• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Hipotesis Tindakan

1. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam upaya peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa kelas V pada materi pokok perpindahan panas di SD Negeri Banyubiru 1 ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) mengorientasikan siswa pada masalah, b) mengorganisasikan siswa agar belajar, c) memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok, d) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan e) menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

2. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam upaya peningkatan kreativitas siswa kelas V dengan materi pokok perpindahan panas di SD Negeri Banyubiru 1.

Kreativitas dan hasil belajar

Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Kreativitas dan Hasil Belajar dapat meningkat dengan menerapkan model

pembelajaran berbasis masalah

3. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas V dengan materi pokok perpindahan panas di SD Negeri Banyubiru 1.

27 BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini, metode penelitian mengulas tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, analisis data, dan kriteria keberhasilan.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi didalam kelas sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pengamatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suwandi, 2011:12).

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan peneliti adalah model Kemmis & Mc Taggart yang terdiri dari beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yang dijabarkan oleh Arikunto (2010:17), sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah langkah yang dilakukan guru ketika akan memulai tindakannya. Pada tahap ini, penulis menjelaskan tentang apa, kapan, dimana, dilakukan oleh siapa, dan bagaimana tindakannya.

2. Pelaksanaan (acting)

Pelaksanaan adalah implementasi perencanaan yang sudah dibuat. Pada tahap ini, penulis menerapkan rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran.

3. Pengamatan (observing)

Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Tahap ini dilakukan ketika pelaksanaan tindakan sedang berlangsung oleh pelaksana penelitian tindakan kelas. Peneliti sebagai pelaksana penelitian tindakan kelas mengamati apa yang sedang dilakukan dirinya sekaligus mengamati apa yang dilakukan oleh siswanya, dan bagaimana proses berlangsung.

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi yang dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah untuk mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Tahapan inti bertujuan untuk mengingat kembali secara menyeluruh pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, serta dilakukan evaluasi untuk memperbaiki tindakan berikutnya.

Setelah satu siklus berakhir, dilanjutkan dengan siklus berikutnya dengan manfaat hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Model dari Kemmis & Taggart dapat dilihat pada bagan berikut.

Bagan 3.2 Siklus PTK menurut Kemmis & Taggart

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, apabila belum berhasil akan berlanjut pada siklus berikutnya. Permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu kurangnya kreativitas dan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA di SD Negeri Banyubiru 1. Oleh karena itu, melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan kreativitas dan hasil belajar dapat meningkat.

SIKLUS I PERENCANAAN

REFLEKSI

PENGAMATAN PELAKSANAAN

SIKLUS II REFLEKSI

PENGAMATAN

PELAKSANAAN PERENCANAAN

B. Setting Penelitian

Pada sub bab setting penelitian, berisi paparan mengenai tempat penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 1 yang terletak di Dusun Banyubiru, Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasi ini berada ditengah pemukiman warga dan di pinggir jalan. Bangunan sekolah ini terdiri atas ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas I sampai kelas VI, ruang perpustakaan, ruang UKS, mushola dan kantin.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini ditujukan untuk siswa kelas V SD Negeri Banyubiru 1 tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 25 siswa. Siswa laki-laki berjumlah 14 orang, sedangkan siswa perempuan berjumlah 11 orang.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif dan kreativitas siswa dengan materi Perpindahan Panas menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah. Kemampuan kognitif dilihat dari nilai hasil pencapaian indikator pembelajaran yang telah disusun.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2019 sampai dengan bulan Maret 2020, yaitu dengan melakukan observasi, kuesioner, dan pelaksanaan tiap siklus.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian ini terdiri dari perencanaan sebelum penelitian dan rencana tiap siklus. Penjelasan tentang rencana tersebut sebagai berikut.

1. Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, perlu dilakukan persiapan terlebih dahulu, yaitu:

a. Meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan observasi.

b. Meminta izin kepada wali kelas V SDN Banyubiru I, Dukun, Magelang untuk melakukan observasi dan membagikan kuesioner.

c. Melakukan observasi dan membagikan kuesioner kreativitas siswa.

d. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan setelah observasi dan pengisian kuesioner yaitu mengenai kreativitas dan kemampuan siswa menjawab soal pemahaman.

e. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok.

f. Menyusun rencana siklus I dan II.

g. Menyiapkan sumber dan materi pembelajaran.

h. Menyusun instrumen pembelajaran (RPP, LKPD, soal evaluasi) i. Menyusun rubrik penilaian dan pedoman penskoran nilai.

