• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Analisis Data

4. Hipotesis Keempat

Hipotesis Penelitian: Terdapat interaksi antara model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi program linear.

Hipotesis Statistik H0 : INT. A X B = 0 Ha : INT. A X B ≠ 0

Terima Ho, jika : Fhitung < Ftabel

Berdasarkan hasil analisis uji F yang terdapat pada rangkuman hasil ANAVA sebelumnya, diperoleh nilai Fhitung = 1,450. Diketahui nilai pada Ftabel pada taraf 𝛼(0,05) = 3,923. Selanjutnya dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel untuk menentukkan kriteria penerimaan dan penolakan Ho, dan diketahui bahwa nilai koefisien Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti menerima Ho dan menolak Ha.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Tidak Terdapat Interaksi antara model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi program linear. Hal ini bahwa simple effect tidak signifikan.

Interaksi antara A dan B yang signifikan disinyalir adanya perbedaan rata- rata antara B1 dan B2 untuk level A1, perbedaan rata-rata B1 dan B2 untuk level A2

Tabel berikut merupakan rangkuman hasil analisis simple effect. Perbedaaan antara B1 dan B2 yang terjadi pada A1 dan perbedaan antara B1 dan B2 yang terjadi pada A2.

Tabel 4.22

Perbedaan antara B1 dan B2 yang terjadi pada A1

Sumber Varians DK JK RJK F hitung F tabel

Antar Kolom (A) 1 721.067 721.067 11.486 4.007

Dalam Kelompok 58 3640.87 62.7736

Total 59 4361.93

Berdasarkan hasil analisis uji F, diperoleh Fhitung = 11,486, diketahui nilai pada Ftabel pada taraf 𝛼(0,05) = 4,007. Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel untuk menentukkan criteria penerimaan dan penolakan Ho. Diketahui bahwa nilai koefisien Fhitung > Ftabel.

Dari hasil pembuktian simple effect perbedaan antara B1 dan B2 yang terjadi pada A1, memberikan temuan bahwa: Terdapat Perbedaan antara model pembelajaran Snowball Throwing terhadap kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada program linear.

Selanjutnya dilakukan uji Tuckey, berdasarkan uji Tuckey yang dilakukan diperoleh Q5 (A1B1 dan A1B2) Qhitung = 6,570 > Qtabel = 2,89.dari hasil pengujian uji Tuckey ini dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kritis lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.

Tabel 4.23

Perbedaan antara B1 dan B2 yang terjadi pada A2

Sumber Varians DK JK RJK F hitung F tabel

Antar Kolom (A) 1 6.66667 6.66667 0.14005 4.007

Dalam Kelompok 58 2760.93 47.6023

Total 59 2767.6

Berdasarkan hasil analisis uji F, diperoleh nilai Fhitung = 0,14005, diketahui nilai pada Ftabel pada taraf 𝛼(0,05) = 4,007. Dengan membandingkan nilai Fhitung

dengan nilai Ftabel untuk menentukkan kriteria penerimaan dan penolakan Ho, diketahui bahwa nilai koefisien Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti menerima Ho dan menolak Ha.

Dengan demikian, hasil pembuktian simple effect. Perbedaan antara B1 dan B2 yang terjadi pada A2 memberikan temuan bahwa Tidak Terdapat Perbedaan antara model Teams Games Tournament terhadap kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi program linear. Selanjutnya dilakukan uji Tuckey, berdasarkan uji Tuckey yang dilakukan diperoleh Q6 (A2B1 dan A2B2) Qhitung = 2,200 > Qtabel = 2,89. Dari hasil pembuktian Uji Tuckey ini dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kritis tidak lebih baik daripada kemampuan kemmapuan pemecahan masalah matematika jika diajar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament tidak dapat diterima secara signifikan.

Dari semua perhitungan Uji F yang dilakukan pada analisis data untuk membuktikan hipotesis, maka dapat dibuat rangkuman hasil analisis uji F dan Uji Tuckey pada tabel berikut ini

Tabel 4.24

Rangkuman Hasil Analisis Uji Tuckey

Sumber Nilai Q Q Tabel Keterangan

Q1 (A1 dan A2) 4.385 2.830 Signifikan Q2 (B1 dan B2) 4.615 Signifikan Q3 ( A1B1 dan A2B1) 6.800 2.890 Signifikan Q4 ( A1B2 dan A2B2) 4.230 Signifikan Q5 ( A1B1 dan A1B2) 6.570 Signifikan

Q6 ( A2B1 dan A1B1) 2.200 Tidak Signifikan

Q7 ( A1B1 dan A2B2) 9.000 Signifikan

Q8 ( A2B1 dan A1B2) 0.230 Tidak Signifikan

Tabel 4.25

Rangkuman Hasil Analisis

No Hipotesis Statistik Temuan Kesimpulan

1. Ho :

A

1

A

2

Ha :

A

1

A

2

Kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Snowball Throwing lebih baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model Teams Games Tournament pada materi program linear.

Secara keseluruhan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan

menggunakan model

pembelajaran Snowball

Throwing lebih baik daripada siswa yang diajar dengan

menggunakan model

pembelajaran Teams Games

Tournament pada materi

program linear. Dengan

menggunakan model Snowball Throwing mendorong siswa untuk berfokus pada suatu masalah dan berusaha

No Hipotesis Statistik Temuan Kesimpulan

memikirkan cara untuk

menyelesaikannya. Hal ini dapat meningkatkan berpikir

kritis dan kemampuan

pemecahan masalah siswa.

2. Ho:

A

1

B

1

A

2

B

1 Ha :

B

A

B

A

1 1

2 1

Kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran

Snowball Throwing lebih

baik daripada siswa yang

diajar dengan model

pembelajaran Teams Games

Tournament pada materi

program linear.

Secara keseluruhan

kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran Snowball

Throwing lebih baik daripada siswa yang diajar dengan

menggunakan model

pembelajaran Teams Games Tournament. Dengan model

Snowball Throwing

mendorong siswa untuk

memiliki kemampuan

membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar kelompoknya.

3. Ho :

B

A

B

A

1 2

2 2

Ha :

B

A

B

A

1 2

2 2

Kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa yang diajar dengan model

pembelajaran Snowball

Throwing lebih baik dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran Teams

Games Tournament pada

materi program linear.

Secara keseluruhan

kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa

yang diajar dengan

menggunakan model

pembelajaran Snowball

Throwing lebih baik dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran Teams Games Tournament. Model

pembelajaran Snowball

Throwing mendorong siswa untuk mampu menganalisis suatu masalah apakah masalah tersebut sesuai dengan materi yang diajarkan atau tidak. 4. H0 : INT. A X B = 0

Ha : INT. A X B ≠ 0

Tidak Terdapat interaksi yang signifikan antara model

pembelajaran yang di

gunakan terhadap

kemampuan berpikir krritis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada program linear

Secara keseluruhan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran yang di gunakan terhadap kemampuan

berpikir kritis dan

kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa pada program linear

Dokumen terkait