Bab II Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka
1. Faktor Penyebab Rendahnya daya serap Anggaran
2.7. Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Erlina (2011) “adalah preposisi yang
dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Preposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenaranya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena”. Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang prilaku,
fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.
2.7.1. Hubungan Perencanaan anggaran dan Kinerja Aparatur Sipil Negara
Berbagai peneliti telah menguji hubungan dan pengaruh Perencanaan anggaran, dalam penelitian Rosmawaty (2011) menunjukkan bahwa secara parsial perencanaan anggaran
39
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikan, di mana nilai signifikan variabel perencanaan anggaran terhadap kinerja manajerial lebih kecil dari nilai (0,05). Hasil penelitian ini mendukung penelitian Nurlaila (2008) yang melakukan penelitian pengaruh perencanaan dan pengawasan anggaran terhadap kinerja manajerial pada SKPD Kabupaten Aceh Barat. Nurlaila (2008) membuktikan secara parsial perencanaan anggaran berpengaruh signifikan namun kurang berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja manajerial aparat pemerintahan Kabupaten Aceh Barat. Atas dasar uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis pertama sebagai berikut: H1 : Perencanaan anggaran berpengaruh terhadap Kinerja Aparatur
Sipil Negara
2.7.2. Hubungan partisipasi anggaran dan kinerja aparatur sipil negara.
Berbagai peneliti telah menguji hubungan dan pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial, namun hasil penelitiannya menunjukkan perbedaan bahkan bertentangan. Brownell (1982) menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi dan kinerja manajerial. Brownell dan Mcinnes (1986) menemukan bahwa partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran meningkatkan kinerja manajerial. Sementara itu
40
Indriantoro (1993) menemukan bahwa hubungan yang positif dan signifikan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Nurhalimah & Syukriy (2013) dalam penelitiannya menunjukjan bahwa terdapat penngaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja aparatur perangkat daerah sebesar 81,7%. Pengaruh yang dihasilkan melihat hasil jawaban responden terhadap variabel partisipasi penyusunan anggaran yang rata-rata menjawab setuju dan sangat setuju. Dari hasil responden memperlihatkan bahwa aparatur daerah di pemerintah aceh telah ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam penganggaran. Atas dasar uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis pertama sebagai berikut:
H2 : Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara
2.7.3. Hubungan Optimalisasi daya serap anggaran dan Kinerja Aparatur sipil Negara
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Adi priatno (2013) Faktor Kinerja pegawai mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan anggaran pada satuan kerja dalam instansi pemerrintahan. Akann tetapi Perencanaan satuan kerja yang masih buruk dalam pelaksanaan kegiatan mempunyai kecenderungan memperlambat penyerapan anggaran satuan kerja. Faktor-faktor
41
tersebut antara lain masa penyusunan dan penelaahan anggaran terlalu pendek,pejabat pengelola keuangan sering mutasi, pelaksanaan kegiatan tidak melihat jadwal dalam DIPA, adanya blokir (tanda bintang) pagu alokasi anggaran, dan keterlambatan penunjukan panitia pengadaan barang dan jasa.Faktor pengadaan barang dan jasa yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan anggaran satuan kerja. Faktor pengadaan barang dan jasa satuan kerja yang buruk dalam pelaksanaan kegiatan mempunyai kecenderungan memperlambat penyerapan anggaran satuan kerja. Kurangnya kemauan pegawai sebagai panitia pengadaan barang dan jasa, tidak sebandingnya besarnya resiko dan upah yang diterima panitia pengadaan barang dan jasa,serta adanya birokrat dalam lingkungan satuan kerja menjadi penyebab buruknya faktor pengadaan barang dan jasa pada satuan kerja. Atas dasar uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis ketiga sebagai berikut:
H3 : Optimalisasi daya serap anggaran berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
2.7.4. Hubungan Pengawasan anggaran terhadap Perencanaan anggaran dan Kinerja aparatur sipil negara.
42
bahwa pengawasan anggaran memoderasi pengaruh perencanaan anggaran secara signifikan terhadap kinerja manajerial . Dengan demikian pengawasan anggaran akan memperkuat hubungan antara perencanaan anggaran terhadap kinerja manajerial pejabat penyusun anggaran di Kabupaten Langkat, sama halnya juga dengan
pengawasan anggaran akan memperkuat hubungan antara
perencanaan dan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Nurlaila (2008) dengan judul pengaruh perencanaan dan pengawasan anggaran terhadap kinerja manajerial pada SKPD Kabupaten Aceh Barat. Nurlaila (2008) menyatakan bahwa pengawasan anggaran memberikan pengaruh yang signifikan dan dominan dalam membentuk kinerja manajerial. Atas dasar uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis keempat sebagai berikut:
H4 : Pengawasan anggaran memoderasi pengaruh Perencanaan terhadap Kinerja aparatur sipil negara
2.7.5. Hubungan Pengawasan anggaran terhadap Partisipasi
anggaran dan Kinerja aparatur sipil negara.
Dalam penelitian Danna Yusta (2011) dalam pengujian model kedua menunjukkan bahwa pengawasan anggaran merupakan variabel moderasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang
43
diperoleh. Dengan demikian pengawasan anggaran akan
memperkuat hubungan antara perencanaan anggaran dan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pejabat penyusun anggaran di Kabupaten Langkat, sama halnya juga dengan pengawasan anggaran akan memperkuat hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Atas dasar uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis kelima sebagai berikut:
H5 : Pengawasan anggaran memoderasi pengaruh Partisipasi anggaran terhadap Kinerja aparatur sipil negara
2.7.6. Hubungan Pengawasan anggarn terhadap Optimalisasi daya serap anggaran dan Kinerja Aparatur sipil negara
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ridwan (2014) pada hasil analisis regresi di peroleh nilai koefisien korelasi product moment sebesar 0.870, artinya terdapat hubungan yang kuat antara pengawasan dengan kinerja pegawai dan bernilai positif, berarti jika pengawasan ditingkatkan maka
kinerja pegawai akan meningkat atau sebaliknya, jika
pengawasan berkurang maka kinerja pegawai akan menurun. Dan dengan adanya pengawasan maka memberikan pengaruh yang signifikan dan dominan dalam membentuk kinerja manajerial
44
(Nurlaila 2008) Atas dasar uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesis keempat sebagai berikut:
H6 : Pengawasan anggaran memoderasi pengaruh Optimalisasi daya serap terhadap Kinerja aparatur sipil negara.
Bab I Pendahuluan