• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.6 Bahasa Pemrograman

2.6.2 HTML (Hypertext Markup Language)

HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, yaitu script yang berupa tag untuk membuat dan mengatur struktur website. Berikut ini adalah beberapa fungsi HTML dalam membangun website yaitu : [9]

a. Membuat Tabel b. Membuat List c. Membuat Link

d. Memformat text dasar seperti pengaturan paragraph dan font e. Membuat Formulir

f. Menyisipkan gambar, video dan audio g. Membuat layout website

Gambar 2. 5 Metode Waterfall 2.7 Teori Pengembangan System

Rosa dan Shalahuddin menjelaskan bahwa Pengembangan sistem itu bisa disebut juga SDLC adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. [13]

2.7.1 Metode Waterfall

Waterfall atau sering juga disebut air terjun adalah sebuah metode dalam pengembangan sistem yang dilakukan untuk membuat pembaruan sistem yang sedang berjalan. Model waterfall merupakan salah satu model rekayasa piranti lunak. Model ini memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan, mulai dari analisis, desain, coding, testing, dan maintenance.

Adapun penjelasan mengenai tahap-tahap waterfall adalah sebagai berikut:

1. Analisis

Analisis dilakukan untuk menggambarkan sistem yang akan dibangun.

Tahapan analisis dibagi menjadi dua, yaitu analisis fungsional dan analisis non fungsional. Analisis fungsional adalah analisis terhadap proses sistem dan fungsionalitas. Sedangkan analisis non fungsional berhubungan dengan kebutuhan tentang pihak-pihak yang akan menggunakan sistem yang akan dibangun.

2. Design

Design merupakan tahapan perancangan terhadap kebutuhan perangkat lunak (rancangan struktur data, representasi antarmuka, algoritma) demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode.

3. Coding

Coding merupakan proses mengimplementasikan hasil perancangan dan pemodelan sistem. Pemrograman dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman dan basis data tertentu.

4. Testing

Dilakukan untuk mempersiapkan data dan melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun yang bertujuan untuk mengetahui kinerja dan performa sistem.

2.8 Pengertian Flowmap Diagram

Flowmap atau bagan alir adalah bagan yang menunjukan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Flowmap ini berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.

Tabel 2. 4 Simbol-Simbol Flowmap

Simbol Nama Keterangan

Terminator berupa dokumen input danoutput pada proses manualdan proses berbasis komputer.

Simbol Nama Keterangan dokumen antar bagian yangterkait pada suatu sistem digunakan untuk mewakili data input / output

2.9 Unified Model Language (UML)

UML merupakan bahsa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram text- text pendukung. [13]

2.9.1 Use Case Diagram

Menurut Rosa dan Shallahudin, (2016). Use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. [13]

Tabel 2. 5 Simbol- simbol Use Case Diagram

NO SIMBOL DESKRIPSI

1 Use case Fungsionlaitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukan pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case 2 Actor Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, walaupun simbol aktor gambar orang tetapi belum tentu aktor adalah orang, biasanya dinyatakan dengan kata benda diawal frase nama aktor.

3 Asosiasi/Asosiation Komunikai antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor

4 Ekstensi Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case ditambahkan dapat berdiri sendiri.

5 Generalisasi Hubungan generalisasi dan

spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang lebih umum dari lainya.

6. Include/uses Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case :

➢ Include berarti use case yang di tambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan.

Nama_u se case

2.9.2 Activity Diagram

Activitydiagram menggambarkan workflow atau aktvitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak (software).

Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem buka apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. [13]

Tabel 2. 6 Simbol-simbol Activity Diagram

NO SIMBOL DESKRIPSI

1 Status awal Status awal aktivitas sistem , sebuah diagram aktifitas memiliki sebuah status awal

2. Aktifitas Aktifitas yang dilakuna sistem , biasanya diawali dengan kata kerja

3. Percabangan Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu

4. Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digambungkan mejadi satu

aktifitas

Gambar 2. 6 Contoh Use Case Diagram

Gambar 2. 7 Contoh Activity Diagram

NO SIMBOL DESKRIPSI

5. Status Akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktifitas memiliki sebuah status akhir.

6. Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktifitas yang terjadi

2.9.3 Sequence Diagram

Menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan da diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar Sequence Diagram maka harus diketahui objek – objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode - metode yang dimiliki kelas yang di buat menjadi objek tersebut. Membuat Sequence Diagram juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. [13]

