BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.11 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menjelaskan tentang suatu diagram yang menggambarkan keseluruhan rangkaian proses penelitian.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
2.1 Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai objek penelitian penulis adalah sistem pendukung keputusan untuk menentukan prioritas kelayakan warga miskin penerima bantuan PKH di Desa Sukabakti Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.
2.1.1 Profil Desa Sukabakti
Desa Sukabakti berdiri sejak tahun 1978. Desa Sukabakti memiliki total luas wilayah 7,75 km2 atau 775 hektar yang terdiri dari sawah 749,24 ha dan tanah darat yang terdapat 3 Dusun dengan 6 Rukun Warga (RW) dan 12 Rukun Tetangga (RT). Desa Sukabakti memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :
o Sebelah Utara Desa Sukawijaya Kec. Tambelang o Sebelah selatan Desa Sukarahayu Kec. Tambelang o Setelah Timur Desa Sukamulya Kec. Sukatani o Sebelah Barat Desa Sukadaya Kec. Sukawangi
Desa SUKABAKTI mempunyai Jumlah Penduduk 8.019 Jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4.014 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 4.005 jiwa yang tersebar dalam 3 Wilayah Dusun.
Sedangkan jumlah total seluruh kepala keluarga sebanyak 1.624 KK dan jumlah total keluarga miskin sebanyak 380 KK. Desa Sukabakti merupakan Desa Pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai buruh dan petani.
2.1.2 Visi dan Misi
Berikut ini adalah visi dan misi yang menjadi target Desa Sukabakti adalah:
Kepala Desa
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Desa Sukabakti a. Visi Desa Sukabakti :
Menjadikan Masyarakat Sukabakti Yang mempunyai Sumber daya Manusia yang Berkualitas, Agamis, Jujur, amanah dan Modern.
b. Misi Desa Sukabakti :
1. Meningkatkan potensi sumber daya untuk kesejahteraan bersama;
2. Bersama pasti bisa mewujudkan Sukabakti yang cerdas, terdidik, bersih, sehat, aman, tertib, agamis dan bermartabat.
2.1.3 Struktur Organisasi Desa Sukabakti
Struktur organisasi adalah suatu diagram yang menunjukkan fungsi atau posisi dalam organisasi dan bagaimana hubungan antar personal. Berikut ini adalah struktur organisasi pemerintahan Desa Sukabakti :
DESA SUKABAKTI KECAMATAN TAMBELANG KABUPATEN BEKASI
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA (BERDASARKAN PERMENDAGRI NO 84 TH 2015)
Badan Pusat Statistik (BPS)
Gambar 3. 2 Tahapan Penelitian
Gambar 3. 3 Flowmap system yang berjalan 2.2 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penentuan prioritas penerima bantuan PKH.
Metode penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
2.3 Analisa Permasalahan
Analisa permasalahan merupakan gambaran semua prosedur yang saat ini dilakukan beserta permasalahan atau kendala dari sistem yang sedang berjalan
2.3.1 Flow Map Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini, maka dapat digambarkan flow map sebagai berikut :
2.3.2 Prosedur Sistem Yang Berjalan
Sistem yang berjalan pada pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH pada Desa Sukabakti Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi saat ini yaitu :
1. Petugas BPS melakukan sensus penduduk dan memasukkan data pada masing masing kriteria yang telah ditentukan berdasarkan hasil survey dan akan diberikan kepada Sekretariat TNP2K.
2. TNP2K akan melakukan rekap data warga miskin lalu diberikan pada Dinas Sosial sebagai acuan untuk calon penerima bantuan PKH.
3. Selanjutnya Dinas Sosial memberikan data penduduk miskin di Kabupaten Bekasi kepada pendamping PKH di setiap Desa untuk di validasi
4. Pendamping PKH melakukan validasi dan pemutakhiran data serta penyaluran bantuan sesuai komponen yang dimiliki peserta PKH tersebut. Kemudian memberikan laporan akhir kepada Dinas Sosial Kabupaten Bekasi sebagai arsip data real di lapangan.
