• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENUJU KELAS DUNIA DENGAN BISNIS BERETIKA

Dalam dokumen Pertamina Persero Sustainbility Report 2014 (Halaman 120-123)

Upaya Pertamina mewujudkan visi sebagai perusahaan energi kelas dunia, tidak sebatas pada hal-hal bersifat teknis operasional. Kami membangun bisnis yang beretika, serta menjadikan pekerja sebagai insan Pertamina andal dan berintegritas.

Terlebih, sebagai perusahaan BUMN besar yang sering mendapat sorotan publik, kami mengakui bahwa sedikit isu yang terjadi di dalam perusahaan dapat menjadi isu yang rentan bagi keberadaan kami. Pergantian jajaran manajemen yang terkait erat dengan iklim politik Negara menjadi karakteristik sebuah perusahaan BUMN di Indonesia. Oleh karena itu, kami berkomitmen menjalankan tata kelola perusahaan yang baik, serta

Code of Conduct atau Pedoman Perilaku Pertamina. [G4-2]

MEMBENTUK INTEGRITAS PEKERJA

Pertamina memiliki Kode Etik atau Code of Conduct yang disebut Pedoman Perilaku yang berlaku pada seluruh tingkatan organisasi. Code of Conduct Pertamina mengatur berbagai model perilaku yang menjadi pedoman standar perilaku pekerja sebagai insan Pertamina.

Beberapa hal yang diatur dalam Pedoman Perilaku merupakan bentuk upaya pencegahan terhadap tindakan- tindakan yang mengarah pada perbuatan korupsi. Upaya pencegahan ini di antaranya dalam bentuk ketentuan untuk menghindari benturan kepentingan, larangan melakukan suap dan korupsi, ketentuan mengenai gratifikasi dan ketentuan mengenai hubungan dengan petugas Pemerintahan atau lembaga Pemerintah.

Pertamina’s efforts in realizing its vision to be a world- class energy company are not only limited to technically operational matters. We cultivate an ethical business and create workers as reliable and virtuous Pertamina people.

Furthermore, as a large SOEs company frequently in the public eye, we admit that certain issues occurring within the company may be vulnerable issues for our presence. A closely related management turnover to the State political climate is typical of an Indonesian SOEs. Therefore we commit to performing good corporate governance as well as the Pertamina Code of Conduct. [G4-2]

CULTIVATING WORKERS’ INTEGRITY

Pertamina has a Code of Conduct which applies to every level of the organization. Pertamina Code of Conduct regulates various behavioral forms as standards for workers’ behavior as Pertamina people.

Several matters regulated within the Code of Conduct are prevention attempts of actions leading to corruption. These preventative measures, among which, are rules to avoid conflict of interest, prohibition of bribery and corruption, regulations concerning gratuity, and rules concerning relations with government officials or government bodies.

Pelaksanaan praktik-praktik tata kelola Perseroan juga didukung oleh Fungsi Internal Audit (IA). Dengan demikian Fungsi IA melakukan audit atas kegiatan operasional Perseroan, termasuk mengenai pengelolaan risiko dan proses tata kelola di Pertamina. [G4-SO3]

Hasil evaluasi atas efektifitas pengendalian Intern Perusahaan diinformasikan dan dikomunikasikan oleh Fungsi Internal Audit dan auditor eksternal. [G4-SO3] • Internal Audit mengkomunikasikan aktivitas audit

atas pengendalian intern dalam laporan bulanan dan triwulanan kepada Direktur Utama dan Komite Audit. Internal Audit juga mengkomunikasikan hasil monitoring tindak lanjut audit melalui laporan triwulanan kepada Direktur Utama dan Komite Audit. • Akuntan Publik selaku eksternal auditor menyampaikan

laporan efektivitas pengendalian intern dalam bentuk

Internal Control Memorandum (ICM), sebagai bagian

dari audit atas laporan keuangan perusahaan. Akuntan Publik juga menyampaikan laporan hasil audit atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan dan pengendalian intern.

• Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku eksternal auditor mewakili Pemerintah melakukan audit atas kegiatan/aktivitas tertentu yang hasilnya dikomunikasikan kepada Direksi/Komisaris.

The performance of Company governance practices are also supported by the Internal Audit (IA) Function. Therefore, the IA Function conducts audits on Company operational activities, including risk management and governance process at Pertamina. [G4-SO3]

Evaluation results on Company control are informed and communicated by internal and external auditors. [G4-SO3]

• Internal Audit communicates audit activity on internal

control in monthly and tri-monthly reports to the President Director and Audit Committee. Internal Audit also communicates audit follow-up monitoring results through tri-monthly reports to the President Director and Audit Committee.

• External Auditor conveys the effectiveness of internal

control during the audit process and the submission of Internal Control Memorandum (ICM) at the end of the audit assignation. External Auditor also performs an audit and publishes an audit report on compliance to legislation and internal control.

