• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment

dari Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor variabel dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan. Rumus korelasi product moment ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antar dua variabel.

Pengambilan keputusan untuk data penelitian ini menggunakan perbandingan probabilitas, jika pengambilan keputusan menggunakan probabilitas, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah probabilitas > 0,05, maka Ha diterima. Sedangkan, probabilitas < 0,05,

70  

 

Selain menggunakan probabilitas, pengambilan keputusan untuk data penelitian ini juga menggunakan perbandingan nilai koefisien korelasi (r). Jika pengambilan keputusan menggunakan perbandingan nilai koefisien korelasi (r) maka kesimpulan yang dapat diambil adalah r hitung > r tabel = H0 ditolak, Ha diterima.

Berdasarkan hasil uji hipotesa yang menggunakan program SPSS versi 11.5 dengan teknik Korelasi Pearson, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7 Correlations dukungan keluarga Religiusitas kecemasan melahirkan dukungan keluarga Pearson Correlation 1 ,242 -,269

Sig. (2-tailed) . ,198 ,150

N 30 30 30

Religiusitas Pearson Correlation ,242 1 -,139

Sig. (2-tailed) ,198 . ,465 N 30 30 30 kecemasan melahirkan Pearson Correlation -,269 -,139 1 Sig. (2-tailed) ,150 ,465 . N 30 30 30

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui koefisien korelasi dukungan keluarga dan kecemasan melahirkan dengan koefisien sebesar -0,269 dengan signifikan 0,150 p > 0,05 yang menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga

 

  71

dengan kecemasan melahirkan. Sedangkan nilai koefisien korelsi antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan sebesar -0,139 dengan nilai p=0,465 > p=0,05 hal ini menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara religiustas dengan kecemasan melahirkan.

4.4 Hasil Uji Regresi

Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi

Model Summary

Variabel Religiusitas dan Dukunga Keluarga

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of

the Estimate Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,280(a) ,078 ,010 11,29401 ,078 1,145 2 27 ,333 a Predictors: (Constant), dukungan keluarga, religiusitas

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai r square = 0,078. Hal ini berarti bahwa religiusitas dan dukungan keluarga memberikan sumbangsih sebesar 0,078 atau 7,8% terhadap kecemasan melahirkan. Sedangkan 92,2% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Selanjutnya peneliti ingin mengetahui sumbangsih yang diberikan masing-masing IV terhadap DV. Dari hasil uji korelasi, diketahui bahwa religusitas memiliki nilai korelasi yang lebih besar daripada dukungan keluarga. Oleh karena itu, maka religiusitas yang pertama kali dimasukkan dalam uji regresi. Berikut hasilnya.

 

  72

Tabel 4.9

Model Summary Variabel religiusitas

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,139(a) ,019 -,016 11,43987 ,019 ,549 1 28 ,465

a Predictors: (Constant), religiusitas

Berdasarkan tabel , diketahui bahwa nilai r square antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan sebesar 0,019. Maka dapat katakankan bahwa religiusitas memberikan sumbangsih sebesar 1,9%. Oleh karena itu sumbangsih yang diberikan oleh dukungan keluarga terhadap kecemasan melahirkan sebesar 0,078-0,019= 0,059 atau 5,9%.

Tabel 4.10 ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regressio

n 292,193 2 146,097 1,145 ,333(a)

Residual 3443,974 27 127,555 Total 3736,167 29

a Predictors: (Constant), religiusitas, dukungan keluarga b Dependent Variable: kecemasan melahirkan

Berdasarkan table diatas, diketahui nilai F dari Anova dengan df sebesar 2 dan 27 = 1,145 dengan signifikan 0,333, p > 0,05. Artinya dukungan keluarga dan religiusitas bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan.

    73 Tabel 4.11 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 145,130 29,816 4,868 ,000 dukungan keluarga -,251 ,191 -,250 -1,315 ,200 religiusitas -,075 ,184 -,078 -,410 ,685

a Dependent Variable: kecemasan melahirkan

berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai dukungan keluarga = -0,251 dan nilai religiusitas sebesar -0,075 maka persamaa garisn dengan rumus Ŷ = a + b1 x1+b2 x2 adalah :

Ŷ = 145,130 + b – 0,251 + b – 0,075, maka persamaan ini tidak dapat digunakan karena hasil dan uji keberartian model tidak signifikan.

