• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

E. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian asumsi-asumsi klasik statistik dan telah terbukti bahwa data terbebas dari asumsi-asumsi klasik tersebut, maka data dalam penelitian ini telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji statistik untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis.

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu kompetensi, independensi, keahlian profesional. Dan variabel moderasi yaitu etika auditor dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu kualitas audit. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.69

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .996a .991 .990 .411

a. Predictors: (Constant), moderasi3, independensi, etikaauditor, kompetensi, keahlianprofesional, moderasi2, moderasi

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai koefisien Adjusted R Square yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen dan moderasi sebesar 0.990 yang artinya adalah 99% variabel dependen kualitas audit dijelaskan oleh variabel independen dan variabel moderasi yaitu kompetensi, independensi, keahlian profesional, dan etika auditor, sisanya sebesar 1% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

Angka koefisien korelasi (R) pada tabel 4.71 sebesar 0.996 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dan moderasi dengan variabel dependen adalah sangat kuat karena memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0.05. Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 0.411 makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen atau Standar Error of the Estimate (SEE) lebih kecil dari angka koefisien korelasi (R) model baik dan bisa dipercaya.

b. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen dan moderasi yang digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen maka digunakan uji F, hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.70

Hasil Uji F Statistik

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 1210.410 7 172.916 1.025E3 .000a

Residual 10.462 62 .169

1

Total 1220.871 69

a. Predictors: (Constant), moderasi3, independensi, etikaauditor, kompetensi, keahlianprofesional, moderasi2, moderasi b. Dependent Variable: kualitasaudit

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0.000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0.05 (0.000 < 0.05), ini berarti bahwa variabel independen dan moderasi yaitu kompetensi, independensi, keahlian profesional, dan etika auditor mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap kualitas variabel dependen yaitu kualitas audit.

Hal ini menunjukkan bahwa:

H1 : Kompetensi, independensi, keahlian profesional, dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

c. Pengujian secara parsial (Uji t)

Pengujian regresi secara parsial (uji t) berguna untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen dan moderasi secara parsial terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel independen dan moderasi terhadap variabel dependen dapat dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dari masing-masing variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0.05. jika p-value lebih kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel independen dan moderasi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.71

Hasil Uji t Statistik

Coefficientsa Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) .534 1.284 .416 .679 kompetensi .340 .038 .363 8.990 .000 independensi .205 .033 .086 6.199 .000 keahlianprofesional .668 .039 .683 17.002 .000 1 etikaauditor .025 .033 .086 6.190 .000 a. Dependent Variable: kualitasaudit

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010 1. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit

Dari tabel diatas terlihat bahwa thitung koefisien kompetensi adalah 8.990, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat ttabel adalah 1.99.

Variabel kompetensi memiliki nilai p-value 0.000 (0.000 < 0.05). sedangkan thitung > ttabel (8.990 > 1.99) maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen kompetensi (X1) terhadap variabel dependen kualitas audit (Y).

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh kompetensi yang dimiliki seorang auditor.

Hal ini menunjukkan bahwa:

H2 : Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. 2. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit

Dari tabel diatas terlihat bahwa thitung koefisien independensi adalah 6.199, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat ttabel adalah 1.99.

Variabel independensi memiliki nilai p-value 0.000 (0.000 < 0.05), sedangkan thitung > ttabel (6.199 > 1.99) maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen independensi (X2) terhadap variabel dependen kualitas audit (Y).

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh independensi yang dimiliki oleh seorang auditor.

Hal ini menunjukkan bahwa:

H3 : Independensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. 3. Pengaruh Keahlian Profesional terhadap Kualitas Audit

Dari tabel diatas terlihat bahwa thitung koefisien keahlian profesional adalah 17.002, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai dbagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat ttabel adalah 1.99.

Variabel keahlian profesional memiliki p-value 0.000 (0.000 < 0.05). sedangkan thitung > ttabel (17.002 > 1.99) maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen keahlian profesional (X3) terhadap variabel dependen kualitas audit (Y).

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh keahlian profesional yang dimiliki oleh seorang auditor.

Hal ini menunjukkan bahwa:

H4 : Keahlian Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.

