BAB II TINJAUAN TEORETIS
B. Motivasi Belajar
1. Motivasi
Kegiatan belajar siswa membutuhkan motivasi yang tinggi. Ketika
siswa belajar disekolah, peranan guru sangat diperlukan agar siswa mau
mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang yang
menimbulkan kegiatan, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
mengarah pada kegiatan sehingga tujuan dapat tercapai.
Belajar adalah kegiatan atau usaha untuk mencapai sesuatu demi
pencapaian kepribadian seutuhnya. Mahasiswa dikatakan belajar apabila ia
memperoleh hasil dari ia melakukan sesuatu. Hasil dari prestasi belajar
mahasiswa berupa indeks prestasi.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar diartikan sebagai daya pendorong atau penggerak
baik di sekolah maupun di rumah sehingga tercapai prestasi yang
memuaskan.
Menurut Winkel (1996: 27–28) motivasi belajar dapat
dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu :
a. Motivasi ekstrinsik yaitu bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Motivasi ekstrinsik
melipiti belajar demi memperoleh pujian dari orang lain, belajar demi
tuntutan yang akan diraih, belajar demi meningkatkan gengsi sosial,
dan belajar demi memperoleh hadiah material yang telah dijanjikan.
b. Motivasi intrinsik yaitu bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Siswa yang mempunyai
motivasi intrinsik akan terlihat dari ketekunannya untuk mengerjakan
tugas-tugas belajar, keuletannya dalam memecahkan kesulitan dalam
belajar dan senang mencari atau memecahkan soal-soal dalam buku
pelajaran.
Dalam http://motivasibelajar.wordpress.com/2008/05/16/3/ meliputi 5
konsep penting dalam motivasi belajar, yaitu: a. Pertama
Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Individu termotivasi karena berbagai alasan yang berbeda, dengan intensitas yang berbeda., Misalnya: seorang anak dapat tinggi motivasinya untuk menghadapi tes ilmu sosial dengan tujuan mendapatkan nilai tinggi
(motivasi ekstrinsik) dan tinggi motivasinya menghadapi tes matematika karena tertarik dengan mata pelajaran tersebut (motivasi intrinsik)
b. Kedua
Motivasi belajar bergantung pada teori yang menjelaskannya, dapat merupakan suatu konsekuensi dari penguatan (reinforcement), suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau ketidakcocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang keberhasilan.
c. Ketiga
Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan pemberdayaan atribusi.
d. Keempat
Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru/dosen membangkitkan minat anak, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas, dan memberikan umpan balik (feed back) dengan sering dan segera.
e. Kelima
Motivasi belajar dapat meningkat pada diri anak apabila guru /dosen memberikan ganjaran yang memiliki kontingen, spesifik, dan dapat dipercaya.
Sedangkan motivasi berprestasi (http://motivasibelajar.wordpress.
com/ 2008/05/16/3/) dapat didefinisikan sebagai kecenderungan umum
untuk mengupayakan keberhasilan dan memilih kegiatan-kegiatan yang
berorientasi pada keberhasilan/kegagalan. Anak dapat termotivasi dengan
orientasi ke arah tujuan-tujuan penampilan. Mereka mengambil mata
tujuan-tujuan penampilan berusaha untuk mendapatkan penilaian positip
terhadap kompetensi mereka. Mereka berusaha untuk mendapat nilai baik
dengan cara menghindar dari mata pelajaran yang sulit. Guru/dosen dapat
membantu anak didiknya dengan mengkomunikasikan bahwa keberhasilan
itu mungkin dicapai. Guru/dosen dapat menunggu anak didiknya
menjawab pertanyaan-pertanyaan dan sejauh mungkin menghindari
pembedaan prestasi di antara para peserta didik yang tidak perlu.
C. Fasilitas Belajar
1. Fasilitas
Kegiatan belajar mahasiswa dapat terlaksana selain karena adanya
motivasi yang tinggi juga didukung dengan adanya fasilitas yang
memadai. Fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1976: 123), atau diartikan sebagai sarana atau
prasarana yang memudahkan anak untuk melakukan kegiatan.
2. Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
memudahkan dan memperlancar seseorang untuk melakukan kegiatan
belajar dengan baik demi tercapainya tujuan belajar yang memuaskan. (Dr.
M. Sastrapratedja), Adapun fasilitas belajar dirumah yang mendukung
a. Peralatan belajar adalah segala sesuatu yang mendukung kegiatan
belajar mahasiswa dapat terlaksana, misalnya: buku pelajaran, buku
tulis, alat-alat tulis, komputer/laptop, handphone, transportasi dan lain
sebagainya.
b. Ruangan belajar/ruang kuliah adalah sebuah ruangan yang digunakan
mahasiswa untuk tempat belajar agar belajar lebih konsentrasi.
c. Meja dan kursi adalah tempat mahasiswa untuk duduk dan menulis
ketika belajar.
d. Penerangan adalah alat penerangan atau lampu yang digunakan
mahasiswa belajar pada malam hari.
e. Ventilasi udara adalah sirkulasi udara yang lancar agar tetap nyaman
dalam belajar.
