• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN BIBIT SAWIT

Lampiran 6 Hasil wawancara

Hasil Wawancara 1

Wawancara ini dilakukan pada tanggal 4 November 2013 terhadap pakar dari Fakultas Agronomi yaitu Dr.Ir.Ade Wachjar, MS. Menurut beliau saat ini di Indonesia tanaman kelapa sawit sangat berkembang dengan ditemukannya banyak varietas dari berbagai produsen kecambah misalnya PPKS, Lonsum dan lain-lain. Karakteristik yang harus diutamakan dalam bibit sawit meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan jagur atau pertumbuhan yang pesat. Proses pembibitan sawit dilakukan mulai dari kecambah, seleksi kecambah, radikula, plumula, doeble time

27

Hasil Wawancara 2

Wawancara ini dilakukan pada tanggal 20 November 2013 terhadap petani Bpk. Asnawi Tanjung yang telah 20 tahun terlibat di perkebunan sawit mulai dari pembibitan sampai pemanenan. Hasil wawancara terhadap petani meliputi:

1. Tanah yang cocok untuk tanaman sawit yaitu tanah yang datar yang bisa dijangkau dengan transportasi.

2. Daerah yang cocok untuk tanaman sawit yaitu daerah yang dekat dengan pantai karena kelapa tumbuhnya bagus di daerah pantai maka sawit pun akan bagus di daerah pantai di samping itu karena sifatnya sama dengan kelapa. 3. Penanaman awal di polibek kecil selama 4 bulan setelah itu dipindah ke

polibek besar selama setahun lebih, jika terdapat banyak hama babi di lahan maka pemeliharaan di polibek besar selama 2 tahun.

4. Tanah yang beratnya 10 kilo maka kedalaman bibitnya meliputi lebar dan panjang yaitu 30x30 cm

5. Piringan dibuat langsung dari kecil sampai besar 2 ½ tahun di lahan baru berbuah, tapi rata-rata 3 ½ tahun berbuah dan bisa di panen.

6. Bibit didapatkan dari proyek pemda atau PIR yang berasal dari PPKS.

7. Belum mengetahui sebelumnya tentang bibit sawit yang akan dipilih tetapi penjual menyarankan membeli bibit dura dan Pisifera. Tidak terdapat perbedaan bentuk atau fisik ketika membeli bibit dura dan Pisifera tetapi ketika telah berbuah ternyata bibit dura buahnya besar-besar dan minyaknya sedikit sedangkan fisifera minyaknya banyak dengan bentuknya yang agak kecil.

8. Pemupukan pertama dengan dulumit dimana fungsi pupuk ini yaitu untuk mengurangi keasaman tanah dengan takaran 1 kilo perbatang setiap tahunnya atau ½ kilo perbatang setiap 6 bulan karena jika keasaman tanah tinggi maka pupuk tidak berfungsi. Pemupukan kedua dengan SP 36 dimana fungsi pupuk ini untuk kesuburan akar dan batang dengan takaran ¾ kilo perbatang setiap 4 bulan. Pemupukan yang ketiga dengan KCL dimana fungsi pupuk ini untuk kesuburan buah dengan takaran ¾ kilo perbatang setiap 4 bulan. Pemupukan berikutnya yaitu pupuk burak dimana fungsi pupuk ini untuk pelembut pelepah, pemupukan dilakukan per 6 bulan dengan takaran 4 sendok makan perbatang. Jika umurnya lebih dari 10 tahun maka pemupukan urea, SP36, KCL menjadi 1 kilo perbatang tiap 4 bulan. Pemupukan di lahan yang datar maka pupuk cukup ditabur saja tapi pemupukan di lahan yang miring maka pupuk ditanam dengan cara mencangkul tanahnya sehingga pupuk tidak hanyut ketika datang hujan.

