• Tidak ada hasil yang ditemukan

Holcim network

Dalam dokumen Menjalankan Nilai-Nilai Holcim (Halaman 68-86)

Pabrik atau penggilingan Silo dan pusat distribusi Jaringan distribusi

Unit produksi beton siap pakai (termasuk unit produksi

mobile)

Waralaba bahan bangunan ritel (Solusi Rumah) Kantor pemasaran

Holcim Malaysia Holcim Indonesia Java Bali Sumatra

Bali

Denpasar Celukan Bawang

Tuban Plant (tahap terakhir akan siap pada 2015)

Surabaya Malang Gianyar Perawang Batam Dumai

Sumatra

Malaysia Pontianak

Kalimantan

68 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2013

GRI Keterangan Halaman

Strategi dan Analisa

G4-1 Pernyataan seputar pembangunan berkelanjutan dari pejabat senior pengambil keputusan

8-11

G4-2 Dampak, risiko dan peluang utama 8-11

Profil Organisasi

G4-3 Nama organisasi 65

G4-4 Merek, produk dan/atau layanan utama 65

G4-5 Letak kantor pusat organisasi 65

G4-6 Negara tempat beroperasi 65

G4-7 Bentuk kepemilikan dan badan hukum 65

G4-8 Pasar dari produk/ layanan 65

G4-9 Ukuran organisasi 65

G4-10 Tenaga kerja 72

G4-11 Persentasi karyawan yang dilindungi CLA 71

G4-12 Rantai pasokan perusahaan 4-5

G4-13 Perubahan penting menyangkut ukuran, kerangka atau kepemilikan usaha selama periode pelaporan

NA

G4-14 Pendekatan kehati-hatian/ prinsip pencegahan AR

G4-15 Prinsip-prinsip eksternal yang diikuti dan diterapkan

65

G4-16 Keanggotaan asosiasi 65

Aspek Material dan Pembatasan G4-17 Pernyataan laporan keuangan konsolidasi

organisasi

AR

G4-18 Penentuan isi laporan dan pembatasan 64

G4-19 Aspek material yang teridentifikasi NA

G4-20 Batasan aspek material di dalam organisasi NA

G4-21 Batasan aspek material di luar organisasi NA

G4-22 Pernyataan kembali NA

G4-23 Perubahan pelaporan yang bersifat signifikan 64

Profil Pelaporan

G4-24 Kelompok pemangku kepentingan 52-63

G4-25 Dasar identifikasi dan seleksi pemangku kepentingan

52-63

G4-26 Proses pendekatan pada pemangku kepentingan 52-63

G4-27 Topik kunci dan respon organisasi terhadap pemangku kepentingan

52-63

Pelibatan Pemangku Kepentingan

G4-28 Periode pelaporan 64

G4-29 Tanggal penerbitan laporan terdahulu 64

G4-30 Siklus pelaporan 64

G4-31 Kontak terkait isi laporan 64

G4-32 Indeks GRI 68

G4-33 Penjaminan NA

GRI Keterangan Halaman

Tata Kelola

G4-34 Struktur tata kelola AR

G4-35 Proses delegasi kewenangan untuk topik triple bottom line

AR

G4-36 Posisi tingkat eksekutif yang bertanggung jawab atas triple bottom line

AR

G4-37 Konsultasi antara pemangku kepentingan dan badan pengelola tertinggi untuk triple bottom line

AR

G4-38 Komposisi struktur tata kelola AR

G4-39 Ketua badan pengelola tertinggi dan fungsinya AR

G4-40 Proses pemilihan anggota badan pengelola tertinggi dan komite di bawahnya

AR

G4-41 Proses yang ditempuh badan pengelola tertinggi untuk mencegah timbulnya benturan kepentingan

AR

G4-42 Peran badan pengelola tertinggi dan eksekutif senior pada misi, nilai, strategi, kebijakan dan tujuan organisasi yang berhubungan dengan triple bottom line

AR

G4-43 Proses untuk memperluas wawasan dan pengetahuan badan pengelola tertinggi, yang menyangkut triple bottom line

AR

G4-44 Proses untuk mengevaluasi kinerja badan pengelola tertinggi sendiri, khususnya yang menyangkut kinerja di bidang triple bottom line

