• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

F. Hipotesis

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat. Kebenaran dari hipotesis harus dibuktikan melalui data yang terkumpul. Berikut hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang di-turunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat26.Kebenaran dari hipotesis ha-rus dibuktikan melalui data yang terkumpul. Berikut hipotesis dalam penelitian ini.

26 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian – Bisnis & Ekonomi (Yogyakarta:Pustaka Baru Press, 2015), hal. 86

Faktor Eksternal - Demografi - Budaya - Sosial

Keputusan Nasabah (Y)

48

1. Pengaruh faktor internal terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan mu-rabahah pada BMT Al -Hijrah.

Ho : Faktor Internal tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepu-tusan nasabah memilih pembiayaan murabahah pada BMT Al -Hijrah.

Ha : Faktor Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan na-sabah memilih pembiayaan murabahah pada BMT Al -Hijrah.

2. Pengaruh faktor eksternal terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan mu-rabahah pada BMT Al -Hijrah.

Ho : Faktor Eksternal tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepu-tusan nasabah memilih pembiayaan murabahah pada BMT Al -Hijrah.

Ha : Faktor Eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan murabahah pada BMT Al -Hijrah.

3. Pengaruh faktor internal dan faktor eksternal secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan murabahah pada BMT Al -Hijrah.

Ho : Faktor Internal dan Faktor Eksternal secara bersama-sama tidak ber-pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih pem-biayaan murabahah pada BMT Al -Hijrah.

Ha : Faktor Internal dan Faktor Eksternal secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan murabahah pada BMT Al -Hijrah.

49 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Untuk mengolah data dan menganalisa data yang telah terkumpul penulis menggunakan penelitian, sebagai berikut :

1. Menurut Jenis Data

50

Jenis Penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian yang mengutamakan statistic dan model da-lam penelitian.

2. Menurut Tingkat Eksplanasi

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian asosiatif. Penelitian Asosiatif ialah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Variabel yang diangkat dalam penelitian ini meliputi variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah, sedangkan variabel terikat (Y) adalah da-lam memilih keputusan.27

B. Lokasi Penelitian

Penulis mengambil lokasi penelitian BMT Al -Hijrah, Bertempat di Jl.

Pemuda No.33, Aur Tajungkang Tengah Sawah, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136

C. Jenis dan Sumber Data

Adapun data yang digunakan penulis dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:

1. Data Primer

27 Nur Asnawi dan Masyhuri, Metodologi Riset Manajemen Pemasaran, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011), hal. 15

51

Merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu / pun perseorangan, seperti hasil wawancara secara langsung dengan manager, pihak yang terkait pengurus pembiayaan dan mitra yang masih terdaftar se-bagai anggota BMT. Data tersebut merupakan hasil pengisian jawaban kuesioner dari angket yang disebar kepada responden/nasabah pembiayaan murabahah di BMT Al -Hijrah.28

2. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari buku-buku, dokumen, arsip, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang yang mendukung untuk pembuatan penelitian ini.29 Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah pihak BMT Al –Hijrah dan data yang diperoleh berupa dokumentasi yaitu data jumlah nasabah pembiayaan murabahah periode tahun 2017-2020.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti un-tuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini

28 Husein Umar, Research Methods In Finance And Banking (Jakarta: PT Gramedia pustaka Utama, 2012), hal. 82

29 Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hal.

143

52

adalah seluruh nasabah pembiayaan murabahah dari tahun 2017 – 2020 pada BMT Al -Hijrah.yang berjumlah 3020 orang, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah nasabah pembiayaan murabahah BMT Al -Hijrah.

