• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : RIWAYAT HIDUP SYEIKH HASSAN NASRULLAH

C. Hizbullah dalam Percaturan Politik Lebanon tahun 2000-2009

Hizbullah berasal dari kata bahasa Arab yaitu, (hizba Allâh) dan mempunyai arti Partai Allah. Hizbullah bukan organisasi atau partai seperti di negara-negara Barat. Hizbullah tidak memiliki struktur resmi anggota. Berbagai kalangan masyarakat dapat masuk dan berjuang dengan nama Hizbullah, akan tetapi pemimpin atau Sekjen Hizbullah di sematkan kepada figur yang karismatik dan dapat memperjuangkan hak-hak rakyat Lebanon yang tertindas oleh invasi militer Israel khususnya.

Pada pertengahan tahun 1980-an muncul tokoh Syiah bernama Syeikh Hassan Fadlullah. Dia di curigai sebagai Pemimpin pertama Hizbullah. Namun demikian bukti yang ada menunjukkan hal yang sebaliknya59. Perjuangan Hizbullah yaitu ketika menjadi kekuatan utama di Lembah Bekaa. Pada perkembangannya Hizbullah sejak Agustus 1983 mulai menetapkan kehadiran di kota-kota kumuh di wilayah Lebanon bagian Selatan, sebagai reaksi atas invasi secara kontinyu oleh militer Israel.

59

Keberhasilan rakyat Iran dan pemimpin Spiritual Ayatullah Khomaeni dalam menggulingkan pemerintahan Shah Pahlevi yang didukung Amerika dan Israel, menimbulkan semangat pejuang Islam yang tertindas khususnya di Lebanon. Keikutsertaan Hizbullah pada Pemilu tahun 1992, mengindikasikan semakin eksistensinya dalam memperjuangkan rakyat Lebanon yang terwakili oleh perwakilan Hizbullah di Parlemen Lebanon. Pada saat itu Hizbullah mendapat 12 kursi di Parlemen60 dan mampu bersaing dengan partai yang beraliansi Nasionalis maupun Sekuler.

Politik dalam negeri Lebanon memanas paska tewasnya Perdana Menteri Rafik Hariri pada tahun 2005. Tak lama kemudian, para pendukung Mantan Perdana Menteri Lebanon itu turun ke jalanan sepanjang Bairut hingga Saidon, Kampung Halaman Hariri, mereka membakar ban-ban bekas di jalan sebagai protes61. Rafik Hariri tidak sepaham dengan Presiden Emile Lahoud tentang campur tangannya negara Suriah terhadap urusan dalam negeri. Lahod mendapat dukungan dan perlindungan militer dari negara Suriah. Hariri sendiri masuk dalam Partai Furure Movement dan akhirnya kepemimpinan Partai tersebut di gantikan oleh Saad Hariri putra kandung Rafik.

Hizbullah mempunyai 12 kursi hasil pemilu 2000 dan 14 kursi pemilu 200562. Konsistensi Hizbullah dalam percaturan politik di Lebanon, mempunyai makna bahwa organisasi ini layak untuk diperhitungkan di kemudian hari. Walaupun pada pemilu di tahun 2009 jumlah kursi Hizbullah mengalami penurun hanya satu kursi dari pemilu sebelumnya.

60

Lihat Farid Gaban,Apa dan Siapa Hizbullah dan Nasrullah,h.121.

61

Faried Cahyo dan Fahmi Indrayadi, Misteri Operasi Intelejen. (Jakarta:Indimedia Publising, 2007),h.75

62

Pemilu yang diselenggarakan pada Juni 200963, menempatkan Hizbullah dengan perwakilan di Perlemen sebanyak 13 Orang. Lihat Tabel perolehan Kursi Perlemen di bawah ini.

