• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA

4.1 Hasil Wawancara dengan Informan Kunci (key informan) yaitu Kepala Badan

1. Pertanyaan mengenai adanya pedoman-pedoman kerja secara tertulis di Badan Kepegawaian Daerah.

Jawabannya adalah: Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan di Badan Kepegawaian Daerah pasti memiliki pedoman-pedoman yang akan menjadi petunjuk atau panduan bagi setiap pegawai untuk melaksanakan pekerjaannya.

2. Pertanyaan mengenai jenis-jenis dari pedoman kerja tersebut.

Jawabannya adalah: Ada beberapa jenis pedoman kerja yang menjadi petunjuk dan panduan pegawai di Badan Kepegawaian Daerah dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu petunjuk dari pusat (Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Keputusan Presiden), Keputusan Bupati Tapanuli Tengah, Surat Edaran, dan Uraian Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang diatur di dalam Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2008.

3. Pertanyaan mengenai pembagian tugas terhadap pegawai.

Jawabannya adalah: Kepala Badan Kepegawaian Daerah selaku pimpinan telah melakukan pembagian tugas secara menyeluruh kepada seluruh pegawai yang ada di Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing.

4. Pertanyaan mengenai pelaksanaan sosialisasi dalam pembagian tugas kepada pegawai.

Jawabannya adalah: Dalam melaksanakan pembagian tugas, Kepala Badan Kepegawaian Daerah melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai mengenai apa dan bagaimana proses penyelesaian tugas tersebut kepada masing-masing bidang yang mendapatkan pekerjaan tersebut melalui pertemuan-pertemuan internal yang dilakukan di instansi ini.

5. Pertanyaan mengenai pengetahuan dan pemahaman pegawai terhadap pedoman kerja.

Jawabannya adalah: Telah menjadi suatu keharusan bagi seorang pegawai untuk mengetahui dan memahami apa yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan setiap pekerjaannya. Namun di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah tidak semua pegawai mengetahui dan memahami pedoman kerjanya. Bagi pegawai yang menduduki jabatan struktural di Badan Kepegawaian Daerah tentu mengetahui dan memahaminya tetapi bagi staf yang lain kurang memahami apa yang menjadi pedoman kerjanya.

6. Pertanyaan mengenai penyelesaian tugas-tugas oleh pegawai apakah telah sesuai dengan tupoksi atau pedoman lainnya yang telah ada.

Jawabannya adalah: Penyelesaian tugas dengan baik akan sangat dipengaruhi oleh pemahaman pegawai terhadap pedoman kerja atau tupoksinya. Dengan demikian, hanya sebagian dari pegawai di BKD yang telah mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan tupoksi atau pedoman kerja lainnya.

7. Pertanyaan mengenai apakah bidang-bidang yang ada di Badan Kepegawaian Daerah telah mampu untuk menopang pencapaian tujuan organisasi.

Jawabannya adalah: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari Bagian Sekretaris dan empat bidang yaitu Bidang Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai, Bidang Mutasi, Bidang Pengembangan Karir dan Diklat, Bidang Program, Evaluasi, dan Pelaporan. Bidang-bidang tersebut telah melaksanakan dan mampu menyelesaikan tugas-tugasnya secara baik dengan adanya koordinasi antara bidang-bidang tersebut sehingga mampu menopang dalam usaha pencapaian tujuan organisasi.

8. Pertanyaan mengenai jenis pengawasan yang diterapkan di Badan Kepegawaian Daerah.

Jawabannya adalah: Jenis pengawasan yang diterapkan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah adalah pengawasan melekat atau pengawasan berjenjang. Pengawasan melekat maksudnya adalah pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung kepada para bawahannya untuk mengawasi sikap, perilaku, dan semangat kerja mereka. Selanjutnya pengawasan secara berjenjang adalah pengawasan yang dilakukan berdasarkan struktur organisasi yang ada yaitu oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah kepada masing-masing Kepala Bidang dan selanjutnya dari Kepala Bidang kepada bawahannya.

