• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Teknik Analisis Data

3. Uji Hipotesis

Derajat kebebasan pembilang = n – 1 = 22 – 1 = 21, dan derajat kebebasan penyebut = n – 1 = 22 – 1 = 21 diperoleh F 0,05 (21, 21) = 2,050. Dari perhitungan F hitung = 1,1040 dan F tabel = 2,050 dengan demikian, ternyata F hitung = 1,1040 < F

tabel = 2,050 maka H0 diterima. Artinya sampel berasal dari populasi yang homogen. Berdasarkan pemaparan di atas, diketahui bahwa data sampel pretest dan postest homogen. Seluruh hasil uji homogenitas tersebut dipaparkan pada tabel berikut.

Tabel 3.30

Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data pretest dan Postest Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Data F hitung F tabel Kesimpulan

1. Pretest kelas eksperimen & kelas

kontrol 2,050 Tidak

Homogen 2. Postest kelas eksperimen dan kelas

kontrol 2,050 Homogen

3. Uji Hipotesis

Teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan sebuah perlakuan yang telah diberikan terhadap dua kelas yang berbeda, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, yaitu dengan menggunakan uji student (t) rata-rata tidak berpasangan (independen).

Apabila sebaran data dalam penelitian berdistribusi normal dan homogen, kedua syarat tersebut terpenuhi, maka statistik parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut yaitu dengan uji student tetapi jika hanya syarat normalitasnya yang terpenuhi maka uji student dilanjutkan dengan uji student’.

Selanjutnya setelah melakukan uji hipotesis dengan uji student untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau mutu sebuah perlakuan yang telah diberikan, maka dapat dilihat pengaruh tersebut dari peningkatan nilai tes awal dan tes akhir.

Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa data tes awal dan tes akhir berdistribusi normal. Maka uji student disajikan dalam pemaparan berikut.

a. Uji t Student

Uji student (t) dua rata-rata sampel tidak berpasangan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata-rata pada tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun langkah-langkah pengujian rumus uji t adalah sebagai berikut.

1) Karena dalam penelitian ini subjek yang diuji adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka digunakan rumus uji-t dua sampel tidak berhubungan (independen) sebagai berikut.

uji-t atau t tes t =

√∑ keterangan:

Md : mean dari perbedaan dan tes akhir rumus yang digunakan yaitu: Md =

∑d : jumlah keseluruhan nilai beda

Xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md) ∑ᵪ2 d :jumlah kuadrat deviasi

N : subjek pada sampel 2) Menentukan derajat kebebasan

dk = n-1

Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel dengan penarikan kesimpulan sebagai berikut :

Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Apabila data berdistribusi normal dua-duanya dan tidak homogen maka lanjutkan ke uji student’.

Langkah akhir dari pengolahan data, yaitu data gain yang berfungsi untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis laporan teks pengamatan dan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan metode saintifik. Rumusan yang digunakan, yaitu:

Keterangan

Skor 1 : nilai prates Skor 2 : nilai pascates Skor ideal : nilai ideal

Setelah hasil diketahui, peneliti menyimpulkan peningkatan kemampuan siswa dengan menggunakan kategori gain ternormalisasi menurut Meltzer (2002: 132)

Berikut pasangan hipotesis dari masing-masing variabel untuk dilakukan pengujian dengan uji student (t) dan student (t’). Pasangan hipotesis motivasi belajar disajikan berikut:

H0 : tidak terdapat perbedaan motivasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

H1: terdapat perbedaan kemampuan motivasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas dan kelas kontrol

Kriteria penerimaan hipotesis Statistik:

H1 = µ1≠ µ2 (rata-rata kelas eksperimen tidak sama dengan rata-rata kelas kontrol)

Kriteria pengujian: Tolak H0 jika thitung> t tabel Terima H1 jika thitung> t tabel

Pasangan hipotesis motivasi belajar disajikan berikut:

H0 : tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

H1: terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Kriteria penerimaan hipotesis Statistik:

H0 = µ1 = µ2 H1 = µ1 ≠ µ2 Kriteria pengujian: Tolak H0 jika thitung> t tabel Terima H1 jika thitung> t tabel

1) Uji Student Data Pretest Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tabel 3.31

Uji t Data Pretest Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Mean Differe nce Std. Error Differen ce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pretest Equal variances assumed ,45 1 ,505 ,77 8 42 ,441 1,050 1,350 -1,674 3,774 Equal variances not assumed ,79 1 41,9 95 ,434 1,050 1,328 -1,631 3,731

Setelah dilakukan uji t sampel tidak berpasangan dengan menggunakan IBM SPSS 20.0 for windows, diperoleh t hitung = 0,778. Derajat kebebasan (n1+n2)-2 = (22 + 22) – 2 = 42 dengan taraf signifikansi 95% maka t tabel (0,975) = 2,018. Dengan

demikian t hitung = 0,778 < t tabel = 2,018. Maka hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak.