Pembagian Kekuasaan Parlemen Lebanon Tahun 2009

No Partai Politik Jumlah Kursi Parlemen

1 Partai Kataeb 5

2 Partai Hunchak 5

3 Partai Remgafar 1

4 Partai Liberal Nasional 1

5 Partai Nasional Suriah 2

6 Partai Baat 2

7 Partai Solidariras 1

8 Gerakan Masa Depan 28

9 Pasukan Lebanon 8

10 Kelompok Islam 1

11 Demokratis Waktu Gerakan 1

12 Gerakan Patriotik Bebas 18

13 Hizbullah 13

14 Gerakan Amal 13

15 Gerakan Marada 3

16 Lebanon Partai Demokrat 3

17 Federasi Revolusioner Armenia 2 18 Partai Sosialis Progresif 10

19 Maret 14 Independent 14

- JUMLAH KURSI 128

Ket : Presiden Machel Sulaiman, Perdana Menteri Saad Hariri dan Ketua Parlemen Nabih Beri (Masa Jabatan tahun 2009-1015)

Hizbullah tidak mempermasalahkan sistem ketatanegaraan di negara Lebanon64 dan mendukung setiap kebijakan pemerintah khususnya dalam menyelesaikan sengketa antara Hizbullah dengan pemerintahan Isra

63

Lihat buku Ari Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari, Israel Vs Hizbullah,h40-43.

BAB IV

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ISRAEL ATAS NEGARA LEBANON: KONSEKUENSI PERANG ANTARA MILITER ISRAEL DENGAN HIZBULLAH

A. Konflik dan Ketegangan Awal Antara Negara Israel dengan Hizbullah

Luas tanah Lebanon Selatan adalah 2.000 persegi dan penduduknya sekitar 360 ribu jiwa. Di wilayah tersebut, terdiri beberapa kota penting yaitu Beith Jbail, Tebaine, Al-Udaysah, Nabatieh dan Chebaa Farms. Daerah Chebaa Farms menjadi sengketa antara Lebanon dengan Israel. Keduanya sama-sama mengklaim termasuk dalam wilayah teritorial negara. Konflik berkepanjangan antara pemerintah Lebanon dan Hizbullah dengan militer Israel tahun 1967-2004, memaksa PBB mengirim pasukan UNIFIL65 untuk meredakan konflik tersebut.

Militer Israel pada 15 April 2002, melakukan invasi ke arah Lebanon. Pesawat militer Israel mengebom stasiun radar di Mudayrid Lebanon milik pemerintah Suriah. Tidak hanya itu, selang dua bulan tepatnya 2 Juli 2002 hal serupa dilakukan militer Israel di daerah Lembah Beeka Valley di Lebanon. Negara Israel selain ingin menguasai Lebanon juga menginginkan wilayah Suriah66. Seperti di ketahui kekuatan militer Suriah dan milisi Hizbullah selalu

64

Lebih jelasnya lihat Ari Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari, Israel Vs Hizbullah, h44-54.

65Pada tahun 2000, PBB mengeluarkan resolusi yang tertuang dalam SCR 1310, yaitu militer Israel menghentikan bentuk serangan dan meninggalkan wilayah konflik tersebut di Lebanon Selatan.

66

Lihat Ralph Schoeman, Sisi Gelap Zionisme, (Surabaya:pustaka Progresif, 1988),h.163-164.

mengancam perbatasan Israel67. Republik Islam Iran mendukung dan membantu perjuangan Hizbullah di Lebanon.

Pengrusakan oleh militer Israel terhadap tanah-tanah kebun milik petani di wilayah Lebanon Selatan menuai protes pemerintah Lebanon. Wilayah Selatan tersebut terkenal penghasil terbesar dengan komoditas minyak Zaitun dan anggur dibandingkan dengan wilayah Lebanon lainnya. Hal ini, memicu para petani dan warga Lebanon Selatan untuk melawan militer Israel. Kawasan Lebanon Selatan menjadi pasar Israel, karena hulu sungai Litani, seperti sungai Yordan sebelumnya di bendung oleh Israel68. Persaingan perdagangan untuk pasar ekspor khususunya minyak zaitun dan anggur menjadi pemicu kedua negara dalam menguasai pasar Timur Tengah dan Eropa. Hal tersebut yang menjadikan militer Israel menginginkan wilayah tersebut.