AR

G4-45 Peran badan pengelola tertinggi dalam

mengidentifikasi dan mengelola dampak, risiko dan peluang dari triple bottom line

AR

G4-46 Peran badan pengelola tertinggi dalam mengkaji proses manajemen risiko atas topik triple bottom line

AR

G4-47 Frekuensi badan pengelola tertinggi dalam mengkaji dampak, risiko dan peluang dari triple bottom line

AR

G4-48 Komite tertinggi yang mengkaji laporan keberlanjutan

AR

G4-49 Proses komunikasi dan penyampaian informasi kritis

AR

G4-50 Bentuk informasi kritis yang disampaikan kepada badan pengelola tertinggi

AR

G4-51 Kebijakan remunerasi untuk badan pengelola tertinggi

AR

G4-52 Proses penentuan remunerasi AR

G4-53 Mekanisme pertimbangan akan pandangan pemangku kepentingan atas remunerasi

AR

G4-54 Rasio jumlah kompensasi tahunan AR

G4-55 Rasio persentase kenaikan jumlah kompensasi tahunan

AR

G4-56 Pernyataan niilai-nilai, prinsip, dan norma organisasi.

65

G4-57 Mekanisme internal dan eksternal dalam mendapatkan saran pada perilaku patuh hukum

AR

G4-58 Mekanisme internal dan eksternal pelaporan perilaku tak beretika/ tak patuh hukum

AR

Indeks GRI

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

Kinerja Ekonomi

G4-EC1

Nilai ekonomi (Rp miliar)

Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan

- Pendapatan 6.820 8.225 8.703

Nilai ekonomi yang disalurkan

- Biaya operasional 4.661 5.521 6.071

- Upah dan tunjangan karyawan 535 687 649

- Pembayaran kepada penyedia modal 79 153 81

- Pembayaran kepada Pemerintah 442 542 390

- Investasi untuk masyarakat 23 20 33

Nilai ekonomi yang ditahan 1.080 1.302 1.479

G4- EC2

Dampak terhadap kondisi keuangan maupun risiko yang muncul dan peluang yang dapat diraih dengan adanya perubahan iklim

8-11

G4- EC3

Cakupan program manfaat yang ditetapkan dan diwajibkan bagi perusahaan

Asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan kecelakaan, pengobatan, santunan bagi karyawan yang cacat/tunadaya, cuti kelahiran anak, pengobatan untuk anak, tunjangan pensiun, tunjangan makan, tunjangan transportasi, seragam

G4- EC4

Bantuan keuangan yang diterima dari pemerintah

0 0 0

G4- EC5

Rasio upah standar bagi karyawan golongan rendah menurut jenis kelamin di unit kerja dibandingkan dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah daerah

Holcim memberikan upah standar bagi karyawan golongan rendah di semua lokasi kerja dan tidak membedakan upah standar bagi karyawan golongan rendah pria dengan wanita

- Kantor Pusat 135% - Pabrik Narogong 185% - Pabrik Cilacap 455% - Pabrik Tuban 270% - Rata-rata keseluruhan 305% 235% 261% G4- EC6

Porsi manajer senior (SML) yang diangkat dari warga setempat

Kategori 'daerah' atau 'lokal' ditentukan berdasarkan kartu identitas dan menurut provinsi

- Kantor Pusat 88%

- Pabrik Narogong (termasuk unit tambang)

71%

- Pabrik Cilacap (termasuk unit tambang) 67%

- Pabrik dan Proyek Tuban 17%

- Unit Beton Siap-Pakai & Agregat 43%

G4- EC7

Pembangunan dan dampak dari proyek investasi prasarana dan layanan yang disediakan

- Sumbangan dan amal 1.835 4.573

- Pendidikan 2.391 1.901

- Pengembangan masyarakat 9.290 2.765

- Pembangunan infrastruktur bagi warga 1.827 1.331

- Pelatihan untuk ahli bangunan 15.996

- Lain-lain 1.530

70 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2013

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

G4- EC8

Dampak besar tidak langsung terhadap kondisi perekonomian

22-23

G4- EC9

Porsi dana yang dikeluarkan untuk pemasok di daerah (Rp miliar)