2. Rencana Tindakan Siklus I a. Perencanaan tindakan

Rencana peneliti yang dilakukan pada siklus I adalah menyusun perangkat pembelajaran seperti RPPTH, LKPD, soal evaluasi siklus I, dan mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada saat melaksanakan tindakan. Pada saat melakukan percobaan, siswa dibagi ke dalam 5 kelompok dengan masing-masing kelompok 5 anggota.

b. Pelaksanaan tindakan Pertemuan I

Kegiatan Awal

(1) Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, berdoa, dan presensi siswa.

(2) Memberikan motivasi dengan mengajak peserta didik menyanyikan lagu “Perpindahan Kalor” dengan nada pelangi-pelangi.

(3) Melakukan apersepsi dengan mengajak siswa melakukan tanya-jawab tentang materi suhu dan kalor.

(4) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu mengenai perpindahan kalor.

Kegiatan Inti

(1) Mengajak siswa melihat video tentang luka bakar akibat terkena setrika panas. (Tahap 1: memberikan orientasi masalah kepada peserta didik)

(2) Melakukan tanya jawab terkait dengan video.

(3) Menyebutkan contoh lain dari perpindahan panas yang serupa dengan video. (Tahap 2: mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti)

(4) Membagi ke dalam beberapa kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 orang.

(5) Setiap kelompok diminta melakukan kerja sama untuk percobaan mengenai cara perpindahan panas secara konduksi. (Tahap 3:

Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok)

(6) Sebelum melakukan percobaan, guru menjelaskan prosedur percobaan.

(7) Setiap kelompok akan mengambil alat dan bahan yang sudah disediakan.

(8) Setiap kelompok saling kerjasama untuk melakukan percobaan.

(9) Setelah melakukan percobaan, peserta didik secara berkelompok berdiskusi mengenai hasil percobaan. (Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil)

(10) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

(11) Kelompok yang lain memperhatikan dan saling memberi tanggapan.

(12) Peserta didik membuat diagram tentang proses perpindahan panas secara konduksi.

(13) Peserta didik dapat menggunakan informasi dari hasil kerja kelompoknya atau kelompok lain.

(14) Beberapa kelompok mempresentasikan diagram di depan kelas secara bergantian.

Kegiatan Akhir: Penutup

(1) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari. (Tahap 5:

Menganalisis dan mengevaluasi hasil)

(2) Tanya jawab mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi.

(3) Penguatan terkait materi yang telah dipelajari.

(4) Mengerjakan soal evaluasi.

(5) Berdoa dan salam penutup.

Pertemuan II Kegiatan Awal

(1) Mengucapkan salam, berdoa, dan presensi siswa.

(2) Memberikan motivasi dengan melakukan tepuk semangat.

(3) Melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi perpindahan panas secara konduksi.

(4) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

(5) Mengajak siswa untuk melihat video orang berdiri di depan jendela terbuka. (Tahap 1: memberikan orientasi masalah kepada peserta didik)

(6) Tanya jawab terkait dengan video

(7) Siswa diajak untuk menemukan peristiwa di sekitar yang serupa.

Kegiatan Inti

(1) Siswa duduk secara berkelompok. (Tahap 2: mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti)

(2) Siswa diperlihatkan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan.

(3) Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat dan bahan yang telah disiapkan guru untuk mendemonstrasikan perpindahan panas secara konveksi. (Tahap 3: Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok)

(4) Sebelum melakukan percobaan, guru menjelaskan prosedur percobaan.

(5) Setiap kelompok mendemonstrasikan perpindahan panas secara konveksi.

(6) Setiap kelompok saling kerja sama dan berdiskusi untuk melakukan percobaan.

(7) Setelah melakukan percobaan, siswa secara berkelompok berdiskusi mengenai hasil percobaan.

(8) Siswa bersama guru mengaitkan peristiwa perpindahan panas secara konveksi dengan kehidupan sehari-hari.

(9) Setelah siswa mendemonstrasikan, guru menjelaskan mengenai proses terjadinya perpindahan panas secara konveksi.

(10) Kelompok membuat hasil percobaan melalui gambar. (Tahap 4:

Mengembangkan dan menyajikan hasil)

(11) Siswa dengan kelompoknya mempresentasikan hasil percobaan.

(12) Kelompok yang lain memperhatikan dan saling memberi tanggapan.

(13) Peserta didik membuat diagram tentang proses perpindahan panas secara konduksi.

(14) Peserta didik dapat menggunakan informasi dari hasil kerja kelompoknya atau kelompok lain.

