BAB II KAJIAN TEORI
F. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian teoritis maupun empiris maka hipotesis dalam penelitian Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Menjadi Nominasi Top ICSRA 2018 Yang Terdaftar Di BEI) adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top ICSRA 2018 dan terdaftar di BEI?
H01 = Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top ICSRA 2018 dan terdaftar di BEI
NILAI PERUSAHAAN UKURAN (Y)
PERUSAHAAN (X2) CSR (X1)
Ha1 = Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top ICSRA 2018 dan terdaftar di BEI
2. Bagaimana Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top ICSRA 2018 dan terdaftar di BEI?
H02 = Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top ICSRA 2018 dan terdaftar di BEI.
Ha2 = Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top ICSRA 2018 dan terdaftar di BEI
3. Bagaimana Corporate social responsibility dan ukuran perusahaan berpengaruh secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top ICSRA 2018 dan terdaftar di BEI?
H03 = Corporate social responsibility dan ukuran perusahaan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top ICSRA 2018 dan terdaftar di BEI
Ha3 = Corporate social responsibility dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top ICSRA 2018 dan terdaftar di BEI.
38 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016, p. 36).
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Berdasarkan pada masalah yang penulis teliti, yang mana penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu dalam penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Time Schedule Penelitian
No Kegiatan
Bulan penelitian Tahun 2019
Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt 1 Pasca Seminar
2 Seminar
3 Penelitian
4 Analisis Data
5 Munaqasah
6 Bimbingan Setelah Munaqasah
C. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2016, p. 148). Berdasarkan pengertian di atas, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI yang telah melaporkan CSRnya dalam laporan tahunan masing-masing perusahaan yaitu 656 Perusahaan sedangkan yang menjadi nominasi Top Corporate Social Responsibility Award 2018 yang telah melaporkan CSRnya dalam laporan tahunan masing-masing perusahaan yaitu 24 Perusahaan. Tabel berikut ini merupakan daftar 24 perusahaan yang terdaftar di BEI dan menjadi nominasi Top Corporate Social Responsibility Award 2018 yang membuat dan mempublikasikan laporan berkelanjutannya (Sustainability Report).
Tabel 3. 2 Populasi Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 ABMM PT ABM Investama Tbk 2 ASII PT Astra International Tbk 3 BIRD PT Blue Bird Tbk
4 BDMN PT Bank Danamon Tbk 5 DNAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk 6 BABP PT Bank MNC Internasional Tbk
7 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk
9 GEMS PT Golden Energi Mines Tbk 10 HERO PT Hero Supermarket Tbk
11 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 12 IPCC PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk 13 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 14 MBAP PT Mitrabara Adiperdana
15 MDLN PT Modernland Realty Tbk 16 PBRX PT Pan Brothers Tbk
No Kode Nama Perusahaan 17 PGAS PT Perusahaan Gas Negara Tbk 18 ADMG PT Polychem Indonesia Tbk 19 SMGR PT Semen Indonesia Tbk
20 TBIG PT Tower Bersama Infrastrukture Tbk 21 UNTR PT United Tractors Tbk
22 INCO PT Vale Indonesia Tbk
23 WIIM PT Wismilak Inti Makmur Tbk 24 EXCL PT XL Axiata Tbk
Sumber: Daftar Efek yang menjadi nominasi Top Corporate Social Responsibility Award tahun 2018
D. Sampel
Sampel menurut (Sugiyono, 2016, p. 149) “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Purposive Sampling (Sugiyono, 2016. p. 156) “Purposive Sampling” adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria yang ditentukan sebagai berikut:
1. Laporan keuangan yang disajikan lengkap.
Rincian:
a) Relevan (informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat mempegaruhi keputusan pengguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan).