NO. Tahun Jumlah Nasabah

1. 2017 718 Orang

2. 2018 851 Orang

3. 2019 730 Orang

4. 2020 721 Orang

Sumber: Data Primer BMT Al -Hijrah.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul repre-sentative (mewakili). Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampel Ran-dom Sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak, dan teknik Insidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasar-kan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu

53

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi nasabah pem-biayaan murabahah 2017- 2020 yang berjumlah 3020 orang. Untuk menen-tukan ukuran sampel dari populasi, ditenmenen-tukan dengan menggunakan rumus Slovin. Karena jumlah respondennya sudah diketahui.

n = N 1+ Ne2 n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan/ margin of error max.

n = N 1+ Ne2

n = 3020

1+ 3020(0,1) 2

n = 96,79

54

Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata nasabah pembiayaan tahun 2017- 2020 yang berjumlah 3020 orang, maka jumlah sampel yang diteliti ada-lah 96,79 jadi dibulatkan menjadi 97 orang atau nasabah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang diakukan dengan cara mengamati, mencatat kejadian-kejadian melalui cara yang sistematis, observasi langsung memberikan sumbangan yang sangat penting dalam penelitian.30 Dalam hal ini penulis melakukan observasi terhadap karyawan BMT Al –Hijrah dan nasabah pembiayaan murabahah di BMT Al -Hijrah.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara data yang didapatkan akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara (tanya jawab) secara langsung kepada pimpinan, karyawan dan nasabah pem-biayaan murabahah BMT Al -Hijrah.

30 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 308

55 3. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepa-da responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan. Pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada re-sponden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. Kuesioner dibagikan kepada nasabah untuk diisi sesuai jawaban yang sudah tersedia.

Cara memperoleh data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada re-sponden terhadap keputusan nasabah memilih pembiayaan murabahah pada BMT Al -Hijrah.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa cacatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.31 Teknik ini digunakan untuk mengambil data internal perusahaan seperti sejarah perusahaan, profil perusahaan, struktur perusahaan. Dalam hal ini peneliti menggunakan dokumen tertulis seperti halnya mengumpulkan data yang berhubungan dengan Pengaruh Keputusan Nasabah Memilih Pem-biayaan Murabah pada BMT Al -Hijrah.

31 Anwar Saifuddin, Metode Penelitian, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hal. 5

56 E. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengkuantifikasi informasi yang diberikan oleh konsumen jika mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam suatu kuisioner. Skala pen-gukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert merupakan teknik mengukur sikap di mana subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan.

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Adapun skala pengukuran yang dipakai adalah ber-dasarkan keterangan dan informasi yang diberikan responden melalui angket (kuesioner) yang telah disebarkan dengan metode skor. Dengan bobot penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skala Likert

Jawaban Bobot

1. Jawaban Sangat Setuju (SS) 2. Jawaban Setuju (S)

3. Jawaban Netral (N)

4. Jawaban Tidak Setuju (TS)

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

1. Diberi Skor 5

57

Dalam penelitian kuantitatif, analisa data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompok-kan data berdasarmengelompok-kan dan responden, mentabulasi data berdasarmengelompok-kan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhi-tungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhiperhi-tungan untuk men-guji hipotesis yang telah diajukan.

1. Analisis Uji Instrumen

Untuk menguji analisis data, perlu mengadakan uji validitas dan reliabili-tas. Uji ini di lakukan untuk meninjau seberapa valid suatu butir-butir pertan-yaan yang di ajukan kepada responden atau yang di kenal uji validitas, serta mengukur tingkat reliabilitas suatu jawaban responden dari suatu instrumen pertanyaan dengan metode uji reliabilitas. Untuk lebih jelasnya penulis akan paparkan definisi validitas dan reliabilitas berikut ini:

a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh ma-na ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurn-ya. Hasil penelitian valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang di teliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat di ukur untuk mengukur apa seharusnya diukur. Perhitungan ini akan dilakukan dengan menggunakan

58

bantuan komputer program SPSS 20.0 (Statistical Package for Social Sci-ence). Pada setiap butir pertanyaan di uji validitas.

b. Uji Reliabilitas

Realibilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dinyatakan reliable yang tinggi atau dapat di percaya, apabila alat ukur itu stabil, sehingga dapat di andalkan dan dapat digunakan dalam peramalan. Dalam perdagangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih penelitian dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama.Uji reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi- dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner uji reabili-tas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 20 yang mem-berikan fasilitas untuk mengukur kereliabelan dengan uji statistic cronbach alpha. Dengan kriteria bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 maka realibilitas pernyatan bisa diterima.