 

  74

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil penelitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan saran untuk penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui koefisien korelasi antara dukungan keluarga dan kecemasan melahirkan dengan koefisien sebesar -0,269 dengan signifikan 0,150 p > 0,05 yang menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan. Sedangkan nilai koefisien korelsi antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan sebesar -0,139 dengan nilai p=0,465 > p=0,05 hal ini menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara religiustas dengan kecemasan melahirkan. Berdasarkan hasil yang didapat dari kedua independent variabel menyatakan bahwa ada hubungan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada bu hamil anak pertama.

Selain itu berdasarkan perhitungan regresi yang diperoleh bahwa sumbangsih dari kedua variabel yakni dukungan keluarga dan religiusitas kepadengan kecemasan melahirkan adalah sebesar 0,078 atau 7,8% terhadap kecemasan melahirkan. Sedangkan 92,2% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kemudian peneliti ingin melihat sumbangan terbesar dari kedua variable tersebut, berdasarkan hasil uji regresi

75  

 

variabel religiusitas, memberikan sumbangsih sebesar 1,9% sedangkan dukungan keluarga memberikan sumbangsih sebesar 5,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari kedua variable tersebut dukungan keluarga dan relugiusitas yang memberikan sumbangan lebih besar kepada kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama adalah variable dukungan keluarga.

Selain itu dalam penelitian ini didapatkan nilai F dari Anova dengan df sebesar 2 dan 27 = 1,145 dengan signifikan 0,333, p > 0,05. Artinya dukungan keluarga dan religiusitas bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan. Namun persamaan garis dengan nilai dukungan keluarga = -0,251 dan nilai religiusitas sebesar -0,075 maka persamaan garis dengan rumus Ŷ = a + b1 x1 + b2 x2 adalah : Ŷ = 145,130 + b – 0,251 + b –

0,075, maka persamaan ini tidak dapat digunakan karena hasil dan uji keberartian model tidak signifikan.

5.2. Diskusi

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis di Rumah Bersalin Vitalaya Pondok Benda Pamulang Tangerang-Selatan jelas membuktikan bahwa ada hubugan tetapi tidak signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama (primigravida).

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dukungan keluarga dan religiusitas bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartini Kartono (1992) yang menyatakan bahwa pada setiap wanita baik yang bahagia maupun yang tidak bahagia apabila dirinya hamil, pasti akan dihinggapi campuran

 

  76

perasaan, yaitu: rasa kuat dan berani menanggung segala cobaan, dan rasa lemah hati, takut, ngeri, rasa cinta dan benci, keraguan dan kepastian, kegelisahan dan rasa tenang bahagia, harapan penuh kegembiraan, dan kecemasan, yang semuanya menjadi semakin intensif pada saat mendekati masa kelahiran bayinya. Jadi semua wanita, baik yang bahagia karena mendapat dukungan yang tinggi dari suaminya ataupun yang tidak bahagia karena rendahnya dukungan sosial yang didapatkan dari suami, pasti mengalami campuran perasaan salah satunya adalah rasa cemas, gelisah dan khawatir yang semuanya itu akan semakin intensif menjelang kelahiran bayi.

Sheldon H. Cherry (1986) mengemukakan bahwa kebanyakan wanita terutama mereka yang baru pertama kali mengandung, akan merasa gelisah, was-was dan takut menghadapi rasa sakit menjelang saat melahirkan. Jadi ibu hamil yang mendapatkan dukungan keluarga atau yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga, dan yang memiliki religiusitas atau yang tidak akan mengalami kecemasan menghadapi kelahiran bayi terlebih lagi yang akan melahirkan bayi pertamanya karena belum pernah merasakan psroses persalinan.

Dengan adanya hubungan yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama (primigravida) dapat dipengaruhi pula oleh faktor lain. Misalnya, status pernikahan dapat mempengaruhi perasaan cemas dan takut selama kehamilan. Karena kehamilan yang terjadi sebelum menikah akan menimbulkan perasaan bersalah atau panik karena janin yang ada dalam rahimnya belum dikehendaki oleh kedua pasangan tersebut.

