• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

O. Hipotesis

Berdasarkan uraian teori di atas, setelah dibandingkan dengan hasil penelitian, penulis dapat mengemukakan suatu hipotesis yaitu, diduga bahwa perlakuan akuntansiatas pendapatan dan beban yang diterapkan CV Taruna Abadi Pangkep, belum sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memilih lokasi tempat penelitian pada perusahaan kontraktor, perdagangan barang, dan jasa yaitu CV. Taruna Abadi Pangkep, yang berlokasi di Jalan Kemakmuran Kilometer 52, Kelurahan Mappasaile, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian kurang lebih 2 (dua) bulan.

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan proposal ini, penulis akan mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara :

1. Obervasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang akurat.

2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung pada pimpinan dan karyawan pada CV. Taruna Abadi Pangkep.

3. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang didasarkan pada pencatatan atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

a) Data kuantitatif dalam hal ini data yang digunakan adalah data tentang pencatatan pendapatan dan beban serta laporan keuangan pada CV. Taruna Abadi Pangkep.

b) Data kualitatif, yaitu data yang berupa non angka yang bersifat deskriptif meliputi sejarah singkat perusahaan dan struktur organisasi.

2. Sumber data yang diperoleh adalah berupa:

a) Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan dan staff lain yang berkepentingan dalam perusahaan.

b) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tertulis berdasarkan bukti-bukti pembukuan atau pancatatan yang berhubungan erat dengan penelitian.

D. Metode Analisis

Dalam menganalisa data yang dikumpulkan, penulis menggunakan metode deskriktif komparatif, yaitu dengan meneliti dan membahas data yang ada serta membandingkan perusahaan dengan teori yang telah dipelajari yang kemudian dari analisis ini ditarik kesimpulan dan saran-saran.

E. Definisi Operasional Variabel

Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas dan untuk tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda mengenai penelitian ini, maka setiap variable perlu adanya batasan-batasan dan definisi operasional sebagai berikut :

1. Pendapatan adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas atau kombinasi dari keduanya dari pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan opereasi utama atau operasi sentral perusahaan.

2. Beban adalah arus keluar aktiva atau penggunaan lainnya atas aktiva atau terjadinya kewajiban entitas atau kombinasi dari keduanya yang disebabkan oleh pengiriman atau pembuaatan barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan opereasi utama atau operasi sentral perusahaan.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat

CV. Taruna Abadi adalah suatu perusahaan yang didirikan pada Tanggal 02 Nopember 1992 di Pangkep Sulawesi Selatan oleh orang-orang yang profesional yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa.

CV. Taruna Abadi adalah badan usaha independen yang tidak tergantung pada industri manapun, yang aktifitasnya berjalan berdasarkan suatu keyakinan akan kemampuan dan profesionalisme serta didukung oleh sumber-sumber daya potensi dan berpengalaman di bidangnya masing-masing yang mempunyai komitmen untuk menjalin kerjasama yang lebih baik dan memberikan yang terbaik kepada mitra usaha.

Akhirnya dengan terus menerus selalu meningkatkan keahlian dan jaringan baru untuk menghadapi perusahaan dan tantangan dalam dunia usaha serta menegmbangkan sarana yang disesuaikan dengan pasar yang potensial dalam mencapai “Kepuasan Pelanggan” sebagai tujuan utamanya.

B. Struktur Organisasi

Gambar IV.1

Struktur Organisasi CV. Taruna Abadi Pangkep

Sumber :CV. Taruna Abadi Pangkep 1. Direktur Utama

Merupakan pimpinan pelaksanaan harga dalam perusahaan yang bertugas meliputi rencana, koordinasi, pengarahan, evaluasi dan pengendalian terhadap jalannya perusahaan.Direktur utama melakukan perencanaan strategis atau jangka panjang dan memegang peranan penting dalam perusahaan agar sesuai dengan rencana.