2.3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan
Untuk mengidentifikasi dan memberikan solusi terhadap kelemahan sistem yang ada, maka sebagai landasannya penulis menggunakan kerangka PIECES sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Analisa Pieces
Analisis Parameter Hasil Analisa
Kinerja (performance)
Respon time Waktu untuk proses validasi lama karena melalui proses yang panjang dan melibatkan banyak data
Informasi (Information)
On Time Dalam pembuatan laporan dan analisa masih memakan waktu yang lama dan laporan tidak dapat disajikan setiap saat
2.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan jenis datanya yaitu sebagai berikut :
2.4.1 Jenis Data
Terdapat 2 macam jenis data yang penulis gunakan dalam metode pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder :
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang didapatkan langsung dari narasumber kepada pengumpul data. Data primer didapatkan dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara
Pada tahap ini, peneliti melakukan tanya jawab untuk menganalisa informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di Desa Sukabakti untuk memperoleh informasi lebih fokus dan mendalam
Analisis Parameter Hasil Analisa
Ekonomi (Economy)
Biaya Biaya yang dibutuhkan relatif banyak karena setiap pembuatan laporan masih menggunakan kertas dan melibatkan banyak petugas Kontrol
(Control)
Kontrol Birokrasi yang rumit sehingga memperlambat jalannya sistem dibutuhkan lebih banyak, sedangkan manfaat yang didapatkan kurang optimal
Pelayanan (Service)
Pelayanan Pelayanan yang diberikan sistem saat ini kurang akurat dan kurang cepat dalam pemberian informasi yang dibutuhkan
lewat narasumber. Wawancara dilakukan kepada pendamping PKH yang menangani langsung proses pendampingan para peserta PKH dari awal masuk PKH sampai keluar dari kemiskinan dan graduasi dari PKH.
b. Observasi
Observasi adalah mendatangi langsung ke lokasi penelitian dan mengamati langsung proses penyaluran bantuan PKH di Desa Sukabakti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung didapatkan atau data yang sudah tersedia. Biasanya data sekunder berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Data sekunder didapatkan dengan cara sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Pemahaman terhadap berbagai landasan teori dan literature yang terkait dengan judul penelitian melalui buku, jurnal, situs internet dan penelitian terdahulu yang mendukung teori dan tahapan penyelesaian masalah didalam penelitian.
2.5 Data Yang Digunakan
Pada hasil wawancara, penulis mendapatkan data yang akan digunakan adalah data keluarga miskin sebagai variabel penentuan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH yaitu :
1. Data Kriteria
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kara, selaku ketua PKH di Desa Sukabakti, didapatkan kriteria dalam penentuan prioritaskelayakan penerima bantuan PKH yaitu :
a. Ibu hamil b. Balita c. Anak SD d. Anak SMP
e. Anak SMA f. Disabilitas g. Lansia
h. Luas Bangunan i. Penghasilan
2. Data Alternatif (Data Calon Penerima PKH)
Dari sekian banyaknya calon penerima bantuan yang harus diseleksi, maka pada penelitian ini menggunakan 297 data keluarga miskin calon penerima PKH yang akan dicari sample 50 orang prioritas utama yang paling layak menerima PKH dengan perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)
2.6 Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam menentukan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH. Metode SAW dipilih karena proses perhitungannya mudah dan paling banyak digunakan dalam sistem pendukung keputusan serta pada penelitian sebelumnya telah membuktikan metode ini mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan bobot kriteria yang telah ditentukan.
2.7 Analisa Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini akan dilakukan analisa terhadap kebutuhan sistem yang akan digunakan pada aplikasi sistem pendukung keputusan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH.
Analisa kebutuhan fungsional, analisa ini bertujuan untuk menentukan fungsi apa saja yang dibutuhkan dalam aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Kelayakan Penerima Bantuan PKH sehingga aplikasi tersebut dapat dijalankan sesuai tombol fungsinya.
Analisa kebutuhan non fungsional, analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang berisi perilaku yang dimiliki sistem. analisis ini
dilakukan bertujuan agar sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna.