Kemudian status sosial ekonomi, Zenden (1985) menyatakan bahwa seorang perempuan hamil yang status sosialnya sudah mapan tidak akan mudah merasa cemas, khawatir, atau

 

  77

takut dalam memelihara bayi yang akan dilahikan nanti. Sebaliknya, mereka yang status sosial ekonominya lemah (belum mapan), mudah meraswa khawatir atau takut dalam memelihara bayinya nanti.

Zenden (1985) mengungkanpkan pula bahwa tingkat pengetahuan tentang kehamilan maupun proses kelahiran bayi kemungkinan dapat membantunya dalam menghadapi kelahiran bayinya. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil maka kecemasan yang dirasakannyapun semakin rendah. Begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan dan pendidikan ibu hamil maka kecemasanya pun semakin tinggi. Ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan dan pendidikan yang lebih tinggi cenderung akan lebih memperhatikan kehamilanya, ia akan mencari tahu informasi seputar kehamilan yang dapat diperoleh dari media maupun dari lingkungan sekitarnya selain itu rutin memantau kehamilannya dengan memeriksa kandungan, makan makanan yang mengandung nilai nutrisi bermutu tingggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya.

Kartini dan Kartono (1986) mengemukakan bahwa penyebab kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran bayi, yaitu takut mati, trauma kelahiran, perasaan bersalah atau berdosa terhadap ibunya dan ketakutan riil.

Hipotesis ini dapat dikatakan sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zahrotul Humairoh (2007) sebelumnya bahwa tidak ada hubungan negative yang signifikan antara pemberian dukungan sosial dari suami dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi kelahiran bayinya. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan jurnal keperawatan Soedirman dengan penelitian yang dilakukan oleh Darwanti, Handoyo dan

78  

 

Ridlwan Kamaludin yang menunjukkan bimbingan rohani memberikan pengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada primigravida dengan persalinan kala I di RSU Banyumas.

Dari penjelasan diatas jelas menunjukkan bahwa memang jelas bahwa adanya hubungan yang tidak signifikan antara dukungan keluarga dan religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama. Karena ternyata banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi kelahiran bayinya yang menyebabkan tingkat kecemasan ibu hamil lebih tinggi sehingga faktor dukungan keluarga dan religiusitas bukan merupakan penjelas yang signifikan dari kecemasan melahirkan.

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dengan mempertimbangkan hasil analisis statistik beserta kesimpulannya, penulis mencatat beberapa saran yang dapat menyempurnakan penelitian lanjutan yang akan dilakukan. Penulis membagi saran tersebut menjadi saran teoritis dan saran praktis. Saran teoritis diajukan kepada pihak-pihak yang ingin menyempurnakan penelitian yang penulis lakukan, sedangkan saran praktis penulis ajukan kepada para ibu hamil agar lebih merasa tenang dalam menghadapi kelahiran bayi terutama dalam menghadapi kelahiran bayi pertama (primigravida).

5.3.1. Saran Teoritis

Penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih terbatas, oleh karena itu peneliti memberikan beberapa saran diantaranya :

1. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengambil subjek yang lebih banyak lagi sehingga dengan subjek yang lebih banyak, benar-benar dapat mewakili populasi karena peneliti

79    

hanya mengambil subjek sebanyak 30 orang sehingga kurang begitu memuaskan hasilnya. Dan diharapakan kepada peneliti selanjutnya agar penyebaran sampel yang lebih luas sehingga benar-benar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dapat meneliti kecemasan melahirkan dengan variabel-variabel lain yang berkaitan dengan kecemasan ibu hamil terutama hamil anak pertama, misalnya status pernikahan, status sosial ekonomi dan pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan bayi sehingga dapat memperoleh hasil yang lengkap (komprehensif) karena variabel dukungan keluaga dan religiusitas hanya memberikan sumbangsih sebesar 7,8% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti dalam peneliti ini.

