• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Gambaran Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

3. Hasil Wawancara Dengan Penerima Program PKBL

a. Hasil Wawancara Dengan Penerima Program Kemitraan (PK)

Bapak BT berusia kurang lebih 45 tahun, beliau berasal dari Jakarta.Bapak BT tinggal dan beralamat di Jalan Palem III RT 004/RW 08

Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta

Selatan.Beliau sudah berkeluarga dan telah dikaruniai 2 orang anak.Kedua

anaknya laki–laki dan anak yang pertama sudah menikah dan mempunyai

anak, sementara anak yang kedua baru Sekolah SD Kelas 6.Tidak seperti

saudara–saudara yang lainnya yang sudah menjadi sarjana, Bapak BT hanya

lulusan STM namun sekarang telah suskses sebagai pengusaha ikan dan

pada waktu itu sampai mampu membiayai adik–adiknya sekolah. Berikut

pernyataan yang disampaikan oleh Bapak BT:

Tahun 80 saya ikut orang tua terus tahun 90 baru misah dan belajar mandiri. Nah udah begitu adek saya kan pada kecil–kecil tuh masih SMP nah saya membiayai adek saya dari SMA ampe Kuliah tuh ampe Sarjana. Saya mah Cuma lulusan STM Cendrawasih gitu.Pas tahun 95 adek saya pada keluar dah tuh Sarjana.Jadi saya bukan tadinya jenjang karir bukan saya makan sendiri, jadi keluarga bisa diangkat nah itulah”.13

Sejak tahun 1995, Bapak BT memulai ternak ikan dan ternak ayam didaerah parung. Berhubung saingannya banyak, akhirnya Bapak BT beralih profesi sebagai usaha ternak ikan saja di empang dan kolam serta menjual

ikan–ikan segar di pasar mayestik. Bapak BT mempunyai empang dan

mempunyai kolam ikan didekat rumahnya.Empang dan kolam tersebut milik

13

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak BT selaku penerima Program Kemitraan, Kamis, 30 Juli 2015.

Bapak BT dan di empang tersebut khusus untuk ternak ikan lele, sementar di kolam ikan yang satunya khusus ternak ikan mas, ikan gurame, ikan nila. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bapak BT:

Dulu mah saya ternak ikan tahun 95 ternak ikan di parung sama ternak ayam.Nah itu berhubung saingan banyak ngga kuat beli empan nah itu jadi agak menurun. Akhirnya stop ayam stop ikan yaa sekarang buka usaha ternak ikan aja di empang dan di kolam sama usaha jualan ikan di pasar”.14

Bapak BT sudah hampir 5 tahun menjadi mitra binaan dan bermitra langsung dengan PKBL Perum Peruri ini.Program tersebut sangat membantu didalam perkembangan usaha yang dijalankan oleh Bapak BT selama ini.Beliau mengetahui Program Kemitraan tersebut dari istrinya, sehingga beliau dapat menerima pinjaman modal dari pihak PKBL Perum Peruri hingga saat ini. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bapak BT:

Oh itu sangat bagus, membantu seperti perikanan.Saya juga bergerak dibagian perikanan ya jadi berkembang gitu ibarat tanaman ini akarnya dan buahnya belakangan. Saya juga ngambil kalo ngga salah udah 5 tahun bermitra dengan PKBL ini dengan 3 kali peminjaman dari 25 juta ke 50 juta sekarang. Ini juga mao abis nanti rencananya mao diperpanjang gitu. Saya juga mengetahui PKBL ini dari istri saya, istri saya punya kenalan pedagang–pedagang dan dikumpulin yaa udah jadi ngikut. Pada waktu itu pedagang–pedagang ditanya terus dikumpulin nanti disaring lagi gitu mana yang bagus dan kerjanya bagus nanti baru ditarik.Dan itu juga bunganya sangat rendah dan itu sangat membantu”.15

14

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak BT selaku penerima Program Kemitraan, Kamis, 30 Juli 2015.

15

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak BT selaku penerima Program Kemitraan, Kamis, 30 Juli 2015.