Fasilitas-fasilitas tersebut diharapkan dapat dimiliki oleh setiap
mahasiswa sehingga mahasiswa mau dan ingin untuk terus belajar di
rumah/kos sehingga tercapai prestasi belajar yang memuaskan.
D. Perhatian Orang Tua
1. Perhatian
Perhatian diartikan sebagai pemusatan tenaga psikis yang terjadi
pada suatu objek tertentu, atau diartikan sebagai banyak sedikitnya
kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Jenis-jenis
a. Atas dasar intensitasnya
Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu
aktivitas atau pengalaman batin, dibedakan menjadi dua yaitu:
perhatian intensif dan tidak intensif. Semakin intensif yang menyertai
perhatian sesuatu aktifitas akan semakin sukseslah aktivitas tersebut,.
Sebaliknya perhatian tidak intensif dihasilkan apabila kesadaran yang
menyertai aktifitas pengalaman rendah. Oleh karena itu apabila suatu
aktivitas mendapat perhatian yang tidak intensif maka hasil tersebut
tidak atau kurang maksimal.
b. Atas dasar cara timbulnya
Perhatian atas cara timbul dibedakan menjadi dua yaitu perhatian
spontan dan sekehendak. Perhatian spontan adalah perhatian yang
timbul begitu saja, seakan-akan tanpa disengaja. Sedangkan perhatian sekehendak adalah perhatian yang timbul karena adanya usaha dan
kehendak.
c. Atas dasar objek yang dikenai perhatian
Perhatian atas dasar luas objek yang dikenai perhatian dikelompokkan
menjadi dua yaitu perhatian terpencar dan perhatian terpusat. Perhatian
terpencar adalah perhatian yang suatu saat dapat tertuju pada
bermacam-macam objek. Sedangkan perhatian terpusat adalah
perhatian yang suatu saat terpusat pada objek yang terbatas.
2. Perhatian Orang Tua
Kegiatan belajar dapat dilaksanakan di sekolah maupun di rumah.
tualah yang bertanggungjawab terhadap kegiatan belajar anak. Orang tua
selalu mengadakan komunikasi dengan anak untuk mengetahui
perkembangan anak. Adapun kegiatan bimbingan yang dapat dilakukan
orang tua terhadap anak dapat berupa :
a. Mengawasi penggunaan waktu belajar dirumah.
b. Menolong kesulitan dalam belajar.
c. Menyediakan fasilitas belajar anak.
E. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong mahasiswa untuk
melakukan kegiatan belajar guna pencapaian belajar yang sesuai dengan
apa yang diharapkan. Keinginan untuk belajar bagi mahasiswa terutama
adanya motivasi dari dalam mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa yang
memiliki motivasi kuat diharapkan mempunyai banyak kesempatan untuk
melaksanakan kegiatan belajar sebaik mungkin guna mencapai prestasi
belajar yang memuaskan.
2. Hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
Kegiatan belajar dapat terlaksana apabila ada fasilitas belajar di
rumah/kos yang mendukung. Fasilitas belajar adalah sesuatu yang
mendukung dan memudahkan kegiatan belajar dapat terlaksana dengan
lancar. Kelengkapan fasilitas belajar anak antara yang satu dengan yang
lain tentu saja berbeda, dikarenakan keadaan perekonomian orang tuanya
dengan fasilitas yang dimiliki oleh anak golongan bawah. Anak golongan
atas tentu mudah mendapatkan fasilitas belajar yang lengkap, sebaliknya
anak golongan bawah hanya semampu orang tua dapat menyediakan
fasilitas belajar. Fasilitas belajar dapat dilihat sebagai salah satu faktor
yang penting untuk menunjang proses belajar mahasiswa.
3. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa
Perhatian orang tua berperan penting terhadap perkembangan anak
terutama dalam hal belajar. Bimbingan dan arahan yang selalu diberikan
kepada anak akan pentingnya belajar demi masa depan, diharapkan anak
mau menyadari dan giat belajar. Setiap orang tua mempunyai harapan dan
keinginan anak mencapai prestasi yang memuaskan. Orang tua yang selalu
memberikan perhatian pada anak akan berdampak positif pada prestasi
belajar. Akan tetapi pada orang tua yang bersikap acuh tak acuh terhadap
anak terutama dalam hal belajar pastilah anak juga ogah-ogahan untuk
belajar sehingga prestasi belajar kurang memuaskan.
