• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kebutuhan

4.1.2 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman kisi-kisi yang dibuat oleh peneliti. Kisi-kisi wawancara memiliki enam indikator yang dijabarkan dengan dua puluh butir pernyataan. Indikator pertama terdiri dari tiga pernyataan tentang ketersediaan buku cerita bergambar untuk kelas III di sekolah. Indikator kedua terdiri dari dua butuh penyataan tentang penggunaan buku cerita bergambar untuk siswa kelas III. Indikator ketiga terdiri dari sebelas pernyataan tentang desain buku

76

cerita bergambar untuk kelas III. Indikator keempat terdiri satu butir penyataan tentang kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran membaca. Indikator kelima terdiri dari dua pernyataan tentang partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca. Indikator keenam terdiri satu butir pernyataan tentang usaha mengatasi kesulitan yang dialami dengan pembelajaran membaca.

Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan kepada guru belum pernah ada buku cerita bergambar yang memuat materi bangun datar untuk siswa kelas III SD di SD Negeri Selomulyo. Buku-buku cerita bergambar hanya tersedia memuat cerita rakyat, tokoh agama, dan dongeng anak. Buku – buku tersebut masih terlihat layak pakai dengan bersampul rapi dan tidak ada halaman yang sobek ataupun terlipat.

Dalam pembelajaran guru jarang memanfaatkan buku cerita bergambar di sekolah pada saat melaksanakan kegiatan membaca. Guru memilih untuk menggunakan buku pelajaran karena semua siswa telah memilikinya. Dalam kegiatan membaca, guru mengajak siswa untuk memilih satu judul yang sama, kemudian guru meminta siswa untuk membaca bersama secara bergantian. Setelah membaca buku cerita siswa diminta untuk mengingat dan menuliskan kosa kata baru yang siswa temukan di dalam bacaan buku cerita sehingga Guru dapat membantu siswa dalam menemukan suatu makna di kosa kata tersebut.

Dalam penentuan desain buku, guru menyarankan beberapa desain yang di sesuaikan dengan anak dan karakteristik anak. Guru menyarankan buku cerita berwarna terang untuk sampul serta isi buku, ukuran buku yaitu A4, tokoh cerita berwujud manusia, judul di tulis dengan huruf showcard gothic dengan ukuran

77

65pt, dilengkapi dengan dialog yang ditulis dengan jenis comic sans MS ukuran 16pt, serta penulisan uraian isi ditulis dengan jenis huruf comic sans MS ukuran 17pt.

Guru mengalami kesulitan dalam menumbuhkan minat membaca dan belajar siswa. Banyak siswa yang tidak tertarik untuk membaca buku cerita yang tersedia di perpustakaan sekolah karena kebanyakan buku yang berisi tulisan saja tidak ada ilustrasi gambar di dalamnya. Selain itu, guru merasa kesulitan dalam membimbing siswa untuk bisa memahami isi bacaan dengan cepat dan tepat. Siswa cepat mudah bosan dalam membaca sehingga siswa belum bisa mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami isi cerita dengan maksimal. Guru sudah berupaya untuk meningkatkan minat membaca dan mengembangkan pengetahuan serta memahami isi bacaan siswa terkadang membawakan beberapa buku cerita yang ada di rumah wajib dibaca ketika literasi sekolah dan waktu luang.

Guru sangat setuju jika peneliti membuat buku cerita bergambar yang memuat materi pembelajaran mengenai bangun datar dalam pembelajaran Matematika. Sejauh ini, guru hanya bisa mengajak siswa untuk membaca bacaan secara bersama–sama ataupun bergantian. Hal tersebut dilakukan oleh guru agar siswa yang masih kesulitan membaca dapat terbantu dengan teman-teman yang sudah lancar dalam membaca buku. Buku ceria bergambar ini akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan guru untuk mengatasi kesulitan dalam membaca serta membedakan bangun datar dalam pembelajaran Matematika sehingga mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

78

Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan kepada dua siswa kelas III, peneliti mendapat data siswa hanya membaca buku buku cerita bergambar seperti candi prambanan, malin kundang kumpulan cerita nabi. Siswa belum menemukan buku cerita yang memuat materi pembelajaran, terutama tentang bangun datar. Siswa merasa vosan membaca buku cerita bergambar yang tesedia di sekolahan karena kurang beragam jenisnya. Buku cerita di sekolah tersebut memiliki jumlah yang terbatas sehingga siswa harus menunggu lama siswa lain selesai membaca dan bergantian membacanya. Buku cerita bergamabar di SD Negeri Selomulyo memiliki kondisi yang baik, dimana tidak ada lipatan atau sobekan dan terlihat tersampul rapi.

Buku cerita bergambar yang tersedia di SD Negeri Selomulyo hanya berupa buku cerita rakyat, dongeng, dan kisah pahlawan. Hal tersebut membuat siswa hanya membaca jenis buku cerita bergambar yang terbatas. Dalam kegiatan membaca, siswa biasanya menemukan kosa kata ataupun pemahaman pembelajaran yang baru yang mereka belum ketahui. Jika siswa menemukan kosa kata yang baru tersebut, siswa dapat menuliskan dan bertanya tentang makna dari kosa kata tersebut kepada guru.

Siswa memberikan beberapa saran kepada peneliti dalam membuat produk cerita bergambar. Beberapa saran tersebut dapat dijadikan sebagai landasan penentuan sesain buku yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik siswa. Beberapa saran yang diberikan oleh siswa, yaitu sampul dan isi buku menggunakan warna terang, buku dicetak pada kertas A4, tokoh utama menggambarkan seorang anak kecil, penulisan judul menggunakan huruf Showcard gothic dengan ukuran 65pt, buku dilengkapi dengan dialog yang di tulis dengan huruf Comic sans MS dengan

79

ukuran 17pt serta penulisan uraian isi cerita menggunakan Comic sans MS dengan ukuran 17pt.

Siswa masih mengalami kesulitan untuk memahami isi cerita. Membaca buku cerita yang berisi banyak tulisan dapat membuat siswa mudah bosan sehingga siswa merasa semakin sulit untuk memahami isinya. Siswapun menyetujui jika peneliti membuat buku cerita bergambar tentang bangun datar. Menurut siswa, buku cerita bergambar selalu memiliki gambar-gambar yang menarik dan lucu sehingga tidak membuat siswa merasa bosan dalam membaca dan lebih mudah memahami isi bacaan dengan bantuan gambar. Buku cerita bergambar juga dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan memahami isi bacaan dan meningkatkan semangat siswa dalam melaksanakan pembelajaran membaca. Selain itu, buku cerita bergambar memuat materi bangun datar sehingga mempermudah siswa dalam mengenal bangun datar dalam pembelajaran Matematika.

Dokumen terkait