Pada pertama kali, Bapak BT mengajukan pinjaman ke PKBL Perum Peruri sebesar 30 juta rupiah, tetapi yang disetujui oleh pihak Peruri adalah sebesar 25 juta dan pinjaman yang kedua yang didapat oleh Bapak BT sebesar 50 juta. Dari pinjaman modal tersebut, usaha yang dijalankan oleh beliau dapat berkembang dan omset pun bertambah. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bapak BT:

Pinjaman pertama saya ajukan 30 juta, dapetnya 25 juta, pinjaman yang kedua 50 juta gitu. Omset mah agak sama karena sekarang kita bergerak diternak ikan ya agak bertambah gitu”.16

Perusahan–perusahaan BUMN berusaha memberikan usaha yang

terbaik untuk masyarakat sebagai mitra binaannya, terutama dalam membantu perekonomian didalam menjalankan usaha kecil dan menengah.Banyak dari mereka yang terpaksa gulung tikar, menutup kegiatan usahanya karena kekurangan/kurangnya modal usaha.Hal ini yang diantisipasi oleh Bapak BT selaku pelaku usaha dan pedagang, oleh karena itu beliau sangat merasakan manfaat dari pinjaman modal yang diberikan oleh PKBL Perum Peruri tersebut. Adapun manfaat yang diperoleh Bapak BT dalam menerima Program Kemitraan:

Manfaatnya banyak sih dan juga sangat membantu.Pertama kita kaga punya modal dibantu dengan adanya pinjaman modal ini dan agak berkembang usaha kita gitu”.17

16

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak BT selaku penerima Program Kemitraan, Kamis, 30 Juli 2015.

17

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak BT selaku penerima Program Kemitraan, Kamis, 30 Juli 2015.

b. Hasil Wawancara Dengan Penerima Program Bina Lingkungan (BL)

Salah satu program Bina Lingkungan yang dilaksanakan oleh PKBL Perum Peruri yaitu bantuan dalam hal sarana ibadah. Pada tahun 2014 dan 2015 ini, PKBL Perum Peruri melaksanakan bantuan dalam hal peribadatan dalam hal ini bantuan sarana ibadah berupa renovasi Masjid Al-Falah di daerah Taman Mangu Indah, Tangerang Selatan. Informan yang bisa saya wawancarai berkaitan dengan hal tersebut ialah Bapak DAS yang merupakan salah satu warga sekitar sekaligus Ketua DKM Masjid Al-Falah tersebut.Bapak DAS ini tinggal disekitar lingkungan Masjid tersebut dan juga sebagai salah satu panitia pembangunan dan renovasi Masjid.

Masjid Al-Falah ini didirikan pada tahun 1987 oleh Yayasan Al-Falah dengan surat keputusan dari Bupati Tangerang.Pihak Yayasan Al-Falah sudah semaksimal mungkin merawat dan mengurus Masjid ini untuk dapat digunakan dengan baik oleh jamaah untuk kegiatan peribadatan. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bapak DAS mengenai profil Masjid Al-Falah:

Masjid ini didirikan tahun 87 dulu yaa oleh Yayasan Al-Falah dan dengan surat keputusan dari Bupati Tangerang waktu itu Bapak H.Sobirin yaa kalo tidak salah dan kemudian dengan melihat keterbatasan ruang serta animo jamaah yang makin meningkat dan merasa membutuhkan sehingga dirasakan perlu ada renovasi dan pengembangan yaa dalam bentuk membangun lagi lantai 2”.18

18

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak DAS selaku penerima Program Bina Lingkungan, Jum’at, 7 Agustus 2015.