Nama swimlane

Tabel 2. 7 Simbol Sequence Diagram

NO SIMBOL DESKRIPSI

1 Aktor Orang , proses, atau sistem lain yang berinterkasi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.

2 Garis Hidup/ lifeline Menyatakn kehidupoan suatu objek

3 Objek Menyatakan objek yang

berinteraksi pesan

4 Waktu aktif Menyatakan objek dalam

keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya

5. Atau

Tanpa waktu aktif

Orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor

6. Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat ojek lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat 7. Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memangggil operasi/ metode yang ada pada objek lain

nama_objek:

1. <<create>>

1. nama_metode()

Gambar 2. 8 Contoh Sequence Diagram

NO SIMBOL DESKRIPSI

8. Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/ informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.

9. Pesan tipe return Menyatakan bahwa suat objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode meghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah penah mengarah pada objek yang menerima kembalian.

10. Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah pada mengarah pada objek yang diakhiri

Sumber : [13]

1. masukan

1. keluaran

<<destroy>>

2.9.4 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam sistem. Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi antar mereka. [13]

Class diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang.

Diagram tersebut membantu pengembang mendapatkan struktur sistem sebelum kode ditulis, dan membantu untuk memastikan bahwa sistem adalah desain terbaik. [13]

1) Class memiliki tiga area pokok :

a. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas

b. Atribut, merupakan peroperti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai

c. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class.

2) Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

d. Package, hanya dapat dipanggil oleh instance sebuah class pada paket yang sama.

3) Hubungan Antar Class

a. Assosiasi, yaitu hubungan antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atauclass yang harus mengetahui eksistensi class lain

b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

c. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru.

Gambar 2. 9 Contoh Class Diagram Tabel 2. 8 Simbol Class Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Kelas

simbol ini memiliki 3 susunan, yaitu kotak pertama adalah nama

kelas, kedua atribut dan terakhir operasi.

2 Asosiasi /

Asosiation

Relasi antar kelas digunakan untuk menghubungkan kelas yang satu dengan yang lainnya.

3

Asosiasi berarah/directed

asosiation

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh

kelas yang lain.

4 Generalisasi

Relasi antar muka dengan makna Generalisasi-spesialisasi (umum

khusus)

5 Agresi/aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua-bagia(whole-part) Sumber : [13]

Gambar 2. 10 Kerangka Pemikiran

Masalah

Pendamping PKH Kesulitan dalam menentukan prioritas penerima bantuan PKH sesuai dengan kriteria yang ditentukan

Pemerintah

Metode Yang Digunakan Simple Additive Weighting (SAW)

Pembangunan Perangkat Lunak

Perancangan sistem berbasis objek dengan UML (Unified Modelling Language).

Implementasi Sistem menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan Database MySQL

Pengujian Perangkat Lunak Pengujian dengan Black Box Testing

Hasil

Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Penerima Bantuan PKH dengan Metode SAW

2.10 Black-Box Testing

Black-Box Testing merupakan Teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Blackbox Testing memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat- syarat fungsional suatu program. [15]

a. Kelebihan penggunaan metode Blackbox Tetsting adalah :

1. Penguji tidak perlu memiliki pengetahuan tentang bahasa pemrograman tertentu

2. Pengujian dilakukan dari sudut pandang pengguna b. Kekurangan dari metode Blackbox Testing adalah :

1. Uji kasus sulit desain tanpa spesifikasi yang jelas

2. Kemungkinan memiliki pengulangan tes yang sudah dilakukan oleh programmer [15]

2.11 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menjelaskan tentang suatu diagram yang menggambarkan keseluruhan rangkaian proses penelitian.

33

BAB III

METODE PENELITIAN

2.1 Objek Penelitian

Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai objek penelitian penulis adalah sistem pendukung keputusan untuk menentukan prioritas kelayakan warga miskin penerima bantuan PKH di Desa Sukabakti Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.