- Kantor Pusat 1.612 1.980 1.924

- Narogong 188 285 353

- Cilacap 230 286 349

- Tuban 6 3 3

Total 2.036 2.554 2.629

Jumlah pemasok asal daerah menurut unit kerja - Kantor Pusat 1.846 1.939 2.056 - Narogong 174 191 214 - Cilacap 217 224 225 - Tuban 36 43 56 Total 2.273 2.397 2.251

Tanggung Jawab seputar produk G4-

PR1

Kategori produk dan layanan yang dievaluasi dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan konsumen dalam rangka perbaikan kualitas (persentase)

Perusahaan menyusun kebijakan menyangkut kesehatan dan keselamatan pelanggan. Perusahaan menganalisis cara kerja pemasok agar dapat dipastikan bahwa mereka semua menerapkan prinsip kerja yang aman, dan semua pihak yang terlibat dari hulu hingga hilir mendapat penyuluhan tentang kondisi kerja yang aman. Semua ahli bangunan binaan Holcim mendapat informasi bagaimana cara yang aman menggunakan produk perusahaan

G4- PR2

Jumlah kasus tidak dilaksanakannya peraturan dan ketentuan tidak wajib yang mengatur dampak yang dihasilkan produk dan layanan terhadap kesehatan dan keselamatan konsumen selama daur hidup produk dan layanan

0 0 0

G4- PR3

Jenis informasi produk dan layanan yang diwajibkan dalam prosedur perusahaan terkait penyampaian informasi dan pemberian label produk dan layanan, dan kategori produk dan layanan yang wajib mencantumkan informasi (persentase)

Kami sepenuhnya mengikuti peraturan dan standar yang ditetapkan pemerintah (SNI) tentang informasi dan label produk

G4- PR4

Jumlah kasus tidak dilaksanakannya peraturan dan ketentuan tidak wajib yang mengatur penyampaian informasi dan pemberian label produk dan layanan

0 0 0

G4- PR5

Hasil survei tingkat kepuasan konsumen - Indeks Kepuasan Konsumen

- Toko bahan bangunan/ritel 76 77 78

- Pelanggan non-tradisional 78 78 78

- Net Promotor Score

- Toko bahan bangunan/ritel NA 33% 41%

- Pelanggan non-tradisional NA 7,1% -15,4%

- Semua segmen 32% 35%

G4- PR6

Penjualan produk yang dilarang atau produk yang dipersengketakan

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

G4- PR7

Jumlah kasus tidak dilaksanakannya peraturan dan ketentuan tidak wajib yang mengatur komunikasi pemasaran, termasuk pemasangan iklan, promosi dan pemberian sponsor

0 0 0

G4- PR8

Jumlah keluhan yang menyangkut dilanggarnya privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan

0 0 0

G4- PR9

Besaran denda yang dikenakan akibat tidak dilaksanakannya undang-undang dan peraturan yang mengatur pengadaan dan penggunaan produk dan layanan

0 0 0

Hak Asasi Manusia G4-

HR1

Jumlah dan persentase kontrak dan perjanjian investasi yang memuat klausul tentang hak asasi manusia atau yang telah melalui evaluasi menyangkut hak asasi manusia

Semua kontrak standar yang

ditandatangani bersama pemasok memuat klausul tentang hak asasi manusia, standar K3, standar ketenagakerjaan dan ketentuan lain terkait pertanggungjawaban terhadap masyarakat

- Standar K3 100%

- Sistem EMS 100%

- Standar ketenagakerjaan (termasuk hak asasi manusia)

100%

- Akuntabilitas sosial 100%

Persentase pemasok lokal yang menjalani proses evaluasi

- Standar K3 100%

- Sistem EMS 100%

- Standar ketenagakerjaan (termasuk hak asasi manusia)

100%

- Akuntabilitas sosial 100%

G4- HR2

Jumlah jam pelatihan yang diikuti karyawan tentang kebijakan hak asasi manusia atau prosedur menyangkut aspek hak asasi manusia yang terkait dengan kegiatan usaha

