• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2. Hasil Utama Penelitian

a. Pengaruh Bullying di Tempat Kerja Terhadap Burnout Pada

Karyawan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara dua

variabel, yaitu variabel bullying di tempat kerja dan burnout pada

karyawan. Oleh sebab itu, pengujian pengaruh antara kedua

variabel dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi

sederhana dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows dan

Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Sederhana ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5526.743 1 5526.743 53.211 .000a Residual 11321.221 109 103.864

Total 16847.964 110

a. Predictors: (Constant), bullying b. Dependent Variable: burnout

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung yaitu 53.211,

sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel

F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa) yaitu 109 sebagai df

penyebut dan df Regression (perlakuan) yaitu 1 sebagai df

pembilang dengan tarap signifikan 0,05, sehingga di peroleh nilai F

tabel yaitu 3,93. Karena F hitung (53.211) > F tabel (3,93), dan

nilai signifikansi (0.000) < 0,05, maka Ho ditolak.

Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 18.508 3.453 5.361 .000 bullying .674 .092 .573 7.295 .000

Dari hasil pengujian diperoleh nilai t hitung = 7.295. Dengan df

109 dan taraf signifikansi 0,05 maka diperoleh t tabel = 1.65.

Selanjutnya, nilai signifikansi yang ditunjukkan pada tabel di atas

adalah 0.000. Karena t hitung (7.295) > t tabel (1.65), dan nilai

signifikansi (0.000) < 0,05, maka Ho ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh positif bullying di tempat kerja

terhadap burnout. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa

bullying di tempat kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap burnout. Artinya bullying dapat meningkatkan burnout.

b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap

variabel terkaitnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan

nilai R square.

Tabel 12. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi (R square) yang diperoleh sebesar 0,328. Hal Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .573a .328 .322 10.191

ini berarti 32,8% burnout dipengaruhi oleh bullying di tempat kerja

sedangkan sisanya yaitu 67,2% burnout dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang tidak di teliti didalam penelitian ini.

c. Nilai Empirik dan Hipotetik

1. Nilai Empirik dan Hipotetik bullying

Setelah dilakukan uji coba skala bullying, terdapat 26 aitem

yang digunakan di dalam penelitian. Respon yang diberikan

terdiri dari 5 buah rentang (tidak pernah, jarang, setiap bulan,

setiap minggu, dan setiap hari). Nilai untuk respon tidak

pernah adalah 1, nilai untuk respon jarang adalah 2, nilai untuk

respon setiap bulan adalah 3, nilai untuk respon setiap minggu

adalah 4, dan nilai untuk respon setiap hari adalah 5. Dengan

demikian, skor minimum yang dapat diperoleh untuk skala

bullying adalah 26, sedangkan nilai maksimum yang dapat

diperoleh adalah 130.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa nilai

minimum dari subjek-subjek penelitian untuk skala bullying

adalah 26 dan nilai maksimal adalah 72. Hasil perhitungan

nilai empirik dan hipotetik untuk bullying dapat dilihat pada

Tabel 13. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Bullying Variabel bullying

Nilai Hipotetik Empirik

Min 26 26

Maks 130 72

Mean 78 35,85

SD 17,33 10.510

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata hipotetik

bullying sebesar 78 dengan standar deviasi sebesar 17,33,

sedangkan nilai rata-rata empirik bullying adalah 35,85 dengan

standar deviasi sebesar 10.510. nilai rata-rata empirik bullying

yang lebih kecil dari nilai hipotetiknya (35,85<78) dengan

selisih nilai sebanyak 42,15 menunjukkan bahwa tingkat

bullying yang dimiliki oleh subjek penelitian tergolong rendah.

2. Nilai Empirik dan Hipotetik Burnout

Setelah dilakukan uji coba skala burnout, terdapat 20 aitem

yang digunakan di dalam penelitian. Respon yang diberikan

terdiri dari 5 buah rentang (sangat tidak sesuai, tidak sesuai,

netral, sesuai, dan sangat sesuai). Nilai untuk respon sangat

tidak sesuai adalah 1, nilai untuk respon tidak sesuai adalah 2,

adalah 4, dan nilai untuk respon sangat sesuai adalah 5.