(15) Beberapa kelompok mempresentasikan diagram di depan kelas secara bergantian.

Kegiatan Akhir: Penutup

(1) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari. (Tahap 5:

Menganalisis dan mengevaluasi hasil)

(2) Tanya jawab mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi.

(3) Penguatan terkait materi yang telah dipelajari.

(4) Mengerjakan soal evaluasi (5) Berdoa dan salam penutup.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran.

3. Rencana Tindakan Siklus II a. Perencanaan tindakan

Rencana peneliti yang dilakukan pada siklus II adalah menyusun perangkat pembelajaran seperti RPPTH, LKPD, soal evaluasi siklus I, dan mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada saat melaksanakan tindakan. Pada saat melakukan percobaan, siswa dibagi ke dalam 5 kelompok dengan masing-masing kelompok 5 anggota.

b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Awal

(5) Guru mengucapkan salam dan melakukan presensi.

(6) Siswa menyanyikan lagu Api Unggun.

(7) Melakukan Tanya jawab tentang materi perpindahan panas secara konveksi.

(8) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

(1) Siswa melihat video api unggun saat kemah. (Tahap 1: Memberikan orientasi masalah kepada peserta didik)

(2) Melakukan tanya jawab terkait video.

(3) Siswa dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 5 anggota. (Tahap 2:

Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti)

(4) Setiap kelompok diminta untuk kerja sama melakukan percobaan mengenai perpindahan panas secara radiasi. (Tahap 3: Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok)

(5) Guru membagikan alat dan bahan untuk melakukan percobaan.

(6) Setiap kelompok saling kerja sama dalam percobaan.

(7) Siswa diskusi mengenai hasil percobaan. (Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil)

(8) Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil percobaan yang sudah didiskusikan.

(9) Kelompok yang lain memperhatikan dan menanggapi.

(10) Siswa membuat mind map tentang tiga materi yang telah diajarkan pada siklus I dan II.

(11) Siswa menggunakan informasi dari hasil kerja kelompoknya atau kelompok lain.

(12) Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian.

Kegiatan Akhir: Penutup

(1) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari. (Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi hasil)

(2) Tanya jawab mengenai kesulitan yang dihadapi dalam memahami materi.

(3) Penguatan terkait materi yang telah dipelajari.

(4) Mengerjakan soal evaluasi (5) Berdoa dan salam penutup.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dapat dilihat pada lampiran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini sangat diperlukan untuk memberikan data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Beberapa teknik penelitian yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah sebagai berikut.

Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengamati langsung siswa di dalan kelas ketika sedang mengikuti pembelajaran. Arikunto (2018: 43) menyatakan bahwa pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

Arifin (2019: 92) menjelaskan karakteristik pokok observasi yaitu sebagai berikut: (a) mempunyai arah dan tujuan yang jelas sesuai pedoman observasi, (b) dilakukan secara sistematis, terencana, sengaja, logis, objektif, dan rasional, (c) terdapat suatu proses atau kegiatan yang akan diamati, dan (d) praktis penggunaannya. Selain kriteria diatas, Arifin (2009: 153) mengatakan tujuan observasi sebagai berikut: (1) untuk mengumpulkan data dan informasi suatu fenomena, (2) untuk mengukur perilaku kelas (baik perilaku guru maupun siswa).

Observasi dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data aktivitas kegiatan siswa. Peneliti menyusun lembar observasi untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa, baik secara perorangan atau kelompok di dalam kelas.

Kuesioner

Teknik kuesioner digunakan peneliti untuk mengetahui keadaan dan pengetahuan siswa. Arikunto (2018: 41) menyatakan bahwa kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Kuesioner (questionnaire) juga sering dikenal sebagai angket.

Sudjana (2012: 72) mengatakan tujuan penggunaan kuesioner adalah sebagai berikut: (a) untuk memperoleh data mengenai latar belakang siswa sebagai bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajarnya, (b) untuk memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapainya dan proses belajar yang ditempuhnya, (c) untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program belajar-mengajar. Pengisian kuesioner dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pra-siklus, akhir siklus I dan akhir siklus II.

Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk (Pusat Kurikulum Balitbang Diknas dalam Arikunto, 2018:

134). Produk yang dinilai bukan hanya benda hasil dari sebuah kegiatan siswa, tetapi juga meliputi proses pembuatannya. Penilaian produk dilakukan oleh peneliti dengan tujuan memperoleh data hasil kreativitas siswa melalui produk yang dihasilkan oleh siswa berupa karya seni gambar diagram, gambar langkah kerja, dan mind map. Pemberian penilaian produk dilakukan sebanyak tiga kali yaitu dua kali pada saat siklus I dan satu kali pada saat siklus II.

