• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

H. Kerangka Pikir

I. Hipotesis

Hipotesis yang dapat diajukan diduga bahwa :

1. Diduga motivasi dan kemampuan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX di makassar.

2. Diduga pada variabel motivasi yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX di makassar.

40 A. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kantor Koordinasi perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX di Makassar yang bertempat di Jl. Bung KM 09 Tamalanrea Makassar- Sulawesi Selatan. Adapun Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2016.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan lisan, kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan.

2. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan satu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadaps pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Dalam kuesioner ini nantinya akan digunakan model pertanyaan tertutup, yakni bentuk

pertanyaan yang sudah disertai alternative jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Jenis data yang akan digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah:

a. Data kuantitatif adalah data numeric yang memberikan informasi berupa angka yang diperoleh dari laporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian.

b. Data kualitatif adalah data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian atau hasil interprestasi terhadap data sekunder.

2. Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah:

a. Data primer, merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau langsung melalui objeknya. Pengumpulan data ini biasanya dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada objek penelitian dan diisi secara langsung oleh responden.

b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data yang didapatkan dari arsip yang dimiliki organisasi/instansi, study pustaka, penelitian terdahulu, literature, dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti.

D. Populasi Dan Sampel

Populasi dan sampel diperlukan dalam sebuah penelitian untuk data yang akan diteliti. Populasi yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX sebanyak 93 orang.

Adapun yang mengisi sampel dalam penetapan melaksanakan penelitian ini terbatas dan dapat dijangkau oleh sebanyak 50 orang dengan menggunakan rumus ( Purposive Sampling). Jumlah tersebut dianggap cukup memadai untuk diolah dengan alat statistik yang dipilih.

E. Metode Analisis

Untuk menguji hipotesis, maka analisis yang akan digunakan adalah melalui regresi berganda. Tujuannya untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pada kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX di Kota Makassar. Faktor-faktor yang berpengaruh tersebut adalah faktor kemampuan dan motivasi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung regresi berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2X2+ e Dimana : Y = Kinerja Pegawai

A= Persamaan

b1b2= Koefisien regresi X1= Motivasi

X2=Kemampuan e = Eror

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert (skala sikap), sebagai alat ukur.Kuesioner langsung diberikan kepada responden yang menggunakan tipe pilihan tertutup, artinya jawaban responden dengan alternativ jawaban yang telah di sediakan. Guna mengaplikasi data, maka skala likert selanjutnya diberi nilai bobot sebagai berikut:

Jawaban A (sangat setuju) nilai bobot = 5 Jawaban B (setuju) nilai bobot = 4 Jawaban C (kurang setuju) nilai bobot = 3 Jawaban D (tidak setuju) nilai bobot = 2 Jawaban E (sangat tidak setuju) nilai bobot = 1

44

A. Nama dan Sejarah Singkat Perusahaan / Instansi

Berdasarkan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikand an Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1/PK/1968 tanggal 17 Februari 1968 yang berlaku surut mulai tanggal 10 Oktober 1967 dibentuk Koordinator Perguruan Tinggi (KOPERTI) yang mempunyai fungsi sebagai aparatur konsultatif dengan Kepala Kantor Perwakilan Pendidikan dan Kebudayaan setempat.

Pada tahun 1967 dibentuk 7 KOPERTIS di seluruh Indoensia, yang terdiri dari :

1. KOPERTIS Wilayah I

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau 2. KOPERTIS Wilayah II

Jakarta Raya, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu dan Kalimantan Barat

3. KOPERTIS Wilayah III Jawa Barat

4. KOPERTIS Wilayah IV

Daerah Istimewa Yogyakarta, Surakarta danKedu 5. KOPERTI SWilayah V

Keresidenan Pati, Semarang, Pekalongan dan Banyumas

6. KOPERTIS Wilayah VI

JawaTimur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

7. KOPERTIS Wilayah VII

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku danIrian Jaya

Sehubungan dengan makin bertambahnya pendirian perguruan tinggi terutama Perguruan Tinggi Swasta di masing-masing wilayah, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 44 dan No. 45 tahun 1974 maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 079/O/1974 tanggal 17 Februari 1974 Junto No. 094/O/1975 dilakukan perubahan nama Koordinator Perguruan Tinggi (KOPERTI) dirubah menjadi Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS).

Dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan dibidang pengelolaan Perguruan Tinggi Swasta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Surat Keputusan Nomor : 062/O/1982 dan Nomor 0135/O/1990 tanggal 15 Maret 1990, tentang Organisasi dan Tata Kerja Koordinator Perguruan Tinggi Swasta yang di dalam nyaselain mengatur susunan organisasi dan tata kerja Kopertis juga merubah Wilayah Kerjadari 7 Wilayah menjadi 12 Wilayah, yang terdiridari :

1. KOPERTIS Wilayah I di Medan

Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh

2. KOPERTIS Wilayah II di Palembang Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu 3. KOPERTIS WILAYAH IX di Jakarta

DarahKhususIbu Kota Jakarta 4. KOPERTIS Wilayah IV di Bandung

Jawa Barat

5. KOPERTIS Wilayah V di Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta

6. KOPERTIS Wilayah VI di Semarang Jawa Tengah

7. KOPERTIS Wilayah VII di Surabaya JawaTimur

8. KOPERTIS Wilayah VIII di Denpasar

Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur 9. KOPERTIS Wilayah IX di Ujung Pandang

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara 10. KOPERTIS Wilayah X di Padang

Sumatera Barat, Riau dan Jambi

11. KOPERTIS Wilayah XI di Banjarmasin

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah

12. KOPERTIS Wilayah XII di Ambon Maluku danIrian Jaya

Berdasrkan Permendikbud Nomor 42 Tahun 2013, tanggal 12 April 2013 tentang perubahan atas Permendikbud No.1 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta, bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengawasan, pengendalian, dan oembinaan PTS secara nasional, Khususnya di Provinsi Maluku, Papua, dan Papua Barat, perlu mendirikan Kopertis di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Jadi, jumlah lokasi kantor Kopertis adalah 14 buah yaitu:

1. Sekretariat Pelaksana KopertisTipe A a. Kopertis Wilayah I Medan

b. Kopertis Wilayah III Jakarta c. Kopertis Wilayah IV Bandung d. Kopertis Wilayah VII Surabaya e. Kopertis Wilayah IX Makassar 2. SekretariatPelaksanaKopertrisTipe B

f. Kopertis Wilayah II Palembang g. Kopertis Wilayah V Yogyakarta h. Kopertis Wilayah VI Semarang i. Kopertiswilayah VIII Denpasar j. Kopertis Wilayah X Padang k. Kopertis Wilayah XI Banjarmasin l. Kopertis Wilayah XII Ambon m. Kopertiswilayah XIII Banda Aceh n. Kopertis Wilayah XI Biak

Adapun perkembangan sejarah kepemimpinan di Kopertis Wilayah IX, dimulai dari Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) No.

054/1972 tanggal 25 Maret 1972, Koperti Wilayah VII (Sulawesi, Maluku danIrian Jaya) pertama kali dijabatoleh Dr. Muh. Natsir Said, SH sebagai Koordinator, yang pada periode tersebut dengan dikeluarkannya Kemendikbud No. 14440/C/I/1972 tanggal 31 Mei 1972 diangkat Prof. Dr. Zainal Abidin Farid, SH, menggantikan Dr. Muh. Natsir Said, SH.

Berdasarkan Kemendikbud RI No. 84266/C/I/1976 tanggal 12 Maret 1976, Koordinator yang dijabat Prof. Dr. ZainalAbidinFarid, SH, diberhentikan dengan hormat dan mengangkat Prof. Dr. Ahmad Amiruddin (Rektor Universitas Hasanudin) dengan tugas dan wewenang hany amengkoordinasi Perguruan Tinggi Swasta.

Pada tahun 1980, Kopertis Wilayah VII Sumali va berubah menjadi Kopertis Wilayah IX Sumaliva, dengan Koordinator H. Ridwan Saleh Mattayang, SH.

