• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hirarki Aktual Fa silitas Kesehatan Kecamatan Kota Bogor Berdasarkan Metode Skalogram

V1. GAMBARAN UMUM FASILITAS KESEHATAN RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

7.1 Hirarki Aktual Fa silitas Kesehatan Kecamatan Kota Bogor Berdasarkan Metode Skalogram

Untuk mengetahui hirarki fasilitas kesehatan kecamatan Kota Bogor yang tersebar digunakan metode skalogram. Seperti yang telah disebutkan dalam metodologi penelitian, metode ini memberikan hirarki yang lebih tinggi kepada pusat pertumbuhan dan pelayanan yang memiliki jumlah unit sarana dan prasarana pembangunan yang lebih banyak. Metode skalogram lebih menekankan kriteria kualitatif dibandingkan kriteria yang menyangkut derajat fungsi sarana dan prasarana pembangunan, distribusi penduduk dan jangkauan pengaruh pelayanan secara spasial tidak dipertimbangkan secara spesifik. Metode skalogram ini digunakan dalam penelitian untuk mengidentifikasi kecamatan mana di Kota Bogor yang belum lengkap atau yang sudah lengkap dalam ketersediaan fasilitas kesehatan. Berdasarkan jumlah dan jenis unit fasilitas kesehatan pada setiap kecamatan di Kota Bogor dapat disusun skalogram untuk fasilitas kesehatan kecamatan Kota Bogor seperti disajikan pada tabel lampiran 1 skalogram. Pada skalogram tersebut dapat diperoleh informasi hirarki fasilitas kesehatan di setiap kecamatan Kota Bogor dari peringkat teratas sampai dengan yang terbawah seperti disajikan dalam tabel.

Tabel 10. Hirarki Fasilitas Kesehatan di Kota Bogor 2005

No Kecamatan Jumlah Penduduk Jml unit fas kesehatan Jml jenis fas kesehatan Peringkat 1 Tanah Sareal 158.187 55 10 6 2 Bogor Tengah 103.176 138 12 2 3 Bogor Utara 149.578 119 11 3 4 Bogor Selatan 166.745 66 10 4 5 Bogor Barat 190.421 175 11 1 6 Bogor Timur 86.978 62 11 5

Berdasarkan tabel Skalogram diatas terlihat bahwa setiap kecamatan di Kota Bogor belum ada yang memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap. Kecamatan dengan jumlah total jenis unit fasilitas kesehatan terlengkap adalah Kecamatan Bogor Barat dengan 175 unit, sedangkan Kecamatan Tanah Sareal menempati peringkat terakhir dalam hirarki fasilitas kesehatan ini dengan 55 unit. Dalam jumlah total jenis fasilitas kesehatan terlengkap adalah Kecamatan Bogor Tengah dengan 12 jenis (85,71%) dari 14 jenis. Sedangkan yang memiliki jumlah total jenis fasilitas kesehatan terbatas adalah Kecamatan Tanah Sareal dan Bogor Selatan dengan 10 jenis (71,4%). Hal diatas bisa juga menandakan bahwa fasilitas kesehatan di Kota Bogor belum merata di tiap Kecamatan. Jika dilihat dari jumlah penduduk, pada umumnya semakin besar jumlah penduduk suatu wilayah maka akan semakin besar pula kebutuhan akan ketersediaan fasilitas sosial seperti fasilitas kesehatan.

Wilayah yang memiliki peringkat jumlah fasilitas pelayanan lebih tinggi atau sama bila dibandingkan dengan peringkat jumlah penduduk tentu akan lebih mudah untuk melayani penduduk yang membutuhkan pelayanan. Kecamatan yang termasuk kategori ini adalah Kecamatan Bogor Barat dengan jumlah penduduk yang paling banyak di Kota Bogor sebesar 190.421 jiwa, telah memiliki fasilitas kesehatan yang mencukupi untuk melayani masyarakatnya. Wilayah yang memiliki peringkat jumlah fasilitas pelayanan lebih rendah dari pada peringkat jumlah penduduk adalah Kecamatan Bogor Selatan dan Tanah Sareal. Kecamatan yang juga memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak seperti Bogor Selatan (166.745 jiwa) dan Tanah Sareal (158.187 jiwa) belum memiliki fasilitas kesehatan yang cukup untuk melayani masyarakatnya. Walaupun kita berasumsi bahwa semakin banyak jumlah penduduk, maka akan semakin banyak pula fasilitas pelayanan yang dibutuhkan, kenyataannya ini belum mampu menunjukan bahwa kebutuhan masyarakat akan fasilitas pelayanan telah seimbang dengan kelengkapan fasilitas yang ada.