2.7.1 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Untuk menjalankan sistem pendukung keputusan ini membutuhkan sebuah perangkat keras (hardware) yang mendukung agar program dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Spesifikasi hardware yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
a. Prosesor : intel core i5 2.5 Ghz b. Hardisk : 500 GB
c. RAM : 8 GB
d. Input : Keybord, Mouse e. Output : Monitor 14”
2.7.2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Spesifikasi Sofware yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Ini adalah :
a. Sistem Operasi : Windows 10 b. Database : MySql
c. Tools Perancangan : Star UML, DIA, Balsamiq Mockups3 d. Browser : Google Chrome
2.8 Perancangan Sistem
Proses desain atau perancangan sistem merupakan perencanaan perangkat lunak yang akan dibangun dan memberikan penjabaran bagaimana perangkat lunak yang dirancang dapat diimplementasikan. Perancangan sistem akan dijelaskan dengan perancangan berbasis objek. Perancangan mengenai alur proses sistem pendukung keputusan akan direpresentasikan dalam sebuah diagram alur UML (Unified Model Language) berupa usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
2.8.1 Perancangan Database
Dari primer berupa kriteria pemilihan penerima bantuan PKH dan data sekunder berupa alternatif penerima PKH akan dibuat struktur data dalam sebuah basis data
2.8.2 Perancangan User Interface
Perancangan antarmuka akan dibuat dengan tampilan sederhana namun mudah dipahami oleh pengguna (user friendly) sehingga mempermudah dalam melakukan pengoperasian sistem. Perancangan antarmuka atau desain user interface menggunakan aplikasi balsamiq mockups 3.
2.9 Implementasi Sistem
Tahap Implementasi adalah realisasi dari desain perancangan yang telah dibuat ke dalam sebuah sistem menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer. Sistem Pendukung Keputusan ini akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan MySQL sebagai database.
2.10 Pengujian
Pengujian terhadap sistem yang dibangun menggunakan blacbox testing.
Pengujian blackbox testing bertujuan untuk menguji fungsional sistem, apakah setiap tombol yang terdapat pada sistem dapat berfungsi dengan baik dan menguji proses perhitungan menggunakan metode simple additive weighting berbasis website. Hasil dari penelitian ini berupa perangkingan dari alternatif prioritas kelayakan penerima bantuan PKH berdasarkan perhitungan metode Simple Additive Weighting (SAW). Pengujian black box digunakan untuk menemukan kesalahan-kesalahan system seperti :
a. Tombol tidak berfungsi
b. Kesalahan menampilkan basis data c. Kesalahan fungsi tombol
d. Kesalahan user interface
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Kebutuhan Sistem
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada subbab sebelumnya maka ditemukan beberapa kelemahan sistem yang harus diperbaiki dengan sistem yang baru agar memberikan kemudahan kepada user. Analisis requirement dibagi menjadi 2 jenis yaitu kebutuhan fungsional dan non fungsional, yaitu sebagai berikut :
4.1.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional pembuatan merupakan tahap yang berfungsi menjelaskan secara rinci setiap fungsi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Menampilkan form login untuk akses user masuk kedalam sistem.
2. Sistem dapat menambah, merubah dan menghapus data peserta PKH 3. Sistem dapat menambah, merubah dan menghapus data akun untuk
menentukan hak akses dalam penggunaan sistem
4. Sistem dapat mengubah pengaturan yaitu menambah kriteria penilaian 5. Sistem dapat melakukan pengaturan nilai bobot
6. Sistem dapat melakukan penyelesain masalah dengan proses perhitungan metode Simple Additive Weighting (SAW)
7. Sistem dapat melakukan perankingan berdasarkan nilai tertinggi 8. Menampilkan form logout untuk akses user keluar dari sistem.
4.1.2 Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang berisi perilaku yang dimiliki sistem. :
1. Sistem dapat menampilkan notifikasi jika user salah dalam memasukkan username atau password pada saat login
2. Sistem dapat menampilkan notifikasi jika user salah dalam memasukkan data atau form tidak terisi dengan lengkap
3. Sistem dapat menampilkan notifikasi apabila data berhasil disimpan ke database
4. Sistem mudah digunakan dan bersifat user friendly
4.1.3 Perhitungan Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Dalam proses perhitungan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) terdapat beberapa tahapan yang dilakukan. Langkah Penyelesaian metode Simple Additive Weighting (SAW) sebagai berikut :
1. Menentukan alternatif. Berikut ini adalah data alternatif calon penerima bantuan PKH sebanyak 297 orang (data lengkap dapat dilihat pada lampiran)
Tabel 4. 1 Data Alternatif
No Kode Alternatif Alternatif
1 321611017070610 Meri
2 321611017070609 Rumih
3 321611016050652 Nasep
4 321611016050651 Benih
5 321611016050650 Ernah
6 321611016050647 Anah
7 321611016050646 Julia Rosmawati
8 321611016050645 Yamah
9 321611016050641 Ayanih
10 321611017070608 Fatmah
… …n …n
297 321611016050571 Arsih
2. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Cj.
