• Tidak ada hasil yang ditemukan

HSE Training Center Sungai Gerong

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 114-119)

HSE Training Center berlokasi di Sungai Gerong, Sumatera Selatan. Pusat pelatihan ini telah mendapatkan sertifikat dari Offshore Petroleum Industry Training Organization (OPITO) serta dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

HSE Training Center

HSE Training Center is located in Sungai Gerong, South Sumatra. This training center is certified Offshore Petroleum Industry Training Organization (OPITO) as well as the Ministry of Manpower and Transmigration.

Jumlah Jam dan Peserta HSE Mandatory Training[G4-LA9] HSE Mandatory Training Hours and Participants

Jumlah Jam dan Peserta HSE Training Module[G4-LA9] HSE Training Module Hours and Participants

Jumlah Jam dan Peserta HSE Leadership Training[G4-LA9] HSE Leadership Training Hours and Participants

Tahun Year Peserta Participants Jam Pelatihan Training Hours

Rerata Jam Pelatihan/ Peserta Average Training Hours/

Participant Pria Male Wanita Female Jumlah Total 2014 6,083 447 6,530 208,960 32 2013 5,123 1,992 7,115 228,960 32.18 Tahun Year Peserta Participants Jam Pelatihan Training Hours

Rerata Jam Pelatihan/ Peserta Average Training Hours/

Participant Pria Male Wanita Female Jumlah Total 2014 1,167 142 1,309 48,392 36.97 2013 1,958 172 2,130 75,256 35.33 Tahun Year Peserta Participants Jam Pelatihan Training Hours

Rerata Jam Pelatihan/ Peserta Average Training Hours/

Participant Pria Male Wanita Female Jumlah Total 2014 101 11 112 1,792 16 2013 73 9 82 1,334 16.27

HSE Training Center Sungai Gerong

Pada beberapa anak perusahaan, dilaksanakan strategi guna meminimalkan risiko terhadap pekerja berisiko tinggi:

1. PT PEP, memberlakukan kebijakan Road to Zero

Accident, di antaranya meliputi pemantauan

candid camera, PEKA Online, Training Basic

Safety Training dan Lifting Rigging, HSSE Online

Survey dan penerapan HSE Passport.

2. PT PDSI, antara lain melaksanakan tailgate

meeting, pre-job safety meeting, HSE

management meeting, implementasi work

permit dan JSA, pelaksanaan program inspeksi

peralatan rig dan peralatan keselamatan, pemantauan sertifikasi personil, pelaksanaan audit internal.

DUKUNGAN TERHADAP KESEHATAN PEKERJA Komitmen dukungan pada kesehatan para pekerja, diwujudkan melalui ketersediaan fasilitas kesehatan dan layanan kesehatan, mengacu pada Sistem Manajemen Kesehatan Kerja Pertamina dan elemen Kesehatan Kerja yang terdapat pada International Sustainability Rating

System (ISRS). Dengan demikian keadaan kesehatan setiap

pekerja dapat terpantau, sehingga ancaman penyakit akibat kerja maupun penyakit lainnya bisa diketahui lebih dini. [G4-LA8]

Pada setiap lokasi operasi terdapat klinik, yang dilengkapi fasilitas berupa kunjungan dokter dan tim medis, peralatan medis dan obat-obatan untuk pertolongan pertama, serta mobil ambulans dan dalam keadaan sangat mendesak dapat pula disediakan helikopter ambulans untuk evakuasi darurat.

Rumah sakit yang dikelola Pertamina juga memberikan layanan kesehatan bagi keluarga pekerja dan masyarakat di sekitarnya. Melalui rumah sakit tersebut, kami ikut serta mendukung program Pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat yang tersebar di berbagai Provinsi.

Fasilitas Kesehatan Pertamina

Healthcare Facilities Pertamina Jenis Fasilitas

Facility Type

Jumlah Total

Rumah Sakit Pusat

Central Hospital

3

Rumah Sakit Pertamedika (Anak Perusahaan)

Pertamedika Hospital (Subsidiaries)

26

Klinik Lokasi

On-site Clinic

5

Lainnya (Poliklinik dan RS Rekanan)

Others (Polyclinic and Hospital Partner)

265

In several subsidiaries, a strategy is executed in order to minimize risks to high-risk workers:

1. PT PEP, implemented Road to Zero Accident, among which include candid camera monitoring, PEKA Online, Training Basic Safety Training and Lifting Rigging, HSSE Online Survey and the implementation of HSE Passport.

2. PT PDSI, among which conducted tailgate meeting, pre-job safety meeting, HSE management meeting, work permit and JSA implementation, the execution of rig equipment and safety equipment inspection, personnel certification monitoring, and internal audit.

