• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepala keamanan pabrik Tuban: Komunikasi adalah aspek penting

Dalam dokumen Menjalankan Nilai-Nilai Holcim (Halaman 62-65)

Program peternakan sapi di Tuban.

Direktorat Human Resources menyimpan data lengkap karyawan. Jumlah warga sekitar yang kami angkat sebagai karyawan dan jumlah karyawan asing yang dipekerjakan di sini menjadi perhatian kami. Banyaknya personil perempuan yang menjadi manajer maupun yang duduk di pucuk pimpinan terus bertambah; dan manajer senior perempuan prosentasenya mencapai 4 persen.

Masyarakat Pemangku Kepentingan

Kami mengkaji apa yang dibutuhkan warga, mengajak warga untuk mau berpartisipasi dan menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan di daerah sekitar untuk meningkatkan kegiatan pendidikan, budaya dan kemasyarakatan. Untuk keperluan ini kami selalu menerapkan standar yang tertuang dalam Pakta Global PBB dan mengikuti ketentuan dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia. Perusahaan mendukung dan mendorong karyawan untuk ikut dalam kerja sukarela dan kegiatan bersama warga setempat. Untuk mendekatkan perusahaan

dengan masyarakat dan sebaliknya, Holcim Indonesia membentuk tim Community Relations yang

beranggotakan lima hingga delapan orang di bawah arahan Community Relations Manager di setiap pabrik. Ditempatkan pula tim dengan manajer masing-masing di unit kerja beton siap pakai dan agregat, serta Senior Superintendents di semua unit produksi beton siap-pakai.

Melibatkan Warga dalam Penyusunan Rencana

Sebelum mulai menjalin kerja sama dengan warga, harus dipastikan dulu bahwa kami paham apa kebutuhan mereka dan kebutuhan itu dapat kami penuhi. Community Advisory Panels (CAP) dibentuk di tiga wilayah kerja utama Holcim, yakni Narogong, Cilacap dan Tuban, juga di wilayah tambang Maloko yang juga memiliki Departemen Community Relations. Informasi lengkap tentang CAP dapat dibaca di laman Community Relations di situs web perusahaan. Sepanjang tahun 2013 diadakan 8 pertemuan CAP di berbagai daerah di Indonesia.

62 PT Holcim Indonesia Tbk Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2013

Masyarakat

Mengingat refrigeran yang mengandung BPO masih banyak dipakai di Indonesia, pada triwulan terakhir 2012 kami mengambil langkah antisipasi dengan mengadakan program "RAISE Indonesia" bekerja sama dengan ASSIST, LSM pengembangan sumber daya manusia.

Tujuan RAISE adalah menyadarkan kalangan industri, akademisi dan pemerintah bahwa mereka perlu mengenal refrigeran BPO dan cara yang aman memusnahkan bahan tersebut. Kepada mereka diperkenalkan pula langkah menekan konsumsi energi dengan melakukan manajemen sistem pendingin dan refrigeran yang baik dan benar. Sasaran utama program RAISE adalah teknisi yang biasa melakukan perawatan mesin pendingin dan menangani refrigeran HCFC dan CFC. Ikut pula disasar praktisi K3L industri.

Pada tahun 2013 kami menyelenggarakan 12 kegiatan RAISE di tiga kota di Indonesia dengan jumlah peserta mencapai sekitar 350 orang.

Ikut Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Sebagai bentuk dukungan terhadap program pembangunan berkelanjutan, kami memperkenalkan solusi mendirikan gedung yang sedikit sekali

menghabiskan energi dan tidak banyak menggunakan sumber daya alam. Kami dan sejumlah mitra mendanai dan membangun Ecotech Campus di lingkungan ATMI Cikarang. Gedung ini, yang mulai digunakan pertengahan 2013, menjadi contoh bagaimana pembangunan berkelanjutan yang seharusnya.

