• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1) Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara kepada satu orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan I, Yogyakarta pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014. Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk

melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut data hasil wawancara dengan satu orang guru SD Negeri Kalasan I, Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir.

Butir pertanyaan pertama yaitu sejauh mana pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan jawaban bahwa Berdasarkan apa yang sudah saya ketahui kurikulum 2013 itu adalah sebuah kurikulum yang mana penyampaiannya itu secara utuh, berkeseluruhan atau holistic, dibandingkan dengan kurikulum KTSP 2006 setiap muatan pelajaran disampaikan secara terpisah atau sendiri- sendiri, tetapi di kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah pengantar tema. Setiap muatan pembelajaran yang diajarkan tidak dirasakan atau diketahui oleh siswa disaat mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa hanya tahu yang diajarkan adalah satu tema, sedangkan yang tahu muatan itu hanyalah gurunya, jadi gurunya tahu yang mengajarkan muatan apa, tetapi siswa belajar dalam satu keseluruhan dalam satu tema itu yang saya tahu tetang kurikulum 2013.

Butir pertanyaan kedua yaitu sejauh mana pemahaman guru terkait dengan perumusan indiaktor dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa. Guru memberikan jawaban bahwa didalam kurikulum 2013 sangat berbeda dengan Kurikulum KTSP 2006, Kurikulum KTSP 2006 itu lebih menekankan pada

pemahaman pengetahuannya saja, sedangkan kurikulum 2013 ada 4 aspek atau 4 kompetensi inti yang dipelajari oleh siswa, kompetensi inti ke 1 dan ke 2 menyangkut tentang kepribadian, kompetensi inti ke 3 tentang pegetahuan, dan kompetensi inti ke 4 tentang ketrampilan, dalam setiap pembelajaran siswa utuh belajar 4 aspek tersebut, jadi diharapkan siswa tidak hanya belajar asal tahu dengan pengetahuannya saja, tatapi siswa juga memiliki kepribadian yang baik, dan bisa menerapkan trampil di dalam kehidupan sehari-hari.

Perumusan indikator yang mempertimbangkan kehutuan kepribadian siswa itu maksudnya dari ke 4 Kompetensi sudah diberikan kedalam kompetensi dasar masing-masing, mungkin pada permendikbut 67 sudah dijelaskan bahwa kompetensi inti ke 1 misalnya kelas IV ada beberapa KD, kompetensi ke 2, dan ke 3, seperti itu dan kompetensi ke 4 juga sama, berdasarkan dari KD akan diturunkan lagi disaat membuat RPP kedalam bentuk indikatornya, indikator ditirunkan ke tujuan pembelajaran, dari KI 3 pengetahuan, dan KI 4 ketrampilan, yang bisa dituliskan dari indikator sedangkan, indiktor dari KI 1 dan KI 2 bisa dapat disisipkan di tujuan pembelajaran.

Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa tematik integratif adalah pembelajaran yang saling terkait pada setiap muatan pelajarannya. Tematik integratif intinya ialah semua muatan itu di

satukan dalam suatu kegiatan pembelajaran dimana penyampaian juga tidak boleh terpisah, bagaimana sepandai-pandainya guru dalam penyampaikan tematik integratif dalam perpindahan antar muatan pelajaran tidak terlihat dan sangat lembut, sehingga siswa tidak terbebani oleh beberapa muatan tertentu, maka dengan itu pembelajaran harus menarik, tujuan tematik harus sesuai dengan perkembangan karakteristik yang holistic sehingga tujuannya dapat tercapai dan penilaian muatan pembelajaran dapat di pahami secara utuh.

Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Salah satu guru memaparkan bahwa pendekatan saintifik ialah pendekatan yang memiliki lima tahap yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan penyimpulkan. Tetapi dari kelima tahap itu sebenarnya tidak harus urut, yang terpenting lima komponen tersebut harus ada dalam satu pembelajaran.

Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik. Guru tersebut mengatakan bahwa Penilaian autentik adalah penilaian keseluruhan, dimana setiap kali penilaian harus dapat mengukur semua aspek dari aspek pengetahuan, sikap, spiritual, dan ketrampilan harus dilakukan, maka ada dua jenis penilaiannya seperti penilaian postes, penialain prodak. Penilaian autentik digunakan untuk dapat mengukur dan mengukur kemampuan siswa pada kelima sapek tersebut.

Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru tersebut sudah mendapatkan contoh-contoh rubrik-rubrik penilaian non tes yang diterima dan diberikan dari pemerintah terutama dari Dinas, terkadang contoh-contoh rubrik penilaian non tes kurang efektif sehingga menyulitkan guru untuk melakukan penilaian. Namun guru masih membutuhkan contoh-contoh rubrik penilaian non tes yang lebih real atau nyata, dan lebih efektif dalam pelaksanaannya. Guru merasa masih sangat kesulitan untuk melakukan penilaian outentik, guru tahu cara penilaiannya itu seperti apa, tetapi pelaksanaannya belum 100 % maksimal, karena keterbatasan sumber belajar mengajar (SBM), yang pertama guru belum mahir dalam melakukan kurikulum 2013 ini, dan yang kedua keterbatasan sarana-persarananya belum memenuhi, yang paling menjadi kendala yaitu jumlah murid, karena di SD Negeri Kalasan I muridnya 40 siswa sehingga melakukan penilaian autentik untuk 40 siswa dengan ke empat aspek dalam setiap muatan harus melakukan penilainnya sendiri-sendiri, sehingga belum maksimal melakukan penilainnya. Para guru-guru belum menemukan penilaian untuk kurikulum 2013 yang lebih efektif digunakan.

Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Menururt salah satu guru, pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 selalu muncul dalam tiap pembelajaran, siswa tidak selalu di ajarkan

tentang pengetahuan saja, tetapi juga di ajarkan tentang pendidikan karakter agar diharapkan siswa memiliki karakter yang kuat atau menanamkan sikap yang baik.

Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Pendidikan karakter, kemendikbud menjelaskan ada 18 karakter, namun guru belum mengafal apa saja karakter itu secara utuh. Menurut pedoman guru karakter adalah sikap yang baik atau sesuatau yang baik, guru selama mengajar tidak pernah mengikuti buku kemendikbut tetang pendidikan karakter apa saja yang harus dikembangkan, yang terpeting sikap baik apa yang di kenali siswa dalam pembelajaran yang telah diberikan oleh guru. Guru mengatakan bahwa karakter itu tidak ada patokannya, sesuatu yang diajarkan dengan baik terhadap siswa seperti sopan santun, kebiasaan dan tingkah laku sehari-hari, dan siswa dapat menerima dan melakukan tindakan yang disampaikan dengan baik maka dianggap sebagai pendidikan karakter.

Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan- kesulitan yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Guru sangat mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajara. Terutama buku guru yang sudah dibuatkan oleh pemerintah masih banyak kekurangan dan belum sempurna, sehingga guru membuat/ mengembangkan RPPTH harus

disesuaikan dengan keadaan sekolah untuk penilaiannya. Kedua guru tersebut memaparkan bahwa mereka mengelami kesulitan dalam bahan ajar yang kurang luas, instrumen atau perangkat penilaian yang belum pas hanya secara teori, alat peraga yang belum tersedia dan membutuhkan dana yang banyak untuk setiap pembelajaran.

Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah tersebut. Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah sudah tersedia semampu kami hanya saja penilaianya yang masih terbatas. Guru merasa tidak puas tentang contoh penilaian dan isi buku kurikulum 2013 belum sempurna dan banyak kekurangannya.

Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa masih sangat dibutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang relevan tidak hanya secara teori saja, tetapi juga harus penataran atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung.

Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan. Guru tersebut menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH guru sudah

bisa membuat RPPTH yang kontekstual, harus terpadu, menggunakan pendekatan saintifik, dan tematik integratif, hanya saja penilaian yang belum maksimal. Guru hanya membutuhkan contoh format penilaian lebih kontektual dan efektif, untuk mengukur kemampuan siswanya.

Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan saran kepada pemerintah untuk mohon diberikan contoh yang lengkap pada perangkat pembelajaran. Mohon diberikan walaupun sedikit tetapi lengkap serta dilengkapi dengan media yang dapat mendukung pada setiap pembelajaran. Pemerintah juga harus memberikan arahan dan bimbingan untuk mengetahui lebih dalam kurikulum SD 2013, guru sangat membutuhkan rialnya kelapangannya seperti apa, kalau hanya teori saja guru merasa hanya kembali ke kurikulum KTSP 2006.

Dokumen terkait