3. Menentukan nilai bobot atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.
4. Membuat tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria.
Berikut ini adalah Data Nilai Awal Calon Penerima PKH (data lengkap dapat dilihat pada lampiran) :
Tabel 4. 2 Data Kriteria
Kode Kriteria
C1 Lansia
C2 Disabilitas
C3 Anak SD
C4 Anak SMP
C5 Anak SMA
C6 Balita
C7 Ibu Hamil
C8 Luas Bangunan C9 Penghasilan
Tabel 4. 3 Nilai Bobot
Kode Kriteria Kategori Bobot
C1 Lansia Benefit 6%
C2 Disabilitas Benefit 7%
C3 Anak SD Benefit 8%
C4 Anak SMP Benefit 9%
C5 Anak SMA Benefit 10%
C6 Balita Benefit 12%
C7 Ibu Hamil Benefit 13%
C8 Luas Bangunan Cost 15%
C9 Penghasilan Cost 20%
Tabel 4. 4 Data Nilai Awal Calon Penerima PKH
No Kode Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 1 321611017070610 0 0 1 0 0 0 0 56 1200000 2 321611017070609 0 0 0 0 1 0 0 74 500000 3 321611016050652 0 0 0 0 1 0 0 44 400000 4 321611016050651 2 0 0 0 1 0 0 35 350000 5 321611016050650 0 0 0 0 1 0 0 64 600000 6 321611016050647 0 0 0 0 0 1 0 78 500000 7 321611016050646 0 0 0 1 0 1 0 65 450000 8 321611016050645 0 0 1 0 0 0 0 55 550000 9 321611016050641 0 0 1 0 1 0 0 63 500000 10 321611017070608 0 0 0 0 0 1 0 78 600000
n n.. n.. n.. n.. n.. n.. n.. n.. n.. n..
297 321611016050571 0 1 0 1 0 0 0 80 800000 Nilai Max (Benefit) 4 1 2 2 2 1 1 - -
Nilai Min (Cost) - - - 27 350000
5. Membuat Matrik R (Normalisasi)
Skor yang telah di input selanjutnya dilakukan penghitungan normalisasi (R) langkah utamanya dengan menggunakan formula :
Keterangan :
r = nilai rating kinerja ternormalisasi
x = nilai atribut yang dimiliki dari setiap criteria Max = nilai terbesar dari setiap criteria
Min = nilai terkecil dari setiap kriteria benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik cost = jika nilai terkecil adalah terbaik
Berikut adalah perhitungan matrik normalisasi :
… dan seterusnya hingga nilai setiap kriteria dari alternative terakhir dihitung
r1.297 = 0
𝑀𝑎𝑥 (4)= 0
4= 0
2. Perhitungan pada kriteria Disabilitas / C2 r2.1 = 0
… dan seterusnya hingga nilai setiap kriteria dari alternative terakhir dihitung
r2.297 = 1
𝑀𝑎𝑥 (1)= 1
1= 1
3. Perhitungan pada kriteria Anak SD / C3 r3.1 = 1
r3.4 = 0
… dan seterusnya hingga nilai setiap kriteria dari alternative terakhir dihitung
… dan seterusnya hingga nilai setiap kriteria dari alternative terakhir dihitung
r4.297 = 1
𝑀𝑎𝑥 (2)= 1
2= 0,5
5. Perhitungan kriteria Anak SMA / C5 r5.1 = 0
… dan seterusnya hingga nilai setiap kriteria dari alternative terakhir dihitung
r5.297 = 0
𝑀𝑎𝑥 (2)= 0
2= 0
6. Perhitungan kriteria Balita / C6
… dan seterusnya hingga nilai setiap kriteria dari alternative terakhir dihitung
… dan seterusnya hingga nilai setiap kriteria dari alternative terakhir dihitung
r7.297 = 0
𝑀𝑎𝑥 (1)= 0
1= 0