9. Pertanyaan mengenai prinsip-prinsip pokok pengawasan yang dilakukan bagi pegawai di Badan Kepegawaian Daerah.

Jawabannya adalah: Dalam pelaksanaan pengawasan di Badan Kepegawaian Daerah mengandung prinsip pokok yaitu transparansi (keterbukaan). Maksudnya adalah bahwa pengawasan yang dilakukan oleh atasan itu diketahui oleh seluruh pegawai yang ada di instansi tersebut. Pegawai mengetahui bagaimana cara pelaksanaannya, prosedur, dan lain sebagainya.

10.Pertanyaan mengenai bagaimana penerapan fungsi pengawasan di Badan Kepegawaian Daerah.

Jawabannya adalah: Penerapan pengawasan belum berjalan secara maksimal di BKD Kabupaten Tapanuli Tengah. Hal ini dikarenakan para staf menyalahartikan hubungan baik yang dilakukan pimpinan dengan staf di lingkungan BKD Kabupaten Tapanuli Tengah. Sebagai pimpinan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah selalu berupaya agar hubungan harmonis antara staf dengan pimpinan selalu terpelihara dengan baik, namun dengan adanya hubungan yang harmonis tersebut membuat sebagian staf menjadi lalai terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

11.Pertanyaan mengenai sarana yang digunakan dalam pelaksanaan pengawasan di Badan Kepegawaian Daerah.

Jawabannya adalah: Sarana dalam pelaksanaan pengawasan yaitu melalui daftar hadir. Dengan daftar hadir ini akan dilihat bagaimana tingkat kehadiran pegawai pada apel pagi atau apel gabungan, pada waktu kerja, dan apel sore. Selain itu, hasil kerja yang diselesaikan pegawai juga dapat digunakan sebagai sarana dalam pelaksanaan pengawasan. Dengan melihat

hasil pekerjaan tersebut, dapat diketahui bagaimana disiplin kerjanya. Jika ia memiliki disiplin kerja yang baik, maka hasil kerjanya juga akan baik. 12.Pertanyaan mengenai sasaran dalam pelaksanaan pengawasan di Badan

Kepegawaian Daerah.

Jawabannya adalah: Yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan pengawasan adalah terwujudnya disiplin kerja yang baik pada setiap pegawai yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah.

13.Pertanyaan mengenai standar pelaksanaan pekerjaan di Badan Kepegawaian Daerah.

Jawabannya adalah: Secara tertulis memang standar pelaksanaan kerja di Badan Kepegawaian Daerah belum ada. Namun setiap pekerjaan akan selalu diupayakan dengan penyelesaian maksimal.

14.Pertanyaan mengenai Inspeksi Mendadak (Sidak) di Badan Kepegawaian Daerah.

Jawabannya adalah: Inspeksi Mendadak (Sidak) pernah dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah. Sidak ini dilakukan oleh Bupati atau Wakil Bupati dan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah sendiri.

15.Pertanyaan mengenai kondisi di lapangan saat dilaksanakannya Inspeksi Mendadak (Sidak).

Jawabannya adalah: Ada beberapa hal yang ditemukan di lapangan saat dilaksanakannya Inspeksi Mendadak (Sidak) yaitu masih banyaknya pegawai yang sedang mengobrol dengan pegawai lainnya, masih ada pegawai yang tidak berada di tempat pada waktu jam kerja, adanya

pegawai yang tidak menyelesaikan tugas-tugasnya melainkan mengerjakan kegiatan atau hal-hal yang kurang berguna untuk pekerjaan.

16.Pertanyaan mengenai cara untuk melakukan penilaian terhadap pekerjaan pegawai.

Jawabannya adalah: Penilaian dilakukan melalui hasil-hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pegawai atau staf. Dari hasil kerja tersebut dapat dilihat bahwa seorang pegawai mampu atau tidak dalam memahami pekerjaan yang diberikan atasan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).

17.Pertanyaan mengenai penemuan kesalahan atau penyimpangan dari hasil kerja pegawai.