0 0 88

G4- HR3

Jumlah kejadian diskriminasi dan langkah perbaikan yang diambil

0 0 0

G4- HR4

Kemungkinan dilanggarnya atau ada risiko besar tidak dilaksanakannya hak berserikat dan perjanjian kerja bersama di unit kerja perusahaan dan di unit kerja pemasok

Perusahaan menerapkan kebijakan HAM yang secara khusus dan jelas mengatur hal-hal tersebut

- Unit kerja perusahaan 0 0 0

- Unit kerja pemasok 0 0 0

Keterwakilan dalam serikat pekerja 75% 75% 74%

G4- HR5

Ada risiko besar anak-anak dipekerjakan di unit kerja perusahaan dan di unit kerja pemasok

Perusahaan menerapkan kebijakan HAM yang secara khusus dan jelas mengatur hal-hal tersebut. Saat ini Holcim belum melakukan pemantauan terhadap prosedur kerja di unit kerja pemasok

0 0 0

- Unit kerja perusahaan 0 0 0

- Unit kerja pemasok 0 0 0

G4- HR6

Ada risiko besar terjadinya kerja paksa atau kerja wajib di unit kerja perusahaan dan di unit kerja pemasok

Perusahaan menerapkan kebijakan HAM yang secara khusus dan jelas mengatur hal-hal tersebut

0 0 0

- Unit kerja perusahaan 0 0 0

72 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2013

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

G4- HR7

Persentase satuan pengamanan yang mendapat pelatihan tentang kebijakan atau prosedur menyangkut pelaksanaan hak asasi manusia yang terkait dengan kegiatan usaha

0 25%

G4- HR8

Jumlah pelanggaran terhadap hak masyarakat asli dan tindakan yang diambil

Lokasi dimana Holcim beroperasi tidak menyalahi norma adat setempat

0 0 0

G4- HR11

Jumlah pengaduan terkait dampak kegiatan usaha terhadap pelaksanaan hak asasi manusia yang disampaikan, ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme penanganan pengaduan

- Ditangani selama periode pelaporan 0 0 5

- Diselesaikan selama periode pelaporan 100%

Tenaga Kerja G4-

LA1

Jumlah dan status karyawan baru dan jumlah karyawan yang diganti - Jumlah karyawan baru menurut jenis kelamin

- Pria 210

- Wanita 41

- Jumlah 251

- Jumlah karyawan baru menurut lokasi

- Narogong 44 86

- Cilacap 15 16

- Tuban 55 65

- Lain-lain 42 84

- Jumlah 156 251

- Jumlah karyawan baru 0,06 0,09

- Jumlah karyawan yang diganti

- Pria 60 101 109

- Wanita 22 14 16

- Jumlah 82 115 125

- Jumlah karyawan yang diganti 0,04 0,04

- Jumlah karyawan yang diganti menurut lokasi - Narogong 22 33 - Cilacap 36 31 - Lain-lain 57 61 - Jumlah 115 125 G4- LA2

Tunjangan yang diberikan kepada karyawan tetap dan tidak diberikan kepada karyawan tidak tetap atau karyawan paruh-waktu

- Asuransi jiwa Karyawan tetap : Tidak diberikan Karyawan tidak tetap : Tidak diberikan - Perawatan kesehatan Karyawan tetap : Diberikan

Karyawan tidak tetap : Diberikan - Jaminan bagi karyawan yang cacat

dan tunadaya

Karyawan tetap : Diberikan Karyawan tidak tetap : Diberikan - Cuti kelahiran anak Karyawan tetap : Diberikan

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

- Tunjangan pensiun Karyawan tetap : Diberikan

Karyawan tidak tetap : Tidak diberikan - Kepemilikan saham Karyawan tetap : Diberikan

Karyawan tidak tetap : Tidak diberikan

G4- LA3

Jumlah karyawan yang kembali bekerja setelah cuti kelahiran anak

- Pria (2 hari) 100% 100%

- Wanita 100% 100%

G4- LA4

Secepat-cepatnya waktu yang disediakan untuk menyampaikan pemberitahuan sebelum perusahaan mengadakan perubahan pada kegiatan operasional (minggu)

