• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

2. Model untuk hipotesis kedua (Uji Residual)

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas .1Uji Validitas

Noor (2011:130) menyatakan agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba kuesioner melibatkan 38 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel Perencanaan Anggaran (X1), Partisipasi Anggaran (X2), Optimalisasi Daya Serap Anggaran (X3), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y).

61 Tabel 4.2 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner

Variabel Perencanaan Anggaran (X1)

Korelasi antara Nilai r hitung Nilai r valid Valid jika r hitung > r valid

Pertanyaan 1 dengan total 0,641 0,3 Valid

Pertanyaan 2 dengan total 0,795 0,3 Valid

Pertanyaan 3 dengan total 0,567 0,3 Valid

Pertanyaan 4 dengan total 0,619 0,3 Valid

Pertanyaan 5 dengan total 0,581 0,3 Valid

Tabel 4.3 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Variabel Partisipasi Anggaran (X2)

Korelasi antara Nilai r hitung Nilai r valid Valid jika r hitung > r valid

Pertanyaan 1 dengan total 0,755 0,3 Valid

Pertanyaan 2 dengan total 0,636 0,3 Valid

Pertanyaan 3 dengan total 0,718 0,3 Valid

Pertanyaan 4 dengan total 0,721 0,3 Valid

Pertanyaan 5 dengan total 0,337 0,3 Valid

Tabel 4.4 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Variabel Optimalisasi Daya Serap Anggaran (X3)

Korelasi antara Nilai r hitung Nilai r valid Valid jika r hitung > r valid

Pertanyaan 1 dengan total 0,641 0,3 Valid

Pertanyaan 2 dengan total 0,561 0,3 Valid

Pertanyaan 3 dengan total 0,617 0,3 Valid

Pertanyaan 4 dengan total 0,475 0,3 Valid

Pertanyaan 5 dengan total 0,514 0,3 Valid

Tabel 4.5 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner Variabel Pengawasan Anggaran(X4)

Korelasi antara Nilai r hitung Nilai r valid Valid jika r hitung > r valid

Pertanyaan 1 dengan total 0,582 0,3 Valid

Pertanyaan 2 dengan total 0,766 0,3 Valid

Pertanyaan 3 dengan total 0,802 0,3 Valid

Pertanyaan 4 dengan total 0,625 0,3 Valid

62 Tabel 4.6 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Kuesioner

Variabel Kinerja Aparatur Sipil negara (Y)

Korelasi antara Nilai r hitung Nilai r valid Valid jika r hitung > r valid

Pertanyaan 1 dengan total 0,791 0,3 Valid

Pertanyaan 2 dengan total 0,610 0,3 Valid

Pertanyaan 3 dengan total 0,529 0,3 Valid

Pertanyaan 4 dengan total 0,588 0,3 Valid

Pertanyaan 5 dengan total 0,665 0,3 Valid

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 yang didapat dari nilai r tabel. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.1 hingga 4.4 terhadap pertanyaan-pertanyaan pada variabel Perencanaan Anggaran (X1), Partisipasi Anggaran (X2), Optimalisasi Daya Serap Anggaran (X3), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)., diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130). Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid.

63 Tabel 4.7 Uji Reliabilitas pada Kuesioner Variabel Perencanaan Anggaran

(X1), Partisipasi Anggaran (X2), Optimalisasi Daya Serap Anggaran (X3), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)

Variabel Nilai Alpha Cronbach Nilai Kritis Keterangan Kesimpulan Perencanaan Anggaran 0,655 0,6 0,655>0,6 Reliabel

Partisipasi Anggaran 0,652 0,6 0,652>0,6 Reliabel Optimaslisasi Daya

Serap Anggaran 0,638 0,6 0,638>0,6 Reliabel

Pengawasan Anggaran 0,662 0,6 0,662>0,6 Reliabel Kinerja Aparatur Sipil

Negara 0,623 0,6 0,623>0,6 Reliabel

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165). Diketahui bahwa kuesioner dari variabel Perencanaan Anggaran (X1), Partisipasi Anggaran (X2), Optimalisasi Daya Serap Anggaran (X3), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y), dan Kinerja Organisasi (Z) bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Menurut Gujarati (2003) suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-sifat best linear unbiased estimator (BLUE). Di samping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi ekonometrika yang melandasinya. Suatu model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesa harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan juga untuk mendapatkan model regresi yang tidak bias dan efisien.

64 Uji asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada dalam penelitian ini dan menentukan model analisis yang paling tepat digunakan. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :

4.3.1 Uji Normalitas

Gambar 4.1 Uji Normalitas

Perencanaan Anggaaran (X1), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)

65

Partisipasi Anggaaran (X2), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)

Optimisasi Daya Serap Anggaran (X3), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah daya yang memiliki distribusi normal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dilihat dari gambar Gambar 4.1 diatas, terlihat bahwa titik - titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah

66 garis diagonal. Grafik ini menunjukan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2 Uji Multikolinieritas

Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas

Perencanaan Anggaaran (X1), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 X1 .982 1.019 X4 .982 1.019 a. Dependent Variable: Y

Partisipasi Anggaaran (X2), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 X2 .899 1.113 X4 .899 1.113 a. Dependent Variable: Y

Optimisasi Daya Serap Anggaran (X3), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y).

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 X3 .922 1.084 X4 .922 1.084 a. Dependent Variable: Y

67 Hasil uji multikolinearitas dari masing – masing variabel independen menunjukan nilai variance Inflation Factor (VIF) memiliki nilai tidak lebih dari 1.0, begitu juga apabila ditinjau dari nilai Tolenrace memiliki nilai tidak kurang dari 0,1. Jadi dapat dikatakan bahwa masing-masing dari variabel independen terbebas dari multikolinearitas dalam model regresi.

4.3.3 Uji Heterokedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskodesitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Uji ini dilakukan dengan menggunakan analisis grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel ZPRED dengan residualnya SPRESID. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik – titik menyebar secara acak diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi, (Ghozali, 2006). Grafik scatterplot ini dapat ditunjukan pada Gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas

Perencanaan Anggaaran (X1), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)

68

Partisipasi Anggaaran (X2), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)

Optimisasi Daya Serap Anggaran (X3), Pengawasan Anggaran (X4), dan Kinerja Aparatur Sipil Negara (Y)

Dokumen terkait