• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Uji Autokorelasi

4.3 Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik (BLUE / Best Linier Unbiased Estimator)

4.3.2. Uji Hipotesis Secara Parsial

Ho diterima apabila F hitung ≤ 5,19 Ho ditolak apabila F hitung > 5,19 f) . Kesimpulan

Oleh karena F hitung = 10,146 > F tabel = 5,19 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel bebas yaitu Produk Domestik Regional Bruto (X1), Investasi Daerah (X2), Jumlah Penduduk (X3), Jumlah Pelanggan Listrik (X4), berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).

4.3.2. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Produk Domestik Regional Bruto (X1), Investasi Daerah (X2), Jumlah Penduduk (X3), dan Jumlah Pelanggan Listrik (X4). Hasil

10,146 5,19

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0

Tabel 8: Hasil Analisis Variabel Produk Domestik Regional Bruto (X1), Investasi Daerah (X2), Jumlah Penduduk (X3), dan Jumlah Pelanggan Listrik (X4) terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Variabel Koefisien Regresi t hitung t tabel r

2

Parsial Produk Domestik Regional Bruto (X1) 7707,438 2,611 2,571 0,577

Investasi Daerah (X2) -10,514 -1,631 2,571 0,346

Jumlah Penduduk (X3) 129027,792 1,805 2,571 0,394

Jumlah Pelanggan Listrik (X4) 434769,899 1,636 2,571 0,349 Variabel terikat : Pendapatan Asli Daerah

Konstanta : - 228506316640

Koefisien Korelasi ( R ) : 0,944 R2 : 0,890 Sumber: Lampiran 3

Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel terhadap variable terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Pengaruh secara parsial antara Produk Domestik Regional Bruto (X1) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Langkah-langkah pengujian :

i. Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : β1≠ 0 (ada pengaruh) ii. α = 0,05 dengan df = 5 iii. t hitung = ) (β Se β 1 1 = 2,611

iv. level of significani = 0,05/2 (0,025) berarti t tabel sebesar 2,571 v. pengujian

Gambar 10.

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Produk Domestik Regional Bruto (X1) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Sumber : lampiran 3

Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 2,611 > t-tabel sebesar 2,571 Ho ditolak dan Hi diterima, pada level signifikan 5 %, sehingga secara parsial Faktor Produk Domestik Regional Bruto (X1) berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Produk Domestik Regional Bruto (X1) sebesar 0,048 yang lebih kecil dari 0,05.

Nilai r2 parsial untuk variabel Produk Domestik Regional Bruto sebesar 0,577 yang artinya bahwa Produk Domestik Regional Bruto (X1) secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar 57,7 %, sedangkan sisanya 42,3 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.

2,571 -2,571

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

b) Pengaruh secara parsial antara Investasi Daerah (X2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Langkah-langkah pengujian :

i. Ho : β2 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : β2 ≠ 0 (ada pengaruh) ii. α = 0,05 dengan df = 5 iii. t hitung = ) (β Se β 2 2 = - 1,631

iv. level of significani = 0,05/2 (0,025) berarti t tabel sebesar 2,571 v. pengujian

Gambar 11.

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Investasi Daerah (X2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -1,631 < t tabel sebesar - 2,571 maka Ho diterima dan Ha di tolak, pada level signifikan 5 %, sehingga secara parsial Faktor Investasi Daerah (X2) tidak berpengaruh secara nyata negatif terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Investasi Daerah (X2) sebesar 0,164 yang lebih besar dari 0,05.

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

Nilai r2 parsial untuk variabel Investasi Daerah sebesar 0,346 yang artinya bahwa Investasi Daerah (X2) secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar 34,6 %, sedangkan sisanya 65,4 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.

c) Pengaruh secara parsial antara Jumlah Penduduk (X3) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Langkah-langkah pengujian :

i. Ho : β3 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : β3 ≠ 0 (ada pengaruh) ii. α = 0,05 dengan df = 5 iii. t hitung = ) (β Se β 3 3 = 1,805

iv. level of significani = 0,05/2 (0,025) berarti t tabel sebesar 2,571 v. pengujian

Gambar 12.