8. Perhitungan kriteria Luas Bangunan / C8 r8.1 = 𝑀𝑖𝑛 (27)
r8.5 = 𝑀𝑖𝑛 (27)
64 = 40
64= 0,4219
… dan seterusnya hingga nilai setiap kriteria dari alternative terakhir dihitung
r8.297 = 𝑀𝑖𝑛 (27)
80 = 27
80= 0,3375
9. Perhitungan kriteria Penghasilan / C9 r9.1 = 𝑀𝑖𝑛 (350000)
… dan seterusnya hingga nilai setiap kriteria dari alternative terakhir dihitung
r9.297 = 𝑀𝑖𝑛 (350000)
800000 = 350000
800000= 0,4375
Dari perhitungan tersebut, maka diperoleh matriks ternormalisasi sebagai berikut : Tabel 4. 5 Matriks Ternormalisasi
No Kode Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9
No Kode Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9
7 321611016050646 0 0 0 0,5 0 1 0 0,4154 0,7778
8 321611016050645 0 0 0,5 0 0 0 0 0,4909 0,6364
9 321611016050641 0 0 0,5 0 0,5 0 0 0,4286 0,7000
10 321611017070608 0 0 0 0 0 1 0 0,3462 0,5833
n.. n.. n.. n.. n.. n.. n.. n.. n.. n.. n..
297 321611016050571 0 1 0 0,5 0 0 0 0,3375 0,4375
6. Membuat Matrik Preferensi
Tahap selanjutnya adalah matrik preferensi yaitu proses perhitungan nilai akhir dengan cara bobot dikali matrik normalisasi.
Keterangan :
Vi : Nilai Akhir Alternatif
Wi : Bobot (0,06 | 0,07 | 0,08 | 0,09 | 0,1 | 0,12 | 0,13 | 0,15 | 0,20) Rij : Normalisasi Matriks
Berikut ini adalah perhitungan matrik preferensi sebagai berikut :
V1 = (0,06*0) + (0,07*0) + (0,08*0,5) + (0,09*0) + (0,1*0) + (0,12*0) + (0,13*0) + (0,15*0,4821) + (0,2*0,2917) = 0,1707
V2 = (0,06*0) + (0,07*0) + (0,08*0) + (0,09*0) + (0,1*0,5) + (0,12*0) + (0,13*0) + (0,15*0,3649) + (0,2*0,7) = 0,2447
V3 = (0,06*0) + (0,07*0) + (0,08*0) + (0,09*0) + (0,1*0,5) + (0,12*0) + (0,13*0) + (0,15*0,6136) + (0,2*0,8750) = 0,3170
V4 = (0,06*0,5) + (0,07*0) + (0,08*0) + (0,09*0) + (0,1*0,5) + (0,12*0) + (0,13*0) + (0,15*0,7714) + (0,2*1) = 0,3957
V5 = (0,06*0) + (0,07*0) + (0,08*0) + (0,09*0) + (0,1*0,5) + (0,12*0) + (0,13*0) + (0,15*0,4219) + (0,2*0,5833) = 0,2299
… Dan seterusnya sampai nilai akhir alternative calon penerima bantuan terakhir dijumlahkan.
V297 = (0,06*0) + (0,07*1) + (0,08*0) + (0,09*0,5) + (0,1*0) + (0,12*0) + (0,13*0) + (0,15*0,3375) + (0,2*0,4375) = 0,2531
Dari perhitungan diatas didapatkan tabel preferensi. Untuk memudahkan perankingan, hasil nilai akhir atau preferensi diurutkan dari yang tertinggi ke yang terendah untuk penentuan prioritas yang paling layak menerima bantuan PKH.
Tabel 4. 6 Matrik Preferensi
Ranking Kode Alternatif Alternatif Preferensi
1 321611000700086 Halimah 0,4729
2 321611000700087 Marpuah 0,4613
3 321611016050617 Ririn 0,4602
4 321611016050557 Amsah 0,4374
5 321611016004850 Sarnih 0,4299
6 321611000700117 Tini Hamzahwati 0,4173
7 321611017070577 Wartini 0,4106
8 321611016006457 Nasih 0,4064
9 321611000700093 Yuli 0,4042
10 321611016050651 Benih 0,3957
n.. n.. n.. n..