Masalah ini disebutkan dalam perjanjian kerja bersama

4 4 4

G4-LA5

Persentase jumlah karyawan yang terwakili dalam badan pengelolaan bersama yang dibentuk secara resmi – komite kesehatan dan keselamatan kerja karyawan yang ikut memantau dan memberikan masukan untuk program kesehatan dan keselamatan kerja

100% 100% 100%

G4- LA6

Data kinerja K3

- LTI-FR karyawan tetap sejak awal tahun hingga periode terakhir yang dilaporkan (YTD)

0,403 0,19 0,18

- LTI-SR karyawan tetap sejak awal tahun hingga periode terakhir yang dilaporkan (YTD)

1,328 0,2 0,8

- LTI-FR karyawan kontraktor (di lokasi kerja) sejak awal tahun hingga periode terakhir yang dilaporkan (YTD)

0,49

- LTI-SR karyawan kontraktor (di lokasi kerja) sejak awal tahun hingga periode terakhir yang dilaporkan (YTD)

5,38

Insiden: karyawan tetap

- Korban jiwa 0 0 0

- Korban cacat tetap 0 0 0

- Korban cacat tidak tetap 6 19 1

- Lokasi: Di dalam pabrik 6 17 12

- Lokasi: Di luar plant 0 2 1

- Jumlah hari yang hilang 20 1 4

- Jumlah jam kerja tanpa insiden 1.379.396 2.972.761 2.780.425

Insiden: karyawan kontraktor (termasuk Tuban)

- Korban jiwa 0 1 2

- Korban cacat tetap 0 0 1

- Korban cacat tidak tetap 21 148 5

- Lokasi: Di dalam pabrik 20 156 5

- Lokasi: Di luar pabrik 1 5 0

- Jumlah hari yang hilang 33 92 224

- Jumlah jam kerja tanpa insiden 2.484.305

Kursus formal tentang keselamatan kerja

- Jam 20.083 11.839 25.057

74 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2013

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

Pelatihan Mengemudi Defensif

(Defensive Driver Training)

- Peserta 372

- Sertifikat tingkat dasar 237

- Sertifikat tingkat lanjut 106

Peserta uji kelelahan pengemudi 54.387 59.462

Peserta program peningkatan taraf kesehatan perorangan

169 218

Peserta kegiatan pemeriksaan kesehatan

- Karyawan 86% 85,8% 82,1 %

- Anggota keluarga 17% 16% 19%

Absensi 0,08 0,08 0,09

Jumlah rata-rata cuti sakit per karyawan 1,6 1,6 1,8

G4-LA7

Karyawan yang mengidap atau berisiko tinggi terkena penyakit akibat pekerjaan

57 75

G4-LA8

Masalah kesehatan dan keselamatan kerja yang tercakup dalam perjanjian resmi antara perusahaan dan serikat pekerja

Ya Ya Ya

G4- LA9

Durasi pelatihan rata-rata (jam) per tahun per karyawan

- Jenis kelamin

- Pria 47 58 60

- Wanita 50 56 60

Durasi pelatihan rata-rata (jam) per karyawan

44 60 60

- Kategori karyawan

- Jajaran manajemen puncak & manajemen senior( TML+SML)

2.530 3.835 4.457

- Jajaran manajemen madya 22.840 37.421 43.989

- Jajaran lain (FML+NML) 84.301 114.093 120.653

- Jumlah 109.671 155.349 169.099

G4- LA11

Persentase karyawan yang

diikutsertakan dalam evaluasi kinerja dan pengembangan karir rutin

- Pria 100% 100%

- Wanita 100% 100%

Persentase karyawan yang ikut serta dalam survei Kepuasan Karyawan

100% 0%

Persentase karyawan yang ikut serta dalam e-Dialogue

100% 50% 45%

G4- LA12

Komposisi anggota badan pengurus (Direksi) - 30 - 50 7 - >50 2 Jumlah karyawan - Jenis kelamin - Pria 2.332 2.413 2.513 - Wanita 244 271 294