9. Alat panen berupa tombak atau dodos ketika tumbuhan tinggi maka alat pemanenan yaitu anggrek bengkok seperti clurit.

10. Harga sawit per kilo 1380 rb. 11. Penanaman 120 buah per hektar. Lampiran 7 Petunjuk teknis

Petujuk Teknis Pembibitan Kelapa Sawit Menurut PPKS

Data sekunder yang didapat dari PPKS berupa petunjuk teknis bibit sawit. PPKS adalah suatu perusahaan yang mengeluarkan bibit sawit yang berkualitas yang berkerja sama dengan PIR atau Pemda setempat, tahap-tahap atau teknis

pembibitan kelapa sawit menurut PPKS bisa dilihat dari kemasan, kecambah, polibeg dan lain-lain.

Kemasan

Kecambah dikemas dalam kantong plastik (250 kecambah/kantong) kemudian dimasukkan dalam peti isolasi yang kokoh dalam berbagai ukuran. Kecambah dalam kantong plastik berlogo dilengkapi dengan label identitas dan diikat dengan segel pengaman.

Kecambah

Kecambah harus dalam keadaan sejuk, lembab, dan terhindar dari matahari langsung sampai saat penanaman. Kecambah harus ditanam sesegera mungkin setelah pengambilan dari PPKS dan tidak disimpan lebih dari 5 hari. Kecambah dapat disimpan dalam ruangan dengan suhu 22-24 C. Periksa jumlah dan jenis persilangan yang terdapat pada D. Persil dengan label.

Polibeg

Polibeg berwarna hitam dan tahan lapuk. Ukuran polibeg pembibitan awal: 22×14 cm, tebal 0,07 mm, hitam/putih, berlubang 0.3 cm sebanyak 24 buah. Ukuran polibeg pembibitan utama: 50×40 cm, tebal 0.2 mm, hitam, berlubang 0.5 cm sebanyak 60 buah. Tanah lapisan atas menggunakan top soil. Polibeg harus diisi tanah sampai 2 cm dari ujung tepi polibeg dan disiram setiap hari.

Tanah

Media tanam adalah tanah top soil gembur, tanah yang kurang gembur dapat dicampur dengan pasir (3:1), bebas dari OPT. Tanah diayak dengan ayakan 2 cm. Campurkan P (500 g SP36/10 1 air) pada setiap 1 m3 tanah isian sebelum diisi ke polibeg kemudian diamkan selama 1 bulan sebelum kecambah ditanam.

Persiapan Lokasi Pre Nursey (PN) Bedengan

Bedengan dengan ukuran 1.2 m x 10 m dapat memuat 1000 bibit PN. Bagian dasar bedengan dibuat lebih tinggi dari permukaan. Tambahan papan sebagai pemisah persilangan atau kelompok pertumbuhan. Bedengan harus dipagar.

Naungan

Pengaturan naungan yaitu pada umur 0-1.5 bulan maka naungannya 100%. Naungan pada 50% ketika berumur 1.5-2.5 bulan. Naungan benar-benar dilepas ketika umurnya diatas 2.5 bulan.

Lokasi Pembibitan

Sebaiknya lokasi dekat dengan areal penanaman atau kebun. Topografi rata/ kemiringan kurang dari 15 derajat. Dekat dengan sumber air dan sumber tanah pengisi polibeg. Memiliki akses jalan yang baik dalam segala cuaca. Terhindar

29

dari banjir, kondisi kedap air, dan angin kencang. Aman dari gangguan hama, ternak dan manusia.

Penanaman Kecambah

Kantong kecambah secara cermat dikeluarkan dan ditempatkan dalam baki dangkal berisi air agar kecambah tetap dingin (kecambah dalam kantong harus tidak terkena air). Kantong dibuka dan dipercik air untuk memberi kelembaban pada setiap kali penanaman bila cuaca panas. Membuat lubang tanam kedalaman 2 cm.

