BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.9 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan hernia inguinalis.
Berat Badan Lahir Hernia Inguinalis pada
Bayi
Catatan:
: Variabel independen : Variabel dependen : Variabel moderator
Usia Jenis Kelamin Lokasi Sisi Hernia
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian hernia inguinalis pada RSUP. H. Adam Malik Medan. Adapun pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah studi potong lintang (cross sectional study) dimana pengambilan data dilakukan hanya sekali saja melalui rekam medis.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP. H. Adam Malik Medan, Jln. Bunga Lau No.
17, Medan. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena RSUP. H. Adam Malik Medan merupakan Pusat Rujukan wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, dan Riau.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir dan pasien yang telah didiagnosis hernia inguinalis pada anak-anak di RSUP. H. Adam Malik Medan periode 2018 yang tercatat dalam rekam medis yang tersedia.
3.3.2 Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, yaitu dengan mengambil jumlah seluruh bayi yang lahir dan pasien anak-anak penderita hernia inguinalis di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018. Sampel yang akan diambil merupakan pasien yang memiliki hasil pengukuran berat badan lahir selama penelitian berlangsung.
Adapun kriteria inklusi dalam pemilihan sampel penelitian ini adalah:
a. Bayi yang lahir di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018.
b. Pasien penderita hernia inguinalis pada anak-anak di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018.
c. Memiliki hasil pengukuran berat badan lahir pada rekam medis.
Kriteria eksklusi dalam pemilihan sampel penelitian ini adalah:
a. Bayi yang memiliki berat badan lahir >4.000 g.
b. Pasien penderita hernia inguinalis yang berusia >1 tahun.
3.4 Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Independen
Berat badan lahir
 Definisi operasional : berat badan lahir yang didapatkan pada rekam medis pasien hernia inguinalis di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018.
 Alat ukur : menggunakan rekam medis.
 Cara pengukuran : mengambil data dari rekam medis bayi yang lahir dan pasien hernia inguinalis pada anak-anak di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018.
 Hasil pengukuran :
 Bayi berat lahir normal (2.500-4.000 g).
 Bayi berat lahir rendah (<2.500 g).
 Skala pengukuran : nominal.
3.4.2 Variabel Dependen Hernia Inguinalis
 Definisi operasional : pasien anak-anak yang telah didiagnosis dengan hernia inguinalis pada rekam medis di RSUP. H. Adam Malik Medan.
29
 Alat ukur : menggunakan rekam medis.
 Cara pengukuran : mengambil data dari rekam medis pasien hernia inguinalis pada anak-anak di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018.
 Hasil pengukuran : diagnosis hernia inguinalis.
 Skala pengukuran : nominal.
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder yaitu rekam medis bayi yang lahir dan pasien anak-anak penderita hernia inguinalis di RSUP.
H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018. Data ini diperoleh dari instalasi Rekam Medis RSUP. H. Adam Malik Medan.
3.7 Metode Analisis Data
Data yang terkumpul akan dicatat, dikelompokkan, dan diolah dengan menggunakan program Komputer SPSS (Statistical Package for the Social
Mendapatkan
Sciences). Analisis data akan menggunakan analisa bivariat. Analisa bivariat digunakan untuk menyatakan analisis terhadap dua variable, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Pada analisis bivariat, digunakan uji hipotesis menggunakan Chi Square dan disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan hernia inguinalis.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini berlangsung di RSUP. H. Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sesuai dengan SK Menkes No. 335/Menkes/SK/VII/1990, RSUP. H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
502/Menkes/SK/IX/1991, RSUP. H. Adam Malik Medan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan juga sebagai Pusat Rujukan wilayah Pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, dan Riau.
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati dan mengolah data sekunder, berupa data rekam medis pasien dari instalasi rekam medis RSUP. H. Adam Malik Medan dan didapatkan hasil yang akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari rekam medis, sampel yang diperoleh untuk kasus bayi yang lahir di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018 berjumlah 304 kasus.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien.
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 150 49,3
Perempuan 154 50,7
Total 304 100,0
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa bayi yang lahir di RSUP. H. Adam Malik Medan pada periode Januari – Oktober 2018 yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 150 bayi (49,3%) sedangkan bayi yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 154 bayi (50,7%).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Status Berat Bayi Lahir Pasien.