2.1.1 Profil Desa Sukabakti

Desa Sukabakti berdiri sejak tahun 1978. Desa Sukabakti memiliki total luas wilayah 7,75 km2 atau 775 hektar yang terdiri dari sawah 749,24 ha dan tanah darat yang terdapat 3 Dusun dengan 6 Rukun Warga (RW) dan 12 Rukun Tetangga (RT). Desa Sukabakti memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :

o Sebelah Utara Desa Sukawijaya Kec. Tambelang o Sebelah selatan Desa Sukarahayu Kec. Tambelang o Setelah Timur Desa Sukamulya Kec. Sukatani o Sebelah Barat Desa Sukadaya Kec. Sukawangi

Desa SUKABAKTI mempunyai Jumlah Penduduk 8.019 Jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4.014 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 4.005 jiwa yang tersebar dalam 3 Wilayah Dusun.

Sedangkan jumlah total seluruh kepala keluarga sebanyak 1.624 KK dan jumlah total keluarga miskin sebanyak 380 KK. Desa Sukabakti merupakan Desa Pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh dan petani.

2.1.2 Visi dan Misi

Berikut ini adalah visi dan misi yang menjadi target Desa Sukabakti adalah:

Kepala Desa

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Desa Sukabakti a. Visi Desa Sukabakti :

Menjadikan Masyarakat Sukabakti Yang mempunyai Sumber daya Manusia yang Berkualitas, Agamis, Jujur, amanah dan Modern.

b. Misi Desa Sukabakti :

1. Meningkatkan potensi sumber daya untuk kesejahteraan bersama;

2. Bersama pasti bisa mewujudkan Sukabakti yang cerdas, terdidik, bersih, sehat, aman, tertib, agamis dan bermartabat.

2.1.3 Struktur Organisasi Desa Sukabakti

Struktur organisasi adalah suatu diagram yang menunjukkan fungsi atau posisi dalam organisasi dan bagaimana hubungan antar personal. Berikut ini adalah struktur organisasi pemerintahan Desa Sukabakti :

DESA SUKABAKTI KECAMATAN TAMBELANG KABUPATEN BEKASI

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA (BERDASARKAN PERMENDAGRI NO 84 TH 2015)

Badan Pusat Statistik (BPS)

Gambar 3. 2 Tahapan Penelitian

Gambar 3. 3 Flowmap system yang berjalan 2.2 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penentuan prioritas penerima bantuan PKH.

Metode penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :

2.3 Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan merupakan gambaran semua prosedur yang saat ini dilakukan beserta permasalahan atau kendala dari sistem yang sedang berjalan

2.3.1 Flow Map Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini, maka dapat digambarkan flow map sebagai berikut :

2.3.2 Prosedur Sistem Yang Berjalan

Sistem yang berjalan pada pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH pada Desa Sukabakti Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi saat ini yaitu :

1. Petugas BPS melakukan sensus penduduk dan memasukkan data pada masing masing kriteria yang telah ditentukan berdasarkan hasil survey dan akan diberikan kepada Sekretariat TNP2K.

2. TNP2K akan melakukan rekap data warga miskin lalu diberikan pada Dinas Sosial sebagai acuan untuk calon penerima bantuan PKH.

3. Selanjutnya Dinas Sosial memberikan data penduduk miskin di Kabupaten Bekasi kepada pendamping PKH di setiap Desa untuk di validasi

4. Pendamping PKH melakukan validasi dan pemutakhiran data serta penyaluran bantuan sesuai komponen yang dimiliki peserta PKH tersebut. Kemudian memberikan laporan akhir kepada Dinas Sosial Kabupaten Bekasi sebagai arsip data real di lapangan.

