• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas yang didukung dengan kerangka teori serta penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Munir (2000) dalam Trihandini (2005: 29) kecerdasan spiritual mengajarkan orang untuk mengekspresikan dan memberi makna pada setiap tindakannya, sehingga bila ingin menampilkan kinerja yang baik maka dibutuhkan kecerdasan spiritual. Penelitian yang dilakukan Rahmasari (2012) menghasilkan kesimpulan bahwa kecerdasan spiritual memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan karena organisasi yang mampu memberikan makna akan membuat orang yang bekerja di dalamnya lebih dapat mengembangkan diri mereka.

Hasil penelitian Asmadi dkk. (2015) membuktikan bahwa kecerdasan spiritual mempengaruhi tujuan seseorang dalam mencapai karirnya di dunia kerja karena seseorang yang membawa makna spiritualitas dalam kerjanya akan merasakan hidup dan pekerjaannya lebih berarti. Penelitian yang dilakukan oleh Yusmaniasri dkk. (2015) menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang jujur sangat dibutuhkan didalam perkerjaannya seperti pekerjan dibidang perbankan khususnya yang berhubungan dengan nilai atau uang serta pelayanan yang baik kepada nasabah.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chakraborty (2004) menjelaskan bahwa spiritualitas berpengaruh terhadap bagaimana seseorang bersikap sebagai pemimpin. Pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki kecerdasan spiritual yang bagus, serta dapat membawa nilai-nilai spiritual dalam kepemimpinannya. Mereka akan lebih dihargai oleh karyawan, sehingga kinerja yang dihasilkan akan lebih baik karena para karyawan dapat belajar saling memahami dan menghargai. Hal ini membuktikan bahwa, jika perusahaan ingin meningkatkan kinerja karyawannya maka perusahaan harus mengembangkan kecerdasan spiritual karyawan yang mereka miliki.

Kepribadian yang baik dari karyawan akan mendukung adanya hasil kerja yang baik, sesuai dengan harapan dari atasannya, serta kritik yang membangun tentunya akan memberikan efek yang baik bagi pribadi atau karyawan itu sendiri. Kepribadian yang baik dapat tercermin dari adanya karyawan yang patuh mengerjakan tugas yang diberikan dengan mengerjakannya sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan. Kritik yang membangun yang diberikan juga akan memberikan solusi dari permasalahan kerja yang ada, karyawan akan semakin rajin, teliti, dan melayani didalam mengerjakan berbagai masalah yang ada didalam perusahaan atau lingkungan kerjanya.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dengan ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Pengaruh Kepercayaan pada Atasan terhadap Kinerja Karyawan

Kepercayaan tidak dapat diminta atau dipaksakan tetapi harus dihasilkan. Menurut Rich (1997) Setyaningsih (2003: 13) kepercayaan bawahan pada atasan memberikan peran yang sangat penting terhadap kinerja bawahan, meskipun atasan tidak secara langsung membawahi karyawannya tersebut.

Kepercayaan terhadap atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SDM karena dengan adanya kepercayaan maka proses kinerja karyawan akan berjalan sesuai dengan visi dan misi institut (Wuryanti, 2015). Hasil Penelitian yang dilakukan Sriwidodo (2007) yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan menyimpulkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian Situmorang (2013) yang berjudul Pengaruh Kepercayaan pada Atasan dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT. Indojaya Agrinusa, Tbk menyimpulkan bahwa kepercayaan pada atasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dengan ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H2: Kepercayaan pada atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. Pengaruh Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan

Komitmen karyawan merupakan usaha melibatkan diri dalam perusahaan dan tidak ada keinginan meninggalkannya (Robbins, 2007: 78). Menurut Horison dan Hubord dalam Meidiana (2015) karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan memberikan dampak positif dalam bekerja, yaitu memiliki kemauan memberikan usaha terbaiknya untuk menyelesaikan tugas sesuai apa yang ditargetkan, dan setia terhadap perusahaan. Karyawan yang setia berarti karyawan yang mampu menjaga nama baik perusahaan, bersikap disiplin, menjaga ketertiban dan ingin bertahan di perusahaan.

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Prabowo (2015) dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan menyimpulkan bahwa komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang mempunyai komitmen tinggi akan memberikan sumbangan terhadap perusahaan dalam hal stabilitas tenaga kerja.

Hasil penelitian yang dilakukan Julistia (2015) yang berjudul Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Karyawan pada Kinerja Karyawan Bagian Toko PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera menunjukkan bahwa komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja karyawan bagian toko PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera. Komitmen karyawan dapat tercapai apabila individu dalam organisasi sadar akan hak dan kewajiban dalam perusahaan tersebut tanpa melihat jabatan dan

kedudukan masing-masing individu, karena pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil kerja semua karyawan didalam perusahaan tersebut (Sudirjo, 2015: 58).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dengan ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H3: Komitmen karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

4. Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan yang

dimoderasi Komitmen karyawan

Kecerdasan spiritual mempunyai peran penting, karena memungkinkan manusia untuk berpikir kreatif, berwawasan jauh, bahkan mampu membuat seseorang untuk bekerja lebih baik. Seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual akan mampu menggunakan sumber- sumber spiritual untuk memecahkan masalah. Selain itu, tingkat kecerdasan spiritual yang tinggi juga berpengaruh positif terhadap komitmen karyawan.

Pernyataan di atas didukung oleh penelitian Paisal dan Anggraini (2010) bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang kecerdasan spiritualnya tinggi dan didukung lingkungan kerja yang juga spiritual, secara positif menjadi lebih kreatif, memiliki kepuasan kerja yang tinggi, mampu bekerja dengan baik secara tim, dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dengan ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H4: Komitmen karyawan memoderasi kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan.

5. Pengaruh Kepercayaan Pada Atasan terhadap Kinerja Karyawan

yang dimoderasi Komitmen Karyawan

Komitmen karyawan merupakan suatu rasa keterikatan antara karyawan dengan perusahaan untuk tetap mempertahankan keberadaannya dalam perusahaan tersebut. Komitmen yang tinggi dari karyawan akan didapatkan perusahaan jika karyawan dilibatkan dalam segala macam permasalahan yang menyangkut perusahaan. Karyawan yang mempunyai keterlibatan tinggi dengan perusahaan maka tidak mempunyai keinginan untuk keluar dari perusahaan. Sedangkan, Karyawan yang berkomitmen rendah akan berdampak pada pergantian tenaga kerja. Tingginya absensi, meningkatkan kelambatan kerja dan kurangnya intensitas untuk bertahan sebagai karyawan di organisasi tersebut (Nurandini, 2014: 27).

Penelitian yang dilakukan Meidiana (2015) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan. Jika karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan maka akan meningkat kinerja karyawan sehingga menjadi lebih produktif serta mengurangi biaya turnover (pergantian tenaga kerja) karyawan.

Hasil penelitian Darmanto (2014) menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Kepercayaan berperan dalam meningkatkan kinerja karyawan melalui

komitmen organisasi. Hal ini didukung oleh penelitian Zeffane et all. (2011) bahwa komitmen menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kepercayaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dengan ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H5: Komitmen karyawan memoderasi kepercayaan pada atasan terhadap kinerja karyawan.

Dokumen terkait