Tes

Tes adalah suatu alat pengumpul data yang bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Rusdiana, 2015: 119). Tes bertujuan untuk mengukur dan menilai hasil belajar siswa secara kognitif yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran. Peneliti menggunakan tes tertulis pilihan ganda dan lembar kerja siswa untuk melakukan percobaan. Peneliti menggunakan tes tertulis sesuai dengan instrumen dan kisi-kisi yang telah dibuat yaitu tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah bentuk tes yang

mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat (Sudjana, 2012: 48).

Tes pilihan ganda terdiri dari pertanyaan dan empat pilihan jawaban dengan memilih satu jawaban yang benar, sisanya adalah alternatif jawaban pilihan yang kurang tepat dengan pertanyaan. Kisi-kisi soal tes pilihan ganda dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes Pilihan Ganda Kompetensi dasar

3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

Siklus Materi Indikator Nomor Soal Jumlah Soal

Siklus Materi Indikator Nomor Soal Jumlah Soal secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari.

1, 2, 3, 13, 14, 15, 19, 20

8

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa lembar observasi, lembar kuesioner, rubrik penilaian produk, dan tes.

Lembar Observasi

Lembar observasi disusun berdasarkan indikator kreativitas yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang sudah dibahas pada bab sebelumnya.

Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa ketika sebelum melaksanakan pembelajaran hingga akhir pembelajaran siklus I dan siklus II. Kisi-kisi instrumen kreativitas siswa dapat peneliti sajikan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi Kreativitas

No Indikator Kriteria Nomor Item

Positif Negatif Jumlah 1 Memiliki ide

yang unik

Peserta didik memikirkan cara yang tidak lazim dalam menyelesaikan sebuah permasalahan

1, 2 4, 30 4

Peserta didik dapat memberikan solusi suatu permasalahan dengan sudut pandang yang berbeda menghasilkan gagasan atau jawaban dari pernyataan bervariasi menghasilkan sebuah karya sederhana

Peserta didik menghasilkan banyak gagasan atau jawaban dalam memecahkan masalah menjawab permasalah sesuai dengan pengalaman dan kondisi lingkungan sekitar.

Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa yang bersangkutan. Lembar kuesioner diberikan sebanyak tiga kali yaitu pra-siklus, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Skala yang digunakan peneliti mengacu pada skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap siswa dengan memberikan isian tanda centang pada pernyataan positif maupun negatif.

Pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Ketentuan skor skala Likert dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3 Ketentuan Skor Skala Likert Pilihan jawaban

Sementara itu, berikut ini adalah lembar kuesioner kreativitas siswa tersaji pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Instrumen Kuesioner Kreativitas Siswa

No Pernyataan Skala Penilaian

SS S TS STS 1. Saya memberikan beberapa

solusi dalam menyelesaikan permasalahan soal,

2. Saya memikirkan cara yang sama dengan yang dipikirkan orang lain,

3. Saya menjawab dan menyelesaikan permasalahan dari soal IPA yang bervariasi,

No Pernyataan Skala Penilaian SS S TS STS 4. Saya membuat sebuah karya

dengan maksimal agar terlihat bagus dari sebuah permasalahan IPA yang diberikan oleh guru, untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan permasalahan soal IPA yang diberikan oleh guru,

7. Saya senang memikirkan dan mencoba cara-cara baru dalam menyelesaikan masalah IPA yang saya anggap sederhana dan mudah dipahami,

8. Saya menyampaikan apa saja pendapat yang saya pikirkan untuk menyelesaikan

10. Saya dapat menyelesaikan permasalahan soal IPA dan mengembangkannya menjadi sebuah karya,

11. Saya memadukan informasi yang sudah ada dengan yang baru dalam menyelesaikan permasalahan soal IPA yang diberikan oleh guru,

12. Saya cenderung diam saja ketika berdiskusi untuk menyelesaikan permasalaha soal IPA,

13. Saya dapat menyelesaikan permasalahan soal IPA tetapi

No Pernyataan Skala Penilaian

15. Saya cenderung mengikuti

cara teman dalam

menyelesaikan soal IPA, 16. Saya memiliki pendapat yang

sama teman-teman saya dalam menyelesaikan permasalahan soal IPA, Penilaian Produk

Penilaian dibuat berdasarkan indikator kreativitas yang dikemukakan beberapa ahli pada bab sebelumnya. Peneliti melakukan pengisian rubrik penilaian produk untuk mengetahui kreativitas siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut peneliti sajikan rubrik penilaian produk diagram pada tabel 3.5

Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Produk Diagram Gambar Indikator Sangat Baik

4

Sementara itu, rubrik penilaian produk gambar langkah kerja tersaji pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Rubrik Penilaian Produk Gambar Langkah Kerja Indikator Sangat Baik

4

Sementara itu, rubrik penilaian produk Mind Map dinilai berdasarkan tabel 3.7.

