• Tidak ada hasil yang ditemukan

HMP mempunyai wewenang:

Dalam dokumen KODE KEHORMATAN UNIVERSITAS PUTERA BATAM (Halaman 66-71)

1. Mewakili seluruh mahasiswa Program Studi baik internal maupun eksternal;

2. Merumuskan, menetapkan dan merubah AD dan ART kelembagaan yang tidak bertentangan dengan peraturan dan tata tertib yang berlaku di Universitas Putera Batam;

3. Menjalankan peraturan dan ketentuan lembaga yang tidak bertentangan dengan peraturan dan tata tertib yang berlaku di Program Studi, Fakultas dan Universitas Putera Batam; dan

4. Mengadakan rapat koordinasi dengan Ketua Program Studi dalam rangka menyinkronkan kegiatan ekstrakurikuler sekurang-kurangnya satu kali setahun.

Tugas Pasal 81 HMP mempunyai tugas:

1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang tertentu sesuai dengan keilmuan dan/atau keprofesian masing-masing;

2. Membuat program kerja untuk satu periode kepengurusan;

Kode Kehormatan Universitas Putera Batam 66 3. Melaksanakan rapat pengurus minimal satu kali dalam satu semester dalam

satu periode kepengurusan;

4. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Ketua Program Studi minimal satu kali dalam satu semester; dan

5. Menjalin koordinasi dengan Ketua Program Studi untuk pelaksanaan kegiatan.

Formasi Pasal 82

1. Formasi kepengurusan HMP terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

2. Komposisi lengkap struktur kepengurusan HMP ditentukan dalam AD/ART masing-masing dan susunannya harus telah terbentuk 15 (lima belas) hari semenjak ketua terpilih.

3. Personil pengurus HMP berasal dari mahasiswa Universitas Putera Batam Program Studi yang bersangkutan.

4. Selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah pengurus HMP yang baru terbentuk, pengurus HMP demisioner harus melakukan serah terima jabatan dengan pengurus HMP yang baru.

Sistem dan Mekanisme Pemilihan Pengurus UKM dan Pengurus HMP

Pasal 83

1. Mekanisme pemilihan Pengurus UKM dan Pengurus HMP dilakukan melalui pemilihan umum seluruh mahasiswa;

2. Setiap calon Pengurus UKM dan Pengurus HMP wajib mengisi Surat Perjanjian Calon Pengurus UKM dan Pengurus HMP dan Surat Kesepakatan Bersama Pengurus UKM dan Pengurus HMP di hadapan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan;

3. Pemilihan umum akan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dilaksanakan dengan menggunakan sistem E-Voting melalui SIA Mahasiswa;

b. Pemilihan dilaksanakan selama 2 kali 24 jam melalui SIA Mahasiswa yang dapat dipantau oleh semua mahasiswa.

4. Mekanisme pemilihan Pengurus UKM dan Pengurus HMP akan diatur dalam peraturan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan pada saat pemilihan Pengurus UKM dan Pengurus HMP;

5. Pengumuman pemenang pemilihan umum akan dilakukan melalui SIA Mahasiswa dan di setiap lokasi kuliah setelah pelaksanaan pemilihan umum selesai dilakukan;

6. Sebelum Pelantikan kepengurusan, calon pengurus wajib mengikuti pengarahan yang sudah dijadwalkan sebelum pelantikan, jika tidak hadir dalam pengarahan sebelum pelantikan, maka calon yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri; dan

Kode Kehormatan Universitas Putera Batam 67 7. Setiap calon Pengurus UKM dan Pengurus HMP wajib menerima hasil

pemilihan umum.

Pasal 84

Keanggotaan Ormawa Universitas Putera Batam pada UKM dan HMP adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif dalam kegiatan akademik serta telah menyelesaikan administrasi keuangan.

Pasal 85

Masa Bakti pengurus Ormawa Universitas Putera Batam pada UKM dan HMP maksimal 1 (satu) tahun dari tanggal Keputusan Rektor tentang Pengangkatan Pengurus UKM dan Pengurus HMP dan untuk jabatan Ketua tidak dapat dipilih kembali.

Hak dan Kewajiban Organisasi Kemahasiswaan Pasal 86

1. Ormawa Universitas Putera Batam mempunyai hak:

a. Memperoleh pelayanan kemahasiswaan;

b. Memperoleh izin penggunaan fasilitas Universitas Putera Batam sesuai pasal 55 ayat 1.

c. Memperoleh pendanaan untuk pengembangan organisasi secara proporsional; dan

d. Memperoleh perlindungan jika mendapat ancaman atau gangguan dari pihak manapun.