2.3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan

Untuk mengidentifikasi dan memberikan solusi terhadap kelemahan sistem yang ada, maka sebagai landasannya penulis menggunakan kerangka PIECES sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Analisa Pieces

Analisis Parameter Hasil Analisa

Kinerja (performance)

Respon time Waktu untuk proses validasi lama karena melalui proses yang panjang dan melibatkan banyak data

Informasi (Information)

On Time Dalam pembuatan laporan dan analisa masih memakan waktu yang lama dan laporan tidak dapat disajikan setiap saat

2.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan jenis datanya yaitu sebagai berikut :

2.4.1 Jenis Data

Terdapat 2 macam jenis data yang penulis gunakan dalam metode pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder :

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang didapatkan langsung dari narasumber kepada pengumpul data. Data primer didapatkan dengan cara sebagai berikut :

a. Wawancara

Pada tahap ini, peneliti melakukan tanya jawab untuk menganalisa informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di Desa Sukabakti untuk memperoleh informasi lebih fokus dan mendalam

Analisis Parameter Hasil Analisa

Ekonomi (Economy)

Biaya Biaya yang dibutuhkan relatif banyak karena setiap pembuatan laporan masih menggunakan kertas dan melibatkan banyak petugas Kontrol

(Control)

Kontrol Birokrasi yang rumit sehingga memperlambat jalannya sistem dibutuhkan lebih banyak, sedangkan manfaat yang didapatkan kurang optimal

Pelayanan (Service)

Pelayanan Pelayanan yang diberikan sistem saat ini kurang akurat dan kurang cepat dalam pemberian informasi yang dibutuhkan

lewat narasumber. Wawancara dilakukan kepada pendamping PKH yang menangani langsung proses pendampingan para peserta PKH dari awal masuk PKH sampai keluar dari kemiskinan dan graduasi dari PKH.

b. Observasi

Observasi adalah mendatangi langsung ke lokasi penelitian dan mengamati langsung proses penyaluran bantuan PKH di Desa Sukabakti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung didapatkan atau data yang sudah tersedia. Biasanya data sekunder berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder didapatkan dengan cara sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pemahaman terhadap berbagai landasan teori dan literature yang terkait dengan judul penelitian melalui buku, jurnal, situs internet dan penelitian terdahulu yang mendukung teori dan tahapan penyelesaian masalah didalam penelitian.

2.5 Data Yang Digunakan

Pada hasil wawancara, penulis mendapatkan data yang akan digunakan adalah data keluarga miskin sebagai variabel penentuan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH yaitu :

1. Data Kriteria

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kara, selaku ketua PKH di Desa Sukabakti, didapatkan kriteria dalam penentuan prioritaskelayakan penerima bantuan PKH yaitu :

a. Ibu hamil b. Balita c. Anak SD d. Anak SMP

e. Anak SMA f. Disabilitas g. Lansia

h. Luas Bangunan i. Penghasilan

2. Data Alternatif (Data Calon Penerima PKH)

Dari sekian banyaknya calon penerima bantuan yang harus diseleksi, maka pada penelitian ini menggunakan 297 data keluarga miskin calon penerima PKH yang akan dicari sample 50 orang prioritas utama yang paling layak menerima PKH dengan perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)

2.6 Metode Yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH. Metode SAW dipilih karena proses perhitungannya mudah dan paling banyak digunakan dalam sistem pendukung keputusan serta pada penelitian sebelumnya telah membuktikan metode ini mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan bobot kriteria yang telah ditentukan.

2.7 Analisa Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini akan dilakukan analisa terhadap kebutuhan sistem yang akan digunakan pada aplikasi sistem pendukung keputusan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH.

Analisa kebutuhan fungsional, analisa ini bertujuan untuk menentukan fungsi apa saja yang dibutuhkan dalam aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Kelayakan Penerima Bantuan PKH sehingga aplikasi tersebut dapat dijalankan sesuai tombol fungsinya.

Analisa kebutuhan non fungsional, analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang berisi perilaku yang dimiliki sistem. analisis ini

dilakukan bertujuan agar sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna.