3. Dengan tidak adanya hubungan antara religiusitas dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama, mungkin dikarenakan penggunaan teori religiusitas dari Glock dan Stark (1966) yang peneliti gunakan kurang terkait dengan penelitian ini karena ada teori- reori religiusitas lain yang lebih terbaru dan mungkin lebih terkait dengan penelitian ini seperti teori religiusitas dari Fetzer (1999), sehingga peneliti mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan teori religiusitas yang lebih terkait.

4. Selain itu, dengan tidak adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan melahirkan pada ibu hamil anak pertama, dikarenakan lokasi penelitian yang peneliti gunakan kurang tepat. Lokasi ini berada di daerah Tangerang Selatan yang merupakan daerah kota sehingga tingkat dukungan yang diberikan oleh keluarga tidak begitu tinggi dan tidak pula rendah melainkan sedang sehingga tidak berpengaruh kepada kecemasan

80    

ibu hamil. Oleh karena itu peneliti berharap kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian di daerah desa yang tingkat kekeluargaan dan dukungan keluarganya tinggi.

5.3.2 Saran Praktis

Peneliti memberikan saran praktis kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Kepada ibu hamil, diharapkan untuk mencari kesibukan dalam mengisi waktu luang sehingga pikiran-pikiran negatif tentang persalinan dan kecemasan menghadapi persalinan dapat dialihkan pada kegiatan yang lebih bermanfaat.

2. Kepada keluarga, diharapkan untuk dapat memberi perhatian yang lebih besar kepada ibu hamil yang berupaya untuk lebih menenangkan keadaannya.

3. Tenaga medis, diharapkan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai proses melahirkan dan sosuli yang dapat mengurangi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan.

Demikianlah saran-saran penulis, semoga dapat bermanfaat bagi semua orang umumnya dan para peneliti lain yang memerlukan khususnya.

 

  81

DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, Anne dan Urbina, Susana. (2007). Tes psikologi. Jakarta : PT. Indeks.

Ancok, Jamaludin dan Suroso, Fuad Nashori. (2001). Psikologi islam. Yogyakarta : Puastaka. Pelajar.

Chaplin, J.P (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Dagun, Save M. (2002). Psikologi keluarga (Cet. Ke-2). Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Dariyo, Agus. (1998). Kepercayaan diri dan kecemasan menghadapi kelahiran bayi pada perempuan hamil pertama. ARKHE jurnal ilmiah psikologi Th.3/No.5/1998.

Darwanti, dkk. (2007). Bimbingan rohani dan pengaruhnya terhadap penurunan tingkat kecemasan pada ibu primigravida dengan persalinan kala I di RS Banyumas. Jurnal keperawatan soedirman, volume 2, No. 1, Maret 2007.

Fahmi, Musthafa (1977), Kesehatan jiwa dalam keluarga, sekolah dan masyarakat Jilid II. Jakarta: Bulan Bintang, cet. pertama.

Fitri Fausiah, Julianti Widury. (2005). Psikologi abnormal klinis dewasa. Jakarta : UI Press. Fitri, Winda. (2000). Intensitas konflik peran ganda perempuan bekerja ditinjau tingkat

religiusitas dan dukungan keluarga. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Francis, Stella dan Satiadarma, MP. (2004). Pengaruh dukungan keluarga terhadap kesembuhan ibu yang mengidap kanker payudara. ARKHE jurnal ilmiah psikologi Th.9/No.1/2004.

Hermawati, Irma dkk. (1994). Hubungan antara kecemasan pada kehamilan akhir triwulan ketiga dengan lama persalinan pada ibu yang melahirkan anak pertama. Anima, Vol. IX – No 34.

Humairoh, Zahrotul. (2007). Hubungan antara pemberian dukungan sosial dari suami dengan tingkat kecemasan menghadapi kelahiran bayi. Skripsi Fakultas Psikologi UIN.

Indra, Hasbi dkk. (2004). Potret wanita shalehah (Cet Ke-2). Jakarta : Penamadani.

Kartono, Kartini. (1992). Psikologi wanita jilid II; mengenal wanita sebagai ibu dan nenek.

Bandung: Mandar Maju.

Kuncono, (2004). Aplikasi komputer psikologi diktat kuliah dan panduan praktikum. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia.

 

  82

Lubis, Bachtiar. (1993). Pengantar psikiatri klinis. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI. Maramis, W. F. 1980. Ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Universitas Airlangga

Maslim, Rusdi. (2001). Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas PPDGJ-III. Jakarta : PT Nuh Jaya.