F. Hipotesis
Hipotesis yang dapat dirumuskan dari penelitian ini, merupakan jawaban
sementara yang berfungsi sebagai pedoman agar mempermudah jalannya
penelitian meliputi:
1. Ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
2. Ada hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
3. Ada hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah survei merupakan cara
mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu (atau jangka
waktu yang bersamaan untuk menemukan kesamaan dengan cara
membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan (Winarno Surakhmad
dalam Arikunto, 1998: 92).
B. Waktu danTempat Penelitian
1. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2008.
2. Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subyek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi
2. Obyek penelitian adalah Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Fasilitas Belajar,
dan Perhatian Orang Tua.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis,
yang berbeda (Suprapto, 1986: 24). Populasi penelitian ini meliputi
mahasiswa pendidikan akuntansi yaitu berjumlah lebih kurang 420 orang
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto, 1992: 104). Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 20) apabila
subjek populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila
subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau
lebih. Penelitian ini meneliti mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan
tahun 2005 dan 2006 yang berjumlah ±165 mahasiswa.
F. Data yang Dicari
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui
daftar pertanyaan atas kuesioner, meliputi data tentang motivasi belajar,
fasilitas belajar, dan perhatian orang tua.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan oleh orang lain
diluar penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data
G. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat aspek dari orang atau
obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2002: 20). Adapun variabel
bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan yang timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dari
penelitian ini meliputi:
a. Motivasi belajar dengan simbol X1
b. Fasilitas belajar dengan simbol X2
c. Perhatian orang tua dengan simbol X3
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah prestasi belajar siswa dengan simbol Y.
Tabel III. 1
Paradigma Umum Penelitian
Keterangan :
X1 : Motivasi Belajar X2 : Fasilitas Belajar X3 : Perhatian Orang Tua Y : Prestasi Belajar Mahasiswa r1 : koefisien korelasi X1 dan Y r2 : koefisien korelasi X2 dan Y r3 : koefisien korelasi X3 dan Y
G. Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang akan dianalisis perlu dilakukan pengukuran
untuk menyimpulkan hasil penelitian.
1. Variabel Bebas
Pengukuran variabel bebas (motivasi belajar, fasilitas belajar, dan
perhatian orang tua) dengan cara memberikan skor pada masing-masing
alternatif jawaban item soal dengan ketentuan untuk pertanyaan yang r2 r1 r3
X
1X
2X
3Y
mengarah ke alternatif jawaban positif maka skor yang diberikan lebih
tinggi dibandingkan dengan alternatif jawaban yang mengarah ke negatif,
Sedangkan untuk pertanyaan negatif yang mengarah ke alternatif negatif
maka skor yang diberikan lebih tinggi dibanding dengan alternatif jawaban
mengarah ke positif.
Tabel III. 2
Jawaban dan skor untuk Motivasi belajar, dan Perhatian Orang Tua.
Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif
Jawaban Skor Jawaban Skor S HS HTP TP 4 3 2 1 S HS HTP TP 1 2 3 4 S = Selalu, HS = Hampir Selalu, HTP = Hampir Tidak Pernah, TP = Tidak Pernah
Tabel III. 3
Jawaban dan skor untuk fasilitas belajar
Jawaban Skor A B C D 4 3 2 1 Tabel III. 4
Jawaban Skor Prestasi Belajar
Jawaban Skor A B C D Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik
2. Variabel Terikat
Pengukuran variabel terikat (prestasi belajar mahasiswa) dengan melihat nilai indeks prestasi kumulatif (IPK).
Tabel III. 5
Operasionalisasi Variabel Penelitian: Hubungan antara motivasi belajar, fasilitas belajar, dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa
Variabel Indikator
Item Positif
Item Negatif
1. Motivasi Belajar a.Usaha untuk meningkatkan
belajar.
b.Keinginan untuk menguasai
materi pelajaran.
c.Ketekunan dalam
menyelesaikan tugas-tugas atau
PR.
d.Kesanggupan untuk mengikuti
semua mata pelajaran.
1,2,3 4,5 6,7 10 8 9
2. Fasilitas Belajar a.Peralatan Kuliah
b.Ruangan Belajar c.Meja Kursi d.Penerangan e.Kondisi Udara. f.Ruang Kuliah 1,2 3,4 5,6 7 8,9 10
3. Perhatian Orang
Tua
a.Mengawasi Penggunaan waktu
dirumah
b.Menolong kesulitan di dalam
belajar.
c.Menyediakan fasilitas belajar
anak 1,2 5,6 7,8 3,4 9,10
4. Prestasi Belajar a.Indeks prestasi yang diraih
(IPK).
1