Keinginan pemerintahan Israel untuk menguasai Sungai Litani, Hasbani dan Wazani di wilayah Lebanon akan menimbulkan konflik panjang antara negara Lebanon-Israel. Pada operasi Litani tahun 1978, Israel menetapkan kontrol tegas sungai Wazzani yang mengalir ke Yordania dan hampir sepanjang sungai Hasbani69. Sementara pada Operasi Perdamaian untuk Galilee tahun 1982, sepanjang sungai Litani termasuk di bawah Kontrol Israel70. Kekecewaan rakyat dan negara Lebanon terhadap kebijakan pemerintah Israel akan berdampak negatif di kemudian hari dan menimbulkan konflik yang tidak pernah padam, serta gerakan-gerakan perlawanan rakyat terhadap negara Israel.

67Faried Cahyo dan Fahmi Indrayadi, Misteri Operasi Intelejen.(Jakarta:Indimedia Publising, 2007),h.77.

68

Ralph Schoeman, Sisi Gelap Zionisme, (Surabaya:pustaka Progresif, 1988),h.113.

69

Aguk Irawan,Rahasia Dendam Israel, (Jakarta:Kinza, 2009),h.181.

70

Akumulasi beberapa peristiwa dan konflik antara rakyat Lebanon dan negara Israel, membuat rakyat khususnya di wilayah Lebanon Selatan melakukan konfrontasi bersenjata. Para pejuang Hizbullah bukan hanya dari kalangan komunitas Syiah akan tetapi terdiri dari berbagai kalangan dan status Sosial71. Pejuang Hizbullah membaur dan berinteraksi dengan warga setempat, sehingga membuat militer Israel sulit untuk mengindentifikasi musuh dalam suatu operasi di Lebanon Selatan. Terlebih, Hizbullah siap dengan kekuatan militernya untuk melawan Zionis Israel di wilayah Lebanon Selatan.

Patroli militer Israel secara rutin mengontrol perbatasan antara Lebanon Selatan dengan Israel. Perbatasan kedua negara dibatasi oleh tecnikal Fance atau pagar pembatas. Mereka “tentara Israel’’ menyusuri wilayah jalan di sebelah timur desa Zar’it (Wilayah Lebanon Selatan) menuju ke Arah Al-Mansuriyah (wilayah Israel Utara), menggunakan kendaraan Humve terdiri dari sersan mayor Ehud Goldwasser dan sersan kepala Eldad Regev besarta delapan prajurit lainnya. Daerah tersebut berdekatan dengan jalan utama Lebanon Selatan antara Ramyah dan Rumasysh.

Pada 28 Juni 2006, penyergapan dilakukan oleh pejuang Hizbullah terhadap mereka, tidak lama kemudian datang bantuan dari pos militer Israel terdekat yaitu di Shelomo dan Mifsata Selomi (wilayah Israel Utara). Satu buah tenk Merkafa dan empat prajurit, bisa dihancurkan dan empat tentara Israel tewas di tempat. Pejuang Hizbullah mendekati mobil Humve, kemudian menawan

71

Lihat buku Ali Qurani, Rahasia Ketangguhan Hizbullah, (Jakarta: Ramalah Book, 2006),h.287

sersan mayor Ehud Goldwasser dan sersan kepala Eldad Regev72. Insiden di Zar’it membuat pemerintah Israel mengecam tindakan Hizbullah dan akan menyerang serta melumpuhkan kekuatan Hizbulah di Lebanon.

Berbagai manuver militer Israel membuat rakyat Lebanon Selatan kecewa dan marah. Beberapa kali agresi militer dilakukan dengan dalih apa pun. Korban nyawa dan luka-luka warga Lebanon tidak dihiraukan oleh militer Israel. dan kini Hizbullah siap dengan pertukaran tawanan dengan negara Israel, dan mengembalikan rakyat Lebanon yang ditahan dan disandera oleh militer Israel.

B. Dukungan Pemerintah George Bush Junior Atas Invasi Militer Israel Terhadap Wilayah Lebanon Selatan.

Pada pemilihan Presiden tahun 2000 di Amerika Serikat, Bush jr bersaing ketat dengan lawan politiknya yaitu Albert Gore, hingga penghitungan terakhir harus diputuskan di pengadilan Mahkamah Konstitusi AS. AIPAC menyumbang sedikitnya US$ 3,5 juta untuk dana kampenye pemilu Bush-Cheney, malalui sejumlah perusahaan milik kaum Yahudi AS seperti Kellog, Briwn dan Root, Bechtel Group, Flour crop, Person Corp dan Louis Berger Group Internasional73.

