• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

3. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui suatu variabel mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan terhadap masing-masing variabel secara individual maupun melalui multivariate dari nilai residual regresi. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot yang diperkuat dengan uji Kolmogorov Smirnov. Hasil pada analisis regresi linier dengan menggunakan grafik normal P-P Plot terhadap residual error model regresi diperoleh pola grafik yang normal, yaitu sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal.

Gambar V.2 Hasil Uji Normalitas

69

Dari gambar histogram dapat dilihat bahwa kurva membentuk distribusi normal dengan puncak histogram berada ditengah kurva.

Gambar V.3 Normal P-Plot

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada histogram dan grafik P-Plot hasilnya memenuhi asumsi uji normalitas. Histogram menunjukkan pola distribusi normal dan pada grafik normal plot, data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

70

Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan statistik Kolmogorov Smirnov. Uji ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows.

Tabel V.10

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.03416927 Most Extreme Differences Absolute .091 Positive .045 Negative -.091 Kolmogorov-Smirnov Z .906

Asymp. Sig. (2-tailed) .384

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,384 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.

71 D. Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Perhitungan dalam analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 for windows. Hasil pengolahan SPSS ditunjukkan pada tabel V.11.

Tabel V.11 Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,566 1,336 2,669 ,009 X1 -,059 ,067 -,074 -,886 ,378 X2 ,673 ,067 ,822 9,982 ,000 X3 ,029 ,034 ,054 ,833 ,407 a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel V.11 dapat diketahui bahwa persamaan pada analisis regresi berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

72 E. Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.

Tabel V.12 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .791a .626 .614 1.05020 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Model regresi pada tabel V.12 menunjukkan nilai R Square sebesar 0,626 yang artinya 62,6%. Hal ini berarti persentase sumbangan pengaruh variabel bebas (perceived fesibility (self-efficacy) of self employment,

tolerance for risk, perceived net desirability of self employment) terhadap

variabel terikat self employment intentions adalah sebesar 62,6%, sedangkan sisanya yang sebesar 37,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis dalam penelitian ini.

73 F. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Tabel hasil perhitungan uji F adalah sebagai berikut: Tabel V.13 Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 176.869 3 58.956 53.454 .000a Residual 105.881 96 1.103

Total 282.750 99

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Dari tabel V.13 dapat dilihat bahwa F = 53.454 dengan signifikansi (Sig.) sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut meyakinkan bahwa model regresi yang dihasilkan terdapat pengaruh yang signifikan. Hal itu berarti

perceived feasibility (self-efficacy) of self employment, tolerance for risk,

perceived net desirability of self employment berpengaruh terhadap variabel

74 2. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat keakuratan tiap variabel bebas dalam model regresi yang digunakan dalam memprediksi dan menerangkan variasi variabel nilai variabel dependen.

Tabel V.14 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.566 1.336 2.669 .009 SE -.059 .067 -.074 -.886 .378 TAR .673 .067 .822 9.982 .000 PNDS .029 .034 .054 .833 .407

a. Dependent Variable: SEI

Dari hasil analisis pada tabel V.14 dapat diketahui bahwa variabel

tolerance for risk berpengaruh signifikan terhadap nilai variabel

dependen dengan nilai signifikansi (Sig.) kurang dari 0,05. Sedangkan variabel self-efficacy dan perceived net desirability of self employment tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen karena nilai signifikansi (Sig.) lebih dari 0,05.

75

1. Apakah perceived feasibility (self-efficacy) of self employment berpengaruh terhadap self employment intentions?

Dari hasil analisis menggunakan program SPSS 16 for Windows diketahui bahwa pada variabel self-efficacy thitung < ttabel (-0,886 < 0,195). Namun nilai signifikansi (Sig.) > α (0,378 > 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa self-efficacy tidak berpengaruh secara signifikan terhadap self employment intentions.

2. Apakah tolerance for risk berpengaruh terhadap self employment

intentions?

Dari hasil analisis menggunakan program SPSS 16 for Windows diketahui bahwa pada variabel tolerance for risk thitung > ttabel (9,982 > 0,195) dan nilai signifikansi (Sig.) < α (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa tolerance for risk berpengaruh secara signifikan terhadap self employment intentions.

3. Apakah perceived net desirability of self employment berpengaruh terhadap self employment intentions?

Pada variabel perceived net desirability of self employment nilai thitung > ttabel (0,833 > 0,195). Namun nilai signifikansi (Sig.) > α (0,407 > 0,05). Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa perceived net

desirability of self employment tidak berpengaruh secara signifikan

76 G. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh positif variabel perceived feasibility (self-efficacy) of self employment, tolerance

for risk, perceived net desirability of self employment terhadap variabel

self employment intentions.

Setelah setiap variabel dianalisa mengenai perhitungan dan pengujian hipotesisnya, berikut ini penulis akan menjabarkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Apakah perceived feasibility (self-efficacy) of self employment berpengaruh terhadap self employment intentions?

Dari hasil analisis menggunakan program SPSS 16 for Windows diketahui bahwa pada variabel self-efficacy thitung < ttabel (-0,886 < 0,195).

Namun nilai signifikansi (Sig.) > α (0,378 > 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa keyakinan diri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap self employment intentions. Pada penelitian ini ibu-ibu pemilik usaha mikro mungkin belum memiliki kepercayaan diri yang besar dan kurang yakin akan kemampuan yang dimiliki dirinya sendiri karena sebagian besar hal yang mendorong ibu-ibu pemilik usaha mikro untuk membuka usaha mereka adalah faktor keadaan yang membuat mereka harus bekerja atau membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut membuktikan bahwa ibu-ibu yang memiliki usaha tetapi memiliki kepercayaan diri yang kecil dan kurang yakin akan kemampuan diri sendiri

77

akan menyulitkan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki karena belum memiliki niat yang utuh untuk mengembangkan usahanya tersebut. 2. Apakah toleransi akan resiko berpengaruh terhadap self

employment intentions?

Pada variabel toleransi akan resiko nilai thitung > ttabel (9.982 > 0,195 dan nilai signifikansinya (Sig.) < α (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa toleransi akan resiko berpengaruh secara signifikan terhadap self employment intentions. Pada penelitian ini ibu-ibu pemilik usaha mikro memiliki keberanian untuk menghadapi resiko dari usaha mereka karena merasa memiliki tanggung jawab yang besar. Karena ibu-ibu pemilik usaha mikro merasa memiliki tanggung jawab yang besar terutama untuk mendapatkan penghasilan, hal ini memotivasi mereka untuk menjadi wirausaha.

3. Apakah perceived net desirability of self employment berpengaruh terhadap self employment intentions?

Pada variabel perceived net desirability of self employment nilai thitung > ttabel (0,833 > 0,195). Namun nilai signifikansinya (Sig.) > α (0,407

> 0,05). Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa perceived net

desirability of self employment tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap self employment intentions. Pada penelitian ini ibu-ibu pemilik usaha mikro bekerja dan memiliki usaha sendiri tetapi belum dapat memotivasi diri sepenuhnya. Selain itu kurang suka menjalin kerjasama

78

dan berkomunikasi dengan pihak lain merupakan salah satu hambatan untuk mengembangkan usaha sebagai seorang wirausaha.

79 BAB VI

Dokumen terkait