b) Andal (bebas dan tidak terikat) c) Dapat dibandingkan
d) Dapat dipahami
2. Laporan keuangan yang disajikan dalam mata uang rupiah.
Berdasarkan kriteria di atas yang menjadi sampel sebagai berikut:
Tabel 3. 3
Tabel Penentuan Jumlah Sampel
No Perusahaan
No Perusahaan
19 PT Semen Indonesia
Tbk
20 PT Tower Bersama
Infrastrukture Tbk
21 PT United Tractors
Tbk
Jumlah sampel yang memenuhi kriteria 15
Sumber: Daftar Efek yang menjadi nominasi Top Corporate Social Responsibility Award tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 ASII PT Astra International Tbk 2 BDMN PT Bank Danamon Tbk 3 DNAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk 4 BABP PT Bank MNC Internasional Tbk
5 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6 HERO PT Hero Supermarket Tbk
7 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 8 IPCC PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk 9 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 10 MDLN PT Modernland Realty Tbk 11 SMGR PT Semen Indonesia Tbk
12 TBIG PT Tower Bersama Infrastrukture Tbk
No Kode Nama Perusahaan 13 UNTR PT United Tractors Tbk
14 WIIM PT Wismilak Inti Makmur Tbk 15 EXCL PT XL Axiata Tbk
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data sekunder.
Dimana penulis mendapatkan data melalui dokumen atau melihat dari annual report perusahaan yang telah melaporkan corporate social responsibility pada perusahaannya, dan juga dari tulisan yang peneliti anggap berubungan dengan permasalahan yang diteliti, datanya berupa Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Laba/Rugi dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu berupa annual report perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
G. Teknik Analisis Data
Untuk lebih mempertajam analisa, maka akan diukur terlebih dahulu besaran dari skor CSR pada 91 indikator GRI G-4, ukuran perusahaan dan nilai dari masing-masing perusahaan sebagai berikut:
1. Corporate Social Responsibility (CSR)
Kuantitas pengungkapan CSR dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan metode skoring. Skor yang digunakan untuk mengukur kuantitas pengungkapan CSR adalah menggunakan skor 0 dan 1. Skor “0” digunakan apabila informasi terkait dengan item dari indikator GRI G4 tidak ditemukan dalam publikasi annual report dari masing-masing perusahaan dan sebaliknya dengan skor “1” bila item ditemukan. Dalam standar GRI, indikator kinerja dibagi menjadi dua komponen utama, yaitu ekonomi, lingkungan hidup dan sosial yang
mencakup hak asasi manusia, praktek ketenagakerjaan dan lingkungan kerja, tanggung jawab produk dan masyarakat, dengan total indikator mencapai 91 item (Global Reporting Initiative, 2013, p. 47-83). Rumus CSR adalah:
CSR= ∑
Keterangan:
CSR : Corporate Responsibility Index perusahaan j
DCSR: 1 jika item I diungkapan; 0 jika item I tidak diungkapkan.
k : jumlah item untuk perusahaan j.
2. Ukuran Perusahaan
Penentuan ukuran perusahaan dalam penelitian ini didasarkan kepada total aset perusahaan, karena total aset dianggap lebih stabil dan lebih dapat mencerminkan ukuran perusahaan (Aniela et all, 2017, p. 544).
Ukuran Perusahaan (UP) = Ln Total Aset 3. Nilai Perusahaan
Pada penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan menggunakan Tobins‟Q (Brigham dan Houston, 2006. p. 110).
Alternatif lain yang digunakan dalam mengukur nilai perusahaan adalah dengan menggunakan metode Tobin‟s Q yang dikembangkan oleh James Tobin. Tobin‟s Q dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan (Weston dan Copeland, 2001). Rasio Q lebih unggul dari pada rasio nilai pasar terhadap nilai buku karena rasio ini fokus pada berapa nilai perusahaan saat ini secara relatif terhadap berapa biaya yang dibutuhkan untuk menggantinya saat ini. Nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan Tobin‟s Q (Lais, 2015 p. 4). Rumus dari Tobin‟s Q yaitu:
Keterangan:
Q = Nilai perusahaan
MVE = Nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah saham yang beredar)
DEBT = Nilai buku dari total hutang (kewajiban jangka pendek + kewajiban jangka panjang)
TA = Total aktiva
EMV diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan pada akhir tahun (closing price) dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun sedangkan TA diperoleh dari total asset perusahaan.
