• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5.3 Uji Hipotesis

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Tujuan analisis ini adalah untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang ingin diketahui (Ghozali, 2011).

Sehingga setelah melakukan uji asumsi klasik yang telah dilakukan dimana telah terdistribusi secara normal, tidak ada autokorelasi, tidak terjadi multikolinearitas, dan tidak terdapat gejala heterokedastisitas, maka data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk digunakan dalam analisis regresi linier berganda.

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis) dengan menggunakan bantuan program statistik (SPSS Ver. 20.0) Adapun model yang digunakan adalah sebagai berikut :

61

RvBO = α +β1PrBO + β3KmK+ β4PDRB+ β5AREA+εi ... (1)

RvBM = α + β2PrBM + β3KmK+ β4PDRB+ β5AREA+εi ... (2)

Keterangan:

RvBO = Variabel dependen (Revisi Anggaran B. Operasional) RvBM = Variabel dependen (Revisi Anggaran Belanja Modal)

α = Konstanta

β1, β2, β3...dst = Koefisien regresi

PrbP = Tingkat Inkrementalisme Anggaran Belanja Opearsional

PrbB = Tingkat Inkrementalisme Anggaran Belanja Modal

KmK = Kemampuan Keuangan

PDRB = Produk Domestik Regional Bruto AREA = Area Geogrfis

Εi = Error term

Adapun langkah-langkah untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Uji Koefisien Determinasi ()

Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi vaiabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (�) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam model terdapat lebih dari dua variabelindependen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted �.

b. Pengujian Signifkansi Simultan (Uji Fisher)

Menurut Ghozali (2011) uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan kedalam model regresi memiliki pengaruh

62

secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Dalam pengambilan keputusan mengenai hasil pengujian F berdasar hipotesis berikut:

Hₒ = Semua parameter dalam model sama dengan nol, atau semua variabel bukan merupakan penjelas yang signifikan. Hₐ = Tidak semua parameter dalam model sama dengan nol, atau

semua variabel merupakan penjelas yang signifikan.

Prosedur pengujian dalam uji F pada penelitian ini yaitu membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Kriteria keputusan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Jika tingkat signifikansi (α) < 0,05 maka Hₒ di tolak, sehingga kesimpulan yang dapat diambil yaitu secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika tingkat signifikansi (α) > 0,05 maka Hₒ di terima, sehingga kesimpulan yang dapat diambil yaitu secara simultan semua variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini menggunakan uji t dengan bantuan SPSS 20.0. Dalam uji t dilakukan dasar pemikiran dengan hipotesis sebagai berikut: Hₒ = 0, artinya variabel independen bukan merupakan penjelas

63

Hₐ ≠ 0, artinya variabel independen merupakan penjelas terhadap variabel dependen.

Adapun kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini dengan uji t adalah sebagai berikut:

1. Jika t hitung > t tabel dengan α < 0,05 maka Hₒ di tolak, sehingga kesimpulan yang dapat diambil yaitu secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika t hitung < t tabel dengan α > 0,05 maka Hₒ di terima, sehingga kesimpulan yang dapat diambil yaitu secara parsial variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari analisis data yang telah dilakukan diperoleh penelitian tentang pengaruh tingkat incrementalisme anggaran belanja operasional, tingkat incrementalisme anggaran belanja modal, kemampuan keuangan, Pendapatan Domestik Regional Bruto dan area geografis terhadap revisi anggaran belanja operasional dan revisi anggaran belanja modal, maka hasil penelitian tersebut menjadi dasar pengambilan kesimpulan sebagai berikut.

a. Tingkat incrementalisme anggaran belanja (belanja operasional dan belanja modal) mempunyai pengaruh negatif terhadap revisi anggaran belanja operasional dan revisi anggaran modal. Beberapa pagu anggaran termasuk kedalam biaya yang tetap sepanjang tahun berjalan, sehingga untuk tahun berikutnya tidak memerlukan analisis mendalam dalam penyusunan anggarannya.

b. Kemampuan keuangan di masing-masing daerah mempunyai pengaruh negatif terhadap revisi anggaran belanja operasional dan revisi anggaran belanja modal. Semakin besar persentase Pendapatan Asli Daerah setelah digunakan untuk aktifitas pengeluaran daerah, akan memperkecil revisi anggaran yang dilakukan pada belanja operasional.

c. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) akan mempengaruhi revisi anggaran belanja modal, pengaruh PDRB menunjukkan koefisien positif sehingga semakin tinggi PDRB suatu daerah, maka revisi anggaran belanja modal daerah tersebut semakin tinggi.

80

d. Untuk Area geografis, dimana dibedakan antara pulau jawa dengan luar jawa menunjukkan berpengaruh terhadap revisi anggaran belanja operasional maupun revisi anggaran belanja modal, artinya bahwa semakin dekat kota/kabupaten dengan pulau Jawa maka mempengaruhi dalam melakukan revisi anggaran.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu hanya menggunakan tahun periode 2012 dan 2013, periode yang cukup singkat dan menyebabkan terbatasnya jumlah sampel dan mempengaruhi hasil penelitian. Selain itu sampel dalam penelitian ini sangat terbatas karena diambil dari website masing-masing daerah dan informasi dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri, sehingga masih banyak daerah yang belum menyajikan data-data secara lengkap. Dan dalam penentuan sampel, digunakan teknik random, yaitu dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel, tetapi teknik ini belum memberikan hasil yang maksimal dalam hasil penelitian,

5.3 Saran

Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah periode penelitian lebih dari dua tahun sehingga dapat diperoleh trend aktivitas revisi anggaran dapat lebih digeneralisasikan. Selain itu menambah jumlah sampel (daerah) dan variabel lain yang mempengaruhi revisi anggaran. Dan dalam penentuan sampel, digunakan teknik random yang memberikan peluang untuk semua sampel agar bisa mewakili dan memberikan hasil yang maksimal dalam hasil penelitian.

81 5.4 Implikasi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan bagi para aparat pemerintah daerah dalam mengkaji fenomena pada revisi anggaran yang dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya tingkat incrementalisme anggaran, kemampuan keuangan, PDRB dan Area Geografis. Dan diharapkan pemerintah pusat mampu mempertimbangkan kesejangan antar daerah di Indonesia untuk dapat memiliki hak yang sama dalam proses penyusunan anggaran dan pengelolaan anggaran. Secara teoritis penelitian ini mengkorfirmasi tentang teori agensi.

Dokumen terkait