• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Wawancara

Dalam dokumen DISERTASI T431302005 NURFAIZI SUWANDI (Halaman 76-87)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Wawancara

1. Wawancara dengan TKW

a. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai pekerjaan di luar negeri?

1) Dari teman/tetangga (SA, Indramayu; SU, Jawa Tengah; YA, Lombok)

2) Dari sponsor/calo/agensi (SR, Lombok; IM, Sukabumi; E, Serang; M, Lombok Timur; R, Bekasi; K, Bekasi; T, Indramayu; RI, Bandung)

3) Dari internet (A, Lampung)

b. Mengapa anda tertarik untuk bekerja di luar negeri?

1) Sebab saat itu saya terlilit utang dan satu-satunya jalan untuk membayar utang saya adalah bekerja ke luar negeri (SA, Indramayu).

2) Saya butuh biaya untuk sekolah anak-anak saya. Saya juga masih membiayai orang tua saya (SR, Lombok).

3) Saya bekerja di luar negeri sebagai pelarian, atas kekecewaan saya pada pekerjaan saat itu, dan juga mencari pengalaman (IM, Sukabumi).

4) Saya ingin mendapatkan pengalaman baru dan karena bujukan dari sponsor (E, Serang).

5) Karena di kampung halaman, saya susah mencari pekerjaan. Saya juga melihat kondisi ekonomi keluarga saya yang sangat susah (M, Lombok Timur).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6) Karena terdesak kebutuhan ekonomi (R, Bekasi).

7) Saya terdesak kebutuhan keluarga. Saya harus membiayai orang tua dan adik saya (SU, Jawa Tengah).

8) Saya ingin tahu pengalaman kerja di luar negeri. Di samping itu, saya juga butuh dana untuk bantu keluarga (YA, Lombok).

9) Karena terpengaruh orang lain. Katanya gajinya lebih besar (K, Bekasi).

10) Saya ingin mencari pengalaman baru, suasana baru, dan ingin mandiri. Selain bekerja saya juga melanjutkan sekolah di Hongkong dan Taiwan. Tertarik ke Mesir karena bujukan agen/calo yang mengajak untuk bekerja di negara muslim dan dijanjikan gaji $500 - $600 dengan kenaikan gaji setiap 3 bulan (A, Lampung).

11) Saya tertarik bekerja di Mesir karena bujukan dari agen/sponsor yang datang ke rumah (T, Indramayu).

12) Saya tertarik bekerja di Mesir karena bujukan dari agen/sponsor yang datang ke rumah (RI, Bandung).

c. Bagaimana proses anda sampai ke Mesir?

1) Setelah lebih 4 tahun bekerja di Riyadh, saya diberi cuti untuk pulang ke Indonesia 6 bulan. Sebelum cuti saya habis, ada sponsor yang membujuk saya untuk mendapatkan pekerjaan lain di luar negeri. Setelah saya bersedia, saya dibawa ke PT Bagus di Pondok Gede Bekasi. Selama 2 minggu saya disuruh bekerja

di rumahnya sponsor. Setelah itu saya diambil pihak lain untuk diberangkatkan ke Mesir. Pertama saya dibawa ke Batam untuk membuat paspor baru. Dari batam saya dibawa ke Singapura menggunakan kapal. Lalu dari sana saya dibawa ke Johor Malaysia. Dari sana saya dibawa ke Kuala Lumpur, karena tidak bisa terbang dari Johor. Di Kuala Lumpur saya ketemu calon TKW lain dari Philipina. Di sana saya 10 hari. Dari sana saya dikembalikan ke Singapura. Lalu dari singapura saya diterbangkan ke Dubai. Di Dubai, saya dijemput seseorang. Saya diberi uang 100 Dinar. Lalu saya diterbangkan ke Mesir (SA, Indramayu).

2) Sponsor awalnya menjanjikan saya untuk bekerja di Arab Saudi tetapi ternyata saya diberangkatkan ke Mesir. Saya ditampung di kawasan Condet. Dari Jakarta, kami naik kapal laut ke Batam. Dari Batam, kami naik pesawat ke Dubai. Dari Dubai, kami melanjutkan perjalanan ke Cairo. Waktu itu saya berempat. Semuanya berasal dari Jawa (SR, Lombok).

3) Setelah pulang dari Arab Saudi, saya pengen punya pengalaman baru dengan bekerja di negara lain. Kemudian sponsor memberangkatkan saya ke Mesir. Saya tahu bahwa kerja di Mesir adalah illegal tapi saya tetap bersikeras pergi ke Mesir (IM, Sukabumi).

