• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.5. Uji Hipotesa

Pengujian hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesa, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variable yang dikorelasikan, dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman yaitu:

rho = 1 – 6 Σ

N(N² -1)

Dengan menggunakan analisa Spearman melalui aplikasi SPSS 16.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 43

Tabel Hasil Uji Korelasi Spearman

Kegiatan Internal Public

Relations

Citra Perusahaan Spearman's rho Kegiatan Internal

Public Relations

Correlation Coefficient 1.000 .153

Sig. (2-tailed) . .178

N 79 79

Citra Perusahaan Correlation Coefficient .153 1.000

Sig. (2-tailed) .178 .

N 79 79

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Spearman rho pada tabel di atas, maka diketahui besar korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,153 yang berarti terdapat hubungan antara kegiatan internal public relation dengan citra perusahaan di PT Perkebunan Nusantara IV (persero).Untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut (Kriyantono, 2006: 168):

Kurang dari 0,20 : Hubungan rendah sekali; lemas sekali

0,20 – 0,39 : Hubungan rendah tapi pasti

0,40 – 0,70 : Hubungan yang cukup berarti

0,71 – 0-,90 : Hubungan yang tinggi; kuat

Lebih dari 0,90 : Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan

Berdasarkan skala Guilford, hasil 0,153 menunjukkan hubungan rendah sekali; lemas sekali.

Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan + 0,153, yang menunjukkan arah hubungan yang sama antara variabel x dan variabel y, yakni dengan hubungan yang positif, bukan negatif. Karena jika negatif berarti

hubungan tersebut tidak searah, atau berbanding terbalik. Dengan kata lain, hal ini

berarti semakin tinggi intensitas kegiatan internal public relations

dilaksanakan,maka semakin baiklah citra perusahaan yang dalam penelitian ini adalah PT Perkebunan Nusantara IV (Persero). Ataupun sebaliknya, semakin rendah atau kurangnya intensitas kegiatan internal public relations, maka semakin rendah atau kurang baik pula citra perusahaan yakni PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) .

Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda */** (flag of significant) diberikan SPSS. Pada bagian output korelasi di atas tidak terlihat pasangan data yang berkorelasi secara signifikan, yaitu antara kegiatan internal public relations terhadap citra perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (probabilitas 0,178 yang lebih besar dari 0,005 atau 0,178 > 0,005). Selanjutnya dapat dilihat pada variabel kegiatan

internal public relations dan citra perusahaan yang menunjukkan bahwa kedua

variabel berkorelasi secara tidak signifikan.

Berdasarkan analisa di atas, dapat dirangkum bahwa hasil uji hipotesis pada karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan adalah 0,153. Sesuai kaidah dalam Spearman rs koefisien bahwa jika rs > 0 maka hipotesis diterima. Signifikansi korelasi diketahui dari probabilitas yang lebih kecil dari 0,005 (0,178 > 0,005) dan tidak keluarnya tanda ** (flag of significant) pada program SPSS yang menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi, namun hubungannya tidak signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, namun tidak signifikan.

IV.6. Pembahasan

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan menyadari bahwa citra perusahaan adalah salah satu hal yang penting untuk dibentuk citra positif di benak klien, rekanan, masyarakat maupun di kalangan karyawan sendiri. Untuk mendapatkan citra positif tersebut, PTPN IV (Persero) Medan menjalankan serangkaian kegiatan Internal Public Relations untuk mewujudkan suatu hubungan yang harmonis antara pegawai dengan pimpinannya. Kegiatan Internal

Medan, bukan lah berada dibawah koordinasi Bagian Umum dan Bagian Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini dikarenakan pada PTPN IV tidak terdapat bagian khusus yang menangani kegiatan-kegiatan public relations.