Berdasarkan Kemendikbud Nomor 0135/O/1990 tanggal 15 Maret 1990 terjadi pemekaran Kopertis se Indonesia dimana Kopertis Wilayah IX dibagi menjadi 2 (dua), yaitu : Kopertis Wilayah IX yang meliputi Sulawesi dan Kopertis Wilayah XII yang meliputi Maluku dan Papua, dimana Koordinator Kopertis Wilayah IX dijaba toleh Prof. Dr. A. Rahman Rahim sampai dengan tahun 1995. Pada Periode tahun 1995 sampai dengan tahun 1999, Koordinato Kopertis Wilayah IX di jabat oleh Prof. Drs. A. Ahmad R. Hafidz dan Tahun

1999 – Tahun 2004 Koordinator di Jabatoleh Dr. H. Abd. Rauf Patong, sedangkan pada periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, Koordinator di jabat oleh Prof.Dr.H. Aminuddin Salle,SH.,MH.

Pada Periode bulan September tahun 2008 sampai dengan saat ini Koordinator Kopertis Wilayah IX di jabat oleh Prof. Dr. H. Muhammad Basri Wello, MA.

Pada periode ini bulan juni tahun 2013 sampai dengan Tahun 2016 Koordinator Kopertis Wilayah IX di jabat oleh Prof. Dr .Ir .Hj. And Niarta ningsih MP.

B. Visi Dan MisiOrganisasi 1. Visi

Terwujudnya Kopertis Wilayah IX Yang Terkemuka dan Berdaya Saing 2. Misi

a. Memperluas dan memeratakanak sespendidikan tinggi yang bermutu, berdaya saing, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat sertapembanguanan nasional dalam lingkup Kopertis Wilayah IX.

b. Mewujudkan sistem tata kelola, akuntabilitas, pencitraan public dan system pengawasan internal modern, efektifdanefisien.

c. Mewujudkan pengembangan kapasitas (capacity building) dan penguatan kelembagaan melalu iprofesionalitas pendidik, tenaga kependidikan dan kelembagaan Kopertis dan PTS.

C. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI KOPERTIS WILAYAH IX SULAWESI

Gambar 4. 1

KOORDINATOR

SEKRETARIS PELAKSANA

BIDANG AKADEMIK, KEMAHASISWAAN DAN

KETENAGAAN

BIDANG KELEMBAGAAN DAN SISTEM INFORMASI

BAGIAN UMUM

SEKSI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN

SEKSI KETENAGAAN

SEKSI KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA

SEKSI SISTEM INFORMASI

SUBBAG KEPEGAWAIAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUBBAG KEUANGAN SUBBAG TATA USAHA

D. Job Description

Uraian tugas dari tiap-tiap bagian pada kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta, yaitu:

1. Koordinator

Koordinator mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan perencanaan, mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan Kopertis serta merumuskan kebijakan teknis di bidang pendapatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Sekretaris Pelaksana

Sekretaris mempunyai fungsi untuk membantu Koordinator, menyelesaikan tugasnya dan pengawasn internal ke sub-sub bagian, dan melaporkan sesuai kegiatan sub-sub bagian.

3. Kepala Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Ketenagaan

Kepala Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Ketenagaan mempunyai tugas untuk melaksanakan penyiapan bahan fasilitasi, pengawasan, pengendalian, pembinaan, dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan akademik, kemahasiswaan, dan ketenagaan perguruan tinggi swasta.

a) Kepala Seksi Akademik dan Kemahasiswaan

Seksi bagian Akademik dan Kemahasiswaan dipimpin oleh Kepala Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Ketenagaan yang mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan bahan

fasilitas, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan akademik dan kemahasiswaan.

b) Kepala Seksi Ketenagaan

Seksi bagian Ketenagaan dipimpin oleh Kepala Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Ketenagaan yang mempunyai tugas untuk melakukan penyiapan bahan fasilitas, pemantauan, dan evaluasi di bidang ketenagaan perguruan tinggi swasta.

4. Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi

Bertugas mengontrol dan memantau serta mengevaluasi pengembangan, pengelolaan, pengendalian dan pembinaan perguruan tinggi swasta.

a) Kepala Seksi Kelembagaan dan Kerjasama

Seksi Kelembagaan dan kerja sama dipimpin Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi yang mempunyai tugas untuk menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Kelembagaan dan kerja sama serta mempersiapkan penyusunan program kerja tahunan Bidang kelembagaan dan Sistem informasi. Memproses rekomendasi pendirian perguruan tinggi swasta/program studi baru, memproses rekomendasi perubahan bentuk, merger, penegerian, pindah lokasi dan alih kelola perguruan tinggi swasta.

b) Kepala Seksi Sistem Informasi

Seksi Sistem dipimpin Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi yang mempunyai tugas untuk melaksanakan, fasilitasi,

pemantauan, dan evaluasi kelembagaan dan kerjasama kemudian melaksanakan investigasi dan klarifikasi terhadap indikasi pelanggaran perguruan tinggi swasta, melaksnakan proses penetapan, perpanjangan, pergantian dan pemberhentian jabatan structural pimpinan perguruan tinggi swasta.

5. Kepala Baagian Umum

Kepala bagian umum mempunyai tugas dan peranan untuk melaksanakan urusan perencanaan, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan kerumah tanggaan di lingkungan kopertis.

a) Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian dipimpin oleh kepala bagian umum yang mempunyai tugas untuk melaksanakan penyusunan formasi, mutasi, disiplin, pengembangan, pemberhentian pegawai, dan mutasilainnya.

b) Kepala Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan dipimpin oleh kepala bagian umum mempunyai tugas untuk melakukan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta pelaksanaan anggaran.

c) Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Sub bagian tata usaha dipimpin oleh kepala bagian umum yang mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan ketatausahaan, kerumah tanggaan dan perlengkapan.

6. Tenaga Fungsional a) Humas

b) RuangArsipAktif

54 A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Responden

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX di Makassar. Data untuk penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada responden yaitu pada pegawai kantor koordinasi perguruan tinggi swasta wilayah IX di Makassar. Jumlah Kuesioner yang disebarkan berdasarkan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini.

Tabel 5.1. Distribusi dan Pengembalian Kuesioner

No Keterangan Jumlah

1 Jumlah kuisioner yang disebar 50 2 Jumlah kuisioner yang tidak kembali (-) 3 Jumlah kuisioner yang kembali 50 4 Jumlah kuisioner yang dapat diolah 50 Sumber : Data primer yang diolah, 2016

B. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX di Makassar . Berikut ini adalah gambaran mengenai identitas responden yang terdiri dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa jabatan, dan usia responden.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.2. Jenis Kelamin Responden Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 31 62

2 Perempuan 19 38

Total 50 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5. 2 dapat diketahui bahwa dari 50 responden, 62% atau 31 responden berjenis kelamin laki-laki dan 38% atau 19 responden berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian jumlah sampel terbanyak dalam penelitian ini adalah laki-laki .

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden Tabel 5.3. Usia Responden

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Persentase (%)

1 ≤ 20 0 0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5. 3 dapat diketahui bahwa dari 50 responden, demikian jumlah sampel yang memiliki usia paling terbanyak adalah responden dengan usia 41-50.

3) Karakteristik Responden Berdasarkan masa kerja Tabel 5 .4. Masa kerja responden Karakteristik Responden Brdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)

1 1 - 5 tahun 10 20

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5. 4 dapat diketahui bahwa dari 50 responden, demikian jumlah sampel yang memiliki masa kerja terbanyak adalah responden yang memiliki masa kerja > 20 tahun.

4) Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 5. 5. Tingkat pendidikan

Karakteristik Responden Berdasrkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)

1 SMA 3 6

2 DIII 1 2

3 SI 22 44

4 S2 24 48

Total 50 100

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5. 5 dapat diketahui bahwa dari 50 responden, demikian jumlah sampel yang memiliki tingkat pendidikan terbanyak adalah responden yang memiliki pendidikan S2.

C. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Penelitian

Setelah melakukan penelitian dan diperoleh data yang diperlukan sebagai informasi yang akurat. Selanjutnya, akan dilakukan deskriptif penelitian untuk memberikan penjelasan mengenai hasil jawaban dari

masing-masing responden atas pertanyaan yang di ajukan pada saat penelitian.

Deskriptif data hasil penelitian untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran distribusi frekuensi. Nilai-nilai yang akan di sajikan setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan metode statistik deskriptif.