4) Setelah pulang dari Brunei, ada sponsor yang datang ke rumah saya dan membujuk saya untuk bekerja lagi di luar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

negeri. Akhirnya sponsor memberangkatkan saya ke Mesir (E, Serang).

5) Awalnya saya sendiri yang minta ke orang tua untuk bekerja di luar negeri. Kemudian saya difasilitasi oleh sponsor di kampung saya dan dibawa ke PT Anugerah Super Rezki di Kalibata. Sebelum diberangkatkan ke Mesir, selama 1 minggu saya dipekerjakan di rumah sponsor saya di Jakarta (M, Lombok Timur).

6) Sepulang dari Qatar, saya kerja di Jakarta dapat gaji Rp 800 ribu. Karena kebutuhan mendesak, saya mendatangi sponsor yang pernah memberangkatkan saya ke Qatar. Ke sponsor itu saya bertanya apakah saya bisa kerja lagi di Qatar. Awalnya saya di iya kan oleh dia. Lalu berkas-berkas saya mulai diurusnya lagi. Saya menunggu sekitar 3 minggu. Setelah 3 minggu, saya dikabari bahwa saya harus ke penampungan di Jakarta. Setelah di penampungan, saya dikabari bahwa saya tidak bisa ke Qatar lagi, sebab saya keluar dari Qatar belum mencapai 2 tahun. Lalu saya ditawari ke Mesir. Saya sempat takut, karena setahu saya, Mesir sedang rusuh dan tidak aman. Tapi saya pun menerima, hingga saya disuruh siap-siap berangkat, padahal di paspor saya belum ada visa mesir. Saya terbang ke batam. Di sana saya menginap dua malam. Lalu saya pergi ke Singapura lewat laut. Dari sana barulah saya terbang ke

Yordania. Di sana saya nginap satu malam. Dari Yordan, saya terbang lagi ke Cairo (R, Bekasi).

7) Awalnya saya bekerja di Dubai tapi oleh majikan, saya dibawa ke Mesir dan tidak diajak kembali ke Dubai. Akhirnya saya bekerja di Mesir (SU, Jawa Tengah).

8) Awalnya saya bekerja di Arab Saudi, kemudian saya minta cuti selama 3 bulan. Karena ada masalah keluarga, sebelum cuti habis saya pergi ke penampungan TKW di Jakarta. Oleh sponsor akhirnya saya diberangkatkan ke Mesir (YA, Lombok).

9) Awalnya saya kerja di Arab Saudi selama 2 tahun dengan gaji besar, sehingga saya bisa membangun rumah di Indonesia. Habis kontrak dari Arab Saudi, saya kerja di Libia. Di Libia saya dipindah pindah, dari satu majkan ke majikan lain. Saya juga tidak dapat gaji. Akhirnya saya ketemu Mr. Jamil dan saya dibawa ke Mesir (K, Bekasi).

10) Sebelum ke Mesir saya bekerja di Hongkong, Kanada, dan Taiwan melalui agensi resmi. Dari Taiwan saya pulang ke Indonesia. Setelah 3 bulan di rumah saya menemui seorang agen/calo bernama Pak Karim tetapi tidak melalui agensi yang biasanya memberangkatkan saya. Awalnya saya minta bekerja di Itali, kemudian Pak Karim membujuk saya untuk bekerja di negara muslim karena selama ini saya bekerja di negara non muslim. Pak Karim juga mengatakan kalau gaji yang saya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