Kecambah harus ditanam dalam polibeg dengan akar (radikula) menghadap ke bawah pada kedalaman sekitar 2 cm sehingga daun (plumula) berada 1 cm dibawah permukaan setelah ditutup dengan tanah. Kecambah dengan radikula dan plumula yang sukar dibedakan sebaiknya ditinggalkan dalam kantong dan disimpan dengan suhu 25 derajat celcius selama 5-6 hari. Kecambah abnormal, patah, busuk atau berpenyakit jangan ditanam. Menutup dan meratakan tanah di sekeliling kecambah (jangan menekan terlalu kuat). Kecambah harus disiram segera setelah tanam. Setelah tanam, lakukan pemetaan pembibitan.

Pemeliharaan Pre Nursey (PN)

Pre nursey 3 bulan di polibeg kecil. Kecambah dipelihara di dalam

bedengan yang dinaungi dan dipagar. Penyiraman dilakukan secara rotasi 2 kali sehari. Setiap penyiraman bibit memerlukan 0.1-0.25 lt air. Pengendalian gulma dilakukan dengan penyiangan manual untuk rumput atau gulma lain (2 minggu sekali) herbisida jangan digunakan di PN. Pengendalian hama dengan bahan kimia pestisida harus hati-hati. Pemupukan dilakukan dengan urea 2 gram/lt air untuk 100 bibit dengan frekuensi seminggu sekali. Pupuk majemuk 2.5 gr/polibeg. Jangan mengaplikasi pupuk daun pada saat kondisi udara panas atau kering, dan pada bibit yang mengalami stres air. Seleksi bibit 5-10% dilakukan dengan menghindari terangkutnya bibit abnormal ke tahap selanjutnya. Bibit normal umur 3 bulan terdiri dari 3-4 daun.

Persiapan Lokasi Main Nursery (MN)

Persiapan areal meliputi areal yang telah dibuka dan dibersihkan serta diratakan kemudian dipagar dan pembuatan drainase mengikuti pipa sekunder

dari jaringan penyiraman. Setelah itu, dilakukan pemancangan bila instalasi penyiraman telah selesai dibuat. Jarak tanam 90 x 90 x 90 cm. Setiap petak disusun 5 baris, 40 atau 50 pokok/baris, baris keenam dikosongkan untuk jalan. Pemindahan bibit ke Main Nursey meliputi sehari sebelum dipindah, tanah pada polibeg MN harus disiram sampai jenuh.

Tanah pada perakaran harus lembab dan tidak terganggu selama pemindahan. Bibit harus segera disiram setelah pemindahan selesai. Lubang tanam MN dibuat sesuai ukuran polibeg kecil dan diberi NPKMg 15-15-6-4 sebanyak 5 g. Kelapa sawit siap ditanam ketika berumur 9-12 bulan. Penyiraman 2 kali sehari dengan takaran 2 lt/hari/polibeg. Pengendalian gulma meliputi penyiangan dalam polibeg dan membersihkan lapisan kedap air. Pengendalian di sekitar polibeg dapat menggunakan herbisida dilakukan dengan hati-hati. Nozzle

harus diatur sehingga tidak mengenai bibit, jika ada bahaya tetesan karena angin penyemprotan harus segera dihentikan.

Pemupukan dilakukan dengan ditabur merata dalam lingkaran sekeliling bibit kira-kira 5 cm dari pangkal batang bibit. Pupuk tidak boleh mengenai bibit. Pemupukan seharusnya dihentikan satu bulan sebelum penanaman lapangan. Aplikasi pemupukan dosis kecil tapi frekuensi sering lebih baik dibanding aplikasi pemupukan dosis besar tapi frekuensi jarang. Seleksi bibit dilakukan dengan menghindari terangkutnya bibit abnormal ke lapangan. Persiapan penanaman lapangaan dilakukan setelah bibit berumur 10-12 bulan. Tiga atau empat minggu sebelum penanaman dilakukan pemutaran polibeg. Pastikan bibit telah disiram dengan baik sebelum dibawa ke lapangan. Pemupukan sebaiknya dihentikan sebulan sebelum penanaman. Bibit yang lebih tinggi dari 1.5 m dipangkas sampai 1.2 m.

Dokumen terkait