Metode merupakan salah satu unsur yang sangat penting keberadaanya dalam pendidikan. Karena dengan adanya metode diharapkan mampu membantu
23
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013),Cet. X. h.111-130.
guru dan siswa dalam tercapainya tujuan Pendidikan yang sesuai dengan kurikulum yang direncanakan.
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Hal ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem
pembelajaran memegang peranan yang sangat penting24
Metode dapat diartikan sebagai cara-cara atau langkah yang digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau wawasan yang disusun secara sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori, konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam berbagai ilmu terkait. Terutama Ilmu Psikologi, manajemen dan sosiologi. Ilmu-ilmu tersebut erat kaitannya dengan metode karena didalamnya dijumpai pembahasan tentang jiwa dan perkembangan Manusia sebagai salah satu pertimbangan dan penyampaian teori, konsep dan wawasan kepadanya. Metode yang terkait dengan menyampaikan teori, konsep dan wawasan yang terdapat dalam berbagai bidang ilmutersebut dinamai dengan
metode pengajaran. 25
Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos.
Meta berarti “melalui” dan hodos berarti ‘jalan” atau “cara”. Dengan demikian
metode dapat diartikan sebagai cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencvapai suatu tujuan. Selain itu, adapula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemuka, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut.adalagi yang mengatakan bahwa metode sebenarnya berarti jalan untuk mencapai tujuan. Jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisi sebagai cara untuk menemukan, menguji dan
menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau
tersistematisasikannya suatu pemikiran. Dengan pemikiran yang akhir ini, metode lebih memperlihatkan sebagai alat untuk mengolah dan mengembangkan suatu
24
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pada Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008),Cet kelima,h. 147
25
Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. ( Jakarta: Prenada Media Group, 2009), Cet I, h. 176.
gagasan sehingga menghasilkan suatu teori atau temuan. Dengan metode serupa
itu, ilmu pengetahuan apapun bisa berkembang.26
Adapun pengertian metode sebagaimana telah diungkapkan didalam
Al-qur’an bahwa metode adalah Thariqoh yang digunakan sebagai sarana untuk menghantarkan kepada suatu tujuan. Dalam bahasa Arab kata metode
diungkapkan dalam berbagai kata yaitu Thariqoh, manhaj, dan wasilah. Thariqoh
berarti jalan, manhaj berarti sistem dan wasilah berarti perantara atau mediator.
Dengan demikian kata Arab yang dekat dengan metode adalah Thariqoh. Dari
pendekatan kebahasaan tersebut nampak bahwa metode lebih menunjukan kepada jalan, dalam arti jalan adalah jalan yang bersifat non fisik. Yakni jalan dalam bentuk ide-ide yang mengacu kepada cara yang mengantarkan seseorang untuk
sampai pada tujuan yang ditentukan. 27
Berikut ini ada beberapa pendapat tentang pengertian metode yaitu sebagai berikut:
A. Menurut Mahmud Yunus metode adalah jalan yang hendak oleh
seseorang kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan
lainnya. “ Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode
mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana guna mencapai susunan yang sistematis.
B. Menurut Ahmad Tafsir metode adalah cara yang paling tepat dan
cepat untuk melakukan sesuatu . “ Kata tepat dan cepat inilah yang
sering diungkapkan dengan kata efektif dan efisien “. Pengajaran yang
efektif artinya pengajaran yang dapat difahami oleh murid secara sempurna. Dalam ilme Pendidikan sering juga dikatakan bahwa pengajaran yang berfungsi pada murid. Maksud berfungsi adalah menjadi milik murid. Pengajaran itu membentuk dan mempengaruhi pribadinya. Adapun pengajaran yang tepat adalah oengajaran yang
26
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam 1 , ( Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet 1, h, 91.
27
tidak memerlukan waktu yang lama. Jadi metode adalah menentukan
prosedur yang diikuti.28
Seperti yang telah dikemukakan dari beberapa pendapat di atas metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Hal ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
Adapun salah satu metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran
atif adalah Index Card Match. Metode pembelajaran index card match atau
mencocokan kartu index ini dikembangkan oleh Mel Silberman. Index Card
Match (Mencocokan Kartu Index) adalah cara yang menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan peserta didik untuk
berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.29 Metode Index Card
Match ini melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih banyak memberikan perhatian dan menikmati proses pembelajaran karena metode ini dikemas seperti sebuah permainan.
“Index Card Match adalah strategi yang cukup menyenangkan yang
digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi barupun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajarai topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah
memiliki bekal ilmu pengetahuan”.30
Metode pembelajaran Index Card Match ini dapat memupuk kerja sama
siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada di
28
Ahmad Tafsir, Metodoelogi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2007), Cet 9, h.50-51.
29
Mel Siberman, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:Pustaka Insan Madani, 2007),h.240
30
Hisyam Zaini,dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani ,2008),h. xiv
tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.
Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning Teori& Aplikasi
PAIKEM Menguraikan langkah-langkah metode Index Card Match. 31
langkah-langkah tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak jumlah siswa yang ada
didalam kelas
2. Guru membagi potongan-potongan kartu tersebut menjadi dua bagian yang
sama
3. Pada separuh bagian potongan kartu, guru menulis pertanyaan tentang
materi yang akan di pelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan. Dan separuh kartu lain guru menulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
4. Guru mengocok semua kartu sehingga tercampur antara pertanyaan dan
jawaban
5. Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru menjelaskan
bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan siswa yang lainnya mendapat jawaban.