Kesimpulan, tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata kemampuan awal antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol dalam motivasi belajar.. 2) Uji Student Data Postest Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Tabel 3.32

Uji t Data Postest Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-taile d) Mean Differe nce Std. Error Differen ce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Postest Equal variances assumed ,78 7 ,380 2,29 0 42 ,027 3,045 1,330 ,362 5,729 Equal variances not assumed 2,29 0 40,1 79 ,027 3,045 1,330 ,359 5,732

Setelah dilakukan uji t sampel tidak berpasangan dengan menggunakan IBM SPSS 20.0 for windows, diperoleh t hitung = 2,290. Derajat kebebasan (n1+n2)-2 = (22 + 22) – 2 = 42 dengan taraf signifikansi 95% maka t tabel(0,975) = 2,018. Dengan demikian t hitung = 2, 290 > t tabel (0,975) = 2,018. H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulannya, terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil akhir antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol dalam kemampuan hasil belajar. Berdasarkan pemaparan di atas, dari uji t data pretest diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata motivasi belajar antara siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kemudian dari uji t data postest, diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata motivasi antara siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil uji student disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.33

Rangkuman Hasil Uji t-t’ Data Pretest dan Postest Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Data t hitung ttabel Kesimpulan

1. Pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol 0,778 2,018

Tidak terdapat perbedaan

2. Postest kelas eksperimen dan

kelas kontrol 2,290 2,018 Terdapat perbedaan 3) Uji Student Data Pretest Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tabel 3.34

Uji t Pretest Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pretest Equal variances assumed 3,34 7 ,074 2,00 1 42 ,052 2,045 1,022 -,018 4,109 Equal variances not assumed 2,00 1 35,6 43 ,053 2,045 1,022 -,029 4,120

Setelah dilakukan uji t sampel tidak berpasangan dengan menggunakan IBM SPSS 20.0 for windows, diperoleh t hitung = 2,001. Derajat kebebasan (n1+n2)-2 = (22 + 22) – 2 = 42 dengan taraf signifikansi 95% maka t tabel (0,975) = 2,018. Dengan demikian t hitung = 2,001 < t tabel = 2,018. Maka hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak.

Kesimpulannya, tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata kemampuan awal antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol dalam hasil belajar.

Tabel 3.35

Uji t Data Postest hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Postest Equal variances assumed ,054 ,817 7,89 1 42 ,000 6,636 ,841 4,939 8,333 Equal variances not assumed 7,89 1 41,8 97 ,000 6,636 ,841 4,939 8,334

Setelah dilakukan uji t sampel tidak berpasangan dengan menggunakan IBM SPSS 20.0 for windows, diperoleh t hitung = 7,891.

Derajat kebebasan (n1+n2)-2 = (22+ 22) – 2 = 42 dengan taraf signifikansi 95% maka t tabel(0,975) = 2,018. Dengan demikian t hitung = 7,891 > t tabel (0,975) = 2,018. H0 ditolak.

Karena data berasal distribusi normal tetapi tidak homogen Uji student data postest hasil belajar dilanjutkan dengan uji student’(t’), harga t tabel pengujian dua sisi α = 0,05 diperoleh t tabel = 2,698. Dengan pengujian dua sisi t hitung = 7,891 t tabel (0,995) = 2,698, dari hasil perbandingan nilai kritis terjadi penolakan H0. Kesimpulannya, terdapat perbedaan nilai rata-rata kemampuan akhir antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol dalam hasil belajar.

Berdasarkan pemaparan di atas, dari uji t data pretes diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kemudian dari uji t data postes, diketahui bahwa juga terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil uji student disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.36

Rangkuman Hasil Uji t-t’ Data Pretest dan Postest Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No. Data t hitung t-t’tabel Kesimpulan 1. Pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol 2,001 2,018

Tidak terdapat perbedaan

2. Postest kelas eksperimen dan

kelas kontrol 7,891 2,698 Terdapat perbedaan

Dokumen terkait