Dalam penelitian kuantitatif, kegiatan analisis data terbagi menjadi dua yakni kegiatan mendeskripsikan data dan melakukan uji statistik (inferensi) Puguh Suharso (2009, p. 108). Kegiatan mendeskripsikan data dapat dilakukan dengan pengukuran statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dan mendiskripsikan data dari masing-masing variabel penelitian. Hal ini bertujuan untuk lebih mudah dalam melihat gambaran secara umum mengenai variable yang diteliti. Dalam penelitian ini, software yang digunakan adalah SPSS 22 dengan analisis data sebagai berikut:
a. Uji Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif (Descriptive) digunakan untuk penggambaran tentang statistik data seperti min, max, mean, sum, standar deviasi, variance, range, dan lain-lain dan untuk mengukur distribusi data dengan skewness dan kurtosis (Duwi, 2014, p. 30).
b. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari suatu model regresi. Sebelum melakukan analisis regresi
dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan antara lain :
1) UjiNormalitas
Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametric Agus (2009, p. 94). Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi masalah normalitas yaitu: uji Kolmogorov-Smirnov yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Pengujian normalitas data pada penelitian menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov yang mana dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
a) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal
b) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tersebut tidak berdistribusi normal
2) Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linier yang sempurna atau yang mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan satu) model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinieritas adalah koefisien korelasi tidak tertentu dan kesalahan mendaji sangat besar (Duwi, 2014, p. 99).
3) Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi anatara anggota observasi yang disusun menurut waktu dan tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
a) DU < DW < 4-DU maka H0 diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi.
b) DW < DL atau DW > 4-DL maka H0 ditolak, artinya terjadi autokorelasi
c) DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti (Duwi, 2014, p.
106).
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas (Duwi, 2014, p.
108).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatetterflot. Dasar pengambilan keputusan dari analisis ini adalah:
a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Duwi, 2014, p. 113).
c. Uji Hipotesis
1) Regresi Linier Berganda
Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriteriumnya atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel predictor atau lebih dengan variabel kriteriumnya, atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya
Berikut persamaan regresi linier berganda (Duwi, 2014, p.
160):
Y = α + b1X1 + b2X2 Y = Nilai Perusahaan α = Koefisien Konstanta b = Koefisien Regresi
X1 = Corporate Social Responsibility X2 = Ukuran Perusahaan
Metode analisis data yang yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan program komputer (software) SPSS versi 22 dan Microsoft Excel 2010.
2) Uji T (Uji Parsial)
Korelasi Parsial (Partial correlation) adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih, yang salah satu atau bagian variabel X konstan atau dikendalikan.
Uji korelasi Parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel X dan Y dimana salah satu variabel X dibuat tetap (konstan), (Riduwan, 2016, p. 233-234).
Selanjutnya untuk mengetahui apakah pengaruh atau hubungan pengujian ini signifikan atau tidak? Maka perlu diuji dengan uji signifikansi, untuk koefisien korelasi parsial menggunakan rumus T hitung sebagai berikut:
T hitung √
√
Dimana:
t = nilai yang akan dibandingkan dengan t table n= jumlah sampel
rparsial = nilai koefisien parsial kaidah pengujian:
Jika nilai Thitung Ttabel maka signifikan, hipotesis diterima Jika nilai Thitung Ttabel maka tidak signifikan, hipotesis ditolak
3) Uji F (Uji simultan)
Parameter statistik F pada dasarnya merupakan uji hipotesis untuk probabilitas semua koefisien persamaan regresi sama dengan nol.