Direktur utama mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaan dan semua informasi yang dibutuhkan oleh Direktur utama diperoleh dari bawahan langsung yaitu Direktur. Direktur utama lebih banyak tugas

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

STAFF ADMINISTRASI STAFF KEUANGAN

PIMPINAN TEKNIK

PELAKSANA LOGISTIK

untuk melayani pihak luar yaitu dalam melakukan negosiasi atau kontrak kerja

2. Wakil Direktur

Merupakan pimpinan pelaksanaan harian karena dia berhubungan langsung dengan bawahannya.Direktur melakukan pengendalian atas tindakan yang dilakukan oleh administrasi / personalia dalam hal hubungan dengan karyawan perusahaan, bagian pembukuan atau bagian operasi dan perencanaan / pengawasan atas semua kegiatan usaha perusahaan secara detail dan menyeluruh.

3. Staff Keuangan

a) Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pencatatan semua data keuangan yang terdapat pada aktivitas perusahaan.

b) Bertanggung jawab terhadap laporan yang dibutuhkan perusahaan.

c) Bertanggung jawab terhadap pengawasan biaya-biaya proyek dengan membuat budget (anggaran).

d) Menangani segala urusan pajak, menyampaikan keberatan pajak, dan lain-lain.

e) Menangani urusan dengan pihak asuransi. Manager keuangan ini dibantu oleh beberapa orang karyawan.

4. PimpinanTeknik

Manager teknik dibantu oleh pengawas lapangan dan pelaksana teknnik yang bertugas menjalankan setiap proyek atau kontrak kerja sesuai dengan perjanjian yang dibuat perusahaan dan pemberi kerja. Manager

teknik bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek dan pengawasannya.

5. Staff Administrasi

Dengan bantuan bawahannya, manager bertanggung jawab terhadap semua hal yang berkaitan dengan administrasi perusahaan, seperti penyelenggaraan surat keluar dan surat masuk, kepegawaian, urusan umum dan transportasi.

6. Pelaksana

Bagian ini bertugas :

a) Mengawasi kelancaran jalannya kegiatan proyek perusahaan sehari-hari.

b) Mengawasi karyawan yang bekerja di lapangan.

c) Mengatur dan mengawasi pekerjaan logistic.

C. Aktivitas Perusahaan

CV.Taruna Abadi Pangkep adalah sebuah perusahaan yang memiliki ruang lingkup operasional pada bidang kontruksi. Pelaksanaan kontruksi yang dilakukan oleh perusahaan ini diperoleh melalui kontrak kerja sama dengan pihak pemerintah atau swasta. Kontruksi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah kontruksi bangunan seperti buatan rumah bagi karyawan, Gedung Pertemuan/serbaguna, pasar, sekolah, jalan maupun jembatan.

Tender dalam mengerjakan suatu proyek diperoleh melalui negosiasi dengan pihak pemberi kontrak ataupun dengan cara mengikuti lelang proyek

yang dilaksanakan oleh kontraktor penerima proyek. Selain bidang kontruksi CV.Taruna Abadi Pangkep juga memiliki usaha lain yaitu distributor penyalur tanah liat pada PT.Semen Tonasa walaupun demikian usaha utama tetaplah pada bidang kontruksi.

Aktivitas melakukan kegiatan hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut: CV.Taruna Abadi Pangkep dalam melakukan pekerjaan PT.Abadi Jaya Makmur dalam hal Pembangunan Gedung Perkawinan/Serbagunayang terletak di Kab.Pangkep

Maksud dan tujuan dari perseroan ini yakni :

1. Menjalankan perusahaan pemborongan bangunan, gedung-gedung, jalan-jalan, irigasi dan berdagang dengan alat-alat dan bahan-bahan bangungan.

2. Menjalankan usaha dalam bidang jasa yang dapat atau yang boleh dilakukannya kecuali jasa dibidang lain.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Penelitian Jenis-jenis Pendapatan dan Beban pada CV.Taruna Abdi Pangkep

1. Jenis-jenis Pendapatan

Pada dasarnya pendapatan itu timbul dari penjualan barang atau penyerahan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tersebut.

