• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA TIDAK MELAPORKAN ADANYA TINDAK

A. Kasus Posisi 1. Kronologis

2. Hendri Chaniago

a. Pada hari senin tanggal 25 November 2013 sekitar pukul 22.30 saat saksi-saksi serta informan sedang duduk-duduk di jalan S. Parman tepatnya didepan rumah makan koki sunda, tiba-tiba saksi Yudi Atmaja mendapat telpon dari informan, yang mana informan tersebut memberitahukan bahwa ada seorang laki-laki sedang duduk-duduk di Jalan Karang Sari Kelurahan Sari Rejo Kecematan Medan Polonia Kota Medan tepatnya di pinggir jalan , yang mana laki-laki tersebut dicurigai memiliki narkotika jenis shabu, atas informasi tersebut saksi-saksi bergerak menuju jalan yang diinformasikan oleh informan yaitu Jalan Karang Sari Kelurahan Sari Rejo Kecematan Medan Polonia Kota Medan dan setibanya di tempat tersebut saksi Yudi Atmajaya langsung menghubungi Informan dan informan langsung datang bergabung dengan para saksi dan anggota lainnya.

b. Saksi-saksi menghampiri terdakwa tersebut setelah berdekatan dengan saksi Yudi Atmaja langsung berkata kepada terdakwa tersebut “ Diam ditempat kami dari kepolisian direktorat reserse narkoba polda sumut sedang menjalankan tugas anda kami curigai memiliki narkotika Janis shabu dan nama saudara siapa?“ setelah itu terdakwa terkejut dan terdiam dan kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa Mitu Wijaya dan ketika di periksa dikantong celana dan bajunya didapati Handphone dan setelah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi melihat disamping kanan tempat terdakwa Mitu Wijaya duduk di temukan: 1 (satu) bungkus plastic yang dibalut dengan plastic warna hitam, dan setelah saksi-saksi melihatnya, lalu saksi-saksi tersebut bertanya kepada terdakwa Mitu Wijaya “ ini apa dan punya siapa serta untuk apa” lalu terdakwa Mitu Wijaya menjawab “ini adalah sabu pak milik Rajis yang katanya akan dijualkannya” kemudian di tanya lagi kepada terdakwa Mitu Wijaya “ kalau memang ini shabu miliknya Rajis, lalu Rajisnya dimana sekarang?” Mitu Wijaya jawab “ tadi Rajis ada disini pak bersama saya, katanya isi pulsa sebentar namun sudah 1 (satu) jam lebih kutunggu disini belum juga datang-datang dianya”, setelah terdakwa mengatakan hal tersebut, kemudian terdakwa disuruh untuk mengambil 1 (satu) bungkus plastic tembus pandang yang berisikan narkotika jenis shabu dibalut dengan plastic warna hitam tersebut yang berada dikanan pahanya dan stelah diambil shabu tersebut, selanjutnya menyerahkan kepada saksi-saksi, selanjutnya terdakwa ditangkap dan

melakukan penyitaan terhadap berupa 1 (satu) bungkus plastic tembus pandang yang berisi narkotika Janis shabu yang dibalut dengan plastic warna hitam dilakukan penimbangan dihadapan terdakwa Mitu Wijaya dan setelah ditimbang seluruhnya shabu tersebut 19,58 (Sembilan belas koma lima puluh delapan) Gram Netto dan 1 (satu) suni Handphone merek Nokia tipe 2730 C warna Hitam dengan nomor simpati 081222724127, selanjutnya terdakwa beserta barang bukti dibawa ke polda sumut.

b. Surat68

Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Forensik barang bukti Norkotika No. Lab 8101/NNF/2013 tanggal 02 Desember 2013 yang pada kesimpulannya bahwa barang bukti yang di periksa milik Mitu Wijaya adalah benar mengandung Metafetamina dan terdaftar dalam Golongan I No. Urut 61 Lampiran Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

c. Petunjuk69

Dari keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa diperoleh petunjuk bahwa benar terdakwa Mitu Wijaya ditangkap oleh saksi Yudi Atmaja dan

68

Penyusunan KUHAP tidak memberikan penjelasan otentik mengenai apa sebenarnya

yang dimaksud dengan alat bukti “surat” sebagaimana diatur dalam pasal 184 ayat (1) huruf c, namun dalam pasal 187 KUHAP ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan alat bukti surat dikelompokkan/digolongkan menjadi 4 golongan yang semuanya tergolong sebagai sarat/akta otentik, karena senua surat-surat tersebuat dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah jabatan. Baca: HMA Kuffal, Ibid, hal 20.