a) Jika F hitung > F tabel, maka ada hubungan linear atau berarti bahwa variabel bebas secara bersamaan signifikan dalam menerangkan variabel terikat.
b) Jika F hitung < F tabel, maka tidak ada hubungan linear atau menolak hipotesis semua koefisien regresi sama dengan nol. Sedangkan, nilai F tabel dapat ditentukan dari tabel distribusi F dengan tingkat signifikan 5% (Nura, 2017 , p. 434)
Menurut (Sugiyono, 2016,p. 297) dirumuskan sebagai berikut:
F =
Keterangan:
R2= koefisien determinasi k = jumlah variabel indepeden n = jumlah anggota data atau kasus
50 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang menjadi nominasi Top Corporate Social Responsibility Award 2018 yang terdaftar di BEI dan telah melaporkan CSRnya dalam laporan tahunan masing-masing perusahaan yaitu 15 Perusahaan yang terdiri dari:
1. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada 20 Februari 1957 dan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan umum, perindusttrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, jasa dan konsultan. Seiring dengan kemajuan usaha serta sejalan dengan rencana ekspansi, Perseroan melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan kode saham ASII pada tahun 1990, sekaligus mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Nilai kapitalisasi pasar Astra pada akhir tahun 2018 adalah sebesar Rp333,0 triliun.
Hingga tahun 2018, Grup Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: 1) Otomotif, 2) Jasa Keuangan, 3) Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi, 4) Agribisnis, 5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi dan 7) Properti. Dengan bisnis yang beragam, Grup telah menyentuh berbagai aspek kehidupan bangsa melalui produk dan layanan yang dihasilkan. Dalam keseharian hidup mereka, masyarakat Indonesia menggunakan sepeda motor dan mobil, jalan tol, printer, hingga layanan pembiayaan, perbankan dan asuransi milik Grup. Pada akhir tahun 2018, kegiatan operasional bisnis Grup tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 227 anak perusahaan, ventura bersama dan
entitas asosiasi, dengan didukung oleh 226.140 karyawan. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Grup Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memperhatikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik.
a. Visi
1) Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi
2) Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta peduli lingkungan
b. Misi
Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan
2. PT Bank Danamon Tbk
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (“Danamon”) didirikan pada tahun 1956, dan kini telah tumbuh berkembang menjadi salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia, dipandu oleh visi perusahaan yaitu “Kami Peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan. Danamon melayani seluruh segmen nasabah mulai dari Konsumer, Komersial, termasuk Usaha Kecil dan Menengah, nasabah Mikro, serta Enterprise (Komersial dan Korporasi), dengan rangkaian produk dan jasa perbankan dan keuangan yang komprehensif, termasuk layanan perbankan Syariah. Selain itu, Danamon juga menyediakan pembiayaan otomotif dan barang-barang konsumer melalui Adira Finance serta layanan asuransi umum melalui Adira Insurance.
Danamon mengoperasikan jaringan distribusi yang ekstensif dari Aceh hingga Papua dengan sekitar 1.100 kantor cabang dan gerai
pelayanan terdiri dari kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam (DSP), unit Syariah, dan jaringan cabang Adira Finance, dan Adira Insurance. Melalui struktur jaringan Branch Network konsep single captainship, Danamon mampu memberikan penawaran produk secara terintegrasi sehingga meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah.
Jaringan distribusi Danamon didukung oleh platform e-channel yang mencakup jaringan 1.400 jaringan ATM dan 70 CDM (Cash Deposit Machine) Danamon serta akses ke ATM di jaringan ATM Bersama, ALTO dan Prima. Danamon juga telah mengembangkan layanan digital yang lengkap meliputi SMS banking, Internet banking dan mobile banking, dengan fitur dan kapabilitas yang terus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan pengguna jasa perbankan di era digital yang semakin mengutamakan kemudahan dan kecepatan bertransaksi.