Adapun jenis-jenis pendapatan pada CV.Taruna Abadi Pangkep adalah sebagai berikut :

a) Pendapatan usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dari hasil kegiatan usaha berupa penerimaan dari kontrak proyek yang dilaksanakan. Pendapatan usaha berhubungan dengan semua kegiatan yang menyangkut kegiatan proyek.

b) Pendapatan lain-lain yang dimaksud oleh CV.Taruna Abadi Pangkep adalah merupakan pendapatan yang diperoleh dari sewa alat berat, dan lain-lain.

c) Pendapatan bunga bankyaitu diperoleh dari nilai bunga pada kas atau dana yang disimpan oleh CV.Taruna Abadi Pangkep pada bank yang digunakan.

2. Jenis-jenis Beban

Adapun jenis-jenis beban operasional dari suatu kegiatan yang dilakukan oleh CV.Taruna Abadi Pangkep adalah sebagai berikut:

a) Biaya Bahan Baku adalah biaya yang dikeluarkan oleh CV.Taruna Abadi Pangkep yang digunakan untuk kegiatan operasional proyek.

b) Biaya Gaji Karyawan Kantoradalah gaji untuk para staf kantor dimana gaji dibayar secara bulanan sesuai dengan daftar pegawai bulanan.Biaya Gaji Karyawan Proyek dibayarkan secara bulanan sekaligus diakumulasikan dengan klaim bonus yang diterima sesuai dengan pengerjaan yang telah dilaksanakan.

c) Biaya Uang Makan Karyawan Kantor adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang diberikan kepada karyawan kantor, uang makan hanya ditujukan kepada pimpinan, driver dan office boy. pembayaran uang makan dilakukan setiap akhir minggu.

d) Biaya Uang Makan Karyawan Proyek adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang diberikan kepada pekerja-pekerja harian proyek, pembayaran uang

e) Biaya Administrasiadalah biaya biaya yang berhubungan dengan kegiatan aktifitas perkantoran yang berhubungan aktifitas perusahaan yang berguna untuk menunjang pekerjaan kantor meliputi biaya kegiatan administrasi, biaya peralatan kantor dan biaya perlengkapan kantor.

B. Pengakuan Pendapatan dan Beban pada CV.Taruna Abadi Pangkep 1. Pengakuan Pendapatan CV.Taruna Abadi Pangkep

CV.Taruna Abadi Pangkep merupakan jasa konstruksi mengarah pada pembangunan meliputi: kontraktor pembangunan gedung.Pendapatan perusahaan bersumber dari pendapatan atas kontrak jasa konstruksi Berikut ini akan diuraikan pengakuan pendapatan pada CV.Taruna Abadi Pangkep. Proyek-proyek yang dikerjakan perusahaan, ada yang memiliki jangka waktu melebihi satu tahun. Karena metode pengakuan pendapatan yang digunakan perusahaan adalah metode kontrak selesai, perusahaan membatasi setiap kontrak yang sifatnya jangka panjang atau lebih dari satu tahun pengerjaan perusahaan hanya membatasi waktu pengerjaan kontrak selama satu tahun atau kurang dari satu tahun kemudian di sambung dengan penandatanganan perjanjian kontrak baru per tahun.

Pembatasan kontrak satu tahun tersebut dikarenakan setiap kontrak pengerjaan memakan waktu pengerjaan kurang lebih satu tahun.