Berdasarkan banyaknya variabel dan merujuk kepada masalah penelitian, maka deskriptif data dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu : motivasi (X1), kemampuan (X2) dan Kinerja Pegawai (Y). Hasil perhitungan statistic deskriptif masing-masing variabel secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Uraian singkat hasil perhitungan statistic deskriptif tersebut dikemukakan berikut ini.

Tabel 5. 6. Tanggapan responden mengenai Motivasi (X1) Item Frekuensi, skor, dan persentase

Total

Rata-Pertanyaan STS TS KS S SS rata

1 2 3 4 5

1

F 0 13 1 26 10 50

3,66

Skor 0 26 3 104 50 183

% 0% 26,00 2,00 52,00 20,00 10000%

2

F 2 11 25 9 3 50

2,96

Skor 0 22 75 36 15 148

% 400% 22,00 50,00 18,00 6,00 10000%

3

F 2 13 10 11 14 50

3,40

Skor 0 26 30 44 70 170

% 400% 26,00 20,00 22,00 28,00 10000%

4

F 0 7 0 34 9 50

3,90

Skor 0 14 0 136 45 195

% 0% 14,00 0,00 68,00 18,00 10000%

5

F 0 12 0 27 11 50

3,74

Skor 0 24 0 108 55 187

% 0% 24,00 0,00 54,00 22,00 10000%

6

F 0 7 0 34 9 50

3,90

Skor 0 14 0 136 45 195

% 0% 14,00 0,00 68,00 18,00 10000%

7

F 0 12 0 27 11 50

3,74

Skor 0 24 0 108 55 187

% 0% 24,00 0,00 54,00 22,00 10000%

8

F 0 12 0 27 11 50

3,74

Skor 0 24 0 108 55 187

% 0% 24,00 0,00 54,00 22,00 10000%

Rata-rata Keseluruhan 3,34

Sumber : Data Primer yang diolah,2016

Tabel 5. 7. Tanggapan responden mengenai Kemampuan (X2) Item Frekuensi, skor, dan persentase

Total

Rata-Pertanyaan STS TS KS S SS rata

1 2 3 4 5

% 0% 0,00 10,00 28,00 62,00 10000%

5

% 0% 0,00 10,00 28,00 62,00 10000%

Rata-rata Keseluruhan 4,53

Sumber : Data Primer yang diolah,2016

Tabel 5. 8. Tanggapan responden mengenai Kinerja pegawai (Y) Item Frekuensi, skor, dan persentase

Total

Rata-Pertanyaan STS TS KS S SS rata

1 2 3 4 5

% 0% 0,00 10,00 28,00 62,00 10000%

Rata-rata Keseluruhan 4,64

Sumber : Data Primer yang diolah,2016

D. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah/valid tidaknya kuesioner. Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah apabila koefisien korelasi r hitung kurang dari nilai

r table dengan tingkat signifikansi 5 persen berarti butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2005)..

Tabel 5. 9 menunjukkan hasil uji validitas pada tiga variabel yang terdiri dari: Motivasi, Kemampuan, dan Kinerja Pegawai.

Tabel 5. 9. Hasil Uji Validitas

Butir Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan

Motivasi (X1)

Sumber : Hasil Olaham Data SPSS, 2016

Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa variable Motivasi, Kemampuan, dan Kinerja Pegawai memiliki nilai r-hitung diatas r-table sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam penelitian tersebut valid.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui pertanyaan yang diberikan, menggunakan metode statistic Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan lebih dari (>) 0,60. Adapun hasil dari pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 10. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's alpha Keterangan

Motivasi (X1) 0,804 Reliabel

Kemampuan (X) 0,813 Reliabel

Kienerja Pegawai (Y) 0,841 Reliabel

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2016

Tabel 5. 10 menunjukkan bahwa variabel Motivasi, Kemampuan, dan Kinerja Pegawai mempunyai nilai conbach’s alpha lebih besar dari 0,6.

Hal ini menunjukkan bahwa item pertanyaan dalam penelitian ini bersifat reliabel. Sehingga setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten dan apabila pertanyaan diajukan kembali maka akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

E. Hasil Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Tahap berikut adalah melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi berganda.

