• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

D. PENGENDALIAN PENYAKIT

2. HIV & AIDS

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.

Sebelum memasuki fase AIDS penderita lebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada pelayanan Voluntary, Counselling, and Testing (VCT), Sero survey dan Survey terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).

Jumlah kasus HIV positif dan AIDS

Jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 11 kasus, dengan rincian berdasarkan kelompok umur kasus HIV terbanyak adalah pada umur 25-49 tahun sebanyak 6 kasus (54,55%), berikutnya usia 20-24 tahun sebanyak 2 kasus (18,18%), untuk kelompok usia 15-19 tahun, 5-14 tahun dan ≤4 tahun masing-masing 1 kasus (9,09%). Berdasarkan jenis kelamin maka laki-laki lebih tinggi dengan 7 kasus (63,64%) daripada perempuan dengan 4 kasus (36,36%).

88.1

90.1

93.8

88

84.3

87.2 87.2 86.6 88

79.9

70 75 80 85 90 95

2012 2013 2014 2015 2016

Angka Keberhasilan pengobatan Angka Kesembuhan

Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung Tahun 2016 39 Kasus AIDS (Aquiared Immuno Devisiency Syndrome) sebanyak 19 kasus. Dari kasus AIDS yang dilaporkan, jumlah kasus terbanyak terjadi pada kelompok umur usia 25-49 tahun yaitu sebanyak 10 kasus (52,93%), kemudian usia 20-24 tahun sebanyak 4 kasus (21,05%), usia ≥50 sebanyak 3 kasus (15,79%) dan usia ≤4 sebanyak 2 kasus (10,53%). Menurut jenis kelamin maka pada perempuan lebih banyak terjadi dengan 10 kasus dan laki-laki sebanyak 9 kasus. Jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 6 orang pada kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 2 kematian, usia 25-49 tahun sebanyak 2 kematian, dan usia > 50 tahun sebanyak 2 kematian. Distribusi kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Temanggung Tahun 2016 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.25 Jumlah Kasus HIV dan AIDS Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Temanggung Tahun 2016

Sumber : KPA Kab Temanggung Tahun 2016

3. PNEUMONIA

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli),Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang adalah anak-anak usia < 2 tahun, usia lanjut > 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi).

1 1 1

2

6

0 2

0 0

4

10

3

0 2 4 6 8 10 12

< 4 Tahun 5-14 Tahun 15-19 tahun 20-24 Tahun 25-49 Tahun > 50 Tahun HIV AIDS

Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung Tahun 2016 40 Penemuan dan penanganan balita dengan pneumonia di Kabupaten Temanggung Tahun 2016 adalah sebesar 88,73% (1.910 kasus) meningkat jika dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar 30,56% atau 1.684 kasus. Angka ini masih dibawah target Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2016 yaitu 100%.

Gambar 3.26 Cakupan Penemuan Pneumonia pada Anak Balita di Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit DKK Temanggung Tahun 2016

Pada gambar di atas terlihat bahwa sampai dengan tahun 2015 angka cakupan penemuan dan penanganan Pneumonia pada balita tidak mengalami perkembangan yang berarti hanya berkisar 20 – 35 %. Pada tahun 2016 mengalami peningkatan cukup signifikanmenjadi sebesar 88.73 %.

4. DIARE

Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Kabupaten Temanggung dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai kematian.

Persentase kasus diare yang ditangani di Kabupaten Temanggung tahun 2016 adalah sebesar 131,5%. Hal ini menunjukan bahwa kasus yang ditemukan dan ditangani lebih besar dari jumlah target penemuan. Untuk kasus berdasarkan gender, kasus perempuan lebih banyak ditemukan karena perempuan lebih banyak

28.51 33.92 34.87

30.56

88.73

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

2012 2013 2014 2015 2016

%

Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung Tahun 2016 41 berhubungan dengan faktor risiko diare, yang penularannya melalui vecal oral, terutama behubungan dengan sarana air bersih, cara penyajian makanan dan PHBS.

Adapun kasus diare per puskesmas dapat dilihat pada gambar 3.27 berikut ini.

Gambar 3.27 Angka Penemuan Kasus Diare Menurut Puskesmas di Kabupaten Temanggung Tahun 2016

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit DKK Temanggung Tahun 2016

Dari gambar di atas menunjukan bahwa kasus diare terbanyak ditemukan di Puskesmas Wonoboyo yaitu sebesar 393,57% dan yang terendah di Puskesmas Temanggung sebesar 41,60 %.

Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung Tahun 2016 42 AFP merupakan kelumpuhan yang sifatnya flaccid yang bersifat lunglai, lemas atau layuh atau terjadi penurunan kekuatan otot, dan terjadi secara akut (mendadak). Sedangkan Non Polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga kasus poliosampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus polio. Kementerian Kesehatan RI menetapkan non polio AFP rate minimal 2/100.000 anak usis < 15 tahun. Pada tahun 2016 Kabupaten Temanggung menemukan 5 kasus AFP (non Polio).

Gambar 3.28 Jumlah Kasus AFP di Kabupaten Temanggung Tahun 2012 – 2016

Sumber : Seksi Penanggulangan Wabah dan KLBDKK Temanggung Tahun 2016

6. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) a. Incidence Rate dan Case Fatality Rate

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.

3

6

8

5 5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2012 2013 2014 2015 2016

Kasus AFP

Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung Tahun 2016 43 Penyakit DBD masih merupakan permasalahan serius di Kabupaten Temanggung. Angka kesakitan (Incident Rate/IR) DBD di Kabupaten Temanggung tahun 2016 sebesar 109,1/100.000 penduduk, mengalami peningkatan dari tahun 2015 yaitu sebesar 66,1/100.000 penduduk. Hal ini menunjukan IR DBD Kabupaten Temanggung melebihi target IR DBD nasional (<

51/100.000 penduduk). Jumlah kasus tertinggi ada di wilayah Puskesmas Temanggung sebanyak 122 kasus dan terendah ada di wilayah Puskesmas Tlogomulyo dengan jumlah kasus sebanyak 4 kasus DBD. Setiap penderita DBD yang dilaporkan dilakukan tindakan perawatan penderita, Penyelidikan Epidemiologi di lapangan serta upaya pengendalian. Berikut tren angka kesakitan DBD selama kurun waktu 2012-2016.

Gambar 3.29 Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue per 100.000 Penduduk di Kabupaten Temanggung Tahun 2012-2016

Sumber : Seksi Pengendalian penyakit Dinkes Kab Temanggung Tahun 2016

Tingginya jumlah kasus DBD disebabkan karena adanya iklim tidak stabil dan curah hujan cukup banyak pada musim penghujan yang merupakan sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang cukup potensial. Selain itu juga didukung dengan tidak maksimalnya kegiatan PSN di masyarakat sehingga menimbulkan KLB penyakit DBD di beberapa desa di Kabupaten Temanggung tahun 2016.

Angka Kematian / Case Fatality Rate (CFR) DBD tahun 2016 di Kabupaten Temanggung sebesar 0,6 % bila dibandingkan dengan target RPJMD masih dibawah target (<1%). Satu kematian DBDB berada di wilayah Puskesmas Kranggan.

5.6

43.3

54.8

66.1

109.1

0 20 40 60 80 100 120

2012 2013 2014 2015 2016

Angka Kesakitan

Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung Tahun 2016 44 7. PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti jantung, stroke, kanker, Diabetes Melitus, Penyakit Paru Obstruktif kronik serta penyakit kronis lainnya merupakan 63%

penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa per tahun (WHO 2010).

Berbagai faktor risiko PTM antara lain : merokok, terpapar oleh asap rokok, minum minuman beralkohol, diet/pola makan, gaya hidup yang tidak sehat, kegemukan, obat-obatan dan riwayat keluarga (keturunan). Prinsip upaya pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Upaya pencegahan PTM lebih ditujukan kepada faktor risiko yang telah diidentifikasi berupa Promosi perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) dan deteksi dini.

Adapun proporsi kasus baru PTM tahun 2016 di Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut.

Gambar 3.30 Proporsi Kasus Baru Penyakit Tidak Menular di Kabupaten Temanggung Tahun 2016

Sumber : Bidang P2PL DKK Temanggung Tahun 2016

Penyakit Hipertensi masih menduduki proporsi terbesar dari seluruh PTM yang dilaporkan, yaitu sebesar 64,94%, diikuti penyakit DM sebesar 18,78%. Jika Hipertensi dan DM tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan PTM lanjutan seperti jantung, stroke dsb.Pengendalian PTM dapat dilakukan dengan intervensi

260

8897

951

30763 1739

1049 2929 781

Kanker DM Jantung Hipertensi Stroke PPOK Asma B Psikosis

Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung Tahun 2016 45 yang tepat pada setiap sasaran/kelompok populasi tertentu sehingga peningkatan kasus PTM dapat ditekan.

Dalam rangka pengendalian PTM dilakukan Surveilans Epidemiologi PTM yang mencakup pengamatan penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker, penyakit Diabetes Melitus dan penyakit metabolisme lainnya, penyakit kronis. Adapun sistem surveilans yang telah dilakukan adalah :

a. Manual : pencatatan dan pelaporan b. Surveilans berbasis website.

Dokumen terkait