Kegiatan International Public Relations yang dijalankan juga terdiri dari beberapa bentuk kegiatan, yakni pertemuan-pertemuan berkala, meeting, diskusi, konseling, juga kegiatan family gathering, olahraga, study tour. PTPN IV juga memberikan penghargaan bagi karyawan yang teladan untuk memotivasi karyawan tersebut atau yang lainnya agar memberikan kinerja yang lebih baik lagi. Selain itu perusahaan juga menyediakan fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh karyawan, misalnya klinik. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan demi meraih citra postif sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

Dari analisis data dari kuesioner dapat kita lihat bahwa mayoritas karyawan menyambut baik dan mendukung segala kegiatan internal public relations yang dilakukan oleh perusahan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Terbukti dengan hasil jawaban dari kuesioner yang disebar kepada karyawan PTPN IV (Persero) Medan. Mayoritas karyawan menyatakan setuju dengan segala pernyataan terkait kegiatan internal public relations. Misalnya pentingnya meeting, diskusi, kegiatan-kegiatan diluar dari rutinitas kegiatan pekerjaan sehari-hari dan lain sebagainya. Selain itu citra perusahaan PTPN IV (Persero ) Medan pun diyakini para karyawan cukup baik, baik di mata karyawan PTPN IV (Persero) Medan, maupun di benak klien, stakeholders maupun masyarakat.

Setelah menganalisis setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis yaitu pengukuran tingkat hubungan di antara dua variabel yang linear dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman. Spearman rs menjelaskan hubungan antara variabel x dan y yang tidak diketahui sebaran data dan sebaran tidak normal.

Dengan hipotesa yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan apakah terdapat hubungan antara kegiatan Internal Public Relations dan citra perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Pengujian hipotesa dimulai

dengan membuat ranking dari nilai-nilai jawaban responden (karyawan PTPN IV Medan) pada kuesioner, yang telah dibeli skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan analisa SPSS, maka diperoleh koefisien korelasi rs sebesar 0,153. Berdasarkan pernyataan rs > 0, maka hipotesis diterima. Karena probabilitas lebih besar dari 0,005 maka hal ini menunjukkan tidak signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penilitian ini adalah Ha (Hipotesa Alternatif), yaitu terdapat hubungan antara kegiatan Internal Public Relations

dan citra perusahaan PTPN IV (Persero) Medan. Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara kegiatan Internal Public Relations dan citra perusahaan. Hal ini berarti kegiatan Internal Public Relations tidak begitu mampu mempengaruhi citra perusahaan PTPN IV (Persero) Medan.

Kemudian untuk mengetahui tingkat signifikan hasil hipoitesis tersebut, dilakukan dengan membandingkan probabilitas dengan nilai probablitias 0,005. Maka diperoleh hasil 0,178 < 0,005 yang menunjukkan tidak adanya signifikansi, maka dinyatakan bahwa hubungannya tidak signifikan. Artinya kegiatan

Internal Public Relations tidak begitu mampu mempengaruhi citra perusahaan PTPN IV (Persero) Medan. Tingkat signifikan tergantung dari ada tidaknya hubungan antara variabel x dan y.

Selanjutnya untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan digunakan skala Guilford. Hasil rs = 0,153 pada skala Kurang dari 0,20. Hal ini menunjukkan hubungan rendah sekali; lemas sekali antara kegiatan Internal Public Relations

dengan citra perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan. Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel x dan y, yaitu dengan rumus:

Kp = (rs)² x 100%

Kp = (0,153)² x 100%

Kp = 0,023 x 100%

Hal ini berarti bahwa kekuatan hubungan antara variabel x dan y dalam penelitian ini adalah sebesar 2%. Maka kekuatan pengaruh kegiatan Internal Public Relations terhadap citra perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan hanya sebesar 2%, selebihnya 98% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil uji hipotesis ini merupakan akhir dari keseluruhan analisa data. Setelah seluruh nilai-nilai diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dan saran pada BAB V.

BAB V

Dalam dokumen Internal Public Relations Dan Citra Perusahaan (Halaman 111-117)

Dokumen terkait