HSE Training Center berlokasi di Sungai Gerong, Sumatera Selatan. Pusat pelatihan ini telah mendapatkan sertifikat dari Offshore Petroleum Industry Training Organization (OPITO) serta dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
HSE Training Center
HSE Training Center is located in Sungai Gerong, South Sumatra. This training center is certified Offshore Petroleum Industry Training Organization (OPITO) as well as the Ministry of Manpower and Transmigration.
Jumlah Jam dan Peserta HSE Mandatory Training[G4-LA9] HSE Mandatory Training Hours and Participants
Jumlah Jam dan Peserta HSE Training Module[G4-LA9] HSE Training Module Hours and Participants
Jumlah Jam dan Peserta HSE Leadership Training[G4-LA9] HSE Leadership Training Hours and Participants
Tahun Year Peserta Participants Jam Pelatihan Training Hours
Rerata Jam Pelatihan/ Peserta
Average Training Hours/ Participant Pria Male Wanita Female Jumlah Total 2014 6,083 447 6,530 208,960 32 2013 5,123 1,992 7,115 228,960 32.18 Tahun Year Peserta Participants Jam Pelatihan Training Hours
Rerata Jam Pelatihan/ Peserta
Average Training Hours/ Participant Pria Male Wanita Female Jumlah Total 2014 1,167 142 1,309 48,392 36.97 2013 1,958 172 2,130 75,256 35.33 Tahun Year Peserta Participants Jam Pelatihan Training Hours
Rerata Jam Pelatihan/ Peserta
Average Training Hours/ Participant Pria Male Wanita Female Jumlah Total 2014 101 11 112 1,792 16 2013 73 9 82 1,334 16.27
HSE Training Center Sungai Gerong
Pada beberapa anak perusahaan, dilaksanakan strategi guna meminimalkan risiko terhadap pekerja berisiko tinggi:
1. PT PEP, memberlakukan kebijakan Road to Zero
Accident, di antaranya meliputi pemantauan
candid camera, PEKA Online, Training Basic
Safety Training dan Lifting Rigging, HSSE Online
Survey dan penerapan HSE Passport.
2. PT PDSI, antara lain melaksanakan tailgate
meeting, pre-job safety meeting, HSE
management meeting, implementasi work
permit dan JSA, pelaksanaan program inspeksi
peralatan rig dan peralatan keselamatan, pemantauan sertifikasi personil, pelaksanaan audit internal.
DUKUNGAN TERHADAP KESEHATAN PEKERJA Komitmen dukungan pada kesehatan para pekerja, diwujudkan melalui ketersediaan fasilitas kesehatan dan layanan kesehatan, mengacu pada Sistem Manajemen Kesehatan Kerja Pertamina dan elemen Kesehatan Kerja yang terdapat pada International Sustainability Rating
System (ISRS). Dengan demikian keadaan kesehatan setiap
pekerja dapat terpantau, sehingga ancaman penyakit akibat kerja maupun penyakit lainnya bisa diketahui lebih dini. [G4-LA8]
Pada setiap lokasi operasi terdapat klinik, yang dilengkapi fasilitas berupa kunjungan dokter dan tim medis, peralatan medis dan obat-obatan untuk pertolongan pertama, serta mobil ambulans dan dalam keadaan sangat mendesak dapat pula disediakan helikopter ambulans untuk evakuasi darurat.
Rumah sakit yang dikelola Pertamina juga memberikan layanan kesehatan bagi keluarga pekerja dan masyarakat di sekitarnya. Melalui rumah sakit tersebut, kami ikut serta mendukung program Pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat yang tersebar di berbagai Provinsi.
Fasilitas Kesehatan Pertamina
Healthcare Facilities Pertamina
Jenis Fasilitas
Facility Type
Jumlah
Total Rumah Sakit Pusat
Central Hospital
3 Rumah Sakit Pertamedika (Anak Perusahaan)
Pertamedika Hospital (Subsidiaries)
26 Klinik Lokasi
On-site Clinic
5 Lainnya (Poliklinik dan RS Rekanan)
Others (Polyclinic and Hospital Partner)
265
In several subsidiaries, a strategy is executed in order to minimize risks to high-risk workers:
1. PT PEP, implemented Road to Zero Accident, among which include candid camera monitoring, PEKA Online, Training Basic Safety Training and Lifting Rigging, HSSE Online Survey and the implementation of HSE Passport.
2. PT PDSI, among which conducted tailgate meeting, pre-job safety meeting, HSE management meeting, work permit and JSA implementation, the execution of rig equipment and safety equipment inspection, personnel certification monitoring, and internal audit.