SUPPORT FOR WORKERS’ HEALTH

The commitment to support the health of workers is realized through the availability of health facility and services, in reference to the Pertamina Work Health Management System and the work health element contained in the International Sustainability Rating System (ISRS). This way the health condition of each worker can be monitored, and disease threats due to work or other illnesses can be detected early on. [G4-LA8]

There is a clinic on every operational location, complete with facilities such as doctor’s and medical team’s visits, medical equipment and first aid medication, as well as an ambulance and in dire situations, a helicopter ambulance can be made available for emergency evacuation.

Pertamina-run hospital also provides medical services for worker’s families and local community. Through our hospital, we participate in supporting the Government program in order to increase public health, in a number of Provinces.

Praktik Terbaik K3 Standar Dunia

World Standard OHS Best Practices Bersama Membangun Pertamina BeretikaTogether to Build Ethical Pertamina Informasi Lain-lainOthers Information

Jenis Layanan Service Type Keterangan Information Medical Surveillance Medical Surveillance

Pemeriksaan kesehatan calon pekerja, berkala dan khusus berkaitan dengan jenis pekerjaan.

Potential employee, periodic, and specific health examination related to type of job.

Pemantauan Lingkungan Kerja

Occupational Environment Monitoring

Sesuai faktor bahaya (fisik, kimia, biologi, ergonomic).

According to hazard factors (physical, chemical, biological, ergonomical)

Health Promotion

Health Promotion

Gerakan hidup sehat, wellness program, program berhenti merokok, pengendalian berat badan.

Live healthy initiative, wellness program, quit smoking program, weight control program.

Kuratif

Curative

Pengelolaan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit berhubungan dengan pekerjaan, rawat jalan maupun rawat inap termasuk rawat rujukan dalam dan luar negeri sesuai indikasi.

Management and treatment of general illness and occupation related illness, outpatient or inpatient including domestic or abroad reference according to indication.

Benefit Kesehatan terhadap Keluarganya

Health Benefits for Family

Rawat jalan tingkat pertama, lanjutan, rawat inap termasuk rawat rujukan dalam dan luar negeri sesuai indikasi.

First stage and advanced outpatient, inpatient including domestic and abroad reference according to indication.

Layanan Kesehatan Untuk Pekerja

Tujuan utama dari kepatuhan melaksanakan aspek-aspek K3 adalah mengurangi risiko kecelakaan kerja maupun gangguan kesehatan kerja, baik sejak eksplorasi produksi, pengolahan hingga pengiriman dan pemasaran produk ke konsumen.

INSIDEN KECELAKAAN KERJA

Tahun 2014, Pertamina mencatat realisasi Total Recordable

Incident Rate (TRIR) sebesar 0,28. Hal ini lebih tinggi

(16,6%) dibanding realisasi tahun 2013 sebesar 0,24. Adapun selama tahun 2014 terjadi 90 kasus recordable

incident, dimana 7 kasus kecelakaan kerja di antaranya

bersifat fatal. [G4-LA6]

Peningkatan nilai TRIR disebabkan banyaknya kegiatan non rutin/pengembangan/proyek yang membutuhkan banyak tambahan tenaga kerja dan kontraktor. Hal tersebut meningkatkan risiko kecelakaan di Pertamina dan berdampak pada jumlah insiden yang terjadi.

Pertamina terus membenahi sistem pelaporan insiden dengan melakukan pembenahan sistem IT, sosialisasi dan audit pelaporan insiden, serta terus mengkampanyekan dan menghimbau lokasi kerja agar melaporkan insiden yang terjadi dengan sebenar-benarnya. Hal tersebut berdampak pada peningkatan jumlah insiden yang dilaporkan, yang mungkin belum dilaporkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan implementasi HSSE di Pertamina, di antaranya dengan mengimplementasikan International Sustainability Rating

The main objective of compliance in conducting OHS aspects is to reduce occupational accident risks as well as occupational health disruptions from production exploration and processing to delivery and marketing of products to consumers.

OCCUPATIONAL ACCIDENT INCIDENTS

In 2014, Pertamina record realization Total Recordable Incident Rate (TRIR) is 0.28. That’s Increased (16.6%) compared to 0.24 in 2013. Meanwhile, in 2014 there were 90 occurred and reported occupational accidents, 7 of which were fatal. [G4-LA6]

The TRIR score increased due to the number of non-routine/development/projects that required a numerous additional workforce and contractors. This increased the risk of accidents within Pertamina and resulted in the number of incidents occurred.

Pertamina continues to improve its incidents reporting system by revamping the IT systems, socializations and incident reporting audits, while continuing to campaign and appeal the work locations to report any kind of incidents happening as true as they come. This had an effect to the number of incidents reports, which might not have been reported on previous years.