Tabel 5. 11. Model Persamaan Regresi

Coefficientsa

1 (Constant) ,435 ,400 1,088 ,282

Motivasi ,395 ,054 ,565 7,361 ,000

Kemampuan ,635 ,077 ,637 8,299 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2016

Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi yang terbentuk pada uji regresi ini adalah:

Y = 0,435 + 0,395X1+ 0.635X2+ e

Hasil pengujian yang diperoleh diatas adalah sebagai berikut :

a. Nilai konstanta (α) yang diperoleh sebesar 0,435 artinya jika variabel Motivasi, dan Kemampuan bernilai 0 maka besarnya tingkat Kinerja Pegawai yang terjadi adalah sebesar 0,435.

b. Koefisien regresi X1= 0,395 artinya jika Motivasi naik sebanyak 1 satuan, maka Kinerja Pegawai naik sebesar 0,395. Variabel Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai karena pada hasil uji analisis regresi berganda tidak menunjukkan angka negatif

c. Koefisien regresi X2 = 0.635 artinya jika Kemampuan naik sebanyak 1 satuan, maka Kinerja Pegawai naik sebesar 0.635.

Variabel Kemampuan berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai karena pada hasil uji analisis regresi berganda tidak menunjukkan angka negatif

2. Hasil Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan uji t yaitu dengan melihat nilai signifikansi t hitung, Jika nilai signifikansi t hitung < dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 5. 12. Uji t (parsial)

Model

1 (Constant) ,435 ,400 1,088 ,282

Motivasi ,395 ,054 ,565 7,361 ,000

Kemampuan ,635 ,077 ,637 8,299 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2016

Melalui statistik uji-t yang terdiri dari Motivasi, dan Kemampuan dapat diketahui secara parsial pengaruhnya terhadap peningkatan Kinerja Pegawai.

a) Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Berdasarkan hasil pengujian Uji Parsial (Uji-t) hipotesis X1 diperoleh bahwa Motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Pengujian pengaruh variabel Motivasi terhadap Kinerja Pegawai dapat diketahui dengan melihat nilai t hitung sebesar 7,361 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang berada di bawah 0,05 yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi terhadap Kinerja Pegawai. Sehingga hipotesis 1 yang menyatakan bahwa Motivasi memiliki pengaruh terhadap peningkatan Kinerja Pegawai diterima.

b) Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Berdasarkan hasil pengujian Uji Parsial (Uji-t) hipotesis X2

diperoleh bahwa Kemampuan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan Kinerja Pegawai. Pengujian pengaruh variabel Kemampuan terhadap Kinerja Pegawai diketahui dengan melihat nilai t tabel yang diperoleh sebesar 8,299 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang berada di bawah 0,05 yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel Kemampuan terhadap Kinerja Pegawai.

Sehingga hipotesis 2 yang menyatakan bahwa Kemampuan memiliki pengaruh terhadap peningkatan Kinerja Pegawai diterima.

3. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen.

Dengan kriteria pengujian tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikansi 5% (α=0,05). Jika taraf signifikansinya > 0,05 Ha ditolak dan jika taraf signifikansinya < 0,05 Ha diterima. Hasil pengujiannya sebagai berikut :

Tabel 5. 13. Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7,756 2 3,878 61,438 ,000b

Residual 2,967 47 ,063

Total 10,723 49

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai b. Predictors: (Constant), Kemampuan, Motivasi

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS, 2016

Pengujian signifikan bertujuan untuk mengetahui signifikansi korelasi Motivasi, dan Kemampuan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan uji F.

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai P value sebesar 0,000b lebih kecil dari 0,05. Kesimpulannya berarti bahwa secara simultan Motivasi, dan Kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai.

4. Uji Koefisien Determinas ( )

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (Motivasi, dan Kemampuan).

Tabel 5. 14. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Kemampuan, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2016

Pada tabel di atas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan (R Square) sebesar 0,723 memberi pengertian bahwa variabel

Pada tabel di atas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan (R Square) sebesar 0,723 memberi pengertian bahwa variabel

Dokumen terkait