2. Uji penyimpangan asumsi klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

59

ataukah tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov satu arah. Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai signif-ikannya, jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan se-baliknya jika signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji asumsi multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar perubah beabs. Multikolinearitas adalah keadaan jika suatu variabel bebas berkorelasi dengan satu atau lebih variabel bebas yang lainnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem multikolinieritas.Untuk mengetahui adanya uji multikolinieritas dapat dinilai.

c. Uji Heteroskedasitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika ber-beda disebut heterokedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heterokedastis-itas digunkan uji glejser yaitu dengan meregresi nilai-nilai residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi. Dasar pengambilan kepu-tusannya adalah dengan membandingkan nilai signifikansi variabel

inde-60

penden dengan nilai tingkat kepercayaan (a = 0,05). Apabila nilai signifikan-si lebih besar dari nilai a (signifikan-sig > a), maka dapat disignifikan-simpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala heterokedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui keputusan nasabah memilih pembiayaan murabahah adalah metode regresi linier berganda dengan persamaan umum:

Y = a + b1 X1 + b2 X2+ e Dimana keterangan :

Y = Keputusan Memilih Pembiayaan Murabahah a = Konstanta

X1 = Faktor Internal X2 = Faktor Eksternal b1 b2 = Koefisien Regresi e = Standar error 4. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parameter (Uji t)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji parsial (Uji T). Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, untuk mengetahui apakah variabel bebas dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel terikat.

61

Analisis ini digunakan untuk menguji apakah tingkat keberhasilan koefisien signifikan atau tidak dengan rumus:

T0 = Dimana:32 T0 = T.Tes

r = Koefisien korelasi n = Jumlah data

Pada akhirnya, nilai thitung (t0) yang didapat dibandingkan dengan ttabel

dengan df = n-2. Dalam melakukan estimasi data maka digunakan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5 %. Kriteria pengujian:

a. t0> ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya koefisien korelasi signifikan.

b. t0< ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya koefisien korelasi tidak signifikan.33

b. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F )

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1 X2 ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui apakah model regresinya dapat digunakan untuk

32Dergipson Singian, Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2002), hal. 271

33Sugiyono. Op.Cit. hal. 185

62

memprediksi variabel dependen atau tidak, yaitu dengan cara membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel.

c. Koefisien Determinasi ( R2 )

Uji R2 pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya. Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatny.34

Adapun rumus yang digunakan yaitu:

R2 = r2 × 100%

Dimana :

R2 = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Apabila nilai R2

= 1 menunjukkan bahwa 100% total variasi diterangkan oleh varian persamaan

34 Suliyanto, Ekonomi Terapan: Teori dan Aplikasi Dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi Yog-yakarta, 2011), hal.55

63

regresi, atau variabel bebas mampu menerangkan variabel terikat sebesar 100%

sebaliknya apabila nilai R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada total varian yang diterangkan oleh variabel bebas dari persamaan regresi X

Dapat diartikan pula bahwa nilai R2 yang kecil berarti kemampuan var-iabel independen dalam menjelaskan variasi varvar-iabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu, berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen.