Status Berat Bayi Lahir Frekuensi Persentase (%)
Bayi Berat Lahir Rendah 68 22,4
Normal 236 77,6
Total 304 100,0
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa bayi yang lahir di RSUP. H. Adam Malik Medan pada periode Januari – Oktober 2018 yang memiliki riwayat bayi berat lahir rendah berjumlah 68 orang (22,4%), sedangkan bayi yang lahir dengan berat bayi lahir normal berjumlah 236 orang (77,6%).
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Status Berat Bayi Lahir Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin.
Jenis berjumlah 116 orang (38,1%), pada pasien berjenis kelamin perempuan dengan
33
riwayat bayi berat lahir rendah berjumlah 34 orang (11,2%) dan yang normal berjumlah 120 orang (39,5%).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hernia Inguinalis Pasien.
Hernia Inguinalis Frekuensi Persentase (%)
Ya 6 2,0
Tidak 298 98,0
Total 304 100,0
Dari Tabel 4.4 di atas, diperoleh data bahwa di RSUP. H. Adam Malik Medan pada periode Januari – Oktober 2018, pasien anak-anak yang menderita hernia inguinalis berjumlah 6 kasus (2,0%) dan yang tidak menderita hernia inguinalis berjumlah 298 kasus (98,0%).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Letak Hernia Inguinalis Pasien.
Letak Hernia Inguinalis Frekuensi Persentase (%)
Kanan 4 66,7
Bilateral 2 33,3
Total 6 100
Dari Tabel 4.5 di atas, diperoleh data bahwa di RSUP. H. Adam Malik Medan pada periode Januari – Oktober 2018, pasien anak-anak yang menderita hernia inguinalis yang letaknya di kanan berjumlah 4 kasus (66,7%) dan yang letaknya bilateral berjumlah 2 kasus (33,3%).
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hernia Inguinalis Berdasarkan Jenis Kelamin.
Jenis Kelamin Hernia Inguinalis %
Laki-laki 6 100,0
Perempuan 0 0
Total 6 100,0
Dari Tabel 4.6 di atas, diperoleh data bahwa di RSUP. H. Adam Malik Medan pada periode Januari – Oktober 2018, pasien anak-anak yang menderita hernia inguinalis semuanya berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 6 orang (100,0%) Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis pasien, dapat diperoleh tabulasi silang antara status berat bayi lahir dengan kejadian hernia inguinalis yang disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Status Berat Bayi Lahir dengan Kejadian Hernia Inguinalis.
Status Berat
35
Dari Tabel 4.7 di atas, diperoleh data bahwa di RSUP. H. Adam Malik Medan pada periode Januari – Oktober 2018, pasien dengan riwayat bayi berat lahir rendah yang menderita hernia inguinalis berjumlah 4 orang (1,3%) dan yang tidak menderita hernia inguinalis berjumlah 64 orang (21,1%), sedangkan untuk pasien normal yang menderita hernia inguinalis berjumlah 2 orang (0,7%) dan yang tidak menderita hernia inguinalis berjumlah 234 orang (77%).
Dari perhitungan statistik dengan menggunakan Yate’s Correction, didapatkan nilai p 0,033 (p≤0,05) yang berarti terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan hernia inguinalis.
Pada penelitian ini ditemukan bahwa kasus hernia inguinalis di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018 terdapat sebanyak 6 kasus (2,0%).
Data ini sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Glick dan Boulanger pada tahun 2012, yaitu insidensi hernia inguinalis pada anak yang baru lahir berkisar dari 0,8%
- 4,4%.
Untuk letak hernia inguinalis ditemukan pada sisi kanan sebanyak 4 kasus (66,7%) dan bilateral sebanyak 2 kasus (33,3%) serta tidak ditemukan hernia inguinalis pada sisi kiri. Hal ini sesuai dengan teori Glick dan Boulanger pada tahun 2012 dan Aiken dan Oldham pada tahun 2016, dimana 60% hernia inguinalis terjadi pada sisi kanan. Namun tidak terlalu sesuai untuk hernia inguinalis yang terjadi pada sisi kiri dan bilateral, dimana pada teori Aiken dan Oldham pada tahun 2016, hernia inguinalis di sisi kiri terjadi sebanyak 30% kasus, dan hernia inguinalis bilateral terjadi sebanyak 10% kasus hernia. Namun kejadian hernia inguinalis bilateral sesuai dengan penelitian Fu et al. pada tahun 2017 dimana ditemukan 27,7% pasien dengan hernia inguinalis bilateral.