69

Yang dimaksud dengan petunjuk-petunjuk sebagai alat bukti yang sah menurut undang-undang ialah perbuatan-perbuatan, kejadian-kejadian atau keadaan-keadaan itu benar-benar terjadi dan ada hubungannya satu sama lain sehingga adanya suatu kejahatan itu dapat diketahuai dengan jelas dan dapat pula dipastikan siapa yang melakukannya (pasal 310 H.I.R.). Baca: Atang

saksi Hendri Chaniago (Anggota Kepolisian Polda Sumut) pada hari seni tanggal 25 November 2013 sekitar pukul 22.00 Wib di Jalan Karang Sari Kelurahan Sari Rejo Kecematan Medan Polonia Kota Medan dan sisita barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastic tembus pandang yang berisi Narkotika jenis Shabu yang dibalut dalam plastic warna hitam dilakukan seberat 19,58 (Sembilan belas koma lima puluh delapan) gram netto dan 1 (satu) unit Handphone merek nokia tipe 2730 C warna hitam dengan nomor simpati 08122272412 yang dapat dijadikan sebagai petunjuk bahwa telah terjadi:

“Tindak Pidana dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman”

d. Keterangan Terdakwa70, dibawah sumpah didepan persidangan menerangkan sebagai berikut:

a. Pada hari senin tanggal 25 November 2013 sekitar pukul 21.00 Wib ketika terdakwa sedang dirumah tiba-tiba terdakwa mendapat telepon dari RAJIS (DPO) yang mana ditelepon tersebut saudara RAJIS mengajak terdakwa untuk menemaninya jalan-jalan, lalu terdakwa menjawab “kemana bang?” lalu Rajis mengatakan “ya uda nanti kamu tahulah pokoknya temanilah dulu saya” dan terdakwa mengatakan lagi

70

Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alamai sendiri (pasal 189 KUHAP). Keterangan terdakwa harus diberikan di depan sidang pengadilan, sedangkan keterangan terdakwa yang dibarikan di luar sidang hanya dapat dipergunakan untuk menemukan bukti di sidang saja. Baca:

Darwan Prints, “Hukum Acara Pidana Dalam Praktik”, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1998, hal 145.

“okelah kalau gitu jemputlah aku bang” Kemudian kurang lebih 15 (lima belas) menit RAJIS datang menjemput terdakwa kerumah dan setibanya dirumah terdakwa berbincang-bincang sebentar lalu terdakwa diajak oleh saudara RAJIS keluar. Dan ketika diperjalanan terdakwa kemba menanyakan kepada rajis “Tujuan kita kemana sebenarnya sebenarnya bang” dan dijawab rajis “uda ikut saja, ini aku punya shabu ikut aja temanin aku menjualkannya”, namun terdakwa sontak terkejut dan mengelaknya dan terdakwa langsung mengatakan kapada Rajis “ ah kau jual shabunya, aku tidak maulah ikut abang, abang sensirilah”, setelah terdakwa mengatakan demikian saudara Rajis tidak menghiraukan terdakwa dan tetap mengendarai keretanya serta membawa terdakwa jalan-jalan keseputaran lapangan merdeka kota medan.

