• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

2. Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara dengan Wakil Kepala SMA Negeri 8 Bandar Lampung diperoleh keterangan bahwa usaha para tutor dan alumni tersebut sudah baik dan

14

Observasi hari Ahad 6 Mei 2018, pukul 10.00 WIB 15

Observasi hari Sabtu 12 Mei 2018, pukul 08.00 WIB

16

bermanfaat dengan didukung oleh pihak sekolah, dengan kegiatan pembinaan berbasis akhlak tersebut dapat membuat remaja (siswa) memiliki akhlak yang baik. Tutor dan alumni rohis berperan dalam membina akhlak remaja, meskipun ada beberapa remaja yang agak sulit untuk dibina, tapi selebihnya sangat baik. Wujud hasil perubahan akhlak remaja dari kegiatan pembinaan tersebut, yaitu seperti memiliki kesopanan yang baik, kemudian menjaga sholat lima waktu karena selalu sholat awal waktu. Pihak sekolah terutama dalah hal ini kepala sekolah dan guru-guru sangat mendukung dengan diadakannya kegiatan pembinaan berbasis akhlak. Didukung dengan pihka sekolah, sehingganya membuat para alumni dan tutor selalu memberikan, membantu dan berkontribusinya dengan baik melalui kegiatan-kegiatan rutin setiap pekan.

Dari hasil wawancara dengan Pembina Rohis diperoleh keterangan bahwa Aktivis Dakwah Sekolah (Tutor dan TKS) berperan dalam membina akhlak remaja, karena memang tutor dan tks itu mempunyai hubungan erat terhadap remaja sebagai adik kelasnya. Tutor dan tks tersebut memberikan arahan kepada remaja tersebut agar mereka bermetamorfosa kearah yang lebih baik, terutama terkait akhlak. Peran tutor dan tks (ADS) tersebut diantaranya, dalam bentuk kegiatan wajib, seperti Liqo atau pertemuan rutin setiap pekan. Melaui kegatan liqo tersebut dapat membina akhlak remaja dengan kegiatan positif, berbagi pengalaman dalam segala hal. Terdapat perubahan yang berarti dalam akhlak, misalnya tidak malas sholat lima waktu dan segera sholat ketika azan berkumandang dilingkungan sekolah. Itu terlihat dan terkontrol dari laporan mutaba’ah yaumiyah yang selalu diisi setiap pekannya oleh

para remaja yang mengikuti pembinaan. Kemudian, selalu melakukan hal-hal yang positif, terlihat dari setiap agenda yang dilakukan. Terlihat lebih sopan terhadap guru dan lingkungan sekolah serta jarang bermasalah. Ketika remaja tersebut baru bergabung dalam pembinaan oleh tutor di rohis, biasanya tutor bertanya kepada remaja tersebut secara personal terkait pacaran. Tutor tidak langsung melarang bahwa tidak boleh pacaran. Tetapi, tutor memberikan materi kepada binaan remaja tersebut terkait tentang adab berinteraksi dengan lawan jenis. Lambat laun, remaja akan mengerti batasan-batasannya. Karena remaja butuh komunikasi dua arah, bukan hanya kita melarang atau pun memerintah dalam melakukan sesuatu, karena ketika hanya melarang dan memerintah, maka sulit berefek kepada remaja tersebut.

Dari hasil wawancara dengan Tutor Ikhwan dapat diperoleh keterangan bahwa, tutor dan tks sangat berperan, terutama tutor lebih sering berinteraksi dengannya dibandingkan guru ataupun pembina rohis. Tutor memantau dan sering mengamati sifat serta prilaku binaannya masing-masing. Tutor banyak mendengarkan dan menjawab pertanyaan remaja yang ingin curhat tentang dirinya seputar agama, kemudian tutor insya Allah mendengarkan curhatnya dan membimbing mereka sesuai dengan situasi dan kondisi dari remaja tersebut dengan kelebutan tanpa harus menggurui, boleh dikatakan mengganggap sebagai kakak beradik. Kendala tutor adalah waktu yang tidak sinkron dengan jadwal peserta liqo. Karena memang jadwal peserta liqo (siswa) tersebut berbarengan dengan eksktakulikuler yang lain, tapi selebihnya bisa dikondisikan dengan baik, tentunya dengan saling komunikasi. Secara persentase tentatif, jumlah yang mengikuti pembinaan di Rohis adakalanya

naik dan adakalanya turun. Namun secara animo masuk dan tergabung di Rohis untuk pembinaan, rohis di SMA Negeri 8 Bandar Lampung cukup tingggi. Karena memang menawarkan kegiatan-kegiatan positif yang menarik minat remaja (siswa). Terlihat hampir semua ekstrakulikuler di SMA Negeri 8 Bandar Lampung ada anggota Rohisnya, bahkan untuk ketua OSIS SMA Negeri 8 Bandar Lampung sering di jabat dari kader Rohis. Bentuk Peran tutor dan tks (ADS) bisa dilihat dari keterlibatan atau kontribusinya yang nyata untuk menggerakkan dakwah sekolah dalam hal pembinaan akhlak salah satunya dengan membuat program-program tambahan selain Liqo, berguna utuk menambah wawasan setiap yang terbina, seperti Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) khusus Ikhwan, kemudia Jalsah Ruhiyah khusus akhwat, tafakur alam (Rihlah), Silaturahmi, Bakti Sosial dan lain-lain. Jumlah remaja (siswa) yang aktif terbina saat ini sekitar 70 orang dari kelas X sampai kelas XII, yang tidak aktif lebih banyak, dan hal ini menjadi evaluasi Tutor dan TKS (ADS). Setelah mengikuti pembinaan, alhamdulillah ada perubahan yang berarti. Seperti sopan santun kepada yang lebih tua (guru, kakak kelas dan wali murid) cenderung baik, ibadah cenderung bisa dikondisikan istiqomah (terlihat dari laporan Mutaba’ah Yaumiyah yang selalu disi oleh mereka), mampu memanaj waktu lebih baik dengan mengatur antara waktu belajar dan ekstrakulikuler.

Dari hasil wawancara dengan tutor akhwat diperoleh keterangan bahwa, tutor dan tks sangat berperan, terutama tutor lebih sering berinteraksi dengannya dibandingkan guru ataupun pembina rohis. Tutor memberikan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan akhlak, aqidah dan lainnya. Sehingga remaja

(binaan) bisa belajar memahami bagaimana seharusnya kita sebagai muslim dalam bersikap. Karena salah satu tutor menjadi murobbiyah (guru), sahabat yang berperan dalam memperbaiki akhlak dan memotivasi dalam hal kebaikan. Bentuk Peran tutor dan tks (ADS) adalah orang yang melaksanakan proses membina dan fokus kerjanya pada pembentukan akhlak yang memperhatikan aspek pemeliharaan (ar-ria’yah), pengembangan (at-tanmiyah) dan pengarahan (at-Taujih) serta pemberdayaan ( at-tauzhif). Peran tutor sangatlah penting dalam pembentukan karakter, dimana dia sebagai tempat mengadu para binaannya atau remaja rohis. Perannya saangat ideal terhadap proses pembentukan generasi. Ideal dalam arti seorang tutor dan tks sesuai dengan yang dicita-citakan atau yang dikehendaki, sesuatu yang paling baik, paling utama dan paling efektif. Setelah mengikuti pembinaan, alhamdulillah ada perubahan akhlak dari remaja yang mengikuti pembinaan. Karena seyogyanya pembinaan itu bukan segala-galanya, tapi segalanya berawal dari pembinaan. Terlihat ada perubahan dari bersikap, berkata, ibadah mereka mengalami peningkatan kearah yang lebih baik. Mungkin diawal mereka merasa terpaksa, namun sekarang menjadi terbiasa dalam keseharian mereka. Ketika mereka rutin mereka rutin mengikuti pembinaan, mereka akan meraskan indahnya di rohis. Yang terpenting mereka memiliki niat untuk berubah kearah yang lebih baik karena Allah SWT. Tutor dan tks (ADS) dibagi menjadi beberapa bagian, yakni bidang presidium, bidang pembinaan dan bidang pengembangan. Masing-masing bidang memilki kewajiban membuat program untuk remaja. Program yang dibuat tidak hanya kajian, tapi meluas. Baik pembinaan (jalsah, tasqif, mabit dan lainnya) outbond, lomba-lomba. Hal tersebut bertujuan agar remaja

rohis tidak hanya baik dalam hal mengaji dan mengkaji, tetapi juga mereka menjadi remaja tangguh yang memiliki akhlak yang baik. Serta tidak merasa jenuh dan monoton dalam pembinaan.

Dari hasil wawancara dengan Ketua Rohis diperoleh keterangan bahwa, yang bersangkutan telah mengikuti pembinaan di rohis sejak kelas X. karena ektrakulikuler yang perama kali dimasuki adalah rohis. Tutor dan tks sangat berperan dan berpengaruh besar dalam membina akhlak remaja, tutor itu lebih bisa membimbing adik-adiknya, karena pengalaman-pengalamannya juga sudah banyak dalam hal ilmu agama, terutama berkaitan dengan akhlak. Peran yang dilakukan oleh tks sangat banyak, tetapi yang paling dominan dan yang paling utama adalah membina akhlak remaja melalui liqo rutin yang setiap pekannya. Remaja saat ini sangat perlu, karena mengingat remaja masih membutuhkan arahan dari yang lebih berpengalaman, mengingat remaja itu sedang mencari jati dirinya, kalau tidak ada pengarahan, maka akan salah arah dan salah dalam melangkah. Ada perubahan akhlak setelah mengikuti pembinaan di rohis. Contohnya yang paling dominan adalah perubahan sikap, emosional dan tutur kata menjadi lebih baik, ibadah amengalami peningkatan dari yang tadinya malas dan masih bolong-bolong sholat lima waktunya sekarang bisa dikonisikan istiqomah, dapat memanaj waktu dengan baik, menghindari perbuatan yang tidak baik seperti tidak merokok dan sebagainya.

Dari hasil wawancara dengan salah satu anggota rohis akhwat diperoleh keterangan bahwa, tutor dan tks sangat berperan dalam membina akhlak remaja, tutor itu lebih bisa membimbing adik-adiknya, karena pengalaman-pengalamannya juga

sudah banyak dalam hal ilmu agama, terutama berkaitan dengan akhlak. Peran yang dilakukan oleh tks sangat banyak, tetapi yang paling dominan dan yang paling utama adalah membina akhlak remaja melalui liqo rutin yang setiap pekannya. Kemudian melalui kegiatan tasqif, jalsah, dan mabit (khusus ikhwan) yang diadakan oleh tutor dan tks dalam membina akhlak.

Dokumen terkait