Mustika, M. Shodiq. (2009). Panduan spiritual kehamilan. Yogyakarta : Qudsi Media. Nasruddun, Razak. (1973). Dienul islam. Bandung : PT. Alma’rif.

Sarafino, E.P (1994). Health psychology : Biopsychosocial interactions. Second edition. New York: John Willey & Sons, Inc.

Sevilla, CG (1993). An introduction to research methods. Pengantar metode penelitian. Alimuddin Tuwu (terjemahan). Universitas Indonesia: UI-Press.

Smet, Bart. Psikologi kesehatan. (1994). Jakarta : PT. Grasindo. Sugiyono (2009). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Susilo, JD. (2006). Perkembangan religiositas remaja akhir. Insan Vol. 8 No. 1, April . Surabaya : Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala.

Taylor, Shelley E. (2003). Healt psychology. Los Angles : University of California. Zainal, Abidin. (2002). Analisis eksistensial. Bandung : PT. Refika Aditama.

http://bejocommunity.blogspot.com/2010/05/kecemasan-menghadapi-persalinan.html.di ambil tanggal 14 Oktober 2010.

   

LAMPIRAN

LAMPIRAN

   

Skala Dukungan Keluarga, Religiusitas

Dan Kecemasan Melahirkan Try Out

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya mahasiswi psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian

mengenai “Hubungan Dukungan Keluarga dan Religiusitas Dengan Kecemasan

Melahirkan Pada Ibu Hamil Anak Pertama (Primigravida)”. Oleh karena itu, saya

meminta kesediaan saudari untuk turut serta membantu penelitian ini mengemukakan pendapat yang sejujur-jujurnya. Mengenai pernyataan yang saudari berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Saya mengharapkan agar saudari tidak melewatkan satupun pernyataan yang ada, demi kelengkapan informasi yang diperoleh. Sebelum diserahkan, saya mengharapkan agar saudari memeriksa kembali kelengkapan jawaban yang saudari berikan. Atas kerja sama dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Waalaikumsalam Wr. Wb

Hormat saya

Dedeh Mahmudah

   

1. Nama :

2. Usia :

4. Pekerjaan :

a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Negeri

c. Karyawan d. Lain-Lain

6. Pendidikan Terakhir :

SD / SMP/ SMA/ D1/ D2/ D3/ S1/ S2

Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan berikut ini, kemudian anda di minta untuk mengungkapkan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. Adapun alternatif jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh :

   

No Pernyataan SS S TS STS

1. Dukungan keluarga merupakan sumber kekuatan untuk saya

X

Skala Pemberian Dukungan Keluarga

No Pernyataan SS S TS STS

1 Keluarga memberikan saya saran untuk mengurangi

kecemasan .

2 Keluarga memberi saya dukungan dalam menjalani

kehamilan ini.

3 Keluarga saya membantu meringankan pekerjaan saya.

4 Keluarga memberi tahu kepada saya informasi seputar kehamilan dan proses melahirkan yang diperoleh dari media.

5 Keluarga menasehati saya untuk tetap tenang ketika saya merasa takut dalam menghadapi kelahiran bayi.

6 Keluarga menambah kecemasan saya dengan menceritakan hal-hal buruk yang akan menimpa bayi saya.

7 Keluarga memiliki simpanan uang yang cukup untuk keperluan saya melahirkan nanti.

   

No Pernyataan SS S TS STS

8 Keluarga saya cuek terhadap perasaan saya.

9 Saya merasa khawatir akan keselamatan bayi saya

ketika lahir nanti.

10 Keluarga memberikan saya kasih sayang yang menenangkan perasaan saya.

11 Ketika sedang putus asa karena cemas menghadapi kelahiran jabang bayi, keluarga memberikan dukungan untuk terus berusaha, berdo’a dan yakin pada sang pencipta.