6. Guru meminta siswa untuk menemukan pasangan mereka, jika sudah ada
yang menemukan pasangan guru meminta siswa untuk duduk berdekatan
7. Setelah semua siswa menemukan pasangannya, guru meminta kepada
setiap siswa untuk membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya pertanyaan itu dijawab oleh pasangannya
8. Guru mengakhiri proses ini dengan membuat kesimpulan
31
Untuk meningkatkan motivasi yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI khususnya pelajaran Aqidah akhlaq dapat menggunakan
strategi yang melibatkan siswa aktif salah satunya adalah metode index card
match.
Dengan menggunakan metode tersebut maka dapat mengandalkan daya ingat dan daya tangkap siswa terhadap apa yang telah disampaikan oleh guru sebelumnya, yaitu dengan mencari atau menemukan jawaban atau pertanyaan yang disediakan oleh guru dalam bentuk potongan kartu yang berbeda. Masing-masing siswa mendapat satu kartu Dan dituntut untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang.
Dengan adanya strategi pembelajaran aktif ini, siswa akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam melakukan aktivitas belajarnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal.
2. Kelemahan dan Kelebihan Metode Index Card Match
Kelemahan Metode Index Card Match32
Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan
tugasnya
Guru harus meluangkan waktu lebih
Lama untuk membuat persiapan
Guru harus memiliki keterampilan dalam hal pengelolaan kelas
Suasana kelas menjadi tidak kondusif sehingga dapat mengganggu
kelas
Kelebihan Metode Index Card Match
Menumbuhkan kegembiraan dalam proses belajar mengajar
Materi pelajaran yang disampaikan cenderung lebih menarik perhatian
siswa
Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan
Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan
belajar
32
Menuntut siswa untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah
Penilaian dilakukan oleh pengamat dan pemain.
E. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian sebelumnya peneliti mendapatkan data bahwa ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini:
1. Penelitian (Skripsi) yang dilakukan oleh Siti Zubaidah dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa dengan Penggunaan Pembelajaran Aktif
Metode Index Card Match di MTS Negeri 19 Jakarta. Hasil penelitian diperoleh
bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan yang signifikan dan rata-rata N-Gain pada Siklus I berkisar 0,50 dan menigkat menjadi 0,66 pada siklus II. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat dibuktikan bahwa penggunaan
pembelajaran aktif metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran IPS.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Suyatmi pada skripsi yang berjudul “
Pengaruh Strategi Active Learning dengan Metode Index Card Match Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa”. Penelitian tersebut memberikan kesimpulan
bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan menggunaka metode
pembelajaran aktif metode Index Card Match secara signifikan lebih tinggi
daripada siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional. Judul skripsi tersebut memiliki keterkaitan yang relevan dengan penelitian penulis pada aspek 1) Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran aqidah akhlaq dengan
menggunakan metode pembelajaran Index Card Match, 2) Strategi pembelajaran
aktif ini sama-sama menggunakan metode Index Card Match dan 3) Penelitian
pada judul skripsi diatas sama-sama menggunakan metode penelitian eksperimen dan kontrol.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Salmani dengan judul “Meningkatkan
Motivasi Belajar siswa dengan Debat aktif dan Metode Index Card Match”.
Penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa penggunaan metode Index
F. Kerangka Berpikir
Mewujudkan suatu pembelajaran sesuai keinginan dengan hasil yang optimal diperlukan suatu cara tertentu, dimana cara tersebut disebut juga metode pembelajaran, tujuan dari metode pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan siswa, dimana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa memiliki motivasi dalam belajar dan diharapkan juga mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Salah satu strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran aktif. Penerapan strategi pembelajaran aktif memungkinkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Pemilihan cara mengajar dalam proses pembelajaran yang kurang tepat oleh guru akan mengakibatkan kurang optimalnya hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena guru tidak menyesuaikannya dengan karakteristik siswa yang diajarkan. Dan masih banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran konvensional karena menganggap metode pembelajaran ini yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Dimana siswa hanya duduk di tempat duduknya mendengarkan penjelasan dari guru kemudian mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
Oleh karena itu salah satu strategi pembelajaran aktif adalah metode Index
Card Match, metode ini memperlihatkan bahwa pembelajaran merupakan proses
pembelajaran secara aktif dengan menggunakan kartu dan proses ini dipengaruhi oleh apa yang sudah diketahui orang sebelumnya. Karena itu dalam setiap pembelajaran guru harus memperoleh atau sampai kepada pemahaman dengan
murid. Metode Index Card Match ini adalah salah satu strategi pembelajaran aktif
yang melibatkan peran siswa dalam proses pembelajaran. Metode ini memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran tanpa dipaksa karena siswa tanpa sadar mengulang kembali apa yang telah dipelajari dalam sebuah permainan yang menyenangkan.
Penjelasan diatas memberikan gambaran secara umum bahwa metode
pembelajaran aktif Index Card Match ini membantu siswa mempelajari apa yang
harus dikuasai dan difahami dengan cara yang menyenangkan. Oleh karena itu,
tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan metode pembelajaran Index Card Match
ini dapat diterapkan dalam mata pelajaran PAI pada materi aqidah akhlaq guna meningkatkan hasil belajar siswa.
G. Pengajuan Hipotesis
Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah :
H₀ = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan
metode pembeljaran aktif index card match dengan siswa yang menggunakan
metode konvensional.
H1 = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran
aktif index card match lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang
26