Dengan demikian, skor minimum yang dapat diperoleh untuk

skala burnout adalah 20, sedangkan nilai maksimum yang

dapat diperoleh adalah 100.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa nilai

minimum dari subjek-subjek penelitian untuk skala burnout

adalah 21 dan nilai maksimal adalah 73. Hasil perhitungan

nilai empirik dan hipotetik untuk burnout dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 14. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik burnout

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata hipotetik

burnout sebesar 60 dengan standar deviasi sebesar 13,33,

sedangkan nilai rata-rata empirik burnout adalah 42,68 dengan

standar deviasi sebesar 12.376. nilai rata-rata empirik burnout

yang lebih kecil dari nilai hipotetiknya (42,68<60) dengan Variabel burnout

Nilai Hipotetik Empirik

Min 20 21

Maks 100 73

Mean 60 42.68

selisih nilai sebanyak 17,32 menunjukkan bahwa tingkat

burnout yang dimiliki oleh subjek penelitian tergolong rendah.

d. Kategorisasi Data Penelitian

1. Kategorisasi Bullying di Tempat Kerja

Norma kategorisasi yang digunakan pada bullying di tempat

kerja adalah sebagai berikut.

Tabel 15. Norma Kategorisasi bullying di tempat kerja

Rentang Nilai Kategori

X ≤ (µ - 1.0 SD) Rendah (µ - 1.0 SD) <X ≤ (µ + 1.0 SD) Sedang X > (µ + 1.0 SD) Tinggi

Besar nilai rata-rata hipotetik bullying di tempat kerja

adalah 78 dengan standar deviasi 17.33 sehingga kategorisasi

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 16. Norma Kategorisasi bullying di tempat kerja

Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase

X ≤ 61 Rendah 108 97,30%

61 <X ≤ 95 Sedang 3 2,70%

X > 95 Tinggi 0 0

Berdasarkan tabel 16, dapat dilihat bahwa tidak ada subjek

penelitian yang memiliki tingkat bullying yang tinggi,

sedangkan sebanyak 3 subjek (2,70%) memiliki tingkat

bullying yang sedang, dan sebanyak 108 subjek (97,30%)

memiliki tingkat bullying yang rendah.

2. Kategorisasi Burnout

Norma kategorisasi yang digunakan untuk burnout adalah

sebagai berikut:

Tabel 17. Norma Kategorisasi burnout

Rentang Nilai Kategori

X ≤ (µ - 1.0 SD) Rendah (µ - 1.0 SD) <X ≤ (µ + 1.0 SD) Sedang X > (µ + 1.0 SD) Tinggi

Besar nilai rata-rata hipotetik burnout adalah 60 dengan

standar deviasi 13.33 sehingga kategorisasi yang diperoleh

Tabel 18. Norma Kategorisasi Burnout

Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase

X ≤ 47 Rendah 68 61,26%

47<X ≤ 73 Sedang 43 38,74%

X > 73 Tinggi 0 0

Total 111 100%

Berdasarkan tabel 18, dapat dilihat bahwa sebanyak 68

subjek (61,26%) memiliki tingkat burnout yang rendah,

selanjutnya sebanyak 43 subjek (38,74%) memiliki tingkat

burnout yang sedang, dan tidak ada subjek penelitian yang

memiliki tingkat burnout yang tinggi.

e. Tambahan Hasil Penelitian

Sebagai tambahan hasil penelitian, peneliti ingin melihat

pengaruh dari indikator-indikator bullying terhadap burnout pada

karyawan PT. Pertamina. Indikator-indikator bullying meliputi

work-related bullying, person-related bullying, dan physical

intimidation bullying. Pengolahan hasil tambahan penelitian ini

1. Pengaruh work-related bullying terhadap burnout pada

karyawan.

Tabel 19. Hasil Analisis Regresi Sederhana

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung yaitu 37.320,

sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel

F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa) yaitu 109 sebagai df

penyebut dan df Regression (perlakuan) yaitu 1 sebagai df

pembilang dengan tarap signifikan 0,05, sehingga di peroleh nilai F

tabel yaitu 3,93. Karena F hitung (37.320) > F tabel (3,93), dan

nilai signifikansi (0.000) < 0,05, maka Ho ditolak. ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4297.222 1 4297.222 37.320 .000a Residual 12550.742 109 115.144

Total 16847.964 110

a. Predictors: (Constant), workrelated

Tabel 20. Hasil Analisis Regresi Sederhana

Dari hasil pengujian diperoleh nilai t hitung = 6.109. Dengan df

109 dan taraf signifikansi 0,05 maka diperoleh t tabel = 1.65.