b. Sekitar pukul 22.00 Wib terdakwa bersama RAJIS sampai di Jalan Karang Sari Kelurahan Sari Rejo Kecematan Medan Polonia Kota Medan dan duduk-duduk sebentar tepatnya dipinggir jalan dan ketika duduk-duduk tersebut RAJIS permisi sebentar kepada terdakwa untuk mengisi pulsa dan saat permisi tersebut RAJIS menitipkan dan meletakkan disamping kanan paha terdakwa 1 (satu) bungkus plastic tembus pandang yang berisi narkotika jenis shabu yang dibalut dengan plastik warna hitam, sambil menyatakan kepada terdakwa “sebentar aku isi pulsa ya tunggu aja disini, ini shabuku tolong pegang sebentar ya”, lalu terdakwa menjawab “yauda abang pergi ajalah namun

shabumu itu bawa ajalah aku takut pegangnya” kemudian Rajis kembali mengatakan “sebentar aja kok aku, kamu kok takut kali siapa yang kamu takutkan disini” lalu terdakwa menjawab “ya udah, kalau sebentarnya abang letakkan ajalah disitu shabumu itu”, kemudia Rajis pergi meninggalkan terdakwa, sementara terdakwa tetap tinggal ditempat duduk terdakwa tersebut menunggunya, lalu sekira pukul 23.00 Wib ketika terdakwa duduk menunggu tersebut tiba-tiba ada 2 (dua) orang laki-laki berpakaian preman menghampiri terdakwa dan mendekati terdakwa dan setelah didekat terdakwa seorang laki-laki tersebut berkata kepada terdakwa “ Diam ditempat kami dari kepolisian direktorat reserse narkoba polda sumut sedang menjalankan tugas anda kami curigai memiliki narkotika Janis shabu dan nama saudara siapa?“ setelah itu terdakwa terkejut dan terdiam, lalu Polisi tersebut kemudian memeriksa kantong-kantong celana dan baju terdakwa, namun saat diperiksa terdakwa tidak ditemukan shabu, yang ditemukan hanya handphone milik terdakwa dan disita barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastic yang dibalut dengan plastic hitam, dan setelah polisi melihatnya , lalu polisi tersebut bertanya kepada terdakwa “ ini apa dan punya siapa serta untuk apa” lalu terdakwa menjawab “ini adalah sabu pak milik Rajis yang katanya akan dijualkannya” kemudian di tanya lagi kepada terdakwa “ kalau memang ini shabu miliknya Rajis, lalu Rajisnya dimana sekarang?” terdakwa menjaawab lagi “ tadi Rajis ada disini pak bersama saya,

katanya isi pulsa sebentar namun sudah 1 (satu) jam lebih kutunggu disini belum juga datang-datang dianya”, setelah terdakwa mengatakan hal tersebut, kemudian polisi tersebut menyuruh saya mengambil 1 (satu) bungkus plastic tembus pandang yang berisikan narkotika jenis shabu dibalut dengan plastic warna hitam tersebut yang berada disamping kanan paha terdakwa dan setelah terdakwa ambil shabu tersebut, selanjutnya terdakwa serahkan kepada polisi kemudian terdakwa berikut 1 (satu) bungkus plastic tembus pandang yang berisikan narkotika Janis shabu yang dibalut dengan plastic warna hitam shabu seberat 19,58 (Sembilan belas koma lima puluh delapan) Gram Netto dan 1 (satu) suni Handphone merek Nokia tipe 2730 C warna Hitam dengan nomor simpati 081222724127.

e. Barang Bukti71

Adapun barang bukti yang diajukan penuntut umum adalah:

1. 1 (satu) bungkus plastic tembus pandang yang berisikan Narkotika jenis shabu yang dibalut dengan plastic warna hitam seberat 19,58 (Sembilan belas koma lima puluh delapan) gram netto

2. 1 (satu) unit Hanphone Merk Nokia tipe 2730 C warna hitam dengan nomor simpati 081222724127.

71

Barang bukti tidak termaksuk alat bukti menurut hukum acara pidana kita, barang bukti berupa objek materiil ini tidak bernilai jika tidak diidentifikasi oleh saksi (dan terdakwa).misalnya saksi mengatakan, peluru ini saya rampas dari tangan terdakwa, barulah bernilai untuk emperkuat keyakinan hakim yang timbul dari alat bukti yang ada. Baca: Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hal 259.

Dokumen terkait