3. PT Bank Dinar Indonesia Tbk
PT Bank Dinar Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 15 Agustus 1990 yang waktu itu bernama PT Bank Liman International, dengan Akta Notaris James Herman Rahardjo, SH. No. 99. Izin operasi sebagai Bank Umum ditetapkan melalui surat Bank Indonesia tertanggal 22 November 1991. Pada tanggal 8 November 2012 dilakukan rebranding dari PT Bank Liman International menjadi PT Bank Dinar Indonesia (Bank Dinar). Perubahan nama ini diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 23 Mei 2012 dan telah mendapat persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya Nomor AHU-33753.AH.01.02.
Tahun 2012 tanggal 20 Juni 2012, serta persetujuan perubahan ijin usaha dari Bank Indonesia melalui surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 14/75/KEP.GBI/2012 tanggal 25 Oktober 2012 tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PT Liman
International Bank Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Dinar Indonesia. Pada tanggal 11 Juli 2014, saham PT Bank Dinar Indonesia Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham DNAR.
a. Visi
Menjadi Bank yang memberikan layanan tercepat dan terbaik dalam pengembangan usaha perdagangan kecil dan menengah.
b. Misi
Meningkatkan pelayanan, kenyamanan, dan produk, serta optimalisasi Sumber Daya Perseroan.
4. PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk (setelahnya disebut MNC Bank) didirikan di Indonesia dengan nama PT Bank Bumiputera Indonesia berdasarkan akta No 49 tanggal 31 Juli 1989 dari notaris Sri Rahayu, SH. Akta pendirian ini diberlakukan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-2.7223.HT.01.01. TH.89 tanggal 9 Agustus 1989 serta diumumkan dalam tambahan No. 1917 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989. Nama Bank telah mengalami perubahan beberapa kali, yang pada akhirnya menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk, berdasarkan akta No. 57 tanggal 16 Juli 2014 dan telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-06038.40.20.2014 tanggal 24 Juli 2014.
Bank berbasis di Jakarta dan memiliki 16 kantor cabang.
Kantor pusat Bank beralamat di Gedung MNC Financial Center Lantai 6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta 12930, Indonesia.
Jumlah rata-rata karyawan Bank masingmasing 955 dan 1.102 karyawan pada tahun 2018 dan 2017. Tanggal 12 Januari 1990 merupakan titik pertama dimana Bank mulai beroperasi secara komersial, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
10/KMK.013/1990 tanggal 4 Januari 1990. Berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
a. Visi
Menjadi Bank masa depan yang memberikan layanan bintang lima, yang mengikuti gaya hidup nasabah berlandaskan teknologi terkini dan membuat semua transaksi keuangan menjadi mudah
b. Misi
MNC Bank menawarkan layanan keuangan yang sesuai gaya hidup dengan membuat hidup nasabah menjadi lebih mudah, untuk nasabah retail dengan segmen menengah ke atas, termasuk di dalamnya para usaha kecil dan menengah, dengan memberikan pengalaman layanan perbankan yang memuaskan melalui cabang dan electronic channels.
5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Perjalanan bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
(“BRI”, “Bank”, atau “Perseroan”) dimulai pada tahun 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja yang awalnya mengelola dana kas masjid untuk disalurkan kepada masyarakat dengan skema yang sederhana. Sepanjang sejarah, berbagai nama telah melekat pada BRI, mulai dari De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Indlandsche Hoofden, Hulp en Spaarbank der Indlandsche Bestuurs Ambtenareen, Syomin Ginko, sampai akhirnya resmi ditetapkan menjadi Bank Rakyat Indonesia sejak 18 Desember 1968 berdasarkan UU No. 21 tahun 1968.
Pada tahun 1992, BRI berubah status hukum menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, kini Bursa Efek Indonesia pada 10 November 2003, dengan kode
saham BBRI. BRI mengintegrasikan operasional seluruh jaringan kerja
saham BBRI. BRI mengintegrasikan operasional seluruh jaringan kerja