72

Lihat Ari Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari, Israel Vs Hizbullah,

h.196

73

Riza Sihbudi, Menyandera Timur Tengah, (Jakarta: Mizan, 2007),h.372. Bandingkan Dina Y Sulaiman, Ahmadinejat On Palestina,(Depok:Pustaka Iman,2008 ).h.31.

Lobi-lobi Yahudi di pemerintahan Amerika Serikat sangat mempengaruhi kebijakan politik dalam dan luar negeri Amerika Sertikat yang menguntungkan negara Israel. The Amerika Israel Public Affairs Committee (AIPAC) adalah sebuah kelompok yang mengadvokasi kebijakan Pro-Israel kepada kongres dan cabang Eksekutif Amerika Serikat74.

Organisasi – organisasi yang mendukung kepentingan negara Israel selain AIPAC adalah JINSA(Jewish Institut For National Sdecuriti)75, CSP(Center For Securiti Policy)76 dan CPD(Comittee On the Present Danger)77, yang bermarkas di Washington. Ketiga organisasi tersebut melobi kongres Amerika Serikat untuk mendukung setiap kebijakan negara Israel termasuk perang untuk melawan Hizbullah di Lebanon. Tokoh-tokoh tersebut bukan hanya dari keturunan orang-orang Yahudi, tetapi juga simpatisan dan berbagai kalangan yang PRO-Israel.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejat ketika mengirim surat kepada Bush jr mempertanyakan dukungan Amerika Serikat terhadap negara Israel78. Keterlibatan Amerika Serikat dalam mendukung kebijakan negara Israel, mendapat protes. Dari segi ekonomis dan kepentingan keamanan Amerika, mendukung Israel justru mengundang banyak reaksi negatif dari negara-negara

74

Mircea Widham, AIPAC : Organisasi Paling Berbahya di Dunia (Yogyakarta:Pustaka Solomon, 2010),h.7.

75

Saat ini tokoh terkemuka JINSA, Mickel Ledeen, James Wooly (mantan Direktur CIA) menginginkan Amerika Serikat menyerang dan mengulingkan Pemerintahan Iran Mahmaoud Ahmadinejat, agar negara Israel menjadi penguasa tunggal di kawasan Timur Tengah.

76

Keberhasilan Jinsa maupun CSP dalam melobi kongres Amerika Serikat untuk menyerang Irak, membawa dampak negatif bagi Presiden Bush jr. Biaya perang, korban tentara Amerika Serikat dan dampak psikologis dan trauma tentara Amerika Serikat.

77

Organisasi CPD menyuarakan tiga hal untuk melobi kongres Amerika Serikat agar kepentingan negara Israel terakomodir, 1)Penambahan anggaran Amerika Serikat secara besar-besara kepada Israel. 2)Menentang kontrol Senjata negara Israel dan 3)Memberikan dukungan kepada Israel segala bidang baik politik, sosial, budaya maupun militer. Tokoh – tokoh penting CPD yang berpengaruh terhadap pemerintahan Bush jr, Elliao Abraham, Kern de Graffenreid, Paula Dobriansky, Sven Kraeemer, Robeth Kjosep, Robert Andrews dan J D Crouch.

78

Muhsin Labib, Ibrahim Muharram, Musa Kahzim dan Alfian Hamzah, Ahmadinejat :

Timur Tengah, termasuk sekutu-sekutunya seperti Mesir, Arab Saudi dan Kuwait79. Amerika serikat membiarkan rezim Israel melanggar hak-hak negara lain, invasi Gaza, merebut dataran Tinggi Golan dan perang Lebanon Selatan serta melarang pendirian nuklir milik Iran untuk tujuan damai.

Bantuan Ekonomi dan militer Amerika Serikat kepada negara Israel di lakukan dengan dua cara: Pertama, melalui Program Ekonomic Support Fund (ESF) dan Kedua, melalui Foreigh Military Financing (FMF)80. Tidak seperti negara lain, peminjaman dan bantuan Amerka Serikat kepada Israel berupa dana hibah dan tanpa pengembalian uang. Faktanya, genosida oleh Israel itu terus di biayai dengan sangat mahal, hingga US$ 5 milyar pertahun oleh pemerintah Amerika Serikat, kongres AS, dan para pembayar pajak rakyat Amerika, yang tanpa pembiayaan ini tindakan pemusnahan etnis itu mustahil terjadi81.