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan dalam membangun sistem pendukung keputusan ini terdiri dari perancangan sistem dengan menggunakan pemodelan Uified Modeling Language (UML), perancangan Database, dan perancangan User Interface.
Gambar 4. 1 Use Case Diagram 1. Use Case Diagram
Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Kelayakan Penerima Bantuan PKH adalah sebagai berikut:
Deskripsi Usecase Diagram Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Kelayakan Penerima Bantuan PKH adalah sebagai berikut :
1. Admin melakukan login untuk masuk kedalam sistem.
2. Admin dapat melakukan input, update, delete pada data warga miskin atau KPM (Keluarga Penerima Manfaat) calon penerima PKH
3. Admin dapat tambah dan reset data kriteria yang telah ditentukan.
4. Admin dapat melakukan reset perhitungan penilaian dalam penentuan prioritas penerima bantuan PKH
5. Admin dapat melihat hasil perangkingan dan dapat mencetak data berupa ranking prioritas peserta layak menerima bantuan PKH
6. Admin dapat melakukan input, update, delete pada data akun untuk menentukan hak akses siapa saja yang bisa masuk kedalam sistem.
7. Admin dapat melakukan logout untuk keluar dari sistem.
Gambar 4. 2 Activity Diagram Login 2. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan urutan aktifitas bagaimana nantinya seorang aktor akan berinteraksi dengan sistem. Berikut ini adalah activity diagram pada sistem pendukung keputusan penentuan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH :
a. Activity Diagram Login
Tabel 4. 7 Deskripsi Activity Diagram Login Nama Activity Activity Diagram Login
Aktor Admin
Deskripsi Singkat
Melakukan login sebelum masuk ke sistem pendukung keputusan agar tidak dapat diakses oleh sembarang orang.
Tindakan Utama User melakukan login terlebih dahulu sebelum masuk kedalam sistem
Pasca Kondisi Masuk ke sistem pendukung keputusan prioritas kelayakan penerima bantuan PKH
Gambar 4. 3 Activity Diagram Kelola Data KPM b. Activity Diagram Kelola Data Peserta KPM
Tabel 4. 8 Deskripsi Activity Diagram Kelola Data KPM Nama Activity Activity Diagram Data KPM
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Admin dapat melakukan kelola data KPM
Tindakan Utama Admin melakukan tambah, ubah, hapus data KPM Pasca Kondisi Masuk ke halaman Daftar Peserta KPM
Gambar 4. 4 Activity Diagram Kelola Kriteria c. Activity Diagram Kelola Kriteria
Tabel 4. 9 Deskripsi Activity Diagram Kelola Kriteria Nama Activity Activity Diagram Kriteria
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Admin melakukan perubahan data kriteria sesuai kepentingan
Tindakan Utama Admin melakukan tambah dan reset kriteria penilaian Pasca Kondisi Masuk ke halaman data kriteria
Gambar 4. 5 Activity Diagam Perhitungan d. Activity Diagram Perhitungan
Tabel 4. 10 Deskripsi Activity Diagram Perhitungan
Nama Activity Activity Diagram Perhitungan
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Admin melihat data perhitungan secara detail dari normalisasi matrik dan nilai preferensi
Tindakan Utama Admin dapat melakukan reset data hasil perhitungan
PascaKondisi Masuk ke halaman perhitungan
Gambar 4. 6 Activity Diagram Perankingan e. Activity Diagram Perankingan
Tabel 4. 11 Deskripsi Activity Diagram Perankingan Nama Activity Activity Diagram Perankingan
Aktor Admin
Deskripsi Singkat
Mendeskripsikan hasil penilaian akhir sehingga didapatkan prioritas yang paling layak untuk mendapat bantuan PKH
Tindakan Utama Admin melakukan cetak data lapran prioritas peserta PKH Pasca Kondisi Masuk ke halaman perankingan
Gambar 4. 7 Activity Diagram Kelola Data Akun f. Activity Diagram Kelola Data Akun
Tabel 4. 12 Deskripsi Activity Diagram Kelola Data Akun Nama Activity Activity Diagram Data Akun
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Admin melakukan tambah data akun untuk menambah hak akses yang dapat masuk ke sistem
Tindakan Utama Admin dapat melakukan tambah, ubah, hapus data akun Pasca Kondisi Masuk ke halaman data akun
Gambar 4. 8 Activity Diagram Logout g. Activity Diagram Logout
Tabel 4. 13 Deskripsi Activity Diagram Logout Nama Activity Activity Diagram Logout
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Mendeskripsikan alur proses keluarnya user dari sistem Tindakan Utama Admin melakukan logout untuk keluar dari sistem Pasca Kondisi Keluar dari sistem pendukung keputusan prioritas
kelayakan penerima bantuan PKH
3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message terhadap waktu. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang di susun dalam urutan waktu. Berikut adalah sequence diagram sistem yang akan dibuat :
Gambar 4. 9 Sequence Diagram Login a. Sequence Diagram Login.