Pada hasil penelitian ini ditemukan semua kasus hernia inguinalis berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 6 kasus (100,0%). Hal ini sesuai dengan teori dimana hernia inguinalis lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio sekitar 8:1. Hal ini juga didukung oleh teori embriologi dimana prosesus vaginalis pada perempuan menutup lebih cepat dibandingkan
laki yang menyebabkan kasus hernia inguinalis lebih banyak ditemukan pada laki-laki (Aiken dan Oldham, 2016).
Pada Tabel 4.7 pasien hernia inguinalis paling banyak ditemukan dengan yang memiliki riwayat bayi berat lahir rendah. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan Unal et al. pada tahun 2016 yang menunjukkan bahwa semakin rendah berat bayi lahir anak, maka insidensi hernia inguinalis juga semakin tinggi.
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Fu et al. pada tahun 2017, dengan mengumpulkan data pasien anak-anak yang lahir dari tahun 1997 sampai 2004, diperoleh data bahwa riwayat bayi berat lahir rendah merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian hernia inguinalis.
Di saat minggu terakhir usia kehamilan atau sesaat setelah lahir, lapisan prosesus vaginalis biasanya menyatu dan memutuskan hubungan antara peritoneum dengan skrotum. Sementara pada perempuan, prosesus vaginalis menutup lebih cepat, sekitar usia kehamilan 7 bulan. Hal ini yang mungkin menyebabkan hernia inguinalis lebih banyak terjadi pada laki-laki. Kemungkinan untuk kejadian hernia inguinalis juga meningkat jika bayi lahir lebih awal, sebelum prosesus vaginalis menyatu (Aiken dan Oldham, 2016).
Pertumbuhan janin intrauterin sering dikaitkan dengan berat janin.
Pertumbuhan intrauterin yang baik akan menghasilkan berat lahir bayi yang sesuai standar, tanpa gambaran malnutrisi dan hambatan pertumbuhan. PJT dan KMK berhubungan dengan risiko kelahiran preterm dan bayi berat lahir rendah. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah neonatal, yang salah satunya hernia inguinalis (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016).
Dinding abdomen yang tipis juga meningkatkan kejadian hernia inguinalis akibat kelemahan di Hesselbach’s Triangle, yang menyebabkan hernia inguinalis direk (The Journal of the American Medical Association, 2017). Pada penelitian ini juga ditemukan insidensi hernia inguinalis pada pasien dengan riwayat bayi berat lahir rendah sebesar 5,9%, sedangkan insidensi hernia inguinalis pada bayi dengan
37
berat bayi lahir normal sebesar 0,8%. Hal ini menunjukkan bayi berat lahir rendah memiliki insidensi hernia inguinalis yang lebih tinggi dibandingkan bayi dengan berat bayi lahir normal.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan Chi Square yang menggunakan Yate’s Correction, mendapatkan nilai p 0,033 (p≤0,05) yang berarti terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan hernia inguinalis.
2. Sampel yang dikumpulkan peneliti di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari-Oktober 2018 sebanyak 304 kasus.
3. Pasien anak-anak dengan riwayat bayi berat lahir rendah di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari-Oktober 2018 berjumlah 68 orang.
4. Pasien anak-anak penderita hernia inguinalis di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018 berjumlah 6 kasus.
5. Letak hernia inguinalis pada anak-anak di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018 paling banyak ditemukan di sisi kanan yang berjumlah 4 kasus
6. Semua kasus hernia inguinalis yang ditemukan pada anak-anak di RSUP.
H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018 memiliki jenis kelamin laki-laki yang berjumlah 6 kasus.
7. Insidensi hernia inguinalis pada anak-anak di RSUP. H. Adam Malik Medan periode Januari – Oktober 2018 terbanyak juga ditemukan pada anak-anak yang memiliki riwayat bayi berat lahir rendah, yaitu sebesar 5,9%.