C. Menyiapkan Pasukan Militer dan Persenjataan Lengkap di Wilayah Utara Israel

Menyiasati akan pertempuran besar dengan pejuang Hizbullah di Lebanon Selatan, Pemerinthan Israel82 mengeluarkan kebijakan untuk berkonfrontasi langsung ke wilayah basis pejuang Hizbullah. Bagian Utara Israel yang

79

Richard M Daulay, Amerika VS Irak: Bahya Politisasi Agama,(Jakarta:Gunung Mulia, 2009),h.90.

80

Abdul Halim Mahally, Menjarah Negeri Muslim: Menguak Agenda AS dibalik Invasi ke Irak dan Afganistan, (Bekasi:Fima Rodheta, 2006),h.274. Bandingkan buku Palestina Merdeka atau Intifadah Jilid III, Karya Center For Middle East Studies 2007, h.75-103.

81Francis Boile Bohong Besar: Palestina dan Hukum Internasional,(Jakarta:Alva Beth, 2002),h.52. Bandingkan David Duke, Mengapa Amerika mau di serang? (Jakarta: Kalam Mulia, 2004),h.60.

82

Pada saat itu PM Israel, Presiden Israel, Menteri Pertahanan dan Parlemen Israel menyetujui agresi militer ke wilayah Lebanon Selatan 2006.

berbatasan langsung dengan Lebanon Selatan berada di bawah komando Northern Command, yang terdiri dari dua divisi campuran yaitu divisi Galiee dan divisi Gassh83. Pangkalan-pangkalan militer tersebut di jadikan pusat basis militer Israel, di lengkapi dengan alat berat dan alut sista moderen, sehingga dapat memantau perkembangan di Selatan Lebanon.

Pasukan Israel khususnya Angkatan Darat, dari berbagai divisi di konsentrasikan untuk menambah personel militer di Utara Israel. Israel menumpuk prajurit dan tank di perbatasan Lebanon, memobilisasi ribuan pasukan cadangan dan menyebar selebaran di Lebanon Selatan yang isinya meminta agar segera meninggalkan rumah-rumah mereka84. Angkatan Udara Israel dan Angkatan Laut dipersiapkan guna mendukung pasukan Darat.

Basis utama pejuang Hizbullah berada di Bint Jubae, Lembah Bekaa, sampai ke Tripoli sebelah Utara. Pasukan Israel bergerak masuk ke Lebanon, ke Utara, hingga sampai ke arah sungai Litani85. Pasukan infanteri menyusul bergerak memasuki perbatasan, lalu membentuk pos-pos dan kantung pertahanan86. Dalam pergerakannya, pasukan Israel sudah bisa jalan melenggang dari sepanjang jalan Aytarun Meiss El Jebel87. Secara militer tempat itu harus di kuasai tentara Israel untuk memudahkan operasi ke wilayah lainnya.

D. Target Operasi Militer Israel:

83

Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari, Israel Vs Hizbullah,(Jakarta:Gramedia, 2010),h.156.

84Farid Gaban, Surya Kusuma, Alfian Hamzah, Apa dan Siapa Hizbullah dan Nasrullah,

(Jakarta: Penerbit Misbah, 2006),h.21

85

Yulianto, Lebanon: Pra dan Paska Perang 34 Hari.,h. 208. 86

Ibid, h.208. 87

Wacana keinginan negara Israel untuk membekukan organisasi Hizbullah terlontarkan. Insiden penyanderaan dua tentara Israel dan hampir ratusan roket ketyusa meledak di kawasan Utara Israel, di jadikan dalih dan alasan sebagai pemicu agresi militer Israel. Amerika Serikat terlihat memiliki standar ganda untuk masalah Lebanon dan tidak memberikan tekanan dan kecaman kepada negara Israel. Pemerintah Israel dapat menghindari konflik dengan pejuang Hizbullah, dengan menggunakan jalur diplomasi yang baik tanpa harus melakukan agresi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan nyawa melayang.