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013 - Kelompok usia

- Usia < 30 tahun 380 443 542

- Usia 30-50 tahun 1.974 2.033 2.074

- Usia > 50 tahun 222 208 191

- Karyawan menurut status

- Karyawan tetap 2.487 2.598 2.697

- Lepas/paruh waktu 66 61 86

- Karyawan asing 23 25 24

- Karyawan menurut lokasi

- Cilacap 623 608 584

- Narogong 1.000 983 1.019

- Lain-lain 953 1.093 1.204

% tenaga kerja wanita

- Direksi dan manajemen senior 15% 16% 4%

- Manajemen madya 16% 15% 5%

- Superintendent 7% 10% 18%

- Supervisor & officer 9% 10% 28%

G4- LA13

Rasio gaji pokok dan remunerasi karyawan wanita dengan karyawan pria sesuai kategori

Sesuai data perusahaan, gaji karyawan wanita dan karyawan pria sama untuk semua tingkatan

G4- LA16

Jumlah pengaduan terkait pelaksanaan kegiatan kerja yang disampaikan, ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme penanganan pengaduan

- Ditangani selama periode pelaporan 5

- Diselesaikan selama periode pelaporan 100%

Masyarakat

G4-SO1

Jumlah unit kerja yang menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan

- Pabrik semen 3 3 3

- Jumlah pabrik semen 3 3 3

- Unit tambang 2 2 2

- Jumlah unit tambang 2 2 2

- Unit produksi beton siap-pakai 3 17 17

- Jumlah unit produksi beton siap-pakai 26 30 30

Persentase unit kerja yang menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan

- Kajian dampak sosial

- Keterlibatan pemangku kepentingan dalam pembuatan rencana kegiatan kemasyarakatan (CSR)

5 5 5

- Keikutsertaan dalam program CSR/SD 5 5 5

- Dialog bersama pemangku kepentingan 5 5 5

- Rencana kegiatan kemasyarakatan 0 5 5

- Community advisory panels 4 4 4

G4- SO3

Jumlah dan persentase unit kerja yang dievaluasi untuk mengetahui risiko korupsi, dan risiko yang ditemukan

76 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2013

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

G4- SO4

Komunikasi dan pelatihan dengan tema kebijakan dan prosedur anti-korupsi Jumlah dan persentase anggota badan pengurus yang telah mendapat penyuluhan tentang kebijakan dan prosedur anti-korupsi yang ditetapkan perusahaan

Sejak tahun 2012 perusahaan menyelenggarakan pelatihan tatap-muka tentang ABCD. Manajemen telah menyampaikan sikap perusahaan, yaitu sama sekali tidak akan membiarkan terjadinya tindak korupsi

G4- SO5

Korupsi dan tindakan yang diambil Dilaporkan kepada pihak kepolisian 0 1

G4- SO6

Nilai seluruh sumbangan yang diberikan untuk kegiatan politik, berdasarkan negara dan penerima sumbangan/ penerima manfaat

Tidak ada Tidak ada Tidak ada

G4- SO7

Langkah hukum yang diambil terkait praktek anti-persaingan, anti-kolusi dan anti-monopoli, dan kelanjutannya

Sebagai kelompok usaha yang beroperasi di seluruh dunia, Holcim menerapkan kebijakan persaingan sehat, dan sesuai misi yang telah ditetapkan Holcim Group, perusahaan menerbitkan Panduan Persaingan Sehat (Fair

Competition Directive) serta mewajibkan

semua karyawan yang menangani kegiatan operasional perusahaan untuk mengikuti pelatihan

0 0

G4- SO8

Besaran denda yang dikenakan dan jumlah sanksi bukan dalam bentuk uang akibat tidak dilaksanakannya undang-undang dan peraturan

0 0

Lingkungan hidup

G4-EN1

Bahan yang digunakan untuk memproduksi dan mengemas produk utama

Bahan tak-terbarukan yang digunakan (juta ton)

Pemakaian bahan baku

- Gamping 8,95 9,17 10,14 - Lempung 1,50 1,35 1,33 - Pasir silika 0,35 0,43 0,42 - Pasir besi 0,09 0,09 0,11 - Gipsum 0,28 0,32 0,33 - Debu 0,13 0,10 0,00

- Bahan kemasan - kertas 0,0175 0,024 0,0155

- Lain-lain 0,84 0,85 0,49

Bahan terbarukan yang digunakan (juta ton)