CV.Taruna Abadi Pangkep membatasi kontrak pengerjaan pembangunan untuk kontrak satu tahun hal ini dimaksudkan agar penerimaan pendapatan diterima dalam jangka waktu yang tidak terlampau lama atau berada pada periode akuntansi yang dapat di estimasi jelas pendapatannya.Pada suatu kontrak pengerjaan konstruksi, CV.Taruna Abadi Pangkep dalam pengakuan pendapatan nya memberlakukan hal sebagai berikut:

a) Pada setiap kontrak pengerjaan perusahaan mengestimasi setiap pengerjaan yang telah dilakukan kedalam suatu laporan keuangan

setiap bulannya, hal ini dimaksudkan agar dari setiap pengerjaan proyek dapat diestimasi jumlah yang telah dikerjakan.

b) Dalam penentuan besarnya jumlah pembayaran dan cara pembayaran yang dilakukan oleh pihak pertama pada perusahaan diatur dalam surat perjanjian kontrak pemborongan pekerjaan. Ketentuan terhadap pembayaran yang diterima perusahaan dari pihak pertama dimuat dalam suatu kontrak perjanjian pemborongan pekerjaan dimana perusahaan mempunyai hak untuk mendapatkan pembayaran atas pekerjaan yang sudah dilaksanakan. Besarnya jumlah pembayaran dan cara pembayaran ditentukan sesuai dengan pasal-pasal yang terdapat dalam kontrak perjanjian borongan.

2. Pengakuan Beban CV.Taruna Abadi Pangkep

Seluruh beban pada CV.Taruna Abadi Pangkep dikelompokkan kedalam beban operasional. Biasanya beban yang harus diakui mulai dari perusahaan yang bersangkutan mengikuti prakualifikasi tender sampai dengan pekerjaan proyek mencapai tingkat penyelesaian pekerjaan serta telah ditiadakannya serah terima pekerjaan yang dikukuhkan dalam berita acara serah terima pemborongan pekerjaan. Pada pengakuan beban yang dilakukan oleh CV.Taruna Abadi Pangkep, beban baru dapat diakui setelah beban tersebut dibayarkan oleh pihak pertama kepada perusahaan.

Beban diakui pada saat beban tersebut terjadi dan uangnya telah dikeluarkan, pada saat penerimaan pembayaran tersebut telah diterima

perusahaan, maka bagian keuangan perusahaan baru melakukan pencatatan kedalam laporan keuangan.

C. Penerapan Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada CV.Taruna Abadi Pangkep (Metode Kontrak Selesai)

1. Contoh Kontrak Proyek Pengerjaan Pada CV.Taruna Abadi Pangkep Berdasarkan perumusan masalah dapat diidentifikasi bahwa permasalahan yang terdapat pada CV.Taruna Abadi Pangkep adalah terletak pada metode pengakuan pendapatan dan beban dimana perusahaan menggunakan metode kontrak selesai sehingga berpengaruh pada pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan. Bila mengacu pada PSAK No.

34 bahwa pengakuan pendapatan jasa kostruksi dapat dinyatakan bila hasil (outcome) kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal. Pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi harus diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak konstruksi. Namun, berbeda dengan pengakuan pendapatan yang di berlakukan oleh CV.Taruna Abadi Pangkep dalam menerapkan pengakuan pendapatan pada setiap kontrak kostruksi yang dilaksanakan menggunakan metode kontrak selesai. Berikut penerapan pengakuan pendapatan oleh CV.Taruna

Abadi Pangkep pada kontrak dengan PT Cahaya Abadi Makmur kontrak Pembangunan Gedung dengan surat perjanjian pemborongan pekerjaan

yang berisikan pasal-pasal yang berhubungan dengan harga borongan, cara pembayaran, dan jangka waktu pelaksanaan sebagai berikut :Kontrak

perjanjian pengerjaan lahan perkebunan sawit ,pembangunan gedung aula perkawinan milik PT.Cahaya Abadi Makmur yang terletak di Kabupaten Pangkep,Sulsel.