Hirarki fasilitas kesehatan Kota Bogor seperti terlihat dalam analisis skalogram terlihat sangat beragam dan belum merata. Untuk melihat hierarki fasilitas kesehatan tiap kecamatan di Kota Bogor secara detail dapat disajikan seperti di bawah ini.

Tabel 11. Jumlah Puskesmas, Puskesmas pembantu dan Puskesmas keliling Kota Bogor Tahun 2005

Kecamatan Puskesmas RRI Jumlah TT Puskesmas Puskesmas pembantu Puskesmas keliling Bogor Selatan 4 11 5 2 Bogor Timur 2 8 3 1 Bogor Utara 2 4 2 Bogor Tengah 5 6 4 Bogor Barat 5 7 3 Tanah Sareal 5 13 2

Sumber : BPS Kota Bogor, 2005

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah fasilitas Puskesmas untuk beberapa kecamatan terlihat cukup merata. Kecamatan Bogor Selatan memiliki jumlah puskesmas paling banyak. Hal ini mungkin diantisipasi sebagai alternatif penyediaan fasilitas kesehatan bagi masyarakat di Bogor Selatan karena kecamatan ini belum memilki fasilitas kesehatan yang lengkap seperti rumah sak it.

Tabel 12. Jumlah Rumah Sakit dan tempat tidur Kota Bogor Tahun 2005

Kecamatan Rumah sakit Tempat Tidur

Bogor Selatan - - Bogor Timur 1 45 Bogor Utara 1 91 Bogor Tengah 2 416 Bogor Barat 3 881 Tanah Sareal 1 39 Kota Bogor 8 1472 2004 8 1429 2003 7 1521 2002 6 1401 2001 6 693

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Bogor Barat kembali mempunyai fasilitas rumah sakit paling banyak dan Kecamatan Bogor Selatan menjadi kecamatan di Kota Bogor yang belum memiliki fasilitas Rumah Sakit. Dari tahun ke tahun antara 2001-2005 Kota Bogor mengalami peningkatan dalam jumlah fasilitas Rumah Sakit. Rumah Sakit umum di Kota Bogor pada sampai tahun 2005 berjumlah 8 buah dengan rincian 7 buah Rumah Sakit swasta dan 1 buah Rumah Sakit pemerintah. Jumlah tempat tidur yang ada 1.472 dan perbandingan jumlah tempat tidur dirumah sakit dengan penduduk Kota Bogor adalah 1:606 dengan demikian fasilitas di Rumah Sakit umum di Kota Bogor masih sangat kurang, sehingga perlu dibantu dengan pelayanan kesehatan yang menyediakan tempat tidur.

Tabel 13. Jumlah Fasilitas Kesehatan Dasar di Kota Bogor Tahun 2005

Kecamatan Praktek dokter Praktek

Dokter Gigi BP/Klinik Lab.Kes Jumlah Umum Spesialis Bogor Selatan 26 5 7 4 3 45 Bogor Timur 23 17 6 8 2 56 Bogor Utara 56 27 14 7 2 106 Bogor Tengah 42 50 14 3 7 116 Bogor Barat 70 51 25 - 3 149 Tanah Sareal 19 12 8 4 1 44 Kota Bogor 236 162 74 26 18 516 2004 274 136 130 83 17 640 2003 - 425 124 38 16 617 2002 - 452 104 77 19 652

Sumber : Bogor Dalam Angka tahun 2006

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari segi fasilitas kesehatan dasar, kecamatan Bogor Barat menempati peringkat pertama. Sementara untuk kecamatan Tanah Sareal menempati peringkat terakhir. Dengan demikian fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Tanah Sareal masih kurang, sehingga perlu dibantu dengan penambahan fasilitas kesehatan dasar.

Untuk menunjang fasilitas kesehatan terdapat optik, apotik dan toko obat seperti terlihat dalam Tabel 14.