terima antara $500 - $600 dengan kenaikan gaji setiap 3 bulan. Akhirnya saya tertarik ke Cairo, Negara muslim. Saya berminat karena percaya dengan kata-kata Pak Karim. Diproses sampai 2 bulan bolak-balik Jakarta-Lampung. Setelah itu, saya nunggu dirumah, dirumah belum satu minggu ada panggilan suruh nunggu di Jakarta tinggal di rumah Pak Karim. Terus diantar ke agensi kedua, namanya Pak Ali, dari Pak Ali diantar ke Mr. Abdurahman, dari dia saya diberangkatkan lewat PT yang tidak jelas. Didalam rumah itu ada TKW sekitar 25-30 TKW di Daerah Jakarta Timur Duren Sawit. Saya diberangkatkan dari Jakarta lewat Bandung, malamnya di terbangkan ke Cairo dari bandara Soekarno-Hatta. Suruh berangkat sendiri hanya diberi tiket dan paspor. Naik pesawat dari Singapura ke Dubai, dari Dubai ke Cairo. Tiga kali naik pesawat. Jam 3 malam sampai Cairo. Di Cairo di jemput oleh majikan yang bernama ―Mbak Neneng‖ kapten, jendral polisi. Rumahnya besar, pembantunya hanya saya sendiri. Nama panggilannya ―Hamdi‖. Mereka punya akses masuk bandara, menantunya Jendral. 10 bulan kerja disana sendiri. Rumah besar ngepel pake tangan, makanan bekas dikasih. Terkurung banget tidak boleh kemana-mana, taunya hanya di dapur. 2 bulan minta pulang. Digaji tidak sesuai dijanjikan di Indonesia sebesar $250. Minta pulang tidak boleh. Bertahan lagi, tiga kali nuntut naik gaji, tidak boleh. Bertahan

sampai 9 bulan. Terus saya lari dari rumah majikan (A, Lampung).

11) Ada agen/sponsor yang datang ke rumah, menawarkan saya untuk bekerja di Mesir. Akhirnya saya bersedia berangkat, semua syarat-syarat yang diperlukan diurus oleh agen/sponsor. Saya diberangkatkan langsung ke Cairo, setelah di Cairo saya ditampumg di rumah seorang agen bernama Mr. Adel, setelah itu baru dibawa ke majikan. Di majikan pertama saya bekerja selama 9 bulan, hanya digaji 5 bulan sebesar $200 per bulan. Setelah itu saya bekerja di majikan kedua selama 1,5 tahun dengan gaji $250 per bulan. Majikan kedua cerewet dan rumahnya banyak anjing, saya tidak betah, akhirnya saya kabur (T, Indramayu).

12) Sebelum ke Mesir saya bekerja di Riyad selama 2 tahun dan di Abu Dhabi selama 2 tahun. Setelah itu saya pulang, selama 10 bulan di rumah ada sponsor yang menawarkan untuk bekerja di luar negeri lagi. Awalnya pengen ke Qatar, tapi malah diberangkatkan ke Cairo. Di Cairo selama 3 bulan, belum digaji dan pekerjaan berat. Akhirnya saya kabur dari rumah majikan (RI, Bandung).

2. Wawancara dengan User/Pengguna TKW

a. Dari mana anda mulai mendapatkan informasi tentang adanya TKW yang dapat bekerja dengan anda?

Dari tetangga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Bagaimana cara mendapatkan TKW Indonesia?

Saya mendapatkan TKW Indonesia dari tetangga saya, ketika tetangga saya tersebut akan pindah dari Mesir. Saya tidak pernah berhubungan dengan penyalur.

c. Kenapa anda memilih TKW asal Indonesia?

Bagi saya, para pekerja asal Indonesia adalah orang-orang yang sangat terhormat. Mereka sangat jujur dan dapat dipercaya. Mereka juga sangat bertanggung jawab pada pekerjaan mereka, sehingga saya tidak ragu menitipkan rumah saya kepada mereka dan mempercayakan mereka mendampingi anak saya.

3. Wawancara dengan Mahasiswa yang Mengetahui Proses Pengiriman TKW ke Mesir

a. Bagaimana informasi yang anda dapatkan, terkait mekanisme rekruitmen calon TKW dari Indonsia?

Pada dasarnya, keberadaan TKW di Mesir ini dapat dibagi menjadi tiga bagian: Pertama, datang langsung ke Mesir dari Indonesia, dimana Mesir dari awal menjadi target tempat para TKW bekerja. Biasanya TKW yang datang langsung ke Mesir dan dari awal menjadikan Mesir sebagai tujuan mereka bekerja adalah para TKW yang sudah memiliki jaringan kerja di Mesir, baik tetangga, sanak saudara mapun ―penyalur‖ yang berdomisili di Mesir. Kedua, datang ke Mesir karena dibawa sang majikan. Pada awalnya para TKW tersebut bekerja di rumah majikannya yang berkewarganegaraan Arab non-Egypt (seperti Negara-negara Teluk: red), lalu sang

majikan membawa TKW tersebut ke Mesir saat mereka berlibur di salah satu villa yang mereka miliki. Pada saat mereka kembali ke negara asalnya, TKW tersebut tidak dibawa kembali, tetapi tetap tinggal di Mesir. Ketiga, para TKW yang bekerja di Mesir tanpa keinginan mereka sendiri, tetapi dikirimkan secara sepihak oleh para broker. Memang benar, bahwa para penyalur TKW (baik legal maupun illegal) tidak bekerja sendirian. Mereka memiliki jaringan yang cukup kuat dan rapi.

b. Bagaimanakah jaringan pengiriman TKW ke Mesir?