SUPPORT FOR WORKERS’ HEALTH
The commitment to support the health of workers is realized through the availability of health facility and services, in reference to the Pertamina Work Health Management System and the work health element contained in the International Sustainability Rating System (ISRS). This way the health condition of each worker can be monitored, and disease threats due to work or other illnesses can be detected early on. [G4-LA8]
There is a clinic on every operational location, complete with facilities such as doctor’s and medical team’s visits, medical equipment and first aid medication, as well as an ambulance and in dire situations, a helicopter ambulance can be made available for emergency evacuation.
Pertamina-run hospital also provides medical services for worker’s families and local community. Through our hospital, we participate in supporting the Government program in order to increase public health, in a number of Provinces.
Jenis Layanan Service Type Keterangan Information Medical Surveillance Medical Surveillance
Pemeriksaan kesehatan calon pekerja, berkala dan khusus berkaitan dengan jenis pekerjaan.
Potential employee, periodic, and specific health examination related to type of job. Pemantauan Lingkungan Kerja
Occupational Environment Monitoring
Sesuai faktor bahaya (fisik, kimia, biologi, ergonomic). According to hazard factors (physical, chemical, biological, ergonomical) Health Promotion
Health Promotion
Gerakan hidup sehat, wellness program, program berhenti merokok, pengendalian berat badan.
Live healthy initiative, wellness program, quit smoking program, weight control program. Kuratif
Curative
Pengelolaan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit berhubungan dengan pekerjaan, rawat jalan maupun rawat inap termasuk rawat rujukan dalam dan luar negeri sesuai indikasi.
Management and treatment of general illness and occupation related illness, outpatient or inpatient including domestic or abroad reference according to indication.
Benefit Kesehatan terhadap Keluarganya Health Benefits for Family
Rawat jalan tingkat pertama, lanjutan, rawat inap termasuk rawat rujukan dalam dan luar negeri sesuai indikasi.
First stage and advanced outpatient, inpatient including domestic and abroad reference according to indication.
Layanan Kesehatan Untuk Pekerja
Tujuan utama dari kepatuhan melaksanakan aspek-aspek K3 adalah mengurangi risiko kecelakaan kerja maupun gangguan kesehatan kerja, baik sejak eksplorasi produksi, pengolahan hingga pengiriman dan pemasaran produk ke konsumen.
INSIDEN KECELAKAAN KERJA
Tahun 2014, Pertamina mencatat realisasi Total Recordable
Incident Rate (TRIR) sebesar 0,28. Hal ini lebih tinggi
(16,6%) dibanding realisasi tahun 2013 sebesar 0,24. Adapun selama tahun 2014 terjadi 90 kasus recordable
incident, dimana 7 kasus kecelakaan kerja di antaranya
bersifat fatal. [G4-LA6]
Peningkatan nilai TRIR disebabkan banyaknya kegiatan non rutin/pengembangan/proyek yang membutuhkan banyak tambahan tenaga kerja dan kontraktor. Hal tersebut meningkatkan risiko kecelakaan di Pertamina dan berdampak pada jumlah insiden yang terjadi.
Pertamina terus membenahi sistem pelaporan insiden dengan melakukan pembenahan sistem IT, sosialisasi dan audit pelaporan insiden, serta terus mengkampanyekan dan menghimbau lokasi kerja agar melaporkan insiden yang terjadi dengan sebenar-benarnya. Hal tersebut berdampak pada peningkatan jumlah insiden yang dilaporkan, yang mungkin belum dilaporkan pada tahun- tahun sebelumnya.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan implementasi HSSE di Pertamina, di antaranya dengan mengimplementasikan International Sustainability Rating
The main objective of compliance in conducting OHS aspects is to reduce occupational accident risks as well as occupational health disruptions from production exploration and processing to delivery and marketing of products to consumers.
OCCUPATIONAL ACCIDENT INCIDENTS
In 2014, Pertamina record realization Total Recordable Incident Rate (TRIR) is 0.28. That’s Increased (16.6%) compared to 0.24 in 2013. Meanwhile, in 2014 there were 90 occurred and reported occupational accidents, 7 of which were fatal. [G4-LA6]
The TRIR score increased due to the number of non- routine/development/projects that required a numerous additional workforce and contractors. This increased the risk of accidents within Pertamina and resulted in the number of incidents occurred.
Pertamina continues to improve its incidents reporting system by revamping the IT systems, socializations and incident reporting audits, while continuing to campaign and appeal the work locations to report any kind of incidents happening as true as they come. This had an effect to the number of incidents reports, which might not have been reported on previous years.
Various efforts have been done to increase the implementation of HSSE in Pertamina, among them is the implementation of the International Sustainability Rating