Various efforts have been done to increase the implementation of HSSE in Pertamina, among them is the implementation of the International Sustainability Rating

Praktik Terbaik K3 Standar Dunia

World Standard OHS Best Practices Bersama Membangun Pertamina BeretikaTogether to Build Ethical Pertamina Informasi Lain-lainOthers Information

Uraian

Description 2014 2013

Kejadian Fatalitas

Fatality Cases 7 3

Hari Kerja Hilang

Day Away From Work (DAFW) 18 10

Terbatas pada Pekerjaan di Kantor

Restricted Work Desk (RWD) 10 3

Perawatan Medis Medical Treatment 55 48 Tingkat Kecelakaan Incident Rate 0.28 0.24 Target Goals 0.31 0.49

Jumlah Rerata Insiden Terekam[G4-LA6] Total Recordable Incident Rate

Rincian Angka TRIR per Direktorat

Details of TRIR Numbers per Directorate

System (ISRS), memperkuat implementasi Contractor Safety

Management System (CSMS), peningkatan kinerja PROPER,

peningkatan kompetensi pekerja, penyempurnaan sistem pelaporan insiden dan lain-lain.

System (ISRS), reinforcement of the Contractor Safety Management System (CSMS) implementation, PROPER performance increase, enhancement of the workers’ competence, improvements on the incident reporting system and others.

Direktorat Directorate Jumlah Insiden Total Incidents Jam kerja Work Hours Nilai TRIR TRIR Score Pekerja Pria Male Workers Pekerja Wanita Female Workers Kantor Pusat Head Office 2 18,528,984 0.11 2 0

Pemasaran & Niaga

Marketing & Trading

12 59,214,394 0.20 12 0 Pengolahan Refinery 8 61,718,102 0.13 8 0 Hulu Upstream 68 174,277,893 0.39 68 0 Total 90 313,739,373 0.28 90 0

OIL SPILL INCIDENTS [G4-EN24]

Throughout 2014 there was 1 major oil spill case (>15 barrels) that occurred at the Reo Fuel Terminal, East Nusa Tenggara. Although this oil spill is not production waste, it is still a dangerous substance to the ecology. Countermeasures and ecological recovery have been conducted over that incident.

Apart from that, there has also been several minor oil spills (<15 barrels) among them is the crude oil spill in the middle of September 2014, in the Bukit Jengkol district, Pangkalan Susu sub-district, Langkat Regency, North Sumatera. The crude oil spill of 10 Bbls or equivalent to 1,590 liter, came from the rain drainage channel in Tank C of Bukit Kayangan in the area of PT Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu.

We followed-up the incident by executing a solution by Pertamina’s Emergency Response Team (OPKD). Crude oil spill was then contained and affected areas were able to be sterilized within several hours after the report was received. Afterwards, we also compensated the community members whose embankments were affected by the oil spill.

INSIDEN TUMPAHAN MINYAK[G4-EN24]

Selama tahun 2014 terjadi 1 kasus tumpahan minyak major (>15 barrel) yang terjadi di Terminal BBM Reo, Nusa Tenggara Timur. Walaupun tumpahan minyak ini bukan merupakan limbah dari produksi, namun tetap menjadi barang berbahaya bagi lingkungan hidup. Telah dilakukan penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup atas kejadian tersebut.

Selain itu, juga terjadi beberapa tumpahan minyak minor (<15 barrel) diantaranya adalah insiden tumpahan minyak mentah pada pertengahan September 2014, di Kelurahan Bukit Jengkol, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Tumpahan minyak mentah sebanyak 10 Bbls atau setara 1.590 liter, berasal dari saluran pembuangan air hujan di Tangki C Bukit Kayangan di area PT Pertamina EP Aset 1 Field Pangkalan Susu. Kami menindaklanjuti kejadian ini dengan melakukan penanggulangan yang dilakukan tim Organi sa si Penanggulangan Keadaan Daru rat (OPKD). Tumpahan minyak mentah kemudian dibendung dan area yang terkena tumpahan dapat disterilkan dalam waktu beberapa jam setelah laporan diterima. Selanjutnya kami juga memberikan kompensasi kepada warga yang tambaknya terkena tumpahan minyak.

PT Pertamina EP Cepu: 3 Juta Jam Nihil Kecelakaan

Kesungguhan untuk melaksanakan aspek-aspek K3 membuahkan prestasi bagi anak perusahaan: PT Pertamina EP Cepu (PEPC). Sepanjang periode 2012 – 2014 PEPC menerima empat penghargaan atas pencapaian 3.012.462 jam kerja aman tanpa kecelakaan (Zero Number of Accident/NOA) dan ZeroTotal Re cor dable Incident Rate (TRIR) pada akhir Desember 2013.

Penghargaan yang diraih PEPC pe riode 2012-2014 adalah:

1. Penghargaan Tertib K3 dan Pemeduli K3 pada 19 Maret 2014, dari Dinasker DKI;

2. Penghargaan Safety First Award pada 19 November 2013 dari Direktorat Hulu Pertamina (Persero); 3. Dua penghargaan dari Kemenakertrans tentang Kecelakaan Nihil pada 25 April 2012 dan 22 April 2013.

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 114-119)