Dari seluruh proses penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu:
1. Disarankan bagi pihak RSUP. H. Adam Malik Medan, khususnya bagian anak, untuk melakukan seminar dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai faktor risiko bayi berat lahir rendah dan bagaimana cara mencegahnya.
39
2. Disarankan kepada paramedis dan dokter yang bertanggung jawab dalam kelengkapan data rekam medis, diharapkan untuk melengkapi data pada rekam medis serta menulis dengan rapi dan jelas sehingga pembaca dapat memahami dengan benar dan tepat.
3. Selain itu, disarankan pula bagi peneliti selanjutnya untuk menganalisis mengenai hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian hernia inguinalis.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhai, S., Glenn, I.C., & Ponsky, T.A., 2017, ‘Inguinal Hernia’, Clin Perinatol., vol. 44, no. 4, pp. 865-877
Aiken, J.J. & Oldham, K.T., 2016, Nelson Textbook of Pediatrics 20th ed., Elsevier, Philadelphia, p. 1903-1909
Amrizal, A., 2015, ‘Hernia Inguinalis: Tinjauan Pustaka’, Syifa’MEDIKA, vol. 6, no. 1, pp. 2-4
Diniya, N., Rahayu, A., Musafaah, 2016, ‘FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTAPURA KABUPATEN BANJAR’, Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, vol. 3, no. 3, pp. 100-105 Epocrates, 2018, ‘Inguinal Hernia’, Epocrates Online, accessed 22 April 2018,
available from: https://online.epocrates.com/diseases/72332/Inguinal-hernia/Risk-Factors
Fu, Y.W., Pan, M.L., Hsu, Y.J., & Chin, T.W., 2018, ‘A nationwide survey of incidence rates and risk factors of inguinal hernia in preterm children’, Pediatric Surgery International, vol. 34, no. 1, pp. 91-95
Glick, P.L. & Boulanger, S.C., 2012, Pediatric Surgery 7th ed., Elsevier, Philadelphia, p. 985-1001
Goede, B.D., Verhelst, J., Kempen, B.J.V., Baartmans, M.G., Langeveld, H.R., Halm, J.A., Kazemeir, G., Lange, J.F., Wijnen, R.M.H., 2015, ‘Very Low Birth Weight Is an Independent Risk Factor for Emergency Surgery in Premature Infants with Inguinal Hernia’, J Am Coll Surg, vol. 220, no. 3, pp.
347-352
Hansen, J.T., 2018, Netter’s Clinical Anatomy 4th ed, Elsevier, Philadelphia, p. 145-155
Harris, T.S., 2016, ‘Types of Hernias’, California Hernia Specialists, accessed 20 April 2018), available from: http://californiaherniaspecialists.com/types-of-hernias/
Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016, Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XIII, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, p. 1-2
Kingsnorth, A. & LeBlanc, K., 2003, ‘Hernias: inguinal and incisional’, Seminar, vol. 362, no. 9395, pp. 1561-1571
Malangoni, M.A. & Rosen, M.J., 2017, Sabiston Textbook of Surgery 20th ed., Elsevier, Philadelphia, p. 1092-1104
41
MedlinePlus, 2017, ‘Birth Weight’, MedlinePlus, accessed 24 April 2018, available from: https://medlineplus.gov/birthweight.html
Menjo, E.L. & Rosenthal, R.J., 2010, Netter’s Gastroenterology 2nd ed, Elsevier, Philadelphia, p. 222
Mukhlisan, H., Liputo, N.I., Ermawati, 2013, ‘Hubungan Berat Plasenta Dengan Berat Badan Lahir Bayi di Kota Pariaman’, Jurnal Kesehatan Andalas, vol.