2.7.1 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Untuk menjalankan sistem pendukung keputusan ini membutuhkan sebuah perangkat keras (hardware) yang mendukung agar program dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Spesifikasi hardware yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

a. Prosesor : intel core i5 2.5 Ghz b. Hardisk : 500 GB

c. RAM : 8 GB

d. Input : Keybord, Mouse e. Output : Monitor 14”

2.7.2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Spesifikasi Sofware yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Ini adalah :

a. Sistem Operasi : Windows 10 b. Database : MySql

c. Tools Perancangan : Star UML, DIA, Balsamiq Mockups3 d. Browser : Google Chrome

2.8 Perancangan Sistem

Proses desain atau perancangan sistem merupakan perencanaan perangkat lunak yang akan dibangun dan memberikan penjabaran bagaimana perangkat lunak yang dirancang dapat diimplementasikan. Perancangan sistem akan dijelaskan dengan perancangan berbasis objek. Perancangan mengenai alur proses sistem pendukung keputusan akan direpresentasikan dalam sebuah diagram alur UML (Unified Model Language) berupa usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

2.8.1 Perancangan Database

Dari primer berupa kriteria pemilihan penerima bantuan PKH dan data sekunder berupa alternatif penerima PKH akan dibuat struktur data dalam sebuah basis data

2.8.2 Perancangan User Interface

Perancangan antarmuka akan dibuat dengan tampilan sederhana namun mudah dipahami oleh pengguna (user friendly) sehingga mempermudah dalam melakukan pengoperasian sistem. Perancangan antarmuka atau desain user interface menggunakan aplikasi balsamiq mockups 3.

2.9 Implementasi Sistem

Tahap Implementasi adalah realisasi dari desain perancangan yang telah dibuat ke dalam sebuah sistem menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer. Sistem Pendukung Keputusan ini akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan MySQL sebagai database.

2.10 Pengujian

Pengujian terhadap sistem yang dibangun menggunakan blacbox testing.

Pengujian blackbox testing bertujuan untuk menguji fungsional sistem, apakah setiap tombol yang terdapat pada sistem dapat berfungsi dengan baik dan menguji proses perhitungan menggunakan metode simple additive weighting berbasis website. Hasil dari penelitian ini berupa perangkingan dari alternatif prioritas kelayakan penerima bantuan PKH berdasarkan perhitungan metode Simple Additive Weighting (SAW). Pengujian black box digunakan untuk menemukan kesalahan-kesalahan system seperti :

a. Tombol tidak berfungsi

b. Kesalahan menampilkan basis data c. Kesalahan fungsi tombol

d. Kesalahan user interface

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada subbab sebelumnya maka ditemukan beberapa kelemahan sistem yang harus diperbaiki dengan sistem yang baru agar memberikan kemudahan kepada user. Analisis requirement dibagi menjadi 2 jenis yaitu kebutuhan fungsional dan non fungsional, yaitu sebagai berikut :

4.1.1 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional pembuatan merupakan tahap yang berfungsi menjelaskan secara rinci setiap fungsi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Menampilkan form login untuk akses user masuk kedalam sistem.

2. Sistem dapat menambah, merubah dan menghapus data peserta PKH 3. Sistem dapat menambah, merubah dan menghapus data akun untuk

menentukan hak akses dalam penggunaan sistem

4. Sistem dapat mengubah pengaturan yaitu menambah kriteria penilaian 5. Sistem dapat melakukan pengaturan nilai bobot

6. Sistem dapat melakukan penyelesain masalah dengan proses perhitungan metode Simple Additive Weighting (SAW)

7. Sistem dapat melakukan perankingan berdasarkan nilai tertinggi 8. Menampilkan form logout untuk akses user keluar dari sistem.

4.1.2 Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang berisi perilaku yang dimiliki sistem. :

1. Sistem dapat menampilkan notifikasi jika user salah dalam memasukkan username atau password pada saat login

2. Sistem dapat menampilkan notifikasi jika user salah dalam memasukkan data atau form tidak terisi dengan lengkap

3. Sistem dapat menampilkan notifikasi apabila data berhasil disimpan ke database

4. Sistem mudah digunakan dan bersifat user friendly

4.1.3 Perhitungan Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Dalam proses perhitungan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) terdapat beberapa tahapan yang dilakukan. Langkah Penyelesaian metode Simple Additive Weighting (SAW) sebagai berikut :

1. Menentukan alternatif. Berikut ini adalah data alternatif calon penerima bantuan PKH sebanyak 297 orang (data lengkap dapat dilihat pada

1. Menentukan alternatif. Berikut ini adalah data alternatif calon penerima bantuan PKH sebanyak 297 orang (data lengkap dapat dilihat pada

Dokumen terkait