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Monografi BMT Al-Hijrah

64 1. Sejarah Perusahaan

BMT (Baitul Maal wa Tamwil) Al-Hijrah didirikan pada tanggal 16 Januari 2006 bertepatan dengan 1 Muharram 1428 H oleh 23 orang anggota dengan latar belakang ulama sebanyak 5 orang, pemerhati kemiskinan sebanyak 10 orang, profesi Kedokteran sebanyak 2 orang, Majelis Taklim sebanyak 8 orang, dan dari pengurus Mesjid sebanyak 3 orang yang memiliki satu tujuan ingin meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui koperasi dan berpartisipasi dalam menggerakan ekonomi masyarakat miskin yang berusaha di sektor usaha mikro/kecil melalui wadah Koperasi Syariah.

Pendirian BMT Al-Hijrah ini dilatar belakangi oleh keprihatinan sejumlah pihak pada kondisi para pedagang dan pengusaha kecil di Pasar Bawah Bukittinggi yang terkendala dalam mengembangkan usahanya disebabkan karena sulitnya mendapatkan modal usaha. Dengan modal awal sebanyak Rp.

66.000.000,- dengan berbadan hukum Akta Notaris ELFITA ACHTAR,S.H No. 55 tanggal 25 Januari 2006.

BMT ini merupakan lembaga Keuangan Mikro Syariah yang berdiri dengan kekuatan motivasi dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan ekonomi dibawah naungan Dinas Usaha Kecil dan Menengah atau berbadan hukum Koperasi. Kegiatan yang ada didalamnya adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan ekonomi lainnya. Selain itu, BMT Al-Hijrah juga

65

menerima titipan dana dari BZIS (Bantuan Zakat Infaq dan Sedekah) dan menjelaskan sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

2. Maksud Pendirian BMT Al-Hijrah

Keprihatinan melihat kondisi para pedagang/UMKM di Pasar Bawah Bukittinggi yang kekurangan modal untuk mengembangkan usaha, sedangkan untuk mengupayakan dana dari lembaga Keuangan/Bank harus melalui prosedur yang belum dapat dipenuhi, maka terpaksa meminjam ke para rentenir dengan praktek-praktek ekonomi yang bertentangan dengan konsep Islam.

Melihat hal itu, beberapa orang pemerhati kemiskinan yang dilandasi dengan motivasi pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat dengan acuan syariat Islam, mengundang ulama, majelis taklim, pengurus mesjid dan praktisi perbankan syariah untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut pada tanggal 1 Muharram 1428 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 16 Januari 2006 didapat kesepakatan untuk mendirikan Baitul Maal wa Tamwil atau yang lazim disebut dengan BMT.

3. Legalitas dan Bentuk Organisasi

Akta an KJKS BMT Al-Hijrah Bukittinggi, Akta Notaris Elfita Achtar, S.H No. 55-2006. Badan Hukum dari Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Repuplik Indonesia No. 188.45-333-2006 tanggal 17 September 2006.

Berdasarkan surat dari Dinas Koperindag Kota Bukittinggi No. 516/597/D-KOPERINDAG/KUMKM/IX/2015, tanggal 29 September 2015, agar KJKS

66

berganti nama menjadi Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah disingkat dengan KSPPS maka tanggal 11 Oktober 2016 telah diadakan rapat anggota perubahan anggaran dasar menjadi KSPPS BMT Al-Hijrah tanpa mengubah usaha dan sesuai dengan PerMenKop No. 1 Tahun 2006, perubahan tersebut dilaporkan kepada Koprindag Kota Bukittinggi tanggal 26 November 2015.

Maka untuk selanjutnya KJKS BMT Al-Hijrah disebut dengan KSPPS BMT Al-Hijrah.

a. KSPPS adalah singkatan dari nama Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah.

b. Kegiatan KSPPS BMT Al-Hijrah adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan ekonominya.

4. Visi dan Misi

a. Visi : Menjadikan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah yang terdepan dalam menangani permasalahan ekonomi umat yang lemah.

b. Misi :

1. Melahirkan individu yang memiliki jiwa kewirausahaan yang didukung oleh etos kerja yang tinggi.

2. Mewujudkan umat yang berprilaku mandiri dan agamis.

3. Meningkatkan perekonomian umat serta menghindarkan umat dari praktek riba.

67

4. Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat (umat) dalam upaya pertumbuhan produktivitas usaha mandiri.