Pemakaian bahan baku

- Fly ash, Bottom Ash, Gipsum sintetis 0,061 0,189 0,391

- Terak tembaga 0,113 0,086 0,120

Bahan langsung (juta ton)

Pemakaian raw meal 9.819 10.088 10.037

G4-EN2

Jumlah bahan/bahan bekas yang digunakan dalam proses produksi (%)

1,8% 2,7% 5,1%

Faktor klinker (% rata-rata klinker dalam semen)

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

G4-EN3

Pemakaian energi

Pemakaian bahan bakar yang berasal dari sumber tak-terbarukan (TJ)

- Batubara 19.368 19.301 18.971

- Minyak solar industri 171 129 110

Pemakaian bahan bakar yang berasal dari sumber terbarukan (TJ)

- Bahan bakar biomassa alternatif 701 1.200 1.069

- Bahan bakar alternatif lain 760 744 904

Pemakaian listrik (juta kWh) 704 738 773

Pemakaian energi panas (TJ) 20.999 21.374 21.052

Total pemakaian energi (TJ) Efisiensi pemakaian listrik (TJ/ton semen)

0,0033 0,0030 0,0028

G4-EN5

Rasio intensitas energi

- Efisiensi pemakaian tenaga panas (juta joule/ton klinker) 3.328 3.340 3.307 - Efisiensi pemakaian listrik (kWh/ton semen) 94 92 91,4 G4-EN6

Listrik yang dihemat (000 MJ) (435.786) (436.423) (660.715)

G4-EN8

Jumlah air yang diambil menurut sumber (000 m3)

Perusahaan menggunakan Holcim Water Directive Protocol sebagai standar - Air permukaan, termasuk air dari rawa,

sungai, danau dan lautan

546 445 341

- Air tanah 167 69 110

- Air hujan yang ditampung dan disimpan oleh perusahaan

188 264 12 - Air dari perusahaan air minum daerah

atau dari perusahaan lain

233 189 458

Pemakaian air (000 m3)

- Semen 785 799 1,077

- Agregat (air yang diambil) 49 44 46

- Beton siap-pakai 313 486 606

Efisiensi pemakaian air (l/ton)

- Semen 110 99,5 89

- Agregat (air yang diambil) 23 20 11

- Beton siap-pakai 275 382 138

G4-EN9

Sumber air yang terimbas kegiatan pengambilan air

Volume air yang diolah dan dimanfaatkan kembali (000 m3) - Pabrik semen 224 226 276 - Agregat - - -- Beton siap--pakai NA NA 123 G4-EN10

Persentase volume air yang diolah & dimanfaatkan kembali dibanding volume air yang diambil (%)

- Pabrik semen 61,2% 58,5% 52,1%

-78 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2013

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

G4-EN11

Unit kerja yang berada di dalam atau berbatasan dengan kawasan lindung atau dengan kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi di luar kawasan lindung

Sampai dengan tahun 2013, hanya ada 1 lokasi yang tergolong memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, yaitu tambang agregat Nusakambangan yang dioperasikan Pabrik Cilacap - Lokasi geografis Nusakambangan

E: 108.855 - 109.015 S: 7.645 - 7.690 - Lahan bawah tanah dan bawah

permukaan

Tidak - Posisi lahan dari kawasan lindung

atau dari daerah dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi di luar kawasan lindung.

> 5 km dari Suaka Margasatwa Nusakambangan Barat & Nusakambangan Timur

- Jenis unit kerja Kawasan tambang/penambangan/ ekstraksi

- Luas wilayah kerja (ha) 94 94 112

- Tingkat keanekaragaman hayati dilihat dari:

- Ciri kawasan lindung atau kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi di luar kawasan lindung (ekosistem darat, air tawar atau laut)

Darat

- Penentuan status lindung (misal IUCN Protected Area Management Categories [67], Ramsar Convention [78], peraturan perundang-undangan di Indonesia)

Peraturan perundang-undangan di Indonesia

Lokasi tambang yang terletak di kawasan sensitif; perusahaan telah menyusun rencana aksi pelestarian flora-fauna untuk lokasi tersebut (%).

- Semen 66% 100% 100%

- Agregat NA NA NA

Rencana penambangan telah mendapat persetujuan dari pemerintah daerah.

