• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antar Dokumen

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... (Halaman 32-37)

BAB I PENDAHULUAN

1.13. Hubungan Antar Dokumen

Hubungan antar dokumen RKPD Kabupaten Sragen Tahun 2020 menjelaskan hubungan antar dokumen perencanaan, Program Strategis Nasional, Program Strategis Provinsi Jawa Tengah dan dokumen

perencanaan kabupaten/kota lainnya, khususnya pembangunan wilayah perbatasan.

Gambar 1.2. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

Secara umum, keterkaitan antar dokumen perencanaan telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) sebagaimana ditunjukkan Gambar 1.2. Dokumen RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD yang berpedoman pada RPJPD. RKPD menjadi pedoman bagi OPD untuk menyusun Renja OPD. RKPD diserasikan dengan RKPD Provinsi dan RKP melalui forum Musrenbang Provinsi dan Musrenbang Nasional.

Selain itu, penyusunan dokumen RKPD Tahun 2020 juga harus memperhatikan berbagai dokumen perencanaan pembangunan sektoral nasional maupun daerah, antara lain: 1) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sragen Tahun 2011-2031; 2) Standar Pelayanan Minimal; 3) Sustainable Development Goals (SDGs); 4) Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK) Tahun 2010-2020; 5) Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025; dan 6) Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.

Telaahan RTRW Kabupaten Sragen Tahun 2016-2021. Berdasarkan Perda Kabupaten Sragen Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sragen Tahun 2011-2031. Dokumen tersebut pada Tahun 2018 telah direvisi namun sampai saat ini masih dalam proses penyusunan Perda, sehingga dokumen RTRW yang diacu masih menggunakan Perda Nomor 11 Tahun 2011. Secara implisit, aspek pengembangan wilayah masuk dalam rencana sistem pusat pelayanan dan rencana kawasan strategis.

5. Rencana sistem pusat pelayanan yang ada diKabupaten Sragen dibagi menjadi:

- Rencana sistem perkotaan

g. pengembangan PKL berada di Perkotaan Sragen;

h. pengembangan PKLp berada di Perkotaan Gemolong;

i. pengembangan PPK meliputi:

i. Kecamatan Gondang;

ii. Kecamatan Kalijambe;

iii. Kecamatan Masaran;

iv. Kecamatan Sumberlawang; dan v. Kecamatan Tangen.

- Rencana sistem perdesaan berupa pengembangan PPL, yaitu : ss. Desa Tegaldowo berada di Kecamatan Gemolong;

tt. Desa Purworejo berada di Kecamatan Gemolong;

uu. Desa Taraman berada di Kecamatan Sidoharjo;

vv. Desa Karang Jati berada di Kecamatan Kalijambe;

ww. Desa Jeruk berada di Kecamatan Miri;

xx. Desa Pendem berada di Kecamatan Sumberlawang;

yy. Desa Gawan berada di Kecamatan Tanon;

zz.Desa Dari berada di Kecamatan Plupuh;

aaa. Desa Pagak berada di Kecamatan Sumberlawang;

bbb. Desa Jati Tengah berada di Kecamatan Sukodono;

ccc. Desa Tanggan berada di Kecamatan Gesi;

ddd. Desa Banyuurip berada di Kecamatan Jenar;

eee. Desa Karangmalang berada di Kecamatan Masaran;

fff.Desa Kliwonan berada di Kecamatan Masaran;

ggg. Desa Mojokerto berada di Kecamatan Kedawung;

hhh. Desa Saradan berada di Kecamatan Karangmalang;

iii. Desa Sambungmacan berada di Kecamatan Sambungmacan;

jjj. Desa Gabus berada di Kecamatan Ngrampal;

kkk. Desa Blimbing berada di Kecamatan Sambirejo;

lll. Desa Srimulyo berada di Kecamatan Gondang;

mmm. Desa Dukuh berada di Kecamatan Tangen; dan nnn. Desa Kedungupit berada di Kecamatan Sragen.

6. Kawasan Strategis

Kawasan Strategis Kabupaten Sragen dalam rencana pola ruang Kabupaten Sragen, terdapat 4 kawasan strategis, yaitu :

- Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, meliputi :

a. kawasan perkotaan Sragen;

b. kawasan perkotaan Gemolong;

c. kawasan koridor jalan meliputi:

• ruas jalan Solo – Mantingan;

• ruas jalan Solo – Purwodadi; dan

• ruas jalan Gemolong – Tingkir.

d. kawasan agropolitan;

e. kawasan peruntukan industri;

f. kawasan perbatasan Kabupaten; dan g. kawasan kurang berkembang Kabupaten.