2. Ormawa Universitas Putera Batam mempunyai kewajiban:

a. Memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan peraturan di Universitas Putera Batam;

b. Melaksanakan kegiatan secara bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab serta bermanfaat bagi mahasiswa, baik perorangan maupun kelompok/organisasi, serta bermanfaat bagi kegiatan pendidikan di Universitas Putera Batam;

c. Mendukung suasana dan proses pembelajaran yang menunjang keberhasilan proses pendidikan;

d. Menjaga dan menegakkan nama baik dan wibawa serta kehormatan Universitas Putera Batam; dan

e. Memberikan laporan kegiatan secara tertulis kepada Rektor melalui pejabat terkait selambat-lambatnya dua minggu setelah penyelenggaraan kegiatan.

Kode Kehormatan Universitas Putera Batam 68 Izin dan Rekomendasi Kegiatan

Pasal 87

1. Seluruh kegiatan UKM dilaporkan kepada Dosen Pembina UKM;

2. Surat rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan UKM dibuat oleh Dosen Pembina UKM.

3. Seluruh kegiatan HMP dilaporkan kepada Dosen Pembina HMP masing-masing;

dan

4. Surat rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan HMP dibuat oleh Dosen Pembina HMP masing-masing.

Persyaratan Kegiatan Pasal 88

1. Kegiatan kemahasiswaan dapat diizinkan apabila sesuai dengan pedoman sebagai berikut:

a. Tidak mengganggu kegiatan resmi Universitas Putera Batam;

b. Tidak merusak citra Universitas Putera Batam;

c. Memberikan manfaat nyata pada pendidikan dan pengembangan mahasiswa sesuai dengan visi dan misi Universitas Putera Batam.

2. Kegiatan kemahasiswaan yang melibatkan (kerjasama) pihak luar Universitas Putera Batam harus mendapat izin tertulis dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.

3. Kegiatan kemahasiswaan di luar kampus harus mengindahkan norma, aturan, dan adat yang berlaku di lingkungan setempat.

4. Kegiatan di luar kampus yang mengatasnamakan Universitas Putera Batam harus mendapat izin dari Rektor Universitas Putera Batam melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.

5. Mahasiswa yang aktif menjadi panitia dalam kegiatan kemahasiswaan wajib meminta izin kepada dosen pengampu yang bersangkutan dengan menunjukkan surat keterangan kepanitian dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.

Pengesahan, Pencabutan Hak dan Pembubaran Pengurus Ormawa Universitas Putera Batam

Pengesahan Pengurus Ormawa Universitas Putera Batam Pasal 89

1. Pengurus Ormawa Universitas Putera Batam yang telah dibentuk harus mendapat pengesahan dari Rektor setelah mendapat masukan dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.

Kode Kehormatan Universitas Putera Batam 69 2. Pengesahan dapat dilakukan apabila pengurus Ormawa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) menyerahkan susunan pengurus dan AD dan ART.

3. Pengesahan susunan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan dalam bentuk Surat Keputusan Rektor.

Pencabutan Hak Pengurus Ormawa Universitas Putera Batam Pasal 90

Rektor berwenang mencabut hak Ormawa Universitas Putera Batam apabila terbukti:

1. Melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban pelaksanaan proses pendidikan serta hal-hal lain yang merugikan Universitas Putera Batam;

2. Melakukan kegiatan ilegal atau kegiatan yang tidak mendapat izin dari yang berwenang;

3. Melanggar ketentuan dan peraturan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan peraturan di Universitas Putera Batam; dan/atau

4. Tidak melakukan aktivitas selama satu tahun kepengurusan berjalan.

Pembubaran Pengurus dan/atau Ormawa Universitas Putera Batam Pasal 91

1. Kepengurusan Ormawa yang telah dibentuk dan disahkan, dapat dibubarkan, apabila:

a. Pengurus tidak melakukan kegiatan sesuai dengan AD dan ART;

b. Pengurus diketahui dan terbukti telah melakukan kegiatan/tindak pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di Universitas Putera Batam dan/atau hukum positif yang berlaku di Indonesia;

2. Usulan pembubaran kepengurusan UKM dan HMP dapat dilakukan oleh UKM yang bersangkutan, HMP dan/atau Forum Struktural Universitas Putera Batam. Ketentuan lebih lanjut mengenai usulan pembubaran kepengurusan UKM dan HMP atas usulan Ormawa akan diatur lebih lanjut oleh Ormawa yang bersangkutan;

3. Pembubaran Kepengurusan Ormawa hanya dapat dilakukan oleh Rektor dengan mendengarkan usulan dari minimal 2/3 dari anggota Forum Struktural di Universitas Putera Batam;

4. Pembubaran Ormawa hanya dapat dilakukan oleh Rektor dengan mendengarkan usulan dari minimal 3/4 anggota Forum Struktural di Universitas Putera Batam; dan

5. Keputusan mengenai pembubaran kepengurusan dan/atau Ormawa dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor.

Kode Kehormatan Universitas Putera Batam 70 BAGIAN KEEMPAT

PERATURAN TATA TERTIB DI KAMPUS

Dalam dokumen KODE KEHORMATAN UNIVERSITAS PUTERA BATAM (Halaman 66-71)