Jawabannya adalah: Masih ada ditemukan berbagai kesalahan dari hasil kerja seorang staf di Badan Kepegawaian Daerah. Hal ini dikarenakan karena kurangnya pemahaman staf terhadap tupoksi dan pedoman-pedoman kerja yang lain.

18.Pertanyaan mengenai keterlambatan penyelesaian tugas oleh pegawai. Jawabannya adalah: Masalah keterlambatan dalam penyelesaian tugas oleh pegawai masih sering ditemukan di Badan Kepegawaian Daerah ini. Seharusnya pekerjaan tersebut selesai pada waktu yang telah ditentukan, tetapi tugas-tugas tersebut belum selesai maka penyelesaian tugas itu dilakukan secara bersama-sama dengan beberapa pegawai/staf lainnya. 19.Pertanyaan mengenai upaya perbaikan atau koreksi yang diberikan kepada

Jawabannya adalah: Upaya perbaikan atau koreksi ini diberikan kepada pegawai setelah atasan memeriksa bagaimana hasil kerja dari para pegawainya. Apabila masih ditemukan kesalahan-kesalahan dalam hasil kerja pegawai maka atasan akan memberikan tindakan koreksi berupa arahan bagi pegawai tersebut agar menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan petunjuk dan pedoman yang telah ditetapkan.

20.Pertanyaan mengenai kondisi disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah dengan adanya pengawasan.

Jawabannya adalah: Dengan adanya pengawasan ini, ada peningkatan disiplin kerja di Badan Kepegawaian Daerah Tapanuli Tengah. Secara umum para pegawai apabila diberikan tugas dan disertai dengan batasan-batasan waktu penyelesaian, maka mereka akan menyelesaikan pekerjaan mereka tepat pada waktunya.

21.Pertanyaan mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan fungsi pengawasan.

Jawabannya adalah: Dalam penerapan fungsi pengawasan masih ada kendala-kendala yang dihadapi antara lain adalah:

a. Bawahan kurang menerima atau kurang menaati arahan-arahan dari atasan.

b. Bawahan kurang termotivasi untuk memahami tupoksinya. c. Sulit untuk mengubah perilaku bawahan ke arah yang positif.

d. Rendahnya kesadaran dan keinginan dari bawahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

22.Pertanyaan mengenai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai.

Jawabannya adalah: Upaya yang dilakukan dalam peningkatan disiplin kerja pegawai antara lain:

a. Melaksanakan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Badan Kepegawaian Daerah.

b. Memberikan arahan-arahan saat rapat atau pertemuan internal. c. Memberikan insentif atau reward kepada pegawai.

d. Lebih mengefektifkan penerapan pengawasan di Badan Kepegawaian Daerah.

23.Pertanyaan mengenai kedisiplinan pegawai terhadap waktu kerja.

Jawabannya adalah: Kondisi kedisiplinan pegawai Badan Kepegawaian Daerah terhadap jam kerja masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya pegawai yang mengobrol dengan pegawai lain saat jam kerja, pegawai ada yang tidak berada di kantor pada saat jam kerja berlangsung, pegawai datang terlambat ke kantor tetapi pulang lebih awal.

24.Pertanyaan mengenai kendala-kendala dalam penegakan disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah.

Jawabannya adalah: Yang menjadi kendala dalam proses penegakan disiplin kerja di Badan Kepegawaian Daerah antara lain tingkat kesadaran pegawai yang masih kurang akan pentingnya disiplin kerja tersebut dan masih belum maksimalnya pemberian sanksi atau hukuman bagi pegawai yang melanggar aturan.

25.Pertanyaan mengenai penjatuhan sanksi/hukuman kepada pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin.

Jawabannya adalah: Bagi pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin, pemberian sanksi atau hukuman belum dilaksanakan secara maksimal. Sanksi-sanksi tersebut belum maksimal sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

4.2 Hasil Wawancara Dengan Informan Utama yaitu Sekretaris Badan

Dokumen terkait