- Semen 100% 100% 100%

- Agregat 100% 100% 100%

Persentase unit tambang yang telah memiliki rencana rehabilitasi tambang

- Semen 100% 100% 100%

- Agregat 100% 100% 100%

G4-EN12

Dampak yang dihasilkan kegiatan, produk dan layanan terhadap flora-fauna di kawasan lindung dan kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi di luar kawasan lindung

Kawasan dengan tingkat

keanekaragaman hayati yang tinggi hanya tambang Nusakambangan. Wilayah kerja lain yang menghasilkan dampak baik langsung maupun tidak langsung berada jauh dari kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi

Sebutkan sifat dari dampak langsung maupun tidak langsung yang ditimbulkan terhadap flora dan fauna terkait satu atau lebih aspek berikut:

Dampak yang ditimbulkan sebagian besar berasal dari kegiatan penambangan; meski demikian perusahaan terus memantau dan menanggulangi dampak tersebut melalui kegiatan yang tertuang dalam rencana pelestarian flora dan fauna

GRI Keterangan Halaman Penjelasan 2011 2012 2013

Sebutkan dampak positif dan negatif langsung maupun tidak langsung terkait aspek berikut:

Daerah yang ditambang luasnya tidak lebih dari 12 persen luas wilayah konsesi tambang. Sekitar 65 persen wilayah konsesi tambang perusahaan kami alokasikan sebagai wilayah konservasi. Dengan demikian kami dapat meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan kegiatan usaha terhadap spesies flora dan fauna, luasan wilayah yang terkena dampak dan lamanya dampak yang ditimbulkan. Wilayah yang terkena dampak juga dapat dipulihkan karena kami berkomitmen melakukan kegiatan penambangan bertahap dan selektif

G4-EN13

Luasan dan lokasi kawasan lindung atau kawasan yang dipulihkan

Sesuai Biodiversity Action Plans (BAP) yang telah disusun perusahaan, sekitar 650 hektar (65 persen) wilayah konsesi IUP dialokasikan sebagai wilayah konservasi dalam NK IUP Kemitraan dengan pihak ketiga untuk

melindungi atau memulihkan habitat flora dan fauna

Kajian awal flora-fauna dilaksanakan oleh Fauna Flora International sementara untuk pelaksanaan BAP, kami bekerja sama dengan kalangan perguruan tinggi (Universitas Jenderal Soedirman dan Universitas Gajah Mada) serta badan pemerintah (BKSDA dan LIPI) Status masing-masing kawasan

Standar, metodologi dan asumsi yang digunakan

Mengacu ke metode High Conservation Value Forest

Kebijakan dan metode perlindungan dan pemulihan habitat

Untuk penanggulangan dampak kegiatan terhadap kondisi flora dan fauna, metode yang dipilih perusahaan adalah melindungi sebagian kawasan Penghijauan Penanaman pohon di Narogong, Cilacap,

Tuban, Ciwandan, Jeladri dan Maloko

37.768 51.000 64.915

G4-EN14

Jumlah spesies flora-fauna yang termasuk dalam daftar IUCN Red List dan dalam daftar konservasi flora-fauna yang ditetapkan pemerintah Indonesia yang habitatnya berada di kawasan yang terdampak kegiatan usaha; menurut risiko punah

- Sangat langka Fauna: Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), Flora: Pelalar/Meranti Jawa (Dipterocarpus littoralis), Amburu/ Cengal (Hopea sangal)

3 3 3

- Langka Flora: Lithocarpus platycarpus, Anisoptera costata korth; Fauna: Trenggiling (Manis javanica), Kucing Bakau (Prionailurus viverrinus)

14 14 14

- Rentan Flora: 3 spesies & Fauna: 10 spesies 13 13 13

G4-EN15

Emisi langsung gas rumah kaca (GRK) (Cakupan 1)

- Emisi CO2 bruto mutlak (ton) 5.395.610 5.439.631 5.437.999 - Emisi CO2 bersih mutlak (ton) 5.336.418 5.380.486 5.364.028

Dalam dokumen Menjalankan Nilai-Nilai Holcim (Halaman 68-86)

Dokumen terkait