Dengan Nilai kontrak Rp 950.000.000 untuk kontrak tahun 2014-2015 (Oktober 2014-Maret 2014-2015). Cara pembayaran yang dilakukan oleh pihak pertama pada perusahaan diatur dalam surat perjanjian kontrak pemborongan pekerjaan.Untuk pembayaran harga borongan yang telah ditetapkan menggunakan sistem pembayaran berdasarkan termin dimana setiap prestasi yang dikerjakan diukur pada setiap akhir bulan kalender pengerjaan. Jangka waktu penyelesaianpekerjaan yaitu selama satu tahun sejak diberlakukannya kontrak sesuai dengan kalender proyek yang telah disepakati, terhitung sejak dimulainya pekerjaan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perjanjian kontrak borongan.

2. Penerapan Pengakuan Pendapatan Pada CV.Taruna Abadi Pangkep (Metode Kontrak Selesai)

Dari beberapa isi perjanjian kontrak tersebut berikut diuraikan penerapan pengakuan pendapatan yang terjadi pada CV.Taruna Abadi Pangkep yang dituangkan kedalam jurnal. Pada saat penerimaan pembayaran, bagian keuangan perusahaan mencatatnya dengan mendebit perkiraan kas /bank dan mengkreditkan perkiraan pendapatan. Pembayaran pencatan yang telah dilakukan perusahaan diakui dan dicatat perusahaan dan Pembayaran yang sudah diterima atas pelaksanaan kontrak adalah sebagai berikut :

a) Pembayaran Uang Muka

Pada saat ini perusahaan belum melakukan pekerjaan sehingga pada saat ini presentase penyelesaian CV.Taruna Abadi Pangkep masih 0%, karena itu merupakan Down Payment (uang muka) yaitu sebesar Rp237.500.000 dibayarkan pada tanggal 16 Oktober 2014

25% x Nilai Kontrak

25% X Rp 950.000.000 = Rp 237.500.000 Jurnal

Kas Rp 237.500.000

Pendapatan Usaha Rp 237.500.000

b) Pembayaran I

Pada pembayaran I yaitu 25%, Pembayaran angsuran pertama yang diterima oleh perusahaan sebesar 25% dari harga borongan pada tanggal 1 desember 2014 dengan perhitungan yang dicatat oleh perusahaan berdasarkan metode kontrak selesai sebagai berikut : Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Pembayaran I = 25% x Nilai Kontrak 25% x Rp 950.000.000=Rp 237.500.000

Jurnal atas transaksi tersebut dicatat oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

Jurnal

Kas Rp 237.500.000

Pendapatan Usaha Rp 237.500.000

c) Pembayaran II

Pada waktu pembayaran termin II yaitu pada saat persentase sebesar 30% yaitu pada bulan November, angsuran kedua yang diterima oleh perusahaan sebesar 30% dari harga borongan pada tanggal 12 Januari 2015 dengan perhitungan yang dicatat oleh perusahaan berdasarkan metode kontrak selesai sebagai berikut : Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Pembayaran I = 30% x Nilai Kontrak 30% x Rp 950.000.000=Rp 285.000.000

Jurnal atas transaksi tersebut dicatat oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

Jurnal

Kas Rp 285.000.000

Pendapatan Usaha Rp 285.000.000

d) Pembayaran III

Pembayaran angsuran ke III telah diterima pada 15 Maret 2015 dengan nilai 20% dari harga borongan dan merupakan pembayaran terakhir karena kontrak telah diselesaikan.Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : Pembayaran III = 15% x Nilai Kontrak

20% x Rp 950.000.000 =Rp 190.000.000

Jurnal atas transaksi tersebut dicatat oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

Kas Rp 190.000.000

Pendapatan Usaha Rp 190.000.000

D. Penerapan Pengakuan Beban Pada CV.Taruna Abadi Pangkep (Metode Kontrak Selesai)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya Pada CV.Taruna Abadi Pangkep, penerapan terhadap pengakuan beban yaitu beban baru diakui setelah beban tersebut dibayarkan oleh pihak pertama kepada perusahaan.