12 Walaupun keluarga saya sibuk, keluarga tetap ikut membatu meringankan pekerjaan saya yang belum selesai.

13 Keluarga tidak memanjakan saya walaupun saya sedang hamil.

14 Sikap keluarga saya cuek kepada saya walaupun saya sedang hamil.

15 Keluarga menghargai perasaan saya yang kadang cemas memikirkan keselamatan bayi.

16 Keluarga saya menolak meluangkan waktu untuk mengantar saya periksa kehamilan kedokter kandungan.

17 Keluarga saya tidak pernah memberikan informasi seputar kehamilan dan proses melahirkan.

   

No Pernyataan SS S TS STS

walaupun saya sedang hamil.

19 Keluarga saya turut merasakan cemas yang saya rasakan menghadapi kelahiran bayi.

20 Saat membayangkan hal-hal yang menakutkan tentang keselamatan bayi, keluarga menasehati untuk berdo’a.

21 Keluarga saya menyiapkan dana lebih untuk keperluan tak terduga.

22 Keluarga menenangkan saya dengan mengatakan hal- hal yang baik ketika saya merasa cemas menghadapi kelahiran bayi.

23 Keluarga saya malas mencarikan informasi tentang kehamilan dan proses melahirkan.

24 Keluarga saya cuek ketika saya merasa cemas dalam menghadapi kelahiran jabang bayi.

25 Keluarga kurang memperdulikan perasaan saya yang cemas memikirkan keselamatan bayi saya.

26 Keluarga malas memberikan saya nasehat walaupun saya sangat membutuhkannya.

27 Keluarga memberikan perhatian yang lebih pada saya semenjak saya positif hamil.

28 Saat saya melakukan kesalahan keluarga tidak memberi tahu kepada saya.

   

No Pernyataan SS S TS STS

29 Keluarga menolak membantu menyelesaikan pekerjaan saya, walaupun saya sedang hamil.

30 Keluarga cuek dengan pekerjaan rumah walaupun rumah dalam keadaan berantakan.

31 Keluarga saya ikut cemas dalam menghadapi kelahiran bayi, sehingga tidak ada yang memberikan dukungan untuk tenang.

32 Keluarga memberikan saya buku dan majalah seputar kehamilan dan proses melahirkan.

33 Keluarga saya meminta agar diberitahukan keadaan kehamilan saya.

34 Kebutuhan saya tercukupi oleh penghasilan keluarga. 35 Keluarga saya membuat saya cemas menghadapi proses

melahirkan.

36 Tabungan keluarga kurang untuk persiapan kelahiran bayi saya.

37 Keluarga kurang memberikan kasih sayangnya walaupun saya sedang hamil.

38 Saya merasa tegar dan kuat menjalani kehamilan ini karena keluarga saya terus mendampingi saya.

39 Keluarga membuat saya merasa sendiri dalam menjalani kehamilan ini dengan sikapnya yang cuek.

   

No Pernyataan SS S TS STS

40 Keluarga melayani setiap saya membutuhkan sesuatu. 41 Keluarga memberikan kasih sayangnya lebih besar

ketika mengetahui saya sedang hamil.

42 Keluarga memberi tahu saya untuk melakukan hal-hal yang baik.

43 Keluarga meminjamkan uang untuk memenuhi kebutuhan persalinan saya.

44 Keluarga saya memberikan pelukan saat saya sedang merasa cemas.

45 Keluarga saya tidak mengekspresikaan kasih sayang dalam bentuk apapun.

46 Keluarga memperhatikan kesehatan saya

47 Keluarga tidak menyadari bahwa saya memiliki keluhan pada kehamilan saya

48 Keluarga saya memberikan empati kepada saya

49 Keluarga saya kurang merasakan apa yang saya rasakan 50 Kasih sayang yang diberikan keluarga membuat saya

kuat menjalani kehamilan ini

51 Saya merasa lemah tanpa dukungan dan kasih sayang dari keluarga

   

Skala Kecemasan Menghadapi Kelahiran Bayi.

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa gelisah bila membayangkan tentang keselamatan bayi saya nanti.

2. Akhir-akhir ini saya susah tidur.

3. Walaupun saya mendengar banyak bayi lahir cacat, saya tetap tenang-tenang saja.

4. Walaupun waktu melahirkan semakin dekat, saya tetap dapat tidur dengan nyenyak.

5. Saya sulit berkonsentrasi dalam mengerjakan

Dokumen terkait