2, no. 2, pp. 70-72
National Health Service, 2016, ‘Hernia’, National Health Service, accessed 20 April 2018, available from: https://www.nhs.uk/conditions/hernia/
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, 2014, ‘Inguinal Hernia’, National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, accessed 21 April 2018, available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/inguinal-hernia
Podkameni, D. & Rosenthal, R.J., 2010, Netter’s Gastroenterology 2nd ed, Elsevier, Philadelphia, p. 185-186
Rahman, N. & Lakhoo, K., 2009, ‘Patent processus vaginalis: A window to the abdomen’, Case Report, vol. 6, no. 2, pp. 116-117
Rather, A.A., 2017, ‘Abdominal Hernia’, Medscape, accessed 23 April 2018, available from: https://emedicine.medscape.com/article/189563-overview#a5 The Journal of the American Medical Association, 2017, ‘Groin Hernia’, The Journal of the American Medical Association, accessed 21 April 2018, available from: https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2633918 Unal, S., Isik, D.U., Bas, A.Y., Arslan, Z., dan Demirel, N., 2016, ‘Inguinal Hernia
Development in Very Low-Birth-Weight Infants: A Case-Control Study’, Eur J Pediatr Surg, vol. 27, no. 04, pp. 341-345
Lampiran A. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Frederick
NIM : 150100112
Tempat / Tanggal Lahir : Takengon/31 Oktober 1997
Agama : Buddha
Nama Ayah : Sutriswan
Nama Ibu : San San Roes
Alamat : Jl. Rahmadsyah No. 225-B, Medan Riwayat Pendidikan : 1. SD Bina Kusuma, Jakarta (2003-2009)
2. SMP Bina Kusuma, Jakarta (2009-2010) 3. SMP Methodist-2, Medan (2010-2012) 4. SMA Methodist-2, Medan (2012-2015) 5. Fakultas Kedokteran USU (2015-sekarang) Riwayat Pelatihan : 1. Seminar Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016
PDPI Sumut: “Mengapa Rokok Membahayakan Kita ?”
2. SCOPH PEMA FK USU: “Seminar Dokter Keluarga dan Workshop Sirkumsisi”
Riwayat Organisasi : 1. Anggota Persaudaraan Muda-Mudi Vihara Borobudur 2015-2017
2. Anggota Divisi Pengembangan Sumber Daya
Manusia SCORA PEMA FK USU 2016-2017
3. Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya
Manusia SCORA PEMA FK USU 2017-2018
43
Lampiran B. Surat Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Penelitian Kesehatan
Lampiran C. Surat Izin Penelitian dari Instalasi SDM dan Pendidikan RSUP.
H. Adam Malik Medan
45
Lampiran D. Surat Izin Penelitian dari Instalasi Penelitian dan Pengembangan RSUP. H. Adam Malik Medan
Lampiran E. Data Induk Pasien
47
43 0-2 tahun Laki-laki 2000 Tidak Bayi Berat
49
100 0-2 tahun Perempuan 3000 Tidak Normal
51
178 0-2 tahun Laki-laki 3500 Tidak Normal
53
256 0-2 tahun Perempuan 3000 Tidak Normal
55
295 0-2 tahun Perempuan 2500 Tidak Normal 296 0-2 tahun Laki-laki 3100 Tidak Normal 297 0-2 tahun Laki-laki 3000 Tidak Normal 298 0-2 tahun Perempuan 2700 Tidak Normal 299 0-2 tahun Laki-laki 2800 Tidak Normal 300 0-2 tahun Perempuan 3100 Tidak Normal 301 0-2 tahun Perempuan 2800 Tidak Normal 302 0-2 tahun Laki-laki 3500 Tidak Normal 303 0-2 tahun Laki-laki 2600 Tidak Normal 304 0-2 tahun Perempuan 2600 Tidak Normal
Lampiran F. Output SPSS
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
57
Jenis Kelamin * Status Berat Bayi Lahir Crosstabulation
Count
Status Berat Bayi Lahir Total Bayi Berat Lahir
Jenis Kelamin * Hernia Inguinalis Crosstabulation
Count
Status Berat Bayi Lahir * Hernia Inguinalis Crosstabulation
Hernia Inguinalis Total
% within Hernia Inguinalis 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 2,0% 98,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 6,917a 1 ,009
Continuity Correctionb 4,559 1 ,033
Likelihood Ratio 5,493 1 ,019
Fisher's Exact Test ,024 ,024
Linear-by-Linear
Association 6,894 1 ,009
N of Valid Cases 304
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,34.
b. Computed only for a 2x2 table
59
Lampiran G. Halaman Pernyataan Orisinalitas
PERNYATAAN
Hubungan Antara Berat Badan Lahir dengan Hernia Inguinalis pada Anak-Anak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Periode
Januari – Oktober 2018
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Medan, 27 Desember 2018 Penulis
Frederick
NIM. 150100112