Tabel 3.7 Tabel Rubrik Penilaian Mind Map

Tes

Tes adalah cara atau prosedur dalam pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan (Febriana, 2019: 44). Pengumpulan data mengenai hasil belajar siswa dilakukan dengan cara memberikan tes tertulis kepada siswa sebanyak dua kali yaitu pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Bentuk soal evaluasi yang diberikan berupa soal objektif pilihan ganda dengan jumlah 20 soal. Pemberian skor dilakukan dengan ketentuan skor 1 untuk soal benar dan skor 0 untuk soal yang salah. Peneliti membuat soal evaluasi berpedoman pada kisi-kisi soal yang telah disusun. Kisi-kisi soal siklus I sebelum validasi tersaji pada tabel 3.8.

Tabel 3.8. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi Indikator Sangat Baik

4

Kompetensi Dasar

3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

1. Panas dapat berpindah dari ….

a. Benda bersuhu rendah ke benda

d. Benda bersuhu nol ke benda bersuhu 100

2. Perpindahan panas melalui zat perantara dinamakan …. dengan baik dinamakan ….

a. Konvektor b. Konduktor c. Isolator d. Radiator

4. Alat di bawah ini yang memiliki cara kerja perpindahan panas secara konduksi adalah …. termasuk perpindahan panas secara ….

a. Konduksi b. Radiasi c. Konduktor d. Konveksi

6. Perpindahan panas secara konveksi dapat terjadi pada benda ….

a. Padat dan cair b. Cair dan gas c. Gas dan padat d. Padat dan keras

7. Di bawah ini yang termasuk benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik 3.6.2 Menganalisis

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi Kompetensi Dasar

3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa terjadi perpindahan panas secara... merupakan perpindahan panas secara....

a. Konduksi

12. Solder memanfaatkan perpindahan panas secara. . .

a. Radiasi b. Konveksi c. Respirasi d. Konduksi

13. Perhatikan gambar dibawah ini!

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi Kompetensi Dasar

3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Soal

Perpindahan panas yang berlangsung terjadi secara. . .

a. Radiasi b. Konveksi c. Konduksi d. Induksi

14. Berikut yang merupakan ciri-ciri perpindahan kalor secara konduksi adalah. . . malam hari dengan memanfaatkan. . . a. Angin darat

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi Kompetensi Dasar

3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Soal

18. Setrika listrik merupakan alat yang cara kerjanya menggunakan prinsip perpindahan panas secara. . .

a. Konduksi b. Konveksi c. Konduktor d. Radiasi

19. Kesimpulan dari percobaan yang kamu lakukan dalam membuktikan cara perpindahan panas secara konveksi, ketika es batu dimasukkan ke dalam air hangat apa yang terjadi?

a. Ukuran es batu tetap b. Air hangat menjadi dingin

c. Ukurannya mengecil dan mencair d. Es batu mengecil dan tidak mencair.

21. Benda yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik dinamakan ….

a. Isolator b. Konduktor c. Generator d. Semi konduktor

22. Termos air panas berfungsi sebagai ….

a. Wadah panas b. Sumber panas c. Isolator panas d. Konduktor panas

23. Kayu, kertas, tisu, dan kain merupakan contoh dari benda ….

a. Konduktor b. Semi konduktor c. Isolator

d. Mudah memuai

24. Alumunium sering dimanfaatkan untuk membuat alat-alat dapur seperti panci karena ….

a. Merupakan konduktor yang baik b. Merupakan isolator yang baik c. Merupakan benda yang ringan d. Merupakan benda yang mudah dibersihkan

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Sebelum Validasi Kompetensi Dasar

3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

Indikator Soal

25. Cangkir yang terisi air panas maka gagangnya akan terasa panas juga. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi

25. Cangkir yang terisi air panas maka gagangnya akan terasa panas juga. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi

Dokumen terkait