasil Uji F (Hipotesis 1)
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2892.143 2 1446.072 14.262 .000(a)
Residual 3143.298 31 101.397
Total 6035.441 33
a Predictors: (Constant), EXEC_INV, PROB_REP b Dependent Variable: AUD_PLAN
Hasil uji signifikansi simultan (uji statistik F) yang ditampilkan pada tabel 4.33. menghasilkan nilai F hitung sebesar 14,262 dengan tingkat signifikansi 0,000 menunjukkan probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel keterlibatan
pimpinan kantor akuntan publik (EXEC_INV―executive involvement)
dan representasi masalah (PROB_REP―problem representation) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel perencanaan audit (AUD_PLAN).
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Tabel 4.34.
Hasil Uji t (Hipotesis 1)
Coefficients(a)
a Dependent Variable: AUD_PLAN Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 23.957 14.200 1.687 .102 EXEC_INV .107 .128 .109 .836 .410 PROB_REP 1.163 .223 .677 5.215 .000
Berdasarkan tabel 4.34. diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = α+ β1 X
1 + β2 X2 + e
Y = 23,957 + 0,107 X1 + 1,163 X2 + e
Persamaan di atas mempunyai arti bahwa setiap naiknya
keterlibatan pimpinan kantor akuntan publik (EXEC_INV―executive
involvement) atau representasi masalah (PROB_REP―problem
representation) sebesar 1% akan menyebabkan naiknya perencanaan audit (AUD_PLAN) masing-masing sebesar 0,107 dan 1,163.
Hasil uji signifikansi parameter individual (uji t statistik) untuk variabel keterlibatan pimpinan kantor akuntan publik
(EXEC_INV―executive involvement) menghasilkan nilai t hitung sebesar 0,836 dengan tingkat signifikansi 0,410 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti hasil penelitian ini menolak H1 yang menyatakan keterlibatan pimpinan kantor akuntan publik
(EXEC_INV―executive involvement) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perencanaan audit (AUD_PLAN).
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hapsari (2008), dimana hasilnya keterlibatan
pimpinan kantor akuntan publik (EXEC_INV―executive involvement) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan klien dan kualitas audit kantor akuntan publik. Jelas terlihat bahwa perbedaan hasil disebabkan oleh perbedaan responden dan variabel dependen.
Responden dalam penelitian Hapsari (2008) adalah klien auditor (auditee) dan bukan auditornya sendiri seperti responden dalam penelitian kali ini.
Selanjutnya, hasil uji signifikansi parameter individual (uji t statistik) untuk variabel representasi masalah (PROB_REP―problem representation) menghasilkan nilai t hitung sebesar 5,215 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini berhasil mendukung H1 yang menyatakan representasi masalah (PROB_REP―problem representation) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perencanaan audit (AUD_PLAN).
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Felix dan Kinney (1982), Glaser (1984), dan Christ (1993), Nelson et al. (1995), serta Lehman dan Norman (2006) yang menemukan bahwa representasi masalah (PROB_REP―problem
representation) berpengaruh terhadap perencanaan audit
(AUD_PLAN). Dengan demikian, dalam penelitian ini, representasi
masalah (PROB_REP―problem representation) dari auditor yang lebih berpengalaman seperti managing partner, partner, dan manajer dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi perencanaan audit. Jika mereka terlibat aktif dalam perencanaan audit maka perencanaan audit yang dihasilkan dapat lebih tepat.