Tabel 14. Distribusi fasilitas penunjang kesehatan Kota Bogor tahun 2005 Kecamatan Optik Apotik Toko Obat Laboratorium

Bogor Selatan 4 12 6 2 Bogor Barat 0 17 2 3 Bogor Timur 1 9 4 3 Bogor Tengah 3 33 3 2 Tanah Sareal 22 8 10 7 Bogor Utara 2 18 3 10

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bogor, 2005

Jumlah Optik yang ada di Kota Bogor saat ini ada 32 optik, yang sudah berijin sebanyak 18 buah. Dari jumlah tersebut yang terbanyak ada di wilayah Kecamatan Tanah Sareal yaitu sebanyak 22 optik. Untuk yang akan datang perlu adanya pengaturan perijinan optikal dan pengawasan juga pengendalian dalam hal perijinan. Sedangkan untuk Apotik di wilayah Kota Bogor saat ini berjumlah 97 apotik, semua sudah berijin. Untuk penyebaran apotik pun sama seperti optik yaitu Kecamatan Bogor Tengah yang terbanyak sebanyak 33 apotik. Sehingga untuk hal tersebut perlu adanya pemerataan pengaturan lokasi. Dalam hal pelaporan narkotik, psikotropik belum semua apotik melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bogor. Untuk itu akan dilaksanakan pembinaan teknis yang lebih intensif. Sementara untuk toko obat, saat ini jumlah toko obat di wilayah Kota Bogor sebanyak 28 toko obat, yang sudah berijin sebanyak 14 buah terbanyak di wilayah Kecamatan Tanah Sareal, sebanyak 10 buah. Masalah toko obat yang paling utama yaitu tentang adanya penjualan terhadap obat-obat yang harus dibeli dengan resep dokter. Untuk tindak lanjut masalah ini mungkin perlu adanya pemerataan, pengaturan lokasi dan pengawasan yang lebih ketat, yang dilakukan bersama-sama Balai Besar POM.

Hasil dari analisis deskriptif terhadap berbagai fasilitas kesehatan yang dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa dari segi kuantitas fasilitas kesehatan dasar maupun fasilitas penunjang kesehatan di Kota Bogor sudah memadai untuk

memberikan pelayanan bagi masyarakat. Namun demikian masih ditemukan beberapa permasalahan terkait dengan fasilitas tersebut, seperti penyebaran fasilitas kesehatan kebanyakan terpusat di satu kecamatan, misalnya Kecamatan Bogor Barat. Sedangkan di kecamatan lain seperti Kecamatan Bogor Selatan masih kurang dalam ketersediaan fasilitas kesehatannya. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan oleh Pemerintah Kota Bogor dalam rencana pembangunan kesehatan Kota Bogor di waktu yang akan datang, misalnya penambahan jumlah fasilitas kesehatan di kecamatan-kecamatan yang masih kurang, seperti Kecamatan Bogor Selatan.

Dalam analisis selanjutnya, penelitian ini mengambil konsentrasi pada fasilitas Rumah Sakit dan Puskesmas dikarenakan permasalahan yang terjadi lebih mengarah pada pemenuhan kebutuhan masyarakat akan kedua fasilitas tersebut. Selain itu karena dalam perilaku pencarian obat masyarakat Kota Bogor lebih memilih kedua fasilitas tersebut. Seperti terlihat dalam tabel 15 dibawah ini.

Tabel 15. Pola Perilaku Pencarian Pengobatan di Kota Bogor Tahun 2005

No Fasilitas Tempat Berobat

Rawat Jalan

(jml kunjungan) Rawat Inap

2004 2005 2004 2005 1 RS. Pemerintah - - - - 2 RS. Swasta - 623.494 - 77.409 3 Praktek dokter - - - - 4 Puskesmas - 704.710 - 465 5 Puskesmas pembantu - - - - 6 Posyandu - - - -

Sumber : Laporan Puskesmas, 2004-2005

Pada Tabel diatas pola pencarian pengobatan belum dapat tergambarkan, karena proses pelaporan dan pencatatan dari data tersebut belum terdokumentasikan dengan lengkap. Namun demikian apab ila dilihat dari kunjungan rawat jalan terlihat bahwa pasien memilih pengobatan ke Rumah Sakit swasta dan Puskesmas. Dari

kedua sarana pelayanan tersebut selama 2 tahun berturut-turut, pencarian pengobatan menunjukan bahwa puskesmas lebih banyak dikunjungi dibandingkan Rumah sakit.

Sementara pendapatan daerah Kota Bogor dari sektor kesehatan menempatkan puskesmas sebagai penyumbang terhadap PAD yang paling banyak diantara fasilitas kesehatan lain5, yakni sebesar Rp.2.450.667.000,- dari PAD Kota Bogor yang sebesar Rp.63.830.553.398,- hal ini menandakan peran Puskesmas sangat membantu bagi pembangunan Kota Bogor.

7.2. Analisis Deskriptif Standar Kebutuhan Fasilitas Rumah Sakit dan

Dokumen terkait