Selanjutnya, nilai signifikansi yang ditunjukkan pada tabel di atas

adalah 0.000. Karena t hitung (6.109) > t tabel (1.65), dan nilai

signifikansi (0.000) < 0,05, maka Ho ditolak, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh positif work-related bullying

terhadap burnout. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa

work-related bullying memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap burnout. yang artinya work-related bullying dapat

meningkatkan burnout.

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 23.324 3.329 7.007 .000 workrelated 1.749 .286 .505 6.109 .000

pengaruh terhadap variabel terkaitnya. Nilai koefisien

determinasi ditentukan dengan nilai R square.

Tabel 21. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan regresi dapat diketahui

bahwa koefisien determinasi (R square) yang diperoleh sebesar

0,255. Hal ini berarti 25,5% burnout dipengaruhi oleh

work-related bullying.

3. Pengaruh person-related bullying terhadap burnout pada

karyawan.

Tabel 22. Hasil Analisis Regresi Sederhana Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .505a .255 .248 10.731

a. Predictors: (Constant), workrelated

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4747.845 1 4747.845 42.769 .000a Residual 12100.119 109 111.010

Total 16847.964 110

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung yaitu

42.769, sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan

menggunakan tabel F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa)

yaitu 109 sebagai df penyebut dan df Regression (perlakuan)

yaitu 1 sebagai df pembilang dengan tarap signifikan 0,05,

sehingga di peroleh nilai F tabel yaitu 3,93. Karena F hitung

(42.769) > F tabel (3,93), dan nilai signifikansi (0.000) < 0,05,

maka Ho ditolak.

Tabel 23. Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 23.426 3.110 7.533 .000 personrelated 1.390 .213 .531 6.540 .000

a. Dependent Variable: burnout

Dari hasil pengujian diperoleh nilai t hitung = 6.540.

Dengan df 109 dan taraf signifikansi 0,05 maka diperoleh t

tabel = 1.65. Selanjutnya, nilai signifikansi yang ditunjukkan

pada tabel di atas adalah 0.000. Karena t hitung (6.540) > t

tabel (1.65), dan nilai signifikansi (0.000) < 0,05, maka Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

positif person-related bullying terhadap burnout. Arah

koefisien regresi positif berarti bahwa person-related bullying

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap burnout.

yang artinya person-related bullying dapat meningkatkan

burnout.

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki

pengaruh terhadap variabel terkaitnya. Nilai koefisien

determinasi ditentukan dengan nilai R square.

Tabel 24. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan regresi dapat diketahui

bahwa koefisien determinasi (R square) yang diperoleh sebesar

0,282. Hal ini berarti 28,2% burnout dipengaruhi oleh

person-related bullying. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .531a .282 .275 10.536

5. Pengaruh physical intimidation bullying terhadap burnout.

Tabel 25. Hasil Analisis Regresi Sederhana

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung yaitu

35.263, sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan

menggunakan tabel F dengan derajat bebas (df) Residual (sisa)

yaitu 109 sebagai df penyebut dan df Regression (perlakuan)

yaitu 1 sebagai df pembilang dengan tarap signifikan 0,05,

sehingga di peroleh nilai F tabel yaitu 3,93. Karena F hitung

(35.263) > F tabel (3,93), dan nilai signifikansi (0.000) < 0,05,

maka Ho ditolak.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4118.257 1 4118.257 35.263 .000a Residual 12729.707 109 116.786

Total 16847.964 110

a. Predictors: (Constant), physicalintimidation

Tabel 26. Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 23.312 3.420 6.817 .000 physicalintimidation 1.774 .299 .494 5.938 .000

a. Dependent Variable: burnout

Dari hasil pengujian diperoleh nilai t hitung = 5.938.

Dengan df 109 dan taraf signifikansi 0,05 maka diperoleh t

tabel = 1.65. Selanjutnya, nilai signifikansi yang ditunjukkan

pada tabel di atas adalah 0.000. Karena t hitung (5.938) > t

tabel (1.65), dan nilai signifikansi (0.000) < 0,05, maka Ho

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

positif physical intimidation bullying terhadap burnout. Arah

koefisien regresi positif berarti bahwa physical intimidation

bullying memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

burnout. yang artinya physical intimidation bullying dapat

meningkatkan burnout.

6. Koefisien Determinasi

pengaruh terhadap variabel terkaitnya. Nilai koefisien

determinasi ditentukan dengan nilai R square.

Tabel 27. Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan regresi dapat diketahui

bahwa koefisien determinasi (R square) yang diperoleh sebesar

0,244. Hal ini berarti 24,4% burnout dipengaruhi oleh physical

intimidation bullying.

Dokumen terkait