5. Mewujudkan masyarakat (umat) yang jujur, terampil, terarah, serta mandiri dalam berusaha.

6. Mendorong masyarakat (umat) menuju pelaksanaan kegiatan perekonomian sesuai dengan Ekonomi Islam.

5. Struktur Organisasi BMT Al-Hijrah

Jumlah Pengurus sebagai berikut : 1) Pengurus

a. Ketua : Dr. H. Metrizal, SpA

b. Wk. Ketua Dana : DR. Zainuddin Tanjung, MA c. Sekretaris : H. Al Chairi Daranin

Account Officer Pemasaran Account Officer

Manajer

Pedampingan EDP

Teller

Manajer Pemasaran Para Anggota

Pengawas Syariah Pengurus Pengawas

Operasional

68 d. Wk. Sekretaris : Hj. Mardhiah

e. Bendahara : H. Ismail Djohar, SH, MM 2) Pengawas

a. Pengawas Syariah

1. DR.H. Zulkifli Djakfar MA.

2. H. Gusrizal LC MA 3. Hj. Baitar

b. Pengawas Operasional 1. Ferry AB, SE 2. H. Insa Basyni 3. H. Burmal 3) Pengelola

Pada tahun 2020 karyawan BMT Al-Hijrah Bukittinggi sebanyak 5 orang, yaitu:

1.H. Damuar, S. Sos.

2. Mufatis Agus, Bc.Ak 3. Nila Dasriani, SPd.

4. Chairunnisa AZ

5. Rahmi Rahmadhani, A.Md 6. Riri Ferdina, S.E

6. Produk yang ditawarkan BMT Al-Hijrah a. Tijari (Bisnis)

69

Pembiayaan yang sifatnya bisnis, baik dalam bentuk kerjasama, jual beli, atau sewa menyewa. Adapun bentuknya :

1) Pembiayaan Modal Kerja (Murabahah)

Yaitu Pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada anggota untuk memenuhi kebutuhan modal kerja seperti pembelian/ pengadaan/

penyediaan unsur barang dalam rangka perputaran usaha sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

2) Pembiayaan Investasi ( Ba’i Bitsaman Ajil)

Yaitu pembiayaan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan sarana/ prasarana usaha (aktiva tetap) dan umumnya bersifat jangka menengah bahkan jangka panjang.

3) Pembiayaan Jasa

Yaitu jenis pembiayaan yang dapat digunakan untuk :

a) Sewa suatu barang, misalnya ijarah yakni penyewaan aset KJKS/UJKS.

b) Talangan dana (bridging fund), misalnya kebutuhan menalangi pembayaran gaji karyawan.

c) Biaya jasa suatu pengurusan (diutamakan secara kolektif).

4) Pembiayaan konsumtif

Yaitu pembiayaan untuk anggota KJKS/UJKS untuk keperluan konsumtif seperti perbaikan rumah, pembelian alat rumah tangga dan lain-lain.

70 b. Tabaru’ (Pinjaman kebajikan)

Pinjaman dalam akad syariah merupakan bagian dari kebajikan atau tabaru’ sehingga tujuan KJKS/UJKS memberikan bantuan pinjaman dalam bentuk kebajikan, karena pinjaman dalam akad syariah tidak boleh menambah dari pokok.

Tentunya, pemberian pinjaman harus sesuai dengan sasaran pengguna dan bentuk penggunaannya. Misalnya, qard untuk keluarga yang miskin.

Dan untuk menghasilkan kualitas pembiayaan yang baik, maka segmentasi pasar KJKS/UJKS disesuaikan dengan karakter KJKS itu sendiri yaitu memberikan fasilitas kepada usaha kecil dan mikro dengan ketentuan:

1) Bukan usaha baru.

1) Bukan usaha baru.

Dokumen terkait