Pengajuan bantuan yang dilakukan oleh pihak Yayasan Al-Falah untuk mendapatkan bantuan dari pihak Perum Peruri ini tidak terlalu lama realisasinya. Proses dari awal pihak Yayasan mengajukan proposal sekitar awal tahun 2015 yang lalu dan terealisasi bantuan dari pihak PKBL Perum Peruri sekitar pertengahan tahun 2015 yang lalu. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bapak DAS:

Saya tidak tahu persis yaa tapi realisasinya tidak sampai satu tahun sudah bisa terealisasi permohonan kami dari peruri, cuma kalo proposalnya itu kira–kira mungkin 6 bulan yang lalu atau 7 bulan yang lalu kami mengajukannya”.19

Pihak Yayasan Masjid Al-Falah mendapatkan informasi mengenai PKBL Perum Peruri dari teman Bapak DAS tersebut yang memberitahukan bahwa di Peruri pada dasarnya memberikan sumbangan/bantuan untuk

kegiatan–kegiatan yang terkait dengan masalah peribadatan.Persyaratan

yang harus dipenuhi untuk mendapatkan bantuan dari PKBL Perum Peruri tidak terlalu rumit dan sangatlah mudah. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bapak DAS:

Saya tidak diberikan persyaratan, tapi didalam proposal saya sudah lampirkan mengenai status/profil dari pada Yayasan Al-Falah yaa karena yang mengajukan kesana ialah pihak Yayasan langsung”.20

Pada saat PKBL Perum Peruri memberikan bantuan kepada pihak Masjid Al-Falah, pembangunan renovasi Masjid tersebut sudah berjalan

19

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak DAS selaku penerima Program Bina

Lingkungan, Jum’at, 7 Agustus 2015.

20

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak DAS selaku penerima Program Bina Lingkungan, Jum’at, 7 Agustus 2015.

hampir setengah berjalan pembangunan.Kondisi bangunannya pun masih setengahnya dan sudah dapat digunakan tetapi belum dapat digunakan seluruhnya. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bapak DAS:

Kebetulan bantuan ini diberikan setelah renovasi dan pembangunan itu berjalan, dan pada progres 61 persen-an baru datang bantuan dari peruri senilai 25 juta rupiah. Yaa secara moril cukup signifikan dan kami masih menunggu bantuan berikutnya nih dari peruri dan saya berharap peruri masih bisa memberikan bantuan lagi karena progres ini secara fisik baru 65 persen. Waktu peruri datang kesini menyumbang 25 juta itu dalam bentuk material dan ongkos kerja itu senilai kalo dirupiah-kan senilai 25 juta rupiah”.21 Berikut pernyataan yang disampikan oleh Bapak DAS terkait alasan mengambil keputusan untuk mengajukan bantuan kepada pihak PKBL Perum Peruri:

Yaa pertama karena kami memang membutuhkan, keterbatasan dari pihak swadaya masyarakat sini terbatas sekali dan untuk mereka memberikan sumbangannya secara bertahap dan sementara ini kalo saya liat memang pendanaan ini 90 persen dari swadaya masyarakat. Peruri saya melihat yang namanya peruri adalah suatu lembaga yang sangat potensial untuk bisa punya perhatian terhadap kami karena saya denger ya itu tadi ada lembaga khusus disana yang biasa memberikan sumbangan untuk masyarakat”.22

Dalam pengerjaan pembangunan Masjid tersebut, masyarakat cukup respon, apresiatif dalam mendukung pembangunan tersebut. Disisi lain, manfaat yang diperoleh dari adanya bantuan oleh pihak PKBL Perum Peruri ini sangat terasa bagi masyarakat. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bapak DAS:

21

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak DAS selaku penerima Program Bina

Lingkungan, Jum’at, 7 Agustus 2015.

22

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak DAS selaku penerima Program Bina

Yaa yang jelas saya kan dapat dana dalam bentuk material itu betul–betul sudah teralokasikan. Peruri juga memberikan satu dampak psikologis kepada masyarakat untuk lebih semangat lagi memberikan bantuan dalam bentuk pendanaan.Yaa siapa sih yang tidak senang kami disini yang sedang membutuhkan bantuan kemudian tiba–tiba ada pihak luar dalam hal ini lembaga pemerintah yang cukup potensial sehingga mungkin tidak hanya sampai disini harapan saya kepada peruri”.23

23

Kutipan wawancara pribadi dengan Bapak DAS selaku penerima Program Bina

Dokumen terkait