Sequence diagram login dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Tabel 4. 14 Deskrpsi Sequence Diagram Login
Nama Sequence Sequence Diagram Login
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Menjelaskan proses terjadinya login dan masuk ke halaman utama
Pra Kondisi -
Tindakan Utama Membuka aplikasi, masukkan username dan password, masuk ke halaman utama.
Tindakan Alternatif -
Pasca Kondisi Masuk kedalam sistem
Gambar 4. 10 Sequence Diagram Data KPM b. Sequence Diagram Kelola Data KPM
Sequence diagram kelola data KPM dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Tabel 4. 15 Deskripsi Sequence Diagram Data KPM
Nama Sequence Sequence Diagram Data KPM
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Menjelaskan proses kelola data alternatif calon penerima bantuan PKH
Pra Kondisi Login sistem
Tindakan Utama Melihat halaman Daftar peserta KPM, melakukan tambah, ubah, hapus data peserta KPM
Tindakan Alternatif -
Pasca Kondisi Masuk ke halaman Daftar peserta KPM
Gambar 4. 11 Sequence Diagram Kriteria c. Sequence Diagram Kriteria
Sequence diagram kelola kriteria dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Tabel 4. 16 Deskrpsi Sequence Diagram Kriteria
Nama Sequence Sequence Diagram Kriteria
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Menjelaskan proses kelola kriteria dalam pemilihan calon penerima bantuan PKH
Pra Kondisi Login sistem
Tindakan Utama Melihat halaman kriteria, melakukan tambah, ubah, hapus kriteria
Tindakan Alternatif -
Pasca Kondisi Masuk ke halaman kriteria
Gambar 4. 12 Sequence Diagram Perhitungan d. Sequence Diagram Perhitungan
Sequence diagram perhitungan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Tabel 4. 17 Deskripsi Sequence Diagram Perhitungan
Nama Sequence Sequence Diagram Perhitungan
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Menjelaskan proses kelola perhitungan nilai dari setiap alternatif
Pra Kondisi Login sistem
Tindakan Utama Melihat halaman perhitungan, melakukan hitung normalisasi, hitung preferensi dan reset perhitungan
Tindakan Alternatif -
Pasca Kondisi Masuk ke halaman perhitungan
Gambar 4. 13 Sequence Diagram Perankingan e. Sequence Diagram Perankingan
Sequence diagram perankingan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Tabel 4. 18 Deskripsi Sequence Diagram Perankingan
Nama Sequence Sequence Diagram Perankingan
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Menjelaskan proses kelola perankingan dalam pemilihan calon penerima bantuan PKH
Pra Kondisi Login sistem
Tindakan Utama Melihat halaman perangkingan, melakukan cetak data laporan prioritas peserta PKH
Tindakan Alternatif -
Pasca Kondisi Masuk ke halaman perankingan
Gambar 4. 14 Sequence Diagram Data Akun f. Sequence Diagram Data Akun
Sequence diagram data akun dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Tabel 4. 19 Deskripsi Sequence Diagram Data Akun Nama Sequence Sequence Diagram Data Akun
Aktor Admin
Deskripsi Singkat Menjelaskan proses kelola data akun untuk menambahkan hak akses dalam menggunakan sistem
Pra Kondisi Login sistem
Tindakan Utama Melihat halaman data akun, melakukan tambah, ubah, hapus data akun
Tindakan Alternatif -
Pasca Kondisi Masuk ke halaman data akun