• Supreme Audit Board (BPK) as the government’s

external auditor conducts an audit on certain activities, results of which are then communicated to Directors/ Commissioners.

Penerapan kepatuhan pada Pedoman Perilaku terkait pembentukan integritas juga diwujudkan melalui kebijakan yang mengatur: [G4-57, G4-SO3]

1. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)

Kewajiban LHKPN di Pertamina diatur berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama No.Kpts-56/ C00000/2013-S0 tanggal 19 September 2013 yang menetapkan para wajib lapor LHKPN di Pertamina terdiri dari seluruh Insan Pertamina dari tingkatan manajer ke atas sampai dengan anggota Dewan Komisaris. Surat Keputusan tersebut juga menetapkan wajib lapor LHKPN di Anak Perusahaan Pertamina.

Jumlah Laporan LHKPN

“LHKPN” Reports Number

2. Gratifikasi

Adalah ketentuan yang mengatur gratifikasi penolakan, penerimaan, pemberian hadiah/cinderamata, dan hiburan. Pada prinsipnya, segenap Insan Pertamina dilarang memberi, menerima dan meminta secara langsung maupun tidak langsung hadiah/cinderamata dan hiburan dari pihak ketiga.

3. Benturan Kepentingan

Setiap tahunnya Insan Pertamina berkewajiban untuk memperbarui pernyataan benturan kepentingan secara

online ke dalam Compliance Online System yang

merupakan sistem pelaporan online yang terintegrasi dengan sistem intranet Perusahaan. Pernyataan tidak berbenturan kepentingan ini merupakan salah satu dari kewajiban program kepatuhan Boundary KPI GCG yang diberlakukan di Perusahaan dan memiliki bobot 20% bagi Insan Pertamina non wajib lapor LHKPN dan sebesar 15% bagi Insan Pertamina wajib lapor LHKPN. Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pelaporan ini akan berdampak pada pemotongan pencapaian kinerja pada tahun yang bersangkutan.

Compliance implementation to the Code of Conduct related to integrity development is also realized in the policies which regulate: [G4-57, G4-SO3]

1. State Administrator Wealth Report (LHKPN)

“LHKPN” obligation at Pertamina is regulated by President Director & CEO Decision Letter No.Kpts-56/ C00000/2013-S0 dated 19 September 2013, which established that “LHKPN” mandatory reporters within Pertamina consist of manager level upwards to members of the Boards of Commissioners. The Decision Letter also established “LHKPN” mandatory reporters within Pertamina’s Subsidiaries.

2. Gratification

There are guidelines that regulate gratuity denial, accepting, giving gifts/souvenirs and entertainment. Basically, every Pertamina person is prohibited from directly or indirectly giving, accepting, and requesting gifts/souvenirs and entertainment from a third party.

3. Conflict of Interest

Pertamina people is annually obligated to renew conflict of interest statement online within the Compliance Online System which is an online reporting system integrated with the Company intranet system. This no conflict of interest statement is one of the implemented Boundary KPI GCG Compliance program obligations implemented within the Company and is 20% for “non-LKHPN” mandatory reporters and 15% for “LHKPN” mandatory reporters Pertamina people. Non- compliance of this reporting obligation will result in performance achievement reduction in the relevant year.

Jumlah Pejabat Wajib Lapor

Number of Mandatory Reporting Oficials Jumlah PelaporanNumber of Reports

Persentase

Percentage

1,792 1,706 95.20%

Jumlah Pelaporan Gratiikasi

Number of Gratiication Report Tindak LanjutFollow-Up

Uraian

Description

216

Eksternal 75 Verifikasi Eksternal oleh KPK External Verification by The KPK

Internal 141 Tindak Lanjut oleh Fungsi Compliance Followed-up by Compliance Function

Sepanjang tahun 2014 kami juga menyelenggarakan beberapa kegiatan yang ditujukan untuk memperkuat upaya meminimalkan peluang perbuatan korupsi. Upaya ini termasuk di antaranya adalah program internalisasi perilaku tata nilai 6C dan pelatihan-pelatihan khusus. [G4-SO4]

Pelatihan Anti Korupsi 2014[G4-SO4] Anti Corruption Training in 2014

Program Pelatihan

Training Program

2014 Peserta

Participant GrupBatch

Pelatihan Up-Skilling Good Corporate Governance (GCG) Champion

Up-Skilling Good Corporate Governance (GCG) Champion Training 73 3

Values Based Development Program (VBDP)

4,759 106

(class room)

Throughout 2014, we also conducted several activities in order to strengthen efforts of minimizing corruption. The activities include internalization of the 6C values program and other special trainings. [G4-SO4]

Dalam dokumen Pertamina Persero Sustainbility Report 2014 (Halaman 120-123)

Dokumen terkait