- Kawasan strategis dari sudut kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa Kawasan Techno Park berada di Kelurahan Sine Kecamatan Sragen.

- Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, meliputi : a. kawasan Situs Purbakala Sangiran berada di Kecamatan Kalijambe;

b. kawasan Desa Wisata Batik meliputi:

• Kecamatan Masaran; dan

• Kecamatan Plupuh.

- Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, maliputi:

a. kawasan DAS Bengawan Solo;

b. kawasan hutan lindung berada di Kecamatan Gesi;

c. kawasan sekitar mata air berupa Mata Air Panas Bayanan dan Ngunut berada di Kecamatan Sambirejo;

d. kawasan Waduk Kedung Ombo;

e. kawasan waduk lainnya berada di Kabupaten; dan

f. kawasan Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan berada di Kecamatan Sambirejo.

Telaahan SPM. Sebagaimana ketentuan dalam Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal menggantikan Peraturan Pemerintah sebelumnya Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Standar Pelayanan Minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. SPM tersebut harus menjadi bagian dari tujuan penyelenggaraan pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah. Urusan Pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang selanjutnya harus mengakomodasi SPM yaitu: 1) Pendidikan; 2) Kesehatan; 3) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 4) Perumahan Rakyat dan Kawasan permukiman; 5) Ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; serta 6) Sosial.

Telaahan SDGs. Ada 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang secara garis besar dikelompokkan dalam 4 pilar, yakni:

pembangunan manusia, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan hidup, dan governance.

Pilar pembangunan manusia lekat dengan penyediaan pelayanan dasar sehingga tujuan SDGs dapat dikelompokkan dalam beberapa sektor.

Sektor-sektor itu adalah menjamin kehidupan yang sehat, memastikan pemerataan kualitas pendidikan dan pendidikan inklusif serta pembelajaran seumur hidup untuk semua, mengakhiri kemiskinan dan mencapai kesetaraan gender, serta memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.

Tujuan SDGs pada pilar ekonomi yaitu mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pekerjaan yang layak untuk semua, membangun infrastruktur, mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan berkesinambungan dan mendorong inovasi, membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman , ulet dan berkelanjutan.

Tujuan SDGs pada pilar pembangunan lingkungan hdup antara lain memastikan ketahanan pangan dan gizi yang baik, mencapai akses universal ke air dan sanitasi, menjamin energi yang berkelanjutan, memastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan, mengambil tindakan untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya, mengelola aset sumber daya alam secara berkelanjutan, mengelola ekosistem yang berkelanjutan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.

Di bidang governance, tujuan SDGs antara lain mengurangi kesenjangan dalam dan antarnegara, memastikan masyarakat stabil dan damai, dan memperkuat cara pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untk pembangunan berkelanjutan.

Telaahan RAN-GRK. Kegiatan RAN-GRK meliputi 6 bidang yaitu:

Pertanian; Kehutanan dan lahan gambut; Energi dan transportasi;

industri; Pengelolaan limbah; serta kegiatan pendukung lain.

Kebijakan nasional yang dilakukan dalam menunjang RAN-GRK, khususnya yang terkait dengan kondisi dan kewenangan Kabupaten Sragen antara lain adalah:

13. Pemantapan ketahanan pangan nasional dan peningkatan produksi pertanian dengan emisi GRK yang rendah;

14. Peningkatan fungsi dan pemeliharaan sistem irigasi.

15. Peningkatan penghematan energi;

16. Peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan;

17. Peningkatan pertumbuhan industri dengan mengoptimalkan pemakaian energi;

18. Meningkatkan pengelolaan sampah dan air limbah domestik.

Telaahan Grand Design Reformasi Birokrasi. Grand design Reformasi birokrasi tahun 2010-2025 ditujukan untuk memberikan

arah kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi agar dapat berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga dan berkelanjutan. Sasaran reformasi birokrasi adalah:

7. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

8. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

9. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

Telaahan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi. Strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi tahun 2019-2020 meliputi aksi:

15. Peningkatan pelayanan dan kepatuhan perijinan dan penanaman modal, dengan sasaran:

e. Meningkatnya kemudahan berusaha bagi pengusaha kecil dan menengah.

f. Percepatan perijinan berusaha terintegrasi secara elektronik.

16. Penerapan manajemen anti suap di Pemerintah dan sektor swasta.

17. Integrasi sistem perencanaan dan penganggaran berbasis elektronik.

18. Peningkatan profesionalitas dan modernisasi pengadaan barang dan jasa.

19. Optimalisasi penerimaan negara dari penerimaan pajak dan non pajak.

20. Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi.

21. Implementasi strategi pengawasan keuangan desa.

Dalam dokumen BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... (Halaman 32-37)

Dokumen terkait