• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama : H. Enjat Munjiat, S.Ag., M.H

Jabatan : Kepala KUA dan BP4 Kecamatan Parung

Tempat : KUA Kecamatan Parung

Waktu : 20 Desember 2013

……….

1. Apa sebenarnya tujuan dari pelaksanaan program Kursus Pra Nikah ini?

Memberikan bekal dan pengalaman kepada calon pengantin dalam berumah tangga, mengenai hal hukum agama, munakahat, hak dan kewajiban suami istri serta kesehatan bereproduksi, dalam hal ini menjaga kesehatan dalam menjalankan sebuah rumah tangga.

2. Apakah calon pengantin harus mengikuti program Kursus Pra Nikah ini?

Memang harus, karena dengan adanya dan mengikuti Kursus Pra Nikah, mereka para calon pengantin bisa lebih memahami tentang kehidupan berumah tangga.

3. Bagaimana proses atau prosedur pelaksanaan Kursus Pra Nikah di BP4 KUA Kecamatan Parung Kabupaten Bogor ini?

Di upayakan dalam tenggang 10 hari pra nikah, calon pengantin diharuskan mengikuti Kursus Pra Nikah ini, dan para pasangan wajib hadir. Pemberian bimbingan diberikan secara kelompok klasikal, yaitu pemberian materi diberikan disuatu ruangan khusus di KUA Kecamatan Parung. Dan pemberian materi

dilaksanakan tidak setiap hari, tapi hanya untuk hari kerja, untuk harinya sendiri tergantung dari calon pengantin itu sendiri.

Adapun materi-materi yang diberikan adalah:

a. Peraturan Parundang-Undangan, meliputi UU No. 1 Tahun 1974, dan PP No. 9 Tahun 1975.

b. Pengetahuan tentang rumah tangga, meliputi pengertian rumah tangga, hak dan kewajiban suami istri, kewajiban orang tua terhadap anak dan lain sebagainya.

c. Munakahat, meliputi pengertian perkawinan, dasar perkawinan, tujuan perkawinan, syarat dan rukun perkawinan serta larangan perkawinan.

d. Kesehatan, meliputi perilaku hidup sehat, kebersihan rumah tangga dan lingkungan, kegiatan olag raga dalam rumah tangga, serta pola gizi atau pola makan didalam rumah tangga.

4. Sejauh mana tingkat efektivitas dari program Kursus Pra Nikah di BP4 Kecamatan Parung ini?

Dalam satu tahun hanya 40% yang mengikuti program Kursus Pra Nikah ini, jadi hampir setengahnya dari 100% peristiwa nikah di KUA Kecamatan Parung ini yang tidak mengikuti program Kursus Pra Nikah. Jadi menurut saya kurang begitu efektif. Yang mengakibatkan kurang efektifnya Kursus Pra Nikah ini adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri tentang pentingnya mengikuti program Kursus Pra Nikah.

5. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam program Kursus Pra Nikah di BP4 Kecamatan parung ini?

Faktor hambatannya ialah masalah klasik yaitu dana atau uang, serta SDM (Sumber Daya Manusianya) nya terkadang kami merasa kekurangan, serta dari masyarakat itu sendiri yang masih memandang sebelah mata program Kursus Pra Nikah ini.

6. Selain faktor penghambat, adakah faktor pendukung dalam program Kursus Pra Nikah ini?

Untuk faktor pendukung sendiri, salah satunya kami telah mempersiapkan ruangan yang khusus dan cukup nyaman untuk para peserta Kursus Pra Nikah ini. Dan materi-materi yang kami berikan tidak akan membuat mereka jenuh.

7. Bagaimana kesadaran masyarakat disini mengenai program Kursus Pra Nikah?

Untuk kesadaran mengenai Kursus Pra Nikah ini, saya rasa masih kurang. Karena dalam satu tahun peristiwa nikah, hanya 40% yang mau mengikuti program Kursus Pra Nikah ini.