Seluruh biaya yang timbul pada saat pelaksanaan proyek dikelompokkan perusahaan kedalam biaya operasional. Beban diakui pada saat beban tersebut terjadi, pada saat penerimaan pembayaran tersebut telah diterima perusahaan bagian keuangan baru mencatatan beban kedalam laporan keuangan.

Pencatatan yang dilakukan oleh CV.Taruna Abadi Pangkep terhadap pengakuan beban diuraikan sebagai berikut.

a) Pada saat Pembelian Bahan Baku untuk Pembangunan gedung Adapun jurnal yang dicatat oleh perusahaan adalah sebagai berikut :

Tanggal 03/07/2015

Biaya Bahan Baku Rp.159.600.000

Kas Rp.159.600.000

b) Pada saat akhir bulan adapun biaya tenaga kerja yang harus dibayarkan kepada karyawan Adapun jurnal yang dicatat oleh perusahaan adalah sebagai berikut :

Tanggal 30/07/2015

Biaya Tenaga Kerja Rp.49.000.000

Kas Rp.49.000.000

Semua Bahan Baku yang telah dibawa ke lokasi proyek, langsung diakui sebagai biaya Bahan Baku dimana nilainya sama dengan jumlah

pembelian Bahan Baku, walaupun pada kenyataannya ada sebagian Bahan Baku yang tersisa (tidak terpakai) dari penggunaan Bahan Baku tersebut.

Jurnal terhadap biaya Bahan Baku dan biaya Tenaga Kerja merupakan sampel dari keseluruhan biaya operasional lainya. Peneliti hanya memasukkan biaya-biaya bahan baku dan tenaga kerja yang menjadi paling pokok dalam kegiatan pengerjaan proyek, mengingat bahan baku dan tenaga kerja merupakan sumber penggerak berjalannya proyek bagi peusahaan.

E. Penerapan Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada CV.Taruna Abadi Pangkep (Metode Persentase Penyelesaian)

Penerapan pengakuan pendapatan dan beban dimana Perusahaan menerapkan metode kontrak selesai dalam jurnal pencatatannya. Berdasarkan metode persentase penyelesaian dimana bertujuan untuk membandingkan metode yang digunakan perusahaan dengan metode yang dianjurkan sesuai Standar Akuntansi Keuangan yaitu metode persentase penyelesaian.

Sedangkan metode persentase penyelesaian berdasarkan kasus proyek yang telah dilakukan perusahaan menggunakan metode kontrak selesai pada kontrak dengan PT Abadi Jaya Makmur kontrak pembangunan gedung dengan nilai kontrak Rp 950.000.000 kontrak (Oktober 2014 sampai dengan Maret 2015).

1. Penerapan pengakuan Pendapatan CV.Taruna Abadi Pangkep (Metode Persentase Penyelesaian)

Dari hasil penjurnalan yang sebelumnya telah dicatat oleh perusahaan dengan metode kontrak selesai dapat dilihat bahwa adanya pengukuran pendapatan yang rendah terhadap pengakuan pendapatan yang

telah disajikan. Hal ini terjadi karena adanya pendapatan yang sebenarnya telah menjadi hak perusahaan, namun belum dapat diakui oleh perusahaan dikarenakan perusahaan mencatat dan mengakui pendapatannya hanya pada saat uang diterima perusahaan.Pengakuan Pendapatan menggunakan metode persentase penyelesaian dapat menghasilkan pencatatan dan nilai pendapatan yang dapat terukur dengan andal serta setiap persentase penyelesaian pekerjaan dapat diakui sebagai pendapatan periode tersebut.