Tabel 4.72 Hasil Uji T Statistik

Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 7.660 9.639 .795 .430 kompetensi .170 .230 .182 .739 .462 independensi .205 .033 .086 6.190 .000 keahlianprofesional .668 .039 .684 16.958 .000 etikaauditor .402 .576 .087 .699 .487 1 moderasi .205 .033 .086 6.190 .000

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 7.660 9.639 .795 .430 kompetensi .170 .230 .182 .739 .462 independensi .205 .033 .086 6.190 .000 keahlianprofesional .668 .039 .684 16.958 .000 etikaauditor .402 .576 .087 .699 .487 1 moderasi .205 .033 .086 6.190 .000

a. Dependent Variable: kualitasaudit

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

4. Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit

Dari tabel diatas terlihat bahwa thitung koefisien interaksi kompetensi dan etika auditor adalah 6.190, sedangkan ttabel bisa dihitung pada t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat ttabel adalah 1.99.

Variabel interaksi kompetensi dan etika auditor memiliki p-value 0.000 (0.000 < 0.05). sedangkan thitung > ttabel (6.190 > 1.99) maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh interaksi variabel independen dan moderasi kompetensi (X1) dan etika auditor (X4) terhadap variabel dependen kualitas audit (Y).

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh interaksi kompetensi dan etika auditor yang dimiliki oleh seorang auditor.

H5 : Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.

Tabel 4.73 Hasil Uji T Statistik

Interaksi Independensi dan Etika Auditor

Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients

Model B Error Std. Beta t Sig.

(Constant) 6.387 17.852 .358 .722 kompetensi .340 .038 .363 8.925 .000 independensi .384 .546 .160 .703 .484 keahlianprofesional .668 .040 .684 16.888 .000 etikaauditor .325 1.065 .070 .305 .761 1 moderasi2 .340 .038 .363 8.925 .000 a. Dependent Variable: kualitasaudit

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

5. Interaksi Independensi dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit

Dari tabel diatas terlihat bahwa thitung koefisien interaksi independensi dan etika auditor adalah 8.925, sedangkan ttabel bisa dihitung pada t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat ttabel adalah 1.99.

Variabel interaksi independensi dan etika auditor memiliki p-value 0.000 (0.000 < 0.05). sedangkan thitung > ttabel (8.925 > 1.99) maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh interaksi variabel independen dan moderasi

independensi (X2) dan etika auditor (X4) terhadap variabel dependen kualitas audit (Y).

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh interaksi independensi dan etika auditor yang dimiliki oleh seorang auditor.

Hal ini menunjukkan bahwa:

H6 : Interaksi Independensi dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.

Tabel 4.74 Hasil Uji T Statistik

Interaksi Keahlian Profesional dan Etika Auditor

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Error Std. Beta t Sig.

(Constant) 12.340 9.209 1.340 .185 kompetensi .038 .038 .362 9.009 .000 independensi .207 .033 .087 6.293 .000 keahlianprofesional .360 .241 .368 1.493 .140 etikaauditor .680 .548 .146 1.241 .219 1 moderasi3 .038 .038 .362 9.009 .000 a. Dependent Variable: kualitasaudit

Sumber : Hasil penelitian yang diolah, 2010

6. Interaksi Keahlian Profesional dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit Dari tabel diatas terlihat bahwa thitung koefisien interaksi keahlian profesional dan etika auditor adalah 9.009, sedangkan ttabel bisa dihitung pada t-test, dengan = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai dibagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 (didapat dari

rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 70-2=68). Didapat ttabel adalah 1.99.

Variabel interaksi independensi dan etika auditor memiliki p-value 0.000 (0.000 < 0.05). sedangkan thitung > ttabel (9.009 > 1.99) maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh interaksi variabel independen dan moderasi keahlian profesional (X3) dan etika auditor (X4) terhadap variabel dependen kualitas audit (Y).

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit seorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh interaksi keahlian profesional dan etika auditor yang dimiliki oleh seorang auditor.

Hal ini menunjukkan bahwa:

H7 : Interaksi Keahlian Profesional dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit.

Dokumen terkait