8. Bagaimana respon calon pengantin yang mengikuti program Kursus Pra Nikah ini?

Untuk mereka yang mengikuti program Kursus Pra Nikah ini, respon mereka cukup baik. Mendengarkan semua pengarahan dari kami dengan baik, dan bisa mengikuti prosedur dalam Kursus Pra Nikah yang kami adakan ini dengan positif. Dan mudah-mudahan apa yang kami berikan, bisa diterapkan didalam rumah tangganya nanti sebagai pedoman hidup dalam kehidupan berkeluarga.

9. Lalu apa usaha atau tindakan dari KUA sendiri bagi calon pengantin yang tidak mau mengikuti program Kursus Pra Nikah ini?

Kami dari pihak KUA sendiri tidak bisa berbuat banyak. Karena tidak ada peraturan yang tegas bagi siapa saja calon pengantin yang tidak mengikuti program Kursus Pra Nikah ini. Saya pribadi sebagai kepala KUA dan BP4 Kecamatan Parung sih berharap ada peraturan yang tegas tentang hal ini. Paling tidak ada sanksi bagi yang tidak mengikuti program Kursus Pra Nikah ini, agar setiap calon pengantin bisa mengikuti program Kursus Pra Nikah yang kami sediakan ini.

10.Biasanya alasan apa saja yang dipakai para calon pengantin ini untuk tidak mengikuti program Kursus Pra Nikah?

Alasan nya bermacam-macam, ada yang tidak mau ikut hanya karena merasa program ini tidak penting, padahal dia sedang tidak ada kerjaan atau tidak sibuk. Tapi alasan yang paling banyak dipakai oleh para calon pengantin ini adalah tidak bisa mendapat ijin dari kantor atau tempat kerjanya, sedangkan kita mengadakan Kursus Pra Nikah ini dihari kerja. Ya begitu lah, apa boleh buat.

11.Selain bimbingan kepada calon pengantin, apakah ada bimbingan untuk orang yang sudah masuk usia nikah?

Ada, semacam penyuluhan kepada para siswa siswi sekolah menengah atas (SMA). Namun untuk hal yang satu ini sangat kurang efektif dalam pelaksanaanya, dikarenakan keterbatasan yang kami miliki dari Sumber Daya Manusia maupun pendanaan. Jadi program tersebut untuk sementara ini tidak berjalan, tapi untuk

kedepannya kami berharap program tersebut bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan kami.

12.Seberapa pentingnya penyuluhan kepada orang yang sudah masuk usia nikah?

Sangat penting, karena kita berharap dengan menanamkan sejak dini tentang keluarga sakinah ini, diharapkan mereka bisa lebih mengerti dan memehai lebih mendalam tentang kehidupan rumah tangga. Diharapkan pula percereian akan menurun dikemudian hari karena kita telah menanamkan pemahaman cara berumah tangga yang baik.

13.Apakah sudah ada program Bimbingan Nikah ini kepada orang usia nikah?

Untuk program sendiri sudah ada tapi tidak maksimal dalam pelaksanaannya, contohnya tentang seminar penyuluhan tentang keluarga sakinah di sekolah menengah atas (SMA). Tapi sampai sekarang sudah tidak berjalan lagi. Ya seperti yang sudah kami jelaskan diatas, program tersebut tidak berjalan di karenakan masalah yang ada di tubuh kami sendiri yaitu masalah Sumber Daya Manusia (Konselor) dan masalah yang lebih vital yaitu masalah pendanaan. Jadi untuk saat ini program tersebut tidak maksimal.

14.Faktor apa saja yang menghambat program tersebut?

Faktornya adalah masalah klasik yaitu dana, kita tidak akan bisa melaksanakan suatu kegiatan tana adanya dana. Itulah yang terjadi sekarang di BP4 kami. Dan juga mengenai SDM, sumber daya manusia kami masih kurang dalam melaksanakan program tersebut. Sehingga program tersebut belum berjalan lagi sampai sekarang.

15.Kemudian bagaimana upaya BP4 di KUA Kecamatan Parung ini dalam mengurangi terjadinya perceraian?

Upaya BP4 Kecamatan Parung dalam mengurangi terjadinya perceraian adalah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas Kursus Pra Nikah itu sendiri. Karena menurut saya Kursus Pra Nikah ini adalah bekal awal dalam menjalani biduk rumah tangga.

Kepala KUA Kecamatan parung

H. Enjat Munjiat, S.Ag., M.H

Dokumen terkait