Adapun perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut : Pendapatan yang diterima pada tahun 2012

a) Pembayaran uang muka telah diterima tanggal 16 Oktober 2014 dengan nilai 25% dari nilai kontrak. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : Uang Muka = 25% x Nilai Kontrak

25% x Rp950.000.000 = Rp 237.500.000

Jurnal yang seharusnya dicatat oleh perusahaan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Kas Rp.237.500.000

Pendapatan diterima dimuka Rp.237.500.000

b) Untuk pencatatan pada pembayaran angsuran pertama seharusnya perusahaan memakai metode persentase penyelesaian karena pada saat pembayaran pertama diterima, ternyata perusahaan telah mencapai tingkat penyelesaian sebesar 30%, sehingga pendapatan lebih yang harus diakui adalah sebesar 5% melebihi tingkat penyelesaian fisik, maka kelebihan tersebut harus dimunculkan sebagai akun pendapatan

diterima dimuka. Adapun perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut:

Pembayaran angsuran pertama pada 01 desember 2014 Pembayaran angsuran pertama telah diterima dengan nilai 25% dari harga borongan dan pekerjaan fisik telah mencapai tingkat penyelesaian 30%. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Pembayaran I = 25% x Harga Borongan 25% x Rp 950.000.000= Rp 237.500.000

(Kelebihan penyelesaian fisik dihitungnilainya) Kelebihan nilai fisik 5% x Rp 950.000.000.= Rp 47.500.000

Jurnal yang seharusnya dicatat oleh perusahaan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Kas Rp.285.000.000

Pendapatan Usaha Rp. 237.500.000

Pendapatan diterima dimuka Rp. 47.500.000

c) Untuk pencatatan pada pembayaran angsuran kedua juga perusahaan seharusnya memakai metode persentase penyelesaian karena pada saat pembayaran pertama diterima tempo lalu, ternyata perusahaan telah mencapai tingkat penyelesaian sebesar 30% dan untuk pembayaran kedua ternyata perusahaan telah menyelesaikan 30% pengerjaan sehingga pendapatan lebih yang harus diakui adalah sebesar 5% yang diperoleh pada angsuran pertama harus dihitung agar tidak terjadi kelebihan pencatatan pendapatan tumpang tindih pencatatan pendapatan.

Adapun perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut : Pembayaran angsuran kedua Pembayaran angsuran kedua telah diterima dengan nilai 25% dari Nilai kontrak dan pekerjaan fisik telah mencapai tingkat penyelesaian 30% sesuai kontrak pembayaran. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

% telah selesai = % uang muka + % angsuran I + % angsuran II 25% + 25% + 5% (sudah diselesaikan di angsuran I) +25%)= 80%

Jadi total persentase pengerjaan yang telah dikerjakan perusahan adalah mencapai 80%, artinya karena 5% kelebihan telah dibayar diawal muka pada anggsuran pertama, maka untuk pembayaran angsuran kedua perusahaan hanya menerima 25% dari harga borongan.

Pembayaran II = 25% x Harga Borongan= 25% x Rp 950.000.000= Rp 237.500.000. (Kelebihan 5% penyelesaian fisik yang telah dibayarkan sebelumnya pada angsuran I dihitung nilainya tidak perlu dimasukkan kedalam jurnal karena telah muncul dipembukuan sebelumnya) Jurnal yang seharusnya dicatat oleh perusahaan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut :

Kas Rp.237.500.000

Pendapatan Usaha Rp.237.500.000

d) Pembayaran angsuran ke III Pada pembayaran angsuran ke III yaitu merupakan pembayaran yang terakhir sebagai pelunasan terhadap perjanjian kontrak konstruksi yang telah disepakati. Dengan telah dilunasinya pembayaran angsuran ke III menandakan bahwa kontrak

pengerjaan konstruksi telah terselesaikan. Pembayaran angsuran ke III dan terakhir diterima dengan nilai 20% dari harga borongan.

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : Pembayaran III = 20%

x Nilai Kontrak = 20% x Rp 950.000.000 = Rp 190.000.000. Diketahui perusahaan telah meyelesaikan pekerjaan konstruksi sebelum akhir

x Nilai Kontrak = 20% x Rp 950.000.000 = Rp 190.000.000. Diketahui perusahaan telah meyelesaikan pekerjaan konstruksi sebelum akhir

Dokumen terkait