Konsekuensi semua serangan dan penculikan Hizbullah, membuat Israel berperang dan mengagresi Lebanon. Empati menggunung dari rakyat Israel tidak akan membiarkan peluang komunikatif ini berlalu saja. Operasi militer Israel memprioritaskan penyerangan terhadap kantor resmi pejabat Hizbulah di Lebanon Selatan yaitu Syeikh Nabiel Qawuq, Kantor-kantor Hizbullah Shimsitar, Yayasan Al Sahid, madrasah Al-Hidayah dan kantor penyuluhan pertanian Hizbullah, kantor Husainiyah dan masjid Imam Ali di Balbak.

Militer Israel benar-benar memenuhi janjinya untuk menguasai Lebanon Selatan dan membebaskan dua tentaranya yang di tawan Hizbullah. Rabu, 12 Juli 2006, penyerangan tahap pertama dilakukan oleh militer Israel terhadap pos-pos pejuang Hizbullah di Shebaa Farms. Dua penduduk sipil meninggal dan delapan tentara Israel terbunuh88. Rangkaian perang kecil tersebut akan membawa peperangan yang berlarut-larut, dan akan menciptakan perang yang lebih besar dan terbuka di kedua belah pihak.

88

Lihat, Farid Gaban, Surya Kusuma, Alfian Hamzah, Apa dan Siapa Hizbullah dan Nasrullah, (Jakarta; Penerbit Misbah, 2006),h.13 - 14

Kebijakan Pemerintah Israel terhadap Lebanon Selatan menuai Pro dan Kontra. Pertempuran di kedua belah pihak tidak dapat di hindarkan. Kelak, peperangan tersebut membawa dampak yang besar serta kerugian perang dan korban jiwa yang harus ditanggung. Di lain pihak, PBB mencarikan solusi terhadap perselisihan mereka dan memberikan resolusi agar secepatnya dihentikan peperangan tersebut, akan tetapi Israel tidak pernah menghiraukan resolusi PBB dan tetap berperang di Lebanon Selatan.

Hegemoni Israel di wilayah Timur Tengah tidak terbantahkan lagi. Wilayah Israel sekarang meluas. Terlebih pasca kalahnya koalisi pasukan Arab melawan militer Israel pada tahun 1958, 1967, 1968, 1969, 1970, 1973, 1978 dan 1982. Perang tersebut menyebabkan Israel memperoleh wilayah lebih luas di bandingkan perang-perang lainnya, yaitu Gurun Sinai dan Jalur Gaza direbut dari Mesir, Tepi Barat dari Yordania dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah89. Dari langkah-langkah yang diambil pemerintah Israel terhadap kawasan regional Timur Tengah, jelas dapat di simpulkan keinginan yang kuat untuk mengusai wilayah tersebut dan juga termasuk wilayah Lebanon.

Hizbullah melakukan perlawan di daerah Seheba Farm dan Beith Jbeil untuk menahan laju militer Israel di Lebanon Selatan. Militer Israel, menggunakan kata sandi resmi “Perubahan Arah atau Change of Direction.

Rabu 12 Juli 2006 serangan dilakukan melalui udara dengan pesawat tempur Israel, untuk membantu pasukan darat yang masuk ke wilayah Lebanon Selatan. Pada hari itu militer Israel mengumumkan blokade atas laut dan udara Lebanon.

89

J W Lotz dan Mircea Widham, Master Plan Yahudi: Poros Asia dan Timur Tengah,

Jauh sebelum memasuki perang besar di tahun 2006 konflik kedua negara bertetangga kerap terjadi dan banyak menimbulkan korban di pihak Lebanon. Perluasan wilayah Israel yang berikutnya adalah perang Lebanon pada tahun 1982 antara Israel dan Lebanon. Militer Israel menyebut operasinya sebagai ‘’Peace For Galilee’’. dari berbagai rangkaian konflik di Lebanon, munculah gerakan perlawanan salah satunya Hizbullah, yang secara kontinyu melawan berbagai aksi militer Israel terhadap wilayah Lebanon. Dengan semangat membabi buta, Israel menggempur Lebanon dengan dalih memusnahkan Hizbullah90.

90

BAB V

PERANAN SYEIKH HASSAN NASRULLAH DALAM

PERJUANGANNYA UNTUK MEMBEBASKAN RAKYAT LEBANON SELATAN DARI AGRESI MILITER ISRAEL TAHUN 2000 – 2009.