Membantu mereka memahami

Sarana komunikasi lain yang tidak kalah penting adalah terbitan berkala yang didistribusikan kepada warga di sekitar lokasi pabrik di Narogong dan Cilacap serta Tuban. Media komunikasi ini terbit dalam format majalah dengan bahasa pengantar Indonesia (sesekali bahasa Jawa), dan memuat berita khusus dan tulisan mengenai kerja sama yang dijalin Holcim dengan warga sekitar. Terbitan diproduksi oleh tim

Community Relations dan Corporate Communications

dan dibagikan gratis. Media tersebut kini diandalkan banyak warga sebagai sumber berita yang berkaitan dengan kondisi di daerah. Saat ini Departemen

Community Relations di Narogong menerbitkan

buletin tiga kali sementara staf di Cilacap dan Tuban menerbitkan empat buletin dengan tiras seluruhnya mencapai 10.100 eksemplar sepanjang tahun 2013.

Advokasi Lingkungan dan Konstruksi Berkelanjutan

Untuk memasyarakatkan konsep pembangunan berkelanjutan, kami manfaatkan sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat mendirikan bangunan ramah-lingkungan, yang juga kami komunikasikan kepada para pemangku kepentingan.

Untuk memperbesar kesadaran warga akan pentingnya upaya pelestarian lingkungan, Geocycle menerbitkan komik Petualangan Hijau seri kedua dan ketiga untuk selanjutnya dibagikan kepada siswa sekolah sekitar. Buku itu memuat cerita menarik bergambar tentang pelestarian lingkungan dari kacamata siswa. Pada tahun 2013 komik dibagikan kepada sekitar 5.000 siswa SD di tiga lokasi pabrik Holcim di Narogong, Cilacap dan Tuban.

Anggota tim Community Relations dan Green Posdaya saat peluncuran.

Kami menghimbau berbagai pihak untuk mengadopsi teknik konstruksi berkelanjutan, dan memperkenalkan kepada masyarakat konsep pembangunan

berkelanjutan. Fokus utama kampanye pada tahun 2013 adalah mengajak sebanyak mungkin kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam ajang global Holcim Awards for Sustainable Construction. Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan tahap final tingkat Asia pada tahun 2014 ini. Sepanjang tiga bulan terakhir 2013, kami mengkampanyekan Holcim Awards kepada pemangku kepentingan di tujuh kota; di antaranya arsitek, ahli teknik, perencana tata kota, pemilik gedung, kontraktor dan mahasiswa.

Pengaduan yang masuk

Sepanjang tahun 2013 tercatat ada 42 pengaduan yang masuk dari masyarakat terkait kegiatan operasional perusahaan: dua disampaikan oleh warga tentang kegiatan Pabrik Narogong (bau); tujuh diterima dari Tuban (permohonan kerja, pembangunan dermaga, permintaan pengusaha setempat agar diikutsertakan dalam pengadaan barang & jasa) dan empat dari unit kerja Holcim Beton. Semua pengaduan telah ditanggapi, dan perusahaan mengadakan dialog dengan warga terkait dengan pengaduan yang masuk.

Guna mengantisipasi kian ketatnya persaingan usaha, dalam beberapa bulan terakhir 2013, karyawan di berbagai unit kerja Holcim Indonesia diikutsertakan dalam kursus penyegaran mengenai aturan terkait persaingan sehat dan tata kelola perusahaan.

Ketentuan dimaksud adalah VCCE (Value Creation in a

Competitive Environment), pedoman seputar persaingan sehat;

dan ABCD (Anti-Bribery & Corruption Directives), panduan tentang tata kelola.

Pelatihan di kelas wajib diikuti karyawan yang bekerja di unit-unit usaha yang berisiko.

Tujuan disusun dan diberlakukannya ABCD adalah agar karyawan tahu harus berbuat apa jika mereka diberi hadiah, dijamu dan dimintai sumbangan saat menjalankan kegiatan usaha. Sedangkan VCCE dibuat untuk menjaga karyawan dari perilaku curang dalam persaingan. Dijelaskan di sana langkah yang harus karyawan ambil bila terbentur masalah. VCCE memberikan arahan bagaimana cara Holcim dan karyawannya mengikuti ketentuan dalam peraturan perundang-undang antimonopoli dan persaingan sehat di Indonesia.

Dalam dokumen Menjalankan Nilai-Nilai Holcim (Halaman 62-65)

Dokumen terkait