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Jumlah Penduduk (X3) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Sumber : Lampiran 3 2,571 1,805 - 2,571 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 1,805 < t tabel sebesar 2,571 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level signifikan 5 %, sehingga secara parsial Faktor Jumlah Penduduk (X3) tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Jumlah Penduduk (X3) sebesar 0,131 yang lebih besar dari 0,05.

Nilai r2 parsial untuk variabel Jumlah Penduduk sebesar 0,394 yang artinya Jumlah Penduduk (X3) secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar 39,4 %, sedangkan sisanya 60,6 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.

d) Pengaruh secara parsial antara Jumlah Pelanggan Listrik (X4) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Langkah-langkah pengujian :

vi. Ho : β4 = 0 (tidak ada pengaruh) Hi : β4 ≠ 0 (ada pengaruh) vii.α = 0,05 dengan df = 5 viii. t hitung = ) (β Se β 3 3 = 1,636

ix. level of significani = 0,05/2 (0,025) berarti t tabel sebesar 2,571 x. pengujian

Gambar 13.

Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Jumlah Pelanggan Listrik (X4) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y)

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 1,636 < t tabel sebesar 2,571 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level signifikan 5 %, sehingga secara parsial Faktor Jumlah Pelanggan Listrik (X4) tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Jumlah Pelanggan Listrik (X4) sebesar 0,163 yang lebih besar dari 0,05.

Nilai r2 parsial untuk variabel Jumlah Pelanggan Listrik sebesar 0,349 yang artinya Jumlah Pelanggan Listrik (X4) secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah (Y) sebesar 34,9 %, sedangkan sisanya 65,1 % tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.

Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap Pendapatan Asli Daerah : Produk Domestik Regional Bruto (X1),

2,571 1,636 - 2,571 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

Investasi Daerah (X2), Jumlah Penduduk (X3), Jumlah Pelanggan Listrik (X4) dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Produk Domestik Regional Bruto dengan koefisien determinasi parsial (r2) sebesar 0,577 atau sebesar 57,7 %.

4.3.3. Pembahasan

Dengan melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk Pendapatan Asli Daerah :

Produk Domestik Regional Bruto berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena tingkat produksi barang dan jasa di Kabupaten Jombang yang semakin meningkat. Hal tersebut didukung dengan semakin membaiknya sektor pertanian dan perdagangan di Kabupaten Jombang yang terus berkembang semakin pesat. Dan akan meningkatkan pendapatan dari masyarakat Jombang. Meningkatnya pendapatan masyarakat Jombang berarti meningkatnya pendapatan perkapita yang secara tidak langsung akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Jombang.

Investasi Daerah tidak berpengaruh secara nyata (tidak signifikan) terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena masih minimnya promosi-promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Jombang terhadap potensi yang terdapat di Kabupaten Jombang, yang menyebabkan minimnya investasi/ penanaman modal yang dilakukan oleh investor. Hal ini disebabkan juga karena sarana dan prasarana informasi tentang

potensi-potensi yang ada di Jombang masih kurang menunjang peningkatan investasi di Kabupaten Jombang. Dan juga didukung dengan letak Kabupaten Jombang diantara 2 Kabupaten/Kota Madya yang lebih besar, yang menyebabkan Jombang sulit untuk menarik para investor untuk menanam modal di Kabupaten Jombang. Sehingga investasi/ penanaman modal di Kabupaten Jombang masih sedikit.

Jumlah Penduduk tidak berpengaruh secara nyata (tidak signifikan) terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran penduduk untuk membayar pajak di Jombang dan kurangnya sosialisasi pemerintah didalam informasi. Serta masyarakat di Kabupaten Jombang yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan pekerja lepas yang pendapatannya tidak tercatat dan tidak mempunyai NPWP sehingga masih banyak wajib pajak yang tidak tercatat sebagai wajib. Dan juga sebagian besar penduduk yang tersebar di wilayah pedesaan yang berpenghasilan kecil dan tidak memiliki penghasilan tetap. Sehingga pemerintah tidak dapat memaksimalkan penerimaaan pajak dari masyarakat.

