HASIL PENELITIAN
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji fisher. Dari hasil perhitungan
(Lampiran 22) diperoleh nilai varians pretest kelas eksperimen adalah 9,08 dan
varians pretest kelas kontrol adalah 10,35. Sehingga diperoleh nilai Fhitung 1,13
dengan taraf signifikan = 0,05 untuk dk 31 dan dk penyebut = 31 maka didapat Ftabel 1,84maka karena F hitung pada pretest kelas kontrol dan eksperimen 1,13 < 1,84 atau F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen. Sedangkan diperoleh varians nilai diperoleh nilai varians posttest kelas kontrol adalah 6,21
dan varians postets kelas eksperimen adalah 5,85. Sehingga diperoleh nilai Fhitung
1,06 dengan taraf signifikan = 0,05 untuk dk 31 dan dk penyebut = 31 maka
didapat Ftabel 1,84 maka karena F hitung pada posttest kelas kontrol dan
eksperimen 1,06 < 1,84 atau F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima jadi
Tabel 4.10
Hasil Uji Homogenitas Pretest
Varians Taraf
Signifikan F-hitung F-tabel Keterangan Eksperimen Kontrol
0, 05 1,13 1,84 Homogen
9,08 10,35
Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas Posttest
Varians Taraf
Signifikan F-hitung F-tabel Keterangan Eksperimen Kontrol
0, 05 1,06 1,84 Homogen
5,85 6,21
D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Uji Hipotesis Penelitian
Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa dua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata posttest
kelas eksperimen 1 = 77,2 dengan varians = 5,85 (Lampiran 23 ) sedangkan
untuk kelas varians kontrol diperoleh nilai rata-rata = 71,6 dengan varians
= 6,21 (Lampiran 23) .
H₀ menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai
rata-rata hasil belajar Aqidah akhlaq yang diajar menggunakan metode index card
match dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional
dengan menggunakan uji-t.
Bedasarkan pengujian nilai rata-rata hasil belajar aqidah akhlaq dengan
menggunakan uji-t, diperoleh harga thitung 3,733 dan t tabel1,697 atau thitung > t tabel
diperoleh nilai t tabel = 1,697 (Lampiran 23 ). Sehingga t hitung berada diluar
penerimaan H₀ atau dengan kata lain H₀ ditolak. Dengan rata-rata hasil belajar
siswa yang menggunakan metode pembelajaran Aktif Index card match lebih
tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh
bahwa H₀ ditolak. Dengan demikian, Hipotesis alternative ( HI ) yang menyatakan
hasil belajar aqidah akhlaq siswa yang diajar dengan menggunakan metode
pembelajaran aktif index card match lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan
menggunakan metode pembelajaran konvensional pada taraf signifikan 5%.
Artinya, sebelum diterapkan metode pembelajaran aktif index card match.
Kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkan metode index card
match untuk kelas eksperimen proses pembelajaran lebih aktif dan kreatif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya metode index card match ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan. Sebagaimana yang terlampir dalam gambar dibawah ini.
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Proses penyampaian materi
Gambar 4.3
Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan diatas, dijelaskan bahwa Ha diterima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar
Aqidah akhlaq siswa dengan menggunakan metode index card match dan mata
pelajaran aqidah akhlaq dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada konsep Beriman kepada Rasul Allah.
E. Pembahasan Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Guru
Selama proses pembelajaran berlangsung diadakannya observasi pengamatan aktivitas guru. Dimana observasi pengamatan aktivitas guru ini memperoleh hasil sebagai berikut : Rata-rata hasil yang diperoleh untuk kelas eksperimen pada pertemuan pertama yaitu sebesar 89%, Hasil pada pertemuan kedua sebesar 88%, Hasil pada petemuan kedua sebesar 90%. Kemudian rata-rata hasil yang diperoleh untuk kelas kontrol pada pertemuan pertama yaitu sebsar 81%, Hasil pada pertemuan kedua sebesar 83%, dan hasil pada pertemuan ketiga sebesar 87%. Sedangkan rata-rata hasil pengamatan observasi pada kelas kontrol pada pertemuan pertama yaitu sebesar 79%, pertemuan kedua dan ketiga yaitu 85%. Jika dibuat interpretasi untuk setiap aspek, maka dapat disimpulkan bahwa guru tersebut memiliki kriteria baik sekali dalam hal menjelaskan, penguasaan kelas, menjalin komunikasi dengan siswa dan mengaktifkan siswa.
F. Pembahasan Hasil Observasi Pengamatan aktivitas siswa
Selama proses pembelajaran berlangsung diadakannya observasi pengamatan aktivitas siswa, jika dibuat interpretasi untuk setiap aspek. Untuk hasil pengamatan observasi siswa pada kelas eksperimen pada pertemuan pertama dan kedua yaitu sebesar 85% dan untuk pertemuan ketiga yaitu sebesar 85%. Sedangkan rata-rata hasil perhitungan observasi kelas kontrol diperoleh hasil sebagai berikut : hasil pada pertemuan pertama yaitu sebesar 83% pertemuan kedua 87% dan 83% pertemuan ketiga. Jika dibuat interpretasi untuk setiap aspek, maka dapat disimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kriteria baik sekali dalam hal memperhatikan penjelasan dari guru, melaksanakan metode
G. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian belum sempurna, dikarenakan penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya :
1. Penelitian ini hanya ditujukan pada mata pelajaran Aqidah akhlaq pada
pokok bahasan Beriman kepada Rasul Allah saja, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok pembahasan yang lain.
2. Kondisi siswa yang sempat merasa bingung dengan proses pembelajaran
aktif metode index card match, karena siswa belum terbiasa dengan
metode pembelajaran seperti ini.
3. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan
kelas yang baik.
4. Hasil penelitian ini tidak dapat menampilkan proses pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung, karena peneliti tidak menggunakan alat perekam atau lain sebagainya untuk mengabadikan proses belajar tersebut.
64