A. Strategi Perjuangan Hizbullah Melawan Agresi Militer Israel di bawah Pimpinan Syeikh Hassan Nasrullah

Syeikh Hassan Nasrullah mengeluarkan pernyataan “Perang Terbuka” untuk melawan agresi militer Israel di Lebanon Selatan. Hizbullah tidak akan menggunakan warga sipil untuk dijadikan tameng dalam menghadang pasukan Zionis tersebut, bahkan bertekat untuk membebaskan tawanan dan jasad-jasad pejuang Hizbullah yang diamankan oleh Israel.

Pejuang Hizbullah menerapkan taktik perang dengan menanam bom ranjau darat91 di sebagian titik wilayah Lebanon Selatan. Kendaraan dan prajurit militer Israel untuk memasuki wilayah Barat, Tengah, dan Timur terlebih dahulu melewati Lebanon Selatan. Melihat kenyataan yang ada sepanjang jalan Lebanon Selatan sangat berbahaya untuk di lewati militer Israel. Bahkan militer Israel harus mewaspadai akan jatuhnya korban tewas serta luka-luka.

Khawatir dengan penumpukan peluru kendali dan rudal yang didapatkan oleh Hizbullah dari Suriah dan terutama Iran, Israel telah merencanakan menyerang Hizbullah berbulan-bulan sebelum bentrokan tanggal 12 Juli itu92. Pejuang Hizbullah berupaya untuk melawan hegemoni Israel di Lebanon

91

Bom ranjau darat tersebut bila terlindas oleh kendaraan berat Israel mengakibatkan ledakan yang menghancurkan kendaraan tersebut.

92

John J Mearsheimer dan Stephent M Walt, Dahsyatnya Lobi Israel (Jakarta: Gramedia, 2010),h.486

Selatan93. Militer Israel tidak mudah untuk melumpuhkan kekuatan sayap militer Hizbullah. Kekuatan militer Hizbullah di tahun 2006 mengalami kemajuan dan bertambahnya dukungan politik yang luas terutama dari Iran dan Suriah94. Pejuang Hizbullah memantau pergerakan militer Israel di darat dari bukit-bukit bebatuan yang sulit untuk diketahui.

Hizbullah telah mempersiapkan berbagai persenjataan yang lebih moderen dan cangih. Jauh sebelum perang tahun 2006, pejuang Hizbullah menaruh berbagai alat-alat militer di gua-gua dan lorong buatan. Tujuannya untuk dapat sesegera mungkin menembak dan membidik tentara maupun kendaraan militer Israel yang melewati Lebanon Selatan.

Konflikpun pecah antara pejuang Hizbullah dengan militer Israel. Pada tanggal 12 Juli 2006, Menteri Pertahanan Israel Amir Peres menggunakan kata sandi ‘’Perubahan Arah atau Change of Direction’’ untuk bertempur dengan pejuang Hizbullah dan menguasai wilayah Lebanon Selatan. Terjadi baku tembak antara tentara Israel dengan pejuang Hizbullah di pos militer utara Israel. Peristiwa tersebut, menewaskan dua puluh dua dan dua tentara Israel luka-luka. Pilot Israel menjatuhkan bom di salah satu titik di wilayah Meiss El Jebel dan Et Taybe, sehingga masyarakat tersebut mengungsi ke wilayah Marjayoun.

Pada tanggal 13 Juli 2006, Bandara Rafik Hariri di Beirut dan Pangkalan udara militer Lebanon di Qulayat hancur dibom oleh pesawat tempur Israel. Kedua tempat tersebut lumpuh total dan tidak berfungsi lagi. Pemerintah Lebanon

93Sebelum peristiwa Juni 2006, invasi militer Israel terhadap Lebanon berkali –kali dilakukan yaitu pada tahun 1982. Ketika itu, Perdana Menteri Menachem Begin dan Menteri Pertahanan Ariel Saron mengeluarkan kebijakan terhadap Lebanon.

94

Lihat George Corm, Lebanon: A History of Conflik and Consensus (Mytths and Realities of the Lebanese Conflic),h.266-267

sementara menggunakan Bandara Damaskus di Suriah untuk transportasi udara

Dokumen terkait