Jumlah Pelanggan Listrik tidak berpengaruh nyata (tidak signifikan) terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini disebabkan karena masih minimnya mutu, kemampuan atas kesadaran masyarakat dalam membayar listrik, dan masih banyak terjadinya pencurian listrik yang dilakukan oleh masyarakat, baik itu listrik rumah tangga maupun indutri. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengawasan dan kontrol dari pihak PLN

kepada masyarakat di daerah-daerah. Dengan masih banyaknya pencurian listrik akan mengurangi pendapatan dari tagihan rekening listrik yang secara tidak langsung akan mengurangi pendapatan dari pos pajak penerangan jalan. Dan juga dikarenakan sebagian besar pelanggan listrik di Kabupaten Jombang merupakan masyarakat pedesaan yang masih sangat minim dalam penggunaan listrik, sehingga meskipun jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Jombang banyak tetapi penggunaan daya listrik yang sedikit menyebabkan penerimaan dari tagihan rekening listrik pun menurun.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas Produk Domestik Regional Bruto (X1), Investasi Daerah (X2), Jumlah Penduduk (X3), dan Jumlah Pelanggan Listrik (X4) terhadap variabel terikatnya Pendapatan Asli Daerah (Y) diperoleh F hitung = 10,146 > F tabel = 5,19 maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berati bahwa secara keseluruhan faktor-faktor variabel bebas berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah.

2. Pengujian secara parsial atau individu Produk Domestik Regional Bruto (X1) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Diketahui hasil perhitungan secara parsial Produk Domestik Regional Bruto (X1) berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Hal ini disebabkan karena tingkat produksi barang dan jasa di Kabupaten Jombang yang semakin meningkat. Hal tersebut didukung dengan semakin membaiknya sektor pertanian dan perdagangan di Kabupaten Jombang yang terus berkembang semakin pesat. Dan akan meningkatkan pendapatan dari masyarakat Jombang. Meningkatnya pendapatan masyarakat Jombang

berarti meningkatnya pendapatan perkapita yang secara tidak langsung akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Jombang.

3. Pengujian secara parsial atau individu Investasi Daerah (X2) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Diketahui hasil perhitungan secara parsial Investasi Daerah (X2) tidak berpengaruh secara nyata negatif terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Hal ini disebabkan karena masih minimnya promosi-promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Jombang terhadap potensi yang terdapat di Kabupaten Jombang, yang menyebabkan minimnya investasi/ penanaman modal yang dilakukan oleh investor. Hal ini disebakan juga karena sarana dan pra sarana informasi tentang potensi-potensi yang ada di Jombang masih kurang menunjang peninggkatan investasi di Kabupaten Jombang. Dan juga didukung dengan letak Kabupaten Jombang diantara 2 Kabupaten/Kota Madya yang lebih besar, yang menyebabkan Jombang sulit untuk menarik para investor untuk menanam modal di Kabupaten Jombang. Sehingga investasi/ penanaman modal di Kabupaten Jombang masih sedikit.

4. Pengujian secara parsial atau individu Jumlah Penduduk (X3) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Diketahui hasil secara parsial Jumlah Penduduk (X3) tidak berpengaruh secara nyata negatif terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran penduduk untuk membayar pajak di Jombang dan kurangnya sosialisasi pemerintah di dalam informasi. Serta masyarakat di Kabupaten Jombang yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan

pekerja lepas yang pendapatannya tidak tercatat dan tidak mempunyai NPWP sehingga masih banyak wajib pajak yang tidak tercatat sebagai wajib dan juga sebagian besar penduduk yang tersebar di wilayah pedesaan yang berpenghasilan kecil dan tidak memiliki penghasilan tetap. sehingga pemerintah tidak dapat memaksimalkan penerimaan pajak dari masyarakat.

5. Pengujian secara parsial atau individu Jumlah Pelanggan Listrik (X4) terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Diketahui hasil perhitungan secara parsial Jumlah Pelanggan Listrik (X4) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Hal ini disebabkan karena masih banyak mutu, kemampuan atas kesadaran masyarakat dalam membayar listrik, dan masih banyak terjadinya pencurian listrik yang dilakukan oleh masyarakat, baik itu listrik rumah tangga maupun indutri. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengawasan dan kontrol dari pihak PLN kepada masyarakat di daerah-daerah. Dengan masih banyaknya pencurian listrik akan mengurangi pendapatan dari tagihan rekening listrik yang secara tidak langsung akan mengurangi pendapatan dari pos pajak penerangan jalan. Dan juga dikarenakan sebagian besar pelanggan listrik di Kabupaten Jombang merupakan masyarakat pedesaan yang masih sangat minim dalam penggunaan listrik, sehingga meskipun jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Jombang banyak tetapi penggunaan daya listrik yang sedikit menyebabkan penerimaan dari tagihan rekening listrik pun menurun.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka berikut ini diketahui beberapa saran sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut :

1. Pemerintah daerah maupun pemerintah pusat hendaknya lebih giat lagi dalam mempromosikan potensi-potensi yang ada di daerah agar lebih banyak lagi investor maupun pengusaha untuk menanamkan modalnya sehingga potensi-potensi yang ada di daerah dapat dimanfaatkan secara optimal.

2. Pemerintah daerah hendaknya meningkatkan pelayanan informasi tentang investasi yang ada di jombang agar para investor dapat dengan mudah untuk mencari informasi investasi-investasi yang ada di Kabupaten Jombang.

3. Pemerintah Kabupaten Jombang hendaknya mampu meningkatkan partisipasi masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk membayar pajak dengan melakukan sosialisasi tentang fungsi dan manfaat pajak masyarakat.

4. Pemerintah diharapkan mampu untuk meminimalisir pencurian-pencurian listrik baik rumah tangga maupun indutri. Dengan meningkatkan pengawasan secara berkala dan teliti.

________, 2006. Produk Domestik Regional Bruto Kota Surabaya, Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur, Surabaya.

________, 2006, Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten/ Kota Propinsi Jawa

Timur, BPS Surabaya.

Anwar, Arsyad, M dkk, 1992, Ekonomi Indonesia Prospek jangka Pendek dan

Sumber Pembiayaan Pembangunan, Penerbit Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Damodar, Gujarati, 1999, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta.

Fuad, 2004, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah

Di Jawa Timur, Skripsi Akademik Ekonomi Pembangunan, UPN ”Veteran”

Jawa Timur, Surabaya.

Halim, 2000,Manajemen Keuangan Daerah, Erlangga, Jakarta

Handayani, Sri Indah, 2008, Pengaruh PDRB dan Jumlah Penduduk Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Merangin, Jurnal Ilmiah Universitas

Batanghari, Jambi.

Mochammad, 2007, Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Nganjuk, Skripsi Akademik Ekonomi

Pembangunan, UPN ”Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Nordhaus Samuelson, 1993, Makro Ekonomi, Edisi Keempat Belas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Qoryatin, 2002, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Di

Kabupaten Malang, Skripsi Akademik Ekonomi Pembangunan, UPN

”Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Rifia, 2002, Faktor-Faktor yang Mempangaruhi Pendapatan Asli Daerah di

Faktor Yang Mempengaruhinya Dalam Upaya Pelaksanaan Otonomi

Daerah Di Kabupaten Kediri, Dinamika Pembangunan.

Saragih, Juli Panglima, 2003, Disentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam

Otonomi, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Soemitro, 2008, Dasar-dasar Hukum Pajak Pendapatan, PT Eresco, Jakarta-Bandung.

Sugiyono, 2002. Statistik Untuk Pemula, Penerbit : Alfabeta, Bandung. Suparmoko, 2002, Pengantar Ekonomi Makro, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Supriady, Dedi. 2003, Otonomi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, PT Gramedia Pustaka Utama.

Dokumen terkait