Jaringan dan pola kerja mereka sangat rapih. Ada yang berupa jaringan individual, ada juga yang sudah berupa jaringan kuat. Di dalam jaringan ini ada WNI dan warga negara Mesir yang terlibat, terutama sebagai penyalur. Bahkan, ada juga oknum mahasiswa yang terlibat dalam pengiriman TKW, baik secara individu maupun bagian dari jaringan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan, yang meliputi TKW, pengguna TKW, dan mahasiswa yang mengetahui proses pengiriman TKW ke Mesir, maka dapat digambarkan alur/proses pemberangkatan TKW dari Indonesia ke Mesir sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar IV.1

Proses Pemberangkatan TKW dari Indonesia Ke Mesir

Gambar IV.1 tersebut menjelaskan bahwa alur atau proses pemberangkatan TKW dari Indonesia ke Mesir. Dimulai dari keberadaan TKW Indonesia dengan latar belakang ekonomi lemah, ingin bekerja tetapi commit to user

kesulitan untuk mencari pekerjaan di daerah asal, mencari pengalaman kerja, serta karena bujukan sponsor. Kemudian mereka ada yang mencari informasi mengenai pekerjaan di luar negeri melalui tetangga yang pernah menjadi TKW, calo atau sponsor atau agensi yang dekat rumah calon TKW, serta ada yang mencari dari internet. Ada juga yang mendapatkan informasi karena didatangi oleh sponsor atau calo, yang salah satunya adalah para sindikat penyaluran TKW Indonesia ke Mesir. Tim sponsor bekerja keras untuk meyakinkan para calon TKW dan keluarganya, dengan menjanjikan kesejahteraan yang lebih baik. Apabila tim sponsor tersebut berhasil meyakinkan calon TKW dan keluarganya, selanjutnya mereka akan segera membantu menguruskan dokumen-dokumen yang diperlukan agar yang bersangkutan bisa segera memiliki paspor. Dalam hal ini mereka seringkali melakukan pemalsuan data (misalnya: apabila calon TKW masih dibawah umur). Terkait dengan biaya pengurusan dokumen tersebut, ada yang dibebankan kepada calon TKW dan ada pula yang ditanggung oleh Calo tersebut, yang dananya diperoleh dari calon majikan/user di Mesir.

Proses selanjutnya setelah dokumen pemberangkatan lengkap, para calo membantu pemberangkatan calon TKW dengan menggunakan berbagai modus pemberangkatan. Banyak diantara mereka yang diberangkatkan tidak melalui bandara Sukarno-Hatta melainkan menggunakan bandara di daerah. Selain itu, mereka tidak menggunakan penerbangan langsung ke Cairo, tetapi dengan menerbangkan para calon TKW ke Kuala Lumpur. Disana mereka ditampung selama 2-3 hari, kemudian diterbangkan ke Negara lain yang mendekati Mesir, setelah itu baru diterbangkan ke Cairo Mesir. Ada juga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

TKW yang sebelumnya bekerja di negara Timur Tengah selain Mesir, seperti Arab Saudi, Dubai. Kemudian majikannya membawa TKW ke Mesir, ketika kembali ke negara asal, majikan tidak membawa serta TKW. Akhirnya TKW bertemu dengan calo/sponsor di Mesir dan mereka kemudian dicarikan majikan baru di Mesir.

Setelah tiba di Cairo Mesir, para calon TKW tidak bisa masuk dengan mudah melintasi imigrasi Mesir, karena penjagaan dan prosedur yang sangat ketat di imigrasi tersebut. Untuk dapat membantu mengeluarkan calon TKW dari imigrasi, mereka harus dijemput oleh pihak-pihak yang memiliki ―kekebalan‖ hukum, baik orang Indonesia maupun pihak Mesir. Tanpa bantuan tersebut, mereka tidak akan bisa masuk ke Mesir. Selanjutnya, TKW diantar ke rumah majikan atau dibawa ke tempat penampungan sampai ada yang menjemput untuk mempekerjakannya.

Dalam dokumen DISERTASI T431302